Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Tablet Kunyah Ekstrak Buah Ketumbar (Coriandrum Satiyum L.) Dengan Buah Manitol Dan Laktosa Sebagai Bahan Pengisi Ratnaningsih Dewi Astuti; Muhamad Taswin; Gita Sriwijayanti
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas yang begitu padat, memaksa otak untuk berkerja lebih ekstra yang dapat menyebabkan seseorang menja.di depresi, sehingga dibutuhkan tmpi yang tepat baik secara modem dan tradisional. Buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) merupakan salah satu tanaman rempah lradisional Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai antidepresan. Penelitian ini bertujuan untnk membuat tablet kunyah ekstrak buah ketumbar dengan variasi konsentrasi pengisi manitol dan laktosa yangmemenuhi persyaratanmutu fisik tablet yang bisa diterima. Ekstrakkental buahketumbar diperoleh dengan dimaserasi dengan pelarut aquadest selama 24 jam lalu ditangas di atas uap water bath selama 30 menit clan dilakukan pcnyarian dengan cara infusa selam.a 15 mcnit dilanjutkan dengan dipekatkan di atas uap water bath hingga mencapai suhu 90"C, kemudian didestilasi vakum hingga didapatkan ekstrak kental, Pembuatan tablet kunyah ekstrak buah ketumbat dibuat dengan 3 formula, dimana masing-masing formula memililci konsentrasi bahan pengisi yang berbeda antara lain formula I mcngandung manit.ol sebanyak50%, formula II sebanyak 70%, danfomiula III sebanyak 90".4. Met.ode yang digunakan dalam pembuatan tablet kunyah ekstrak buah ketumbar adalah dengan met.ode granulasi basah. Granul yang diperoleh diuji sifat :fisiknya meliputi kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas, Tablet yang diperoleh dilakukan uji mutu fisik yang meliputi uji keseragam.an bobot, uji k:ekerasan, uji keseragaman ukuran, uji kerapuhan dan kualitas rasa. Berdasarlcan basil penelitian, rendemen ekstnk kental yang dihasil.kan sebesar 6,24%. Ditinjau dari uji mutu fisik tablet yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasaa, uji keseragarnan ukuran, uji kerapuhan dan kualitas rasa menimjukkan bahwa k:etiga formula menghasilkan tablet deng.an mutu fisik yang baik dan memenuhi syarat. Dari penelitian ini ekstralc buah ketwnbar dapat dibua1 tablet kunyah yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik tablet kunyah.
FORMULASI SEDIAAN AROMATERAPI STIK DARI CAMPURAN MINYAK LAVENDER, JERUK MANIS DAN BERGAMOT DENGAN VERIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT SEBAGAI HARDING AGENT Ratnaningsih Dewi Astuti; Muhamad Taswin; Risdayanti .
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 1 (2021): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i1.691

Abstract

Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit. Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stik memiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit. Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
Pengaruh Pengunaan Kitosan sebagai Zat Tambahan Terhadap Profil Disolusi Tablet Parasetamol Ratnaningsih - Dewi Astuti; Muhamad Taswin; Nurmala Sari
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 14 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v1i13.1171

Abstract

Kitosan adalah biopolimer yang diperoleh dari deasetilasi kitin hasil isolasi cangkang hewan berkulit keras (Crustacea) yang digunakan sebagai bahan tambahan sediaan farmasi. Didalam sediaan tablet kitosan digunakan sebagai zat tambahan untuk meningkatkan laju disolusi tablet dan mengontrol pelepasan zat aktif. Salah satu zat aktif yang diharapkan memiliki propil disolusi yang baik adalah parasetamol. Maka telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pengunaan kitosan sebagai zat tambahan baik sebagai penghancur dan pengikat terhadap profil disolusi tablet parasetamol. Jenis penelitian ini adalah ekperimental dengan objek penelitian kitosan yang diformulasikan sebagai zat tambahan pada sediaan tablet parasetamol FI dan FII pada konsentrasi 1,5 dan 3 % sebagai pengikat dan FIII dan FIV pada konsentrasi 3,5% dan 7% sebagai penghancur. Formula-formula tersebut dibandingkan terhadap F0 sebagai formula kontrol yang menggunakan gelatin sebagai pengikat dan amilum jagung (corn starch) sebagai penghancur. Semua tablet dibuat dengan metoda granulasi basah. Kemudian dilakukan uji secara in vitro meliputi uji kestabilan fisik tablet berupa uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur serta penetapan kadar dan didapatkan hasil untuk setiap formula FI, FII, FIII dan FIV telah memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk uji disolusi yang dilakukan terhadap FI dan FII dengan kitosan sebagai pengikat menghasilkan kadar zat terdisolusi pada menit ke 30 sebesar 16,74% dan 31,51%, kadar tersebut belum memenuhi persyaratan. Sedangkan FIII dan FIV dengan kitosan sebagai penghancur serta formula kontrol, menghasilkan kadar zat terdisolusi pada menit ke 30 sebesar 99,63%, 96,71% dan 96,71%. Kadar tersebut telah memenuhi persyaratan uji disolusi tablet parasetamol yang harus terlarut tidak kurang dari 80% setelah 30 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan kitosan sebagai pengikat pada formula tablet parasetamol memberikan profil disolusi yang buruk dibandingkan dengan formula kontrol yang menggunakan gelatin. Sedangkan penggunaan kitosan sebagai penghancur memberikan profil disolusi yang lebih baik dari formula kontrol yang menggunakan amilum jagung. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kitosan sebagai bahan tambahan dapat mempengaruhi profil disolusi tablet parasetamol menjadi lebih baik jika digunakan sebagai bahan penghancur tetapi menjadi buruk jika digunakan sebagai pengikat.
FORMULASI SEDIAAN PASTA GIGI DENGAN BAHAN ABRASIF SERBUK CANGKANG TELUR AYAM NEGERI (Gallus domesticus) DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA Ratnaningsih Dewi Astuti; Muhamad Taswin; Gemi Oktami
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 10 No 2 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v10i2.1173

Abstract

Serbuk cangkang telur ayam negeri (Gallus domesticus) mengandung 94% kalsium karbonat yang dapat digunakan sebagai abrasive da;am pasta gigi dengan penambahan kalium nitrat 5% sebagai zat aktif anti hipersensitif. Serbuk cangkang telur ayam negeri dapat dijadikan bahan dasar dengan campuran berbagai macam herba dalam pembuatan pasta gigi yang ekonomis. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan membuat dengan membuat formula pasta gigi dengan bahan abrasive serbuk cangkang telur ayam negeri (Gallus domesticus) yang diperoleh dari cangkang telur ayam negeri yang dihaluskan dan diayak menggunakan mesh 200. Pasta gigi dibuat dengan konsentrasi zat aktif kalium nitrat sebesar 5% dan memvariasikan abrasive yaitu serbuk cangkang telur ayam negeri sebesar 15%, 22,5% dan 30%. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik pasta gigi selama 28 hari penyimpanan yang terdiri dari homogenitas, viskositas, pH, tinggi busa, warna, baud an rasa. Hasil yang didapat bahwa setiap formula mengalami kenaikan kecuali tinggi busa yang mengalami penurunan. Uji homogenitas ketiga formula tetap stabil selama penyimpanan, untuk uji viskositas formula I berkisar antara 52.338-73.089 cps, formula II berkisar antara 79949-98099 cps dan formula III72335-130262cps, untuk uji pH berkisar antara6,62-7,61. Tinggi busa yang didapatkan untuk formula I berkisar 50-40 mm, formula II berkisar antara 55-40 dan formula III berkisar antara 60-40 mm, untuk uji warna dan bau hanya formula III yang mengalami perubahan, sedangkan untuk uji rasa tidak mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa srbuk cangkang telur ayam negeri dengan konsentrasi 22,5% dapat dibuat menjadi sediaan pasta gigi dengan konsentrasi zat aktif kalium nitrat 5%.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ISOFLAVON TEMPE TERHADAP TINGKAT STRESS OKSIDATIF PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) SETELAH DIINDUKSI DENGAN DOSIS TOKSIK PARASETAMOL Muhamad Taswin; Ratnaningsih Dewi Astuti; Dewi Marlina; Ocktariyana Ocktariyana; Ade Agustianingsih
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1513

Abstract

ABSTRACT Background: As a producing country and at the same time the largest consumer of tempeh in the world, Indonesia has become the largest soybean market in Asia. As much as 50% of soybean consumption in Indonesia is done in the form of tempeh. Tempe is a potential food ingredient as a hepatoprotector. The content of isoflavones in tempeh has been shown to protect rat liver function under stress conditions. Isoflavones contained in tempeh have activity as antioxidants, which can prevent oxidation reactions from occurring by working as reducing agents and protecting cell membranes from oxidation, as well as counteracting free radicals by stopping chain reactions and protecting cells from DNA activation so as to reduce cell damage. This situation has prompted the authors to investigate the effect of the isoflavone extract of tempeh on the histochemistry and histopathology of the livers of male white Wistar rats (Rattus novergicus) after being induced by toxic doses of Paracetamol. Methods: This study was an experimental study using the Randomized Posttest Only Control Group Design to determine the level of oxidative stress after administration of tempeh isoflavone extract to male white rats (Rattus novergicus) induced with a toxic dose of paracetamol. 5 groups, namely group 1 was given tempe extract 160 mg/kgBB, group 2 was given tempe extract 320 mg/kgBB, group 3 was given tempe extract 640 mg/kgBB, group 5 was given distilled water and group 6 was given 1% NaCMC solution. Each rat was treated for 14 days. On day 12, 13 and 14 rats were given paracetamol at a dose of 900 mg/kg BW in 1% NaCMC. And on the 15th day, rat blood serum was examined for levels of SGOT, SGPT and MDA. Results: It was found that tempeh at a dose of 640 mg/kgBW could significantly reduce SGOT, SGPT and MDA levels (p<0.05) compared to other doses as well as distilled water and 1% NaCMC. Conclusion: So it can be concluded that tempeh can be an alternative source of antioxidants that can protect liver cells from the effects of substances that can damage the liver. Keywords: Tempe, SGOT, SGPT, MDA
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DASAR DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK BAGI LULUSAN SMK FARMASI NOL TAHUN DI KOTA PALEMBANG Ratnaningsih Dewi Astuti; Muhamad Taswin
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No Tahun (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.277 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v2iTahun.1196

Abstract

One level of education that contributes to the workforce is vocational high school (SMK). Pharmacy Vocational School graduates do not have adequate skills and abilities in administrative management in pharmacies so that results are still not good. The impact is that graduates of Pharmacy Vocational Schools are generally not ready to work in the world of work, they need an internship first to get used to working in a pharmacy. The Department of Pharmacy, Poltekkes Palembang, as a partner institution that APMFI has always asked for as examiners at the UPK of Pharmacy Vocational Schools in South Sumatra, has improved the basic knowledge and skills of zero-year Pharmacy Vocational School graduates in the city of Palembang in pharmaceutical services at pharmacies so that they become more ready to use, through training activities in the form of theoretical presentation accompanied by individual practice and group service simulations. The pretest results of the training participants with an average point of 7.91 showed that only about 50% of the material they knew and from the posttest results obtained an average of 10.67, which is about 70% of the material. The lowest score from 4 increased to 7 and the highest score increased from 12 (1 person) to 14 (3 person). From the statistical test of paired t-test (p<0.05) it was found that the results of the pretest-posttest showed a significant change. The conclusion of community service from the Department of Pharmacy with the theme of Increasing Basic Knowledge and Skills in Pharmaceutical Services at Pharmacies for Graduates of the Zero Year Pharmacy Vocational School in Palembang City shows positive and beneficial results for its targets. In addition, this activity has also been able to introduce the Department of Pharmacy to Pharmacy Vocational School graduates so that it is expected to increase the interest of Sipenmaru Poltekkes Palembang participants in 2016 in general and in particular the Department of Pharmacy.
KELOMPOK MASYARAKAT KELURAHAN TALANG JAMBE, BERTANAM KELOR, BUNGA TELANG, DAN MENIRAN SERTA MANFAATNYA UNTUK KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Sonlimar Mangunsong; Muhamad Taswin; Ade Agustianingsih
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 Juni (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.97 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i1.1241

Abstract

Telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui bertanaman kelor, bunga telang, serei, mint dan meniran untuk digunanakan sebagai makanan kesehatan dimasa pandemi covid 19. Pelaksanaan dilakukan Kelompok Warga RW/RT: 02/06 lorong nangka 1 Kelurahan Talang Jambe Kota Palembang Sumatera Selatan. Berjarak 15 Km dari alamat Institusi Poltekkes Palembang dengan mitra kerjasama. Kegiatan dimulai dengan berkomunikasi dan mendapat persetujuan dari Bapak Lurah Talang jambe. Merencanakan lokasi dan menyediakan lahan berkebun tanaman kelor, bunga telang, serei, mint dan meniran. Menggunakan dua kapling lahan tanah milik warga Lorong nangka 1 yang disepakati warga RT 06, dan kelompok pelaksana adalah Kelompok Warga/Kader PKK yang telah disetujui bapak RT 06. Kelompok dosen menyediakan bibit kelor, bunga telang dan meniran yang diperoleh dari kebun pembibitan, kemudian diberikan kepada kelompok mitra untuk ditanam dan dipelihara secara bersama sama. Melakukan kordinasi setiap minggu dengan kelompok mitra. Selama 3 bulan dilakukan pemantauan setiap minggu terhadap kegiatan bertanam kelor bunga telang, mint dan meniran. Hasil yang diperoleh adalah tanaman kelor,bunga telang dan meniran dapat dipanen setelah 3 bulan budi daya. Hasil panen telah diolah menjadi makanan sehat berupa puding agar, bandrek, cendol, keripik dan mie berbahan dasar kelor dan meniran. Evaluasi keberhasilan terukur dari peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku yang telah terwujud dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat berkebun tanaman obat masa pandemic covid 19. Tema kegiatan ini ditindak lanjuti membuat produk siap saji sebagai unggulan Kelurahan Talang Jambe menujun Lomba Kelurahan Sehat ditingkat Kota dan Propinsi melalui Kader PKK Kantor Kelurahan dan Kecamatan.
KEBUN PERCONTOHAN HERBAL WARGA SUGIHWARAS, TALANG JAMBE, PASCA PANDEMI COVID-19; UNTUK KEWIRAUSAHAAN Sonlimar Mangunsong; Muhamad Taswin
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 Desember (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.163 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2 Desember.1520

Abstract

Telah dilakukan keberlanjutan pemberdayaan masyarakat pasca pandemi covid 19 untuk berkebun tanaman herbal dan wirausaha. Pelaksanaan dilakukan Tahun 2022 kelompok warga Sugiwaras kelurahan Talang Jambe kota Palembang Sumatera Selatan. Berjarak terjangkau dari alamat Institusi Poltekkes Palembang dengan mitra kerjasama. Melanjutkan kegiatan sebelumnya dan melakukan perbaikan disain kegiatan, lokasi baru membuat pondok tempat persinggahan. Kegiatan dimulai dengan berkomunikasi dan mendapat persetujuan dari Bapak Lurah Talang jambe. Merencanakan lokasi baru dan menyediakan lahan berkebun, pembibitan tanaman herbal. Menggunakan satu kapling lahan tanah milik warga sugiwaras dengan luas tanah 20 x 50 M yang disepakati dengan Ketua RT 06 dan kelompok pelaksana adalah Kelompok Warga/Kader PKK yang telah disetujui bapak RT 06. Kelompok dosen menyediakan kebutuhan material berkebun, bibit tanaman herbal, kunir putih , rosella, kelor, bunga telang dan meniran kemudian diberikan kepada kelompok mitra untuk ditanam dan dipelihara secara bersama sama. Melakukan kordinasi setiap 2 minggu dengan kelompok mitra. Selama bulan dilakukan pemantauan terhadap kegiatan sebagai kebun percontohan. Hasil yang diperoleh adalah, lahan dan lokasi berkebun herbal, meja pondokan, pembibitan tanaman herbal kebun tanaman herbal budi daya untuk kebutuhan penelitian dan kebutuhan masyarakat dalam berwirausaha. Hasil panen wirausaha telah dimanfaatkan kebutuhan warga, diolah menjadi makanan sehat berupa puding agar, bandrek, cendol, keripik dan mie berbahan dasar kelor dan meniran. Evaluasi keberhasilan terukur dari berkebun herbal peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku yang telah terwujud dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat berkebun tanaman herbal pasca pandemic covid 19. Tema kegiatan ini ditindak lanjuti tahun 2023 membuat persiapan produk wirausaha siap saji sebagai unggulan warga sugihwaras kelurahan Talang Jambe menuju Lomba kelurahan sehat ditingkat Kota dan Propinsi melalui Kader PKK Kantor Kelurahan dan Kecamatan. Kata Kunci: Wirausaha , kebun herbal meniran, bunga telang, mint, pemberdayaan, wargasugiwaras