Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology)

EKSPLORASI NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA LAHAN TANAMAN KENTANG DI DESA SUMBER BRANTAS JAWA TIMUR Noni Rahmadhini; Okta Gegana Purwadi; Wiludjeng Widayati
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v4i1.514

Abstract

Kentang merupakan salah satu komoditas penting dan mendapat prioritas untuk dikembangkan di Indonesia karena potensi ekspor yang tinggi ke negara lain. Salah satu hambatan dalam peningkatan produksi tanaman kentang yaitu adanya serangan nematoda sista kentang (NSK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan NSK pada lahan kentang di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei yaitu pengambilan sampel tanah di 2 lahan pertanaman kentang  dan mengidentifikasi nematoda yang terdapat di dalamnya. Proses identifikasi dilakukan di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian, Surabaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2022. Identifikasi dilakukan melalui pendekatan morfologi pada karakter pola  perineal/sidik pantat nematoda betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian telah ditemukan sebanyak 1528 sista yang berasal dari spesies Globodera rostochiensis. Potato is one of the important commodities and has priority to be developed in Indonesia because of its high export potential to other countries. One of the obstacles in increasing the production of potato plants is the potato cyst nematode (NSK) attack. This study aims to determine the presence of NSK on potato fields in Sumber Brantas Village, Bumi Aji District, Batu City, East Java Province. This research was conducted by means of a survey, namely taking soil samples in 2 potato plantations and identifying the nematodes present in them. The assistance process was carried out at the Laboratory of the Agricultural Quarantine Center, Surabaya. The study was conducted from April to May 2022. Identification was carried out through a morphological approach to the perineal pattern/butt print of female nematodes. The results showed that 1528 cysts from the Globodera rostochiensis species were found at the study site
POTENSI PESTISIDA BERBAHAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PENGENDALIAN WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) Gabriella Cantika; Noni Rahmadhini; Wiludjeng Widayati
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v4i1.536

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena menjadi makanan pokok lebih dari separuh penduduk negara Indonesia. Cara untuk menanggulangi serangan serangga pada tanaman padi secara efisien, ramah lingkungan, dan aman bagi kesehatan manusia, diperlukan asap cair tempurung kelapa sebagai insektisida organik. Tempurung kelapa tersusun atas lignin, selulosa dan hemiselulosa. Kandungan yang terkandung dalam komponen utama yaitu pada asap cair adalah alkohol, fenol dan asam asetat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2022 dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan (0% sebagai kontrol, 2%, 5%, dan 8%) dan 6 kali pengulangan dengan total 24 perlakuan. Total walang sangit yang digunakan dalam penelitian yaitu 120 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair menyebabkan perbedaan warna pada tubuh walang sangit. Warna tubuh yang lebih gelap/cokelat kehitaman diakibatkan telah masuk dan bekerjanya pestisida organik asap cair tempurung kelapa pada tubuh walang sangit. Konsentrasi asap cair tempurung kelapa yang paling efektif mengendalikan walang sangit yaitu konsentrasi 8%. Semakin tinggi konsentrasi asap cair maka semakin besar tingkat mortalitas. Berdasakan data didapatkan nilai LC50 yaitu 4,10% yang artinya, konsentrasi sebesar 4,10% efektif membunuh 50% walang sangit. Rice is the main food crop in Indonesia because it is the staple food for more than half of Indonesia's population. The way to deal with insect attacks on rice plants efficiently, environmentally friendly, and safe for human health, requires coconut shell liquid smoke as an organic insecticide. Coconut shell is composed of lignin, cellulose and hemicellulose. The main components contained in liquid smoke are alcohol, phenol and acetic acid. The study was conducted in August – November 2022 in a completely randomized design consisting of 4 treatments (0% as control, 2%, 5%, and 8%) and 6 repetitions for a total of 24 treatments. The total number of walang sangit used in this study was 120 individuals. The results showed that the liquid smoke caused color differences in the stink bug's body. The body color is darker/dark brown due to the entry and operation of organic pesticides from coconut shell liquid smoke on the body of the stink bug. The most effective concentration of coconut shell liquid smoke in controlling stink bugs is 8%. The higher the concentration of liquid smoke, the greater the mortality rate. Based on the data, the LC50 value was 4,10%, which means that a concentration of 4.10% is effective in killing 50% of the rice bug.