Yuyun Sunesti
Universitas Sebelas Maret

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN SUKOHARJO Trisni Utami; Argyo Demartoto; Bagus Haryono; Yuyun Sunesti; Rahesli Humsona
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v10i2.54788

Abstract

Pandemi Covid-19 makes the pattern of consumption of society changing, which in the beginning is accustomed to relying on the market as a place to get food, now the awareness of developing lokal food barns independently. The existence of lokal food barns helps increase food security and food diversification efforts. This study aims to examine the process of the formation of lokal food barns, examining what factors become supporters and inhibiting the formation of food barns, and examine the pattern of partnerships that have been built to cooperate in realizing lokal food barns. The method used in this study is qualitative. Data collection used with interviews and observations. The technique of determining the informant using purposive sampling. The findings obtained from this study indicate that local food barns were formed because of the awareness to fulfill the needs of vegetables and medicines during the pandemi, so they tried to grow both types of plants. This shared desire was formed through the formation of the Women Farmers Group (KWT). The inhibiting factor in the development of local food is the limited land that can be planted by residents and the supporting factor is the culture of togetherness and the value of mutual cooperation which is growing rapidly during the pandemi. Keywords: Food Diversification, Lokal Food Lumbung, Food Security AbstrakPandemi Covid-19 membuat pola konsumsi masyarakat berubah, yang pada mulanya terbiasa mengandalkan pasar sebagai tempat mendapatkan bahan pangan, kini mulai muncul kesadaran dengan mengembangkan lumbung pangan lokal secara mandiri. Adanya lumbung pangan lokal membantu meningkatkan upaya ketahanan pangan dan diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses terbentuknya lumbung pangan lokal serta menelaah faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat terbentuknya lumbung pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara dan observasi. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Hasil temuan yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa lumbung pangan lokal terbentuk karena adanya kesadaran untuk pemenuhan kebutuhan sayuran dan obat-obatan di masa pandemi sehingga berusaha menanam kedua jenis tanaman tersebut. Keinginan bersama tersebut terbentuk melalui pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT). Adapun faktor penghambat dalam pengembangan pangan lokal tersebut adalah terbatasnya lahan yang dapat ditanami oleh warga dan faktor pendukungnya adalah budaya kebersamaan dan nilai gotong royong yang tumbuh pesat dimasa pandemi. Kata Kunci: Diversifikasi Pangan, Lumbung Pangan Lokal, Ketahanan Pangan
Pro dan Kontra Pancasila: Pandangan Politik Anak Muda Muslim di Solo Mokhamad Zainal Anwar; Yuyun Sunesti; Islah Gusmian
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Program Magister Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/politika.12.1.2021.107-127

Abstract

Artikel ini mendiskusikan pandangan anak muda muslim di Solo raya terhadap relasi Islam dan Pancasila pasca reformasi. Dengan memakai metode kualitatif, artikel ini menemukan bahwa ada keragaman pandangan anak muda muslim di Solo raya terhadap relasi Islam dan Pancasila mulai dari yang bersikap tegas, mengambang, hingga yang cenderung bersikap menolak. Studi ini menemukan bahwa ada anak muda muslim yang menganggap bahwa Islam merupakan sumber dan inspirasi utama terhadap proses perumusan Pancasila dan menjiwai sila-sila dalam Pancasila. Ada pula pandangan yang mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi yang didalamya terdapat berbagai ideologi mulai Islam, demokrasi hingga sosialisme. Selain dua pandangan tersebut, ada pula pandangan yang memahami bahwa tidak ada kewajiban bagi seorang muslim untuk mematuhi Pancasila. Artikel ini mengajukan argumentasi bahwa beragamnya pandangan anak muda muslim pasca reformasi terhadap Pancasila dan hubungannya dengan Islam dipengaruhi oleh keterlibatan dalam organisasi dan menurunnya perbincangan tentang tentang ideologi dan dasar negara. Artikel ini memperkaya kajian tentang anak muda dan ideologi negara pasca reformasi.
Pengembangan Desa Wisata Berjo Menuju SDGs Desa Mandiri dan Berkelanjutan Bayu Pranoto; Trisni Utami; Yuyun Sunesti
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v12i2.61185

Abstract

Pariwisata selama beberapa dekade terakhir telah menjadi sektor industri dengan pertumbuhan tercepat. Pada tahun 2019 kunjungan wisatawan di seluruh dunia mencapai 1,5 miliar wisatawan. Wisata pedesaan sebagai salah satu alternatif wisata diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat desa tersebut. Desa Berjo sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Karanganyar memiliki perkembangan yang cukup signifikan yang setiap tahun dapat dikunjungi ratusan ribu wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengembangan Desa Wisata Berjo menuju ke arah mewujudkan SDGs desa mandiri dan aspek keberlanjutannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan kerangka teori strukturasi Anthony Giddens dan triple bottom line John Elkington. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agen strukturasi masih berada pada tahap signifikansi dan dominasi karena Desa Berjo masih berstatus sebagai desa berkembang dengan nilai IDM 0,6986. Besarnya pendapatan wisata yang seharusnya dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, ternyata juga menjadi peluang terjadinya tindakan korupsi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan desa dan pengelola wisata. Aspek keberlanjutan wisata Desa Berjo telah mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan wisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi pengangguran. Program penghijauan, pemeliharaan lingkungan wisata dan manajemen pengelolaan sampah telah dilakukan untuk menjaga kualitas lingkungan.