Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perumusan Persepsi Kenyamanan Termis Pejalan Kaki di Iklim Tropis Lembab dan Membandingkan dengan Rumus untuk Iklim lainnya Sangkertadi, S; Syafriny, Reny
Forum Geografi Vol 26, No 2 (2012): December 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v26i2.5069

Abstract

This article is about development a regression equation to determine the perception of thermal comfort for pedestrians in the humid tropical climate. Methods used was field studies and questionnaires to 60 samples as respondents in Manado. Each of the respondents was asked to act as pedestrian but walked on a treadmill for 2 minutes 5 five times. They regrouped into two parts, one who walked under open-sky and another group was under the shade of trees. Measurements of climate variables include air temperature, air humidity, radiation temperature, land surface temperature and solar radiation. Measurements to the respondents were their height, weight and skin temperature. By using statistical approach it is obtained a regression equation "Y=- 6.1369 + 0.479 Adu + 0.1143 Ta + 0.0376 Trm + 0.2541 RH + 1.6793 clo". The equation was then validated by comparison with other equations of non-tropical humid climate case. It is found that the empirical regression equations of outdoor thermal comfort developed by means of field studies in a certain climatic conditions could not be applied for a wide range of climate.
PUSAT PENELITIAN KANKER DI MANADO. Neoplasmatic Architecture Maweikere, Glory; Syafriny, Reny; Erdiono, Deddy
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan penyakit yang terus berkembang dari tahun ke tahun dan menjadi perbincangan yang sangat hangat terlebih khusus di negara berkembang. Sulawesi Utara dengan ibukota Manado menjadi bagian dari Negara berkembang yang belum memiliki wadah dan sarana prasarana informasi yang akurat. Oleh karena itu perlu dihadirkan Pusat Penelitian Kanker agar dapat mencapai studi klinis.Konsep Neoplasmatic Architecrure pada bangunan menjadi salah satu bentuk penerapan arsitektur dalam pemanfaatkan desain sebagai metode untuk mengeksplorasi dan memanipulasi bahan biologis yang sebenarnya, dimana analogi dari perkembangan sel yang abnormal dalam tubuh akan digambarkan melalui konsep Neoplasmatic Architecture yang menyiratkan adanya entitas tentang semi-living, yakni antara biologi dan engineering. Kata Kunci : Pusat Penelitian, Kanker, Neoplasmatic Architecture
PANAS DAN KENYAMANAN IKLIM MIKRO AKIBAT SIFAT BAHAN PERKERASAN PELAPIS PERMUKAAN RUANG LUAR DI DAERAH BERIKLIM TROPIS LEMBAB (Heat and Comfort of Micro Climate due to Thermal Properties of Hard Materials of Ground Surface in Humid Tropics Environment) Sangkertadi, Prof.; Syafriny, Reny
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Architect or urban designer’s major task is to create the best possible outdoor environment to the people’s activities. Environmental-friendly technology appreciation in the context of urban architecture may be interpreted as the application of materials covering buildings envelop and ground surface. Soft and hard materials covering park space, roofing and envelop wall, play important role determining convective and radiant temperature of its environment. Outdoor thermal comfort that influenced by ambiance temperature, is therefore depends on utilization of surface material.This paper contains the intention of thermal performance of outdoor environment in a tropical and humid environment with a case of the city of Manado, Indonesia. One hour steps of temperature measurement at the surface of hard materials for ground covering (asphalt and concrete block) without solar shading in a hot season were done. Air temperature of outdoor space was also recorded. This is to know the effect of using different types of materials on outdoor environment. Some of calculations were also realized in order to make comparison with the results from measurement and to know the quantity of outdoor comfort level of the environment. This study recommend of principles of thermal properties of materials for ground covering of a tropical environment.
RUANG TEPI LAUT SEBAGAI DESTINASI PUBLIK DI PERKOTAAN (Sebuah Pendekatan Penataan Ruang Publik Tepi Laut di Kota Pesisir) Syafriny, Reny
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang tepi laut perkotaan masa kini merupakan batas kota yang memiliki keuntungan dari segi estetika, ekonomi, sosial dan lingkungan fisik dimana pembangunannya merupakan tempat yang tematik, landmark/branded penuh gairah dan juga konflik. Oleh karena itu kawasan tersebut memiliki gairah tinggi untuk dirubah agar kota lebih memiliki daya jual dan demi menunjang persaingan dalam skala global. Nilai lokasi lahan sangat tinggi dan mendorong perebutan berbagai kepentingan komersial dan budaya, profit dan non profit, kepentingan publik dan privat. Sebagai pusat kegiatan konsumtif, pada kawasan tepi laut telah diciptakan tempat tempat mencari hiburan (leisure), budaya, komersial dan keramahtamahan (hospitality) yang pada umumnya dilakukan pendekatan berdasarkan visi pengembang, perencana ataupun pemangku kepentingan kota saja. Kajian ini mencoba mengeksplorasi konsep penataan dan penyelenggaraan ruang publik kota berdasarkan pendekatan dari bawah (bottom up planning) yang digunakan oleh berbagai kota di dunia melalui pendekatan placemaking. Pendekatan ini dikembangkan oleh kelompok non profit di New York dalam upaya menciptakan ruang kota yang berkualitas, berenergi dan disukai oleh warga. Salah satu bagian kota yang menjadi target adalah ruang di tepian air. Prinsip dasar yang dikemukakan untuk kawasan spesifik ini adalah penciptaan destinasi publik dan keterhubungan satu dengan yang lain yang merupakan faktor kunci kesuksesan penyelenggaraan ruang di tepi laut kota kota pesisir.Kata kunci : destinasi publik, placemaking, ruang tepi laut.
STUDI KELAYAKAN KAWASAN PERKOTAAN RATAHAN SEBAGAI KOTA RAMAH ANAK Poludu, Ruth Wahyuni; Syafriny, Reny; Mononimbar, Windy
SPASIAL Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Kota Ramah Anak akan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan anak, khususnya masyarakat yang tinggal dan menetap di suatu wilayah. Kontribusi yang diberikan misalnya anak mampu memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan budaya, serta yang terpenting anak mendapatkan hak-haknya dalam menggunakan fasilitas-fasilitas umum. Konsep ini belum sepenuhnya diterapkan di berbagai kota di Indonesia salah satunya di Kawasan Perkotaan Ratahan yang merupakan pusat kegiatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini berdasarkan pengamatan awal bahwa secara makro ketersediaan prasarana dan sarana belum layak untuk mendukung konsep kota ramah anak sementara di Kabupaten Minahasa Tenggara telah mendapatkan penghargaan kategori Pratama sebagai kabupaten ramah anak. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian yang bertujuan pertama untuk mengetahui persepsi anak tentang lingkungan tempat tinggal yang diinginkan, kedua untuk mengidentifikasi kondisi prasarana dan sarana sebagai penunjang kota ramah anak, ketiga untuk mengetahui kelayakan Kawasan Perkotaan Ratahan sebagai kota ramah anak dari segi persepsi anak dan kondisi eksisting yang diuraikan secara deskriptif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan observasi kondisi Kawasan Perkotaan Ratahan dan wawancara kepada anak yang merupakan responden melalui gambar. Hasilnya adalah sebagian besar anak berpersepsi bahwa lingkungan tempat tinggal bersama teman dengan adanya taman bermain di sekolah dan di lingkungan sekitar rumah merupakan keinginan mereka sementara di Kawasan Perkotaan Ratahan belum tersedia bermain, sebaran sekolah sebagian besar belum ramah anak serta jalan yang ada juga belum ramah anak sehingga dapat dikatakan persepsi anak belum diikutsertakan dalam menunjang kota ramah anak di Kawasan Perkotaan Ratahan.Kata kunci: Kawasan perkotaan, kota ramah anak, studi kelayakan.
PLACE MAKING DI RUANG PUBLIK TEPI LAUT KOTA MANADO Syafriny, Reny; Tondobala, Linda; Waani, Judy O.; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tepi laut kota Manado, yang didominasi oleh pembangunan pusat perdagangan dan rumah makan telah mengurangi peluang warga untuk mengakses tepi laut untuk berekreasi. Meski terdapat dalam jumlah dan jenis yang sangat terbatas, ruang rekreasi yang disediakan kurang memberikan peluang maksimal bagi warga untuk beraktivitas karena dirancang dan dikelola tidak berdasarkan kebutuhan pengguna.Placemaking adalah sebuah filosofi, konsep, dan pendekatan yang memberi sinergi maksimal antara kualitas ruang dan kualitas manusia secara berimbang dalam perancangan dan evaluasi ruang yang dianggap gagal dalam penyelenggaraan ruang publik. Prinsip kerjanya adalah pendekatan berbasis pengguna yang mampu membantu warga kota merubah ruang publiknya menjadi tempat yang hidup dan menyenangkan untuk dikunjungi di waktu senggang.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai keterikatan warga kota dengan ruang tepi laut, mengungkap jenis aktivitas dan tingkat kepuasan warga terhadap kondisi ruang rekreasi yang ada guna menetapkan kebutuhan rancangan. Metode yang digunakan adalah kuesioner tertutup dan terbuka dengan analisis kualitatif eksploratori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat warga untuk berekreasi di tepi laut cukup tinggi, namun peluang untuk melakukannya sangat terbatas karena penyediaan fasilitas penunjang tidak mendukung kegiatan yang diinginkan.Kata kunci : placemaking, ruang publik, rekreasi, pengguna ruang.
PERBANDINGAN PENGARUH SUHU LINGKUNGAN PADA KENYAMANAN TERMIS DI RUANG LUAR DAN RUANG DALAM DI IKLIM TROPIS LEMBAB BAGI MANUSIA BERAKTIFITAS MODERAT Syafriny, Reny; Sangkertadi, -
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memaparkan hasil simulasi perhitungan skala kenyamanan termis bagi manusia di ruang luar dan ruang dalam. Kasusnya adalah lingkungan iklim tropis lembab, bagi manusia beraktifitas moderat (sekitar 1 met) dan berpakaian tropis (sekitar 0.5-0.7 clo). Variabel iklim sebagai kasus meliputi kecepatan angin, suhu radiasi dan suhu udara. Rentang variabel suhu udara meliputi 25 dan 300C. Sedangkan rentang suhu radiasi meliputi 25 s/d 600C. Rentang variasi kecepatan angin berkisar dari 0.5 s/d 4 m/s.  Hasilnya meunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara persepsi kenyamanan termis manusia di dalam dan luar ruang meskipun mendapat pengaruh variabel iklim mikro yang sama.
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Junus, Alan Yehezkiel Langi; Syafriny, Reny; Egam, Pingkan P
SPASIAL Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research focuses on the community around the tourist attraction in Kema District, namely in Kema II Village, Kema III Village, and Makalisung Village. The method approach used is descriptive quantitative analysis, as well as the measuring tool used, namely the application of the SPSS (Statistical Package for the Scientists) version 25 program. The objectives, theories and analysis used are to identify the social characteristics of the community (Slamet, 1993), the forms of community participation (Dusseldorp, 1981), as well as the level of community participation (Sherry Arnstein, 1969), using analysis a frequency distribution. Then the analysis was crosstabs used to compare the number of people's participation in the first and second research objectives. The results of this study indicate that, community participation begins with the social characteristics of the community (gender, age, job level, type of work, and income level). This makes the difference between each individual characteristic that a person has in participating in community participation. Nevertheless, the community still tries and cooperates in carrying out its role in the activities of its forms of participation, without limiting the differences of each person's individual characteristics. The community's activeness in participating in activities shows that the community cares about a series of activities organized by the village government and is willing to be invited to cooperate, in order to improve and develop their village. This can be seen from the fairly good number of community participation, as well as the voluntary involvement of the community. The level of community participation, Kema II and Kema III villages are at thelevel Consultation, Makalisung Village is at thelevel Informing. Keywords: Levels and Forms of Community Participation, Tourism Object Development