Fela Warouw
Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT, Manado

Published : 51 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan Margareth, Melisa; Franklin, Papia; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ratahan merupakan ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara, yang memiliki luas 6.163 Ha. Sebagai ibukota, Ratahan menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan perdagangan dan jasa sebagaimana terdapat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara yang menetapkan Kota Ratahan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWp). Oleh karena itu, terdapat faktor-faktor yang menimbulkan kemacetan di kota Ratahan. Untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan di pusat kota Ratahan, digunakan analisis deskriptif kualitatif, dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang biasa melakukan perjalanan ke pusat kota Ratahan. Berdasarkan hasil analisis lokasi dan analisis wilayah ditemukan faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan kemacetan di pusat kota Ratahan. Faktor internal yang ditemui adalah kapasitas jalan yang tidak memenuhi standar pemerintah. Pengaruh penggunaan lahan di pusat kota yang menyebabkan tingginya arus lalu lintas dan menimbulkan hambatan samping. Sedangkan faktor eksternalnya adalah jalan provinsi adalah satu-satunya akses utama untuk menuju dan keluar dari wilayah kabupaten Minahasa Tenggara. Aksesibilitas yang menghubungkan antar wilayah dan pusat-pusat kegiatan kawasan di Minahasa Tenggara hanya melalui jalan provinsi. Oleh sebab itu, diharapkan kepada pemerintah agar memikirkan pembukaan jalan alternatif, penyebaran fungsi kawasan secara merata di setiap kecamatan, mengurangi hambatan samping seperti parkir liar di sisi jalan.   Kata Kunci: Kemacetan, Faktor Penyebab, Ratahan
PENGEMBANGAN SEKTOR INFORMAL BERBASIS PARIWISATA TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA KOTAMOBAGU Yasin, Rizky Yuliansar; Van Rate, Johannes; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar-belakangi oleh keberadaan aktivitas sektor informal di Kota Kotamobagu khususnya di Kecamatan Kotamobagu Barat.Para pelaku sektor informal sering kali berjualan dengan berpindah-pindah karena belum ada kejelasan lokasi berdagang yang jelas dan belum adanya penanganan yang optimal terhadap sektor informal tersebut.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a).Mengidentifikasi karateristik sektor informal di Kotamobagu. b). Mengembangkan potensi sektor informal berbasis pariwisata dalam perekonomian Kota Kotamobagu. Metode penelitian  menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dan analisis data menggunakan analisis SWOT dan konsep 4A.Kedua analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan sektor informal berbasis pariwisata terhadap perekonomian Kota Kotamobagu dengan potensi yang ada.Karakteristik sektor informal dikotamobagu terdiri dari jenis jualan, sarana berjualan, lokasi berjualan dan luas lokasi berjualan.Sedangkan untuk pengembangan sektor informal berbasis pariwisata sudah terdapat beberapa strategi pengembangan dari analisis yang perlu diimplementasikan langsung ke lapangan.Perlu peran aktif dari pelaku sektor informal itu sendiri, pemerintah setempat maupun pihak-pihak lainnya yang dapat membantu dalam pengembangan sektor informal di Kota Kotamobagu. Kata Kunci : Sektor Informal, Karateristik, Pengembangan.
ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI PERUMAHAN LEMBAH NYIUR KAIRAGI MAS Ngodu, Mentari; Tilaar, Sonny; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kebutuhan dasar hidup manusia adalah perumahan. Pembangunan perumahan berperan sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina serta dikembangkan demi keberlangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Kota Manadomerupakanibu kota Provinsi SulawesiUtara,berdasarkan RTRW Kota Manado jumlah penduduk sebanyak 419.596 jiwa, dan angka pertumbuhan penduduk diwilayah Kota Manado adalah 2,81% per tahun. Daerah pembangunan  Perumahan  di  Kota  Manado  secara  geografis  terbagi  dua,  yang  pertama  didaerah pinggiran Kota yang terletak di Kecamatan Pineleng sampai Kecamatan Malalayang, dan yang kedua daerah pusat kota sampai Kecamatan Mapanget. Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, perumahan ini menawarkan sistem peruntukan kapling tidak dalam bentuk klaster dan masih banyak fasilitas yang belum tersedia dalam perumahan ini. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kondisi eksisting pembangunan dan menganalisis kelayakan pembangunan di Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kuatitatif. Berdasarkan hasil analisis kelayakan Pembangunan Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas, terdapat beberapa variabel yang belum memenuhi kriteria standard yaitu kondisi jaringan drainase, utilitas jaringan air bersih,  utilitas pengolahan limbah perumahan termasuk pengelolaan limbah rumah tangga (gray water), utilitas penyediaan jaringan telepon, Sarana Ruang Publik (Taman bermain), tidak tersedia vegetasi pada tata hijau jalan dan ruang terbuka privat. Selain itu terdapat juga variabel yang memenuhi kriteria standard yaitu, kemiringan/kelerengan perumahan berada pada kemiringan lereng 8-15 %, lebar perkerasan jalan perumahan, pengolahan limbah perumahan (black water), pengolahan sampah dan penyediaan jaringan listrik. Kata Kunci: Perumahan, Kelayakan, Pembangunan
ANALISIS KONDISI PERMUKIMAN KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN LAUT KELURAHAN AERTEMBAGA SATU KOTA BITUNG Kristiani, Marietha Kidung; Rondonuwu, Dwight M; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia untuk tinggal dan ditunjang dengan kelengkapan prasarana,sarana dan utilitas yang memadai. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di daerah perkotaan seperti kegiatan industri perikanan memicu penduduk berpindah ke daerah perkotaan ataupun pinggiran kota atau urbanisasi untuk berukim.Kelurahan Aertembaga Satu ditetapkan sebagai rencana lokasi daerah pelayanan sub pusat lingkungan 1 dalam kegiatan industri perikanan dan hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan yang sesuai dari peraturan yang ditetapkan sehingga memberikan dampak pada kualitas permukiman.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kondisi permukiman di kawasan industri sesuai dengan pedoman standar Direktorat Jendral Pekerjaan Umum (PU).Analisis kajian dilakukan secara kualitatif dengan jenis analisis deskriptif dan analisis spasial. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan pada data untuk menggambarkan kondisi permukiman di Kelurahan Aertembaga Satu berdasarkan variabel dan data yang telah diolah sesuai dengan PERMEN PU No. 41/PRT/M/2007 tentang Kriteria Teknis Kawasan Budidaya (hal 45-58) dan Pedoman Standar Pelayanan Minimal Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi permukiman di kawasan industri perikanan laut terbagi atas permukiman terencana (PPS Bitung) memiliki pola permukiman menyebar dengan lahan yang tidak sesuai dengan standar PU dan permukiman tidak terencana dengan pola grid dengan kondisi ekonomi dan sosial rendah,kondisi hunian yang tidak layak akibat pendapatan yang minim, akses jalan yang rusak, kurang maksimalnya pelayanan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air penduduk ,tersumbatnya saluran drainase akibat vegetasi, minimnya ruang terbuka hijau akibat pembangunan dan perencanaan kegiatan industri serta ketersediaan fasilitas persampahan yang masih dan belum memenuhi standar yang ditetapkan kurang seperti tong sampah anoganik dan organik di setiap lingkungan.Kata Kunci: Kondisi Permukiman, Kawasan Industri Perikanan Laut
KAJIAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DI PULAU SULABESI KABUPATEN KEPULAUAN SULA PROVINSI MALUKU UTARA Warang, Tri R; Rondonuwu, Dwight M; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Sulabesi memiliki lima lokasi wisata pantai yang potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wiasata yaitu Pantai Wai Ipa, Pantai Manaf, Pantai Fatkauyon, Pantai Wai Goiyofa, dan Pantai Fukuweu. Kawasan Wisata Pantai di Pulau Sulabesi memiliki karakterisik yang khas dilihat dari keindahan dan atraksi alamnya. Namun belum didukung dengan sarana dan prasarana pendukungnya termasuk fasilitas wisata yang representatif bagi para wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Wisata Pantai dan mengkaji Strategi pengembangan Wisata Pantai di Pulau Sulabesi ditinjau dari konsep Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Aktivitas Adapun penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode deskripsi analisis. Hasil penelitian di lima lokasi wisata pantai yang berada di Pulau Sulabesi menunjukkan bahwa terdapatnya persamaan karakteristik berupa alam yang khas berupa pantai yang menghadap kearah laut lepas dan pohon penedu. Disisi lain terdapat perbedaan karakteristik alam berupa taman laut, pantai pasir hitam, pasir putih halus, berkerikil, pasir yang bercampur kerikil, menghadap laut lepas, dan pantai yang berhadapan dengan pulau-pulau kecil. Strategi pengembangn wisata pantai yang dapat dilakukan adalah perlu pelestraian alam dan budaya untuk mendukung atraksi wisata, perbaikan jalan-jalan yang telah rusak, perlu mengadakan dan memperbaiki fasilitas seperti tempat parkir, MCK, rumah makan, hotel, pos keamanan/jasa pemandu, dan trasportasi wisata.Kata Kunci : Karakteristik Wisata Pantai, dan Strategi Pengembangan Wisata Pantai
PERSEPSI DAN PREFERENSI TINGGAL MASYARAKAT PADA AREA SEMPADAN SUNGAI ( STUDI KASUS: KELURAHAN PAKOWA KOTA MANADO) Yan, Arnold; Warouw, Fela; Rengkung, Michael M
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Area sempadan sungai masih menjadi tempat bermukim masyakarat,  terdapat fenomena masyarakat yang menjadi korban banjir tetap memilih untuk kembali bermukim didaerah tersebut. Persepsi dan preferensi tinggal masyarakat merupakan unsur penting pada setiap individu untuk menentukan dimana mereka akan bermukim. Pada dasarnya persepsi dan preferensi terbentuk dari pengetahuan atau pemahaman mereka tentang objek yang akan dipersepsikan dan bagaimana alasan utama masyarakat memilih lokasi bermukim mereka sekarang yang dalam penelitian ini adalah area sempadan sungai pada Kelurahan Pakowa Kota Manado. Penelitian ini dirasa perlu dilakukan karena mayoritas masyarakat pada area sempadan sungai yang menjadi korban banjir bandang Januari 2014 tetap memilih tinggal dilokasi tersebut sekalipun mereka mengetahui akan adanya bahaya yang mungkin terjadi dikemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan preferensi tinggal masyarakat yang berada pada area sempadan sungai sehingga mereka tetap memilih tinggal dilokasi tersebut. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan anaisis deskriptif. Kesimpulan yang diperoleh dari persepsi dan preferensi tinggal masyarakat atau alasan utama sehingga mereka tetap memilih bermukim pada area sempadan sungai di Kelurahan Pakowa Kota Manado adalah persepsi tinggal masyarakat pada area sempadan sungai dikarenakan tidak adanya informasi yang baik yang membentuk pemahaman masyarakat terhadap area sempadan sungai sehingga beranggapan daearah sempadan sungai boleh untuk mendirikan bangunan meskipun mengetahui akan adanya bahaya bencana jika tinggal dilokasi tersebut. Selanjutnya terkait bagaimana preferensi masyarakat atau apa alasan utama masyarakat tetap memilih tinggal di area sempadan sungai diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat tetap memilih tinggal dilokasi tersebut dikarenakan rumah yang mereka tinggali saat ini mayoritas berstatus milik pribadi dan karena jarak rumah ke tempat kerja mereka yang dekat. . Kata kunci: Persepsi dan Preferensi Tinggal Masyarakat, Area Sempadan Sungai, Kelurahan Pakowa, Kota Manado
EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT Paputungan, Nining G.; Warouw, Fela; Tarore, Raymond Ch
SPASIAL Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kotamobagu barat merupakan pusat kotanya Kota Kotamobagu sehingga itu pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kotamobagu Barat lebih tinggi dari pada wilayah kecamatan lain yang ada di Kotamobagu. Kondisi ini memicu perkembangan penggunaan lahan terutama pada kawasan sekitar bantaran DAS Dayanan yang terdapat pada Kecamatan Kotamobagu Barat ,Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik penggunaan lahan eksisiting di kawasan sekitar bantaran DAS Dayanan Kecamatan Kotamobagu Barat dan mengevaluasi kondisi perkembangan penggunaan lahan pada kawasan sekitar Bantaran DAS Dayanan Kecamatan Kotamobagu Barat dari tahun 2006,2010 dan 2015. Metode  penelitian  kualitatif Analisis deskriptif dan overlay peta untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan  lahan dan perkembangan perubahanlahan. Hasil studi yang menunjukan bahwa kawasan sekitar bantaran DAS Dayanan Kecamatan Kotamobagu Barat dari kondisi eksisting terdiri dari penggunaan lahan  permukiman, perkebunan, ladang/tegalan, sawah dan tanah kosong  dan  hasil evaluasi perkembangan penggunaan lahan tahun 2006, 2010 dan 2015 pekembangan penggunaan lahan pada lokasi penelitian hampir setiap tahunnya mengalami perubahan fungsi lahan dimana seperti sebelumnya lahan tersebut dijadikan sebagai  kawasan lindung karena memiliki alasan faktor tertentu seperti lahan tersebut merupaka bantaran sungai tapi kini berubah menjadi kawasan budidaya.Kata Kunci: Evaluasi, Perkembangan, Penggunaan Lahan, Bantaran DAS Dayanan
PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN WISATA AIR PANAS DI LANGOWAN Pesik, Febryani Ribka; Warouw, Fela; Karongkong, Hendriek H
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Langowan memiliki berbagai potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi salah satu daerah destinasi wisata di Kabupaten Minahasa. Potensi sumber air panas yang mengandung mineral seperti belerang banyak ditemukan pada kawasan permukiman dan pertanian di kecamatan Langowan Utara. Sumber mata air panas yang ada di kecamatan Langowan Utara berasal dari pertemuan antara air tanah dengan magma yang berada di dapur magma di jalur vulkanik dari salah satu gunung berapi yang aktif di daerah Sulawesi Utara yaitu Gunung Soputan. Sumber-sumber air panas tersebut ada yang sudah dimanfaatkan menjadi tempat pemandian air panas dan ada juga yang belum dikembangkan menjadi tempat pemandian air panas. Infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, air bersih dan persampahan sudah terlayani dengan baik sebaliknya untuk fasilitas penunjang obyek wisata belum tersedia sesuai dengan ketentuan yang ada. Potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa tempat pemandian air panas sehingga selanjutnya wilayah kecamatan Langowan Utara dapat menjadi kawasan wisata pemandian air panas yang ada di Langowan. Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik kawasan wisata air panas yang ada di Langowan dan menentukan pengembangan kawasan wisata air panas dengan konsep 3A. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini yaitu membuat zonasi untuk pengembangan atraksi wisata alami yang ada di kecamatan Langowan Utara, zonasi untuk atraksi alami dan buatan yang ada di Langowan,  zonasi untuk aksesibilitas antar obyek wisata penunjang yang ada di Langowan dan zonasi amenities (fasilitas) yang dapat dikembangkan dalam rangka menunjang tercapainya suatu kawasan wisata air panas di Langowan.Kata Kunci : Pengembangan, Pariwisata, Air Panas, Langowan.
PENGEMBANGAN SANITASI BERKELANJUTAN DI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH STUDI KASUS (KECAMATAN TUMPAAN) Silangen, Johanis K; Warouw, Fela; Mastutie, Faizah
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu pemukiman kumuh dapat dikaitkan dengan kemiskinan, karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah yang kebanyakan masyarakat yang kurang mampu tinggal dan letak rumahnya semerawut banyak dijumpai di kawasan perkotaan. Kecamatan Tumpaan merupakan bagian dari Kabupaten Minahasa Selatan. Kecamatan Tumpaan memiliki jumlah penduduk 15.884 jiwa dengan luas wilayahnya ±21.485 ha dan memiliki kepadatan menduduk 0,73 jiwa/ha. Berdasarkan RKPKP Tahun 2015-2016 (Rencana Kawasan Pemukiman Kumuh Perkotaan) Kecamatan Tumpaan memiliki luasan permukiman kumuhnya ±13,41 Ha yang tersebar di 3 Kelurahan: Kelurahan Tumpaan 1,  Kelurahan Matani 1 dan Kelurahan Tumpaan 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arahan pengembangan yang tepat untuk membantu memperbaiki kualitas permukiman yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi kondisi existing Sanitasi di kawasan permukiman kumuh yang ada di Kecamatan Tumpaan dan Menganalisis arahan pengembangan Sanitasi berkelanjutan pada kawasan permukiman kumuh Kecamatan Tumpaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitif dengan menggunakan analisis overlay eliminasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kawasan permukiman kumuh di kecamatan tumpaan terbagi di dalam 3 kawasan yaitu; Kelurahan Matani 1, Kelurahan Tumpaan 1 dan Kelurahan Tumpaan. Berdasarkan hasil observasi dan pembagian kuesioner ditemukan bahwa kondisi eksisting sanitasi pada daerah penelitia belum memadai. Hal ini dapat dilihat dalam perbandingan antara sistem pengelolaan sampah dan  pengaliran limbah cair dengan pedoman yang berlaku. Dan konsep yang bisa dikembangkan dan diterapkan di kawasan permukiman kumuh yang ada ialah konsep Sanimas (Sanitasi Masyarakat) yaitu pembuatan Tangki Septik Bersekat dan bangunan TPS3R di tiap-tiap kelurahan di kawasan permukiman kumuh dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan,pembangunan sampai dalam pengelolaannya. Kata Kunci : Pengembangan, Sanitasi, Berkelanjutan, Permukiman Kumuh
PERENCANAAN KAWASAN SEMPADAN SUNGAI SAWANGAN DI KOTA MANADO Gay, Faris Sasma; Warouw, Fela; Takumansang, Esli D
SPASIAL Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hujan deras yang terjadi menyebabkan bencana banjir pada tiap tahun di Kota Manado. Di sebagian besar Kecamatan Wenang, Kecamatan Tikala dan Kecamaan Paal Dua, terdapat DAS sawangan yang melewati sepuluh kelurahan.  Sungai sawangan memiliki wilayah rawan banjir oleh kondisi fisik alaminya sementara pemanfaatan lahan sebagian besar di dominasi oleh pembanngunan rumah tinggal, perdagangan dan jasa, serta kawasan peruntukan lainya. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pemanfaatan ruang di kawasan Sempadan Sungai Sawangan di Kota Manado. Untuk Merencanakan kawasan sempadan sungai sawangan, memenuhi fungsi ekologi, perlindungan terhadap banjir dan amenity (ruang terbuka publik). Metode penelitian ini menggunakan deskriptif, eksploratif analisis spasial bersifat pendekatan kuantitatif yang memiliki dua tahap.  Tahap pertama deskriptif kesesuaian menurut aturan, metode eksploratif dan kuantitatif untuk analisis spatial, mengidentifikasi karakteristik tata bangunan dan tataguna lahan. Instrumen penelitian Arc GIS. Tahap kedua konsep perencanaan, solusi penanganan menurut krakteristik kawasan perencanaan. Instrumen penelitian Google SketchUp 3D. Hasil identifikasi serta dilakukan analisis maka perencanaan kawasan sempadan sungai sawangan berdasarkan kebutuhan ekologi adalah berupa perencanaan pelebaran sungai, pembersihan sampah-sampah serta pengerukan dasar sungai dari endapan sedimen pada segmen 1,2,3,4,5,6,7,8. Pada aspek perlindungan banjir diperlukan pembuatan saluran buangan air drainase, tanggul dan talud pada segmen 1,2,3,4,5 sedangkan pembuatan tanggul dan bendungan pada segmen 6,7,8. Untuk penyediaan ruang terbuka publik (Amenity) maka diperlukan pembuatan ruang terbuka hijau skala kecil seperti taman RT/RW pada segmen 1,2,3,4,5 dan untuk segmen 6,7,8 pembuatan ruang terbuka berskala kota Kata Kunci : Permukiman Kota, Perubahan Penggunaan Lahan, Sempadan Sungai.
Co-Authors , Sangkertadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Alhabsyi, Usman Amanda Sembel Amra, Putri H. Anggreny Purukan Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Arnold Yan, Arnold Bleskadit, Myron L. Cindy R. S. Wahongan, Cindy R. S. Claudia T. Dariwu Daun, Almer Aziz Mukmin Pratama Devy S. Sahambangun Duwila, Nurul Mentari Dwight M Rondonuwu, Dwight M Esli D Takumansang Eunike L. Tombokan Ewin A. Montol, Ewin A. Faizah Mastutie Gay, Faris Sasma Gladys M. F. Pinontoan, Gladys M. F. Hendriek H Karongkong Ingerid L Moniaga, Ingerid L Ingerid Moniaga Janis, Ira Wilhelmina Jefrey I. Kindangen Jessie Oley Johanes D. Lahunduitang Johannes Van Rate Joseph Rengkung Judy O. Waani Julianus A. R. Sondakh Kawulusan, Melly Kumurur, Veronika A Lakat, Ricky S.M Lautetu, Lisa Meidiyanti Leidy M. Rompas Lempoy, Elroi Lempoy, Josia O. Linda Tondobala Londa, Kyrei K Marietha Kidung Kristiani, Marietha Kidung Melisa Margareth, Melisa Mentari Ngodu, Mentari Michael M Rengkung, Michael M Narsi, Wiwi Oroh, Alfiando Pajow, Vanesa Mariani Panduu, Rocky Radinal Papia Franklin, Papia Paputungan, Nining G. Peggy Egam Pemani, Ingrith Pesik, Febryani Ribka Pierre H Gosal, Pierre H Pormes, Lona Rachmat Prijadi Raymond Ch Tarore, Raymond Ch Reny Syafriny Reppi, Eygen Imanuel Richard Pontoan Rizky Yuliansar Yasin, Rizky Yuliansar Sangkoy, Farly R. Sela, Rieneke L.E Silangen, Johanis K Simaela, David Heryyanto Solang, Steven Sonny Tilaar Soselisa, Megaelvi Stenly Y. Taaluru, Stenly Y. Surijadi Supardjo Suryono MT Tangkau, Gryzella L. Tiwang, Juve Tonapa, Patria Rante Torar, Viyana Naomi Veren Tri R Warang, Tri R Tuwonaung, Janet Blandina Veronica A Kumurur, Veronica A Veronica A. Kumurur Veronica Kumurur Verry Lahamendu, Verry Windy Mononimbar Winsensius S.P. Raco Wirawan, Rivaldo Restu Yogini Adriana Wulur Yohanes Y. Mantiri Yura, Mikha A