Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Daya Pemulih Kesuburan Padi Lokal dari Kelompok Tropical Japonica Aris Hairmansis; Hajrial Aswidinnoor; , Trikoesoemaningtyas; , Suwarno
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 33 No. 3 (2005): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.395 KB) | DOI: 10.24831/jai.v33i3.1258

Abstract

Twenty seven land races of tropical japonica rice were test-crossed with a 'WA' type cytoplasmic male sterility (CMS) line IR58025A to evaluate their fertility restoration ability.  Based on pollen fertility and spikelet fertility of their F1 hybrids, genotypes are classified into maintainer or restorer.  The result showed frequency of maintainers among genotypes was higher than restorers.  Four genotypes, i.e., Ase Lapan, Ase Mandi, Hawara Bunar and Lampung Kuning were designated as maintainers.  These maintainers possess a number of desirable traits such as pest resistance and abiotic stresses tolerance; thus they will be useful for improving parental lines of hybrid rice.     Key words: Land race, test cross, fertility restoration
Uji Daya Hasil Pendahuluan dan Mutu Beras 21 Padi Hibrida Harapan Angelita Puji Lestari; Hajrial Aswidinnoor; , Suwarno
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 35 No. 1 (2007): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.917 KB) | DOI: 10.24831/jai.v35i1.1303

Abstract

Preliminary Yield Trials and Grain Quality of 21 Promising Hybrid Rice. Hybrid rice varieties are alternative technology for increasing national rice productivity.  Heterosis effect from the hybrid F1 can increase yield potential 15% more than inbred rice varieties. The objectives of this experiment were to test the yield and rice quality of some hybrid rice varieties, compared with the three check varities i.e. IR64, Memberamo, and Maro. This experiment was conducted at Muara Experimental Farm, Bogor during wet season 2002/2003 (December-May). A Randomized Complete Blocked Design in three replications was used for this experiment. The result shows that the yield of hybrid rice combinations H-27, H-28, H-29, H-30, H-31, H-32, H-35, H-37, H-38, H-39, H-40, H-41, H-42, H-43, H-45, H-47, H-48 had short growth duration and have erect leaf appearance, but most of them had less resistance to pests and diseases caused by bacteria, and low percentage of grain content. The yield of these hybrids except H-27 and H-49 were lower than the check varieties and all of the hybrid rice tested in this experiment were good in terms of cooking quality. H-27, H-30, H-34, H-41, H-45 dan H-49 could be tested in the advance yield trials.   Key words: hybrid rice, preliminary yield, grain quality
Penyebab Kehampaan Gabah pada Persilangan Padi antar Subspesies Rini Hermanasari; Hajrial Aswidinnoor; , Trikoesoemaningtyas; , Suwarno
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 36 No. 2 (2008): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.254 KB) | DOI: 10.24831/jai.v36i2.20471

Abstract

ABSTRACTThe  objective  of  the  research  was  to  study  the  factors  effecting  unfilled  grains  in  intersubspecific  hybridization.  The  research  was  conducted  at  Muara, Bogor  from  April  2005  to  February  2006.  The  materials  used  in the research were  ten  F1 hybrid  combinations.  The evaluation was done by crossing the hybrids to Ciherang and it was resiprocal. A randomized block design with three replications were arranged in greenhouse. The results showed that five cross combinations produced higher unfilled grains and lower pollen fertility due to defective male gamets. The cross combinations that is Akitakomaci/IR64, Akitakomaci/Wayrarem, Akitakomaci/Salumpikit, Akitakomaci/Ketupat, and Akitakomaci/Kewal. Another five cross combinations produced normal pollen fertility but high unfilled grains. The high unfilled grains of four cross combinations was due to defective female gamets. The cross combination that is IR64/Sirendah Pulen, IR64/Lampung Putih, IR64/Lampung Kuning, and IR64/Mesir.  The other cross combination was due to defective male and female gamets  namely IR64/Brentel. Key words:  Unfilled grain, F1 hybrids, male gamets, female gamets
Karakter Agronomi Populasi F1 dan F2 Padi Persilangan CMS IR58025 A dengan Tiga Galur Pemulih Kesuburan dan Resiprokalnya Aris Hairmansis; Murdani Diredja; , Suwarno
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6710

Abstract

Penelitian untuk mempelajari pengaruh depresi inbreeding dan mandul jantan sitoplasma terhadap penampilan beberapa karakter agronomi padi pada populasi F1 dan F2 dilakukan dengan menggunakan populasi persilangan galur mandul jantan (cytoplasmic genetic male sterile= CMS) tipe wild abortive (WA) IR58025A dengan tiga galur pemulih kesuburan, IR53942, C20 dan Kencana Bali, masing-masing mewakili tipe padi Indica, Japonica dan Javanica; dan persilangan resiprokalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya heterosis yang nyata untuk semua karakter yang diamati pada hampir semua populasi F1 yang diuji. Sebagian besar populasi F2 menunjukkan depresi inbreeding yang nyata untuk semua karakter agronomi yang diamati, dan nilai depresi inbreeding terbesar terlihat pada karakter hasil gabah kering per tanaman yang besarnya antara 18.16% sampai dengan 53.98%. Nilai tengah karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil gabah kering per tanaman antara F1 hasil persilangan dengan menggunakan CMS sebagai tetua betina dan resiprokalnya berbeda untuk tiap kombinasi hibrida. Hal yang sama juga terjadi pada populasi F2 turunannya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penurunan nilai tengah hasil gabah kering dari F1 ke F2 nyata pada semua hibrida yang diuji dan besarnya bervariasi antar kombinasi hibrida. Berdasarkan keragaan individu-individu di F2, fiksasi penampilan agronomi di F1 dimungkinkan karena sejumlah individu di F2 mampu menunjukkan penampilan yang superior dibanding F1, namun penggunaan kembali benih turunan dari hibrida F1 tidak dapat direkomendasikan karena nilai tengah dari populasi F2 secara nyata lebih rendah dibandingkan F1-nya.
Efektivitas Wide Compatibility Variety dalam Persilangan dengan Padi dari Berbagai Agroekosistem Rini Hermanasari; Hajrial Aswidinnoor; , Trikoesoemaningtyas; , Suwarno
Zuriat Vol 18, No 2 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i2.6712

Abstract

Percobaan untuk mengevaluasi efektivitas gen wide compatible dari enam genotipe padi telah dilaksanakan di kebun percobaan dan rumah kaca Muara, Bogor dari bulan April 2005 sampai Pebruari 2006. Percobaan ditata berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang tiga kali. Untuk mengevaluasi efektivitas enam wide compatibility variety (WCV) dilakukan dengan menyilangkan antara enam WCV terdiri dari Cabacu, Napa, Kencana Bali,Lampung Lawer, Grogol dan Klemas disilangkan dengan 32 tester yang berasal dari subspesies dan ekotipe berbeda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa genotipe Cabacu dan Grogol merupakan WCV yang efektif dalam meningkatkan pengisian gabah pada persilangan antar subspesies dan ekotipe berbeda.
Kemandulan Tepungsari dan Kehampaan Gabah Beberapa Galur Mandul Jantan Padi Introduksi dari IRRI Yuniati P. Munarso; B. Sutaryo; , Suwarno
Zuriat Vol 12, No 1 (2001)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v12i1.6680

Abstract

Percobaan untuk melihat tingkat kemandulan tepungsari dan kehampaan gabah galur mandul jantan (GMJ) yang diintroduksi dari IRRI dilakukan di kebun percobaan dan Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi pada musim hujan (MH) 1999/2000 dan musim kemarau (MK) 2000. Bahan yang digunakan adalah 36 GMJ dengan masing-masing tetua jantannya berasal dari IRRI. Tiap GMJ ditanam sekali di sawah sebanyak satu barisan jarak tanam 20 cm × 20 cm, sepanjang tiga meter. Galur pelestari pasangannya ditanam dua kali waktu tanam selang lima hari sampai tujuh hari, berdampingan dengan tanaman GMJ-nya. Pengamatan dilakukan terhadap umur 50% berbunga, kemandulan tepungsari, dan kehampaan gabah. Data menunjukkan bahwa pada MH 1999/ 2000, setiap GMJ mempunyai tingkat kemandulan tepungsari berbeda yang bervariasi dari 63,26% sampai 95,23%. Galur mandul jantan terbaik ditemukan pada galur IR72782A, IR72078A, IR62627A dan IR72083A. Sedangkan pada MK 2000, semua GMJ menunjukkan kemandulan tepungsari tinggi (98,8%-100%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa galur mandul jantan introduksi sebelum digunakan untuk bahan percobaan daya hasil, masih perlu dilakukan silang balik dan pemurnian untuk bahan tetua dalam pengembangan padi hibrida.