I Gusti Made Sudika
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENERAPAN MANAJEMEN BARANG DAN KEUANGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DIKECAMATAN KINTAMANI , BANGLI, BALI Sudiyani, Ni Nyoman; Sudika, I Gusti Made; Astawa, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional Darmajaya Vol 1 (2017): SEMNAS IIB DARMAJAYA
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Darmajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Usaha Koperasi Serba Usaha ( KSU ) Desa  Batur, Kintamani , Bangli,adalah Kelompok Usaha Koperasi serba Usaha (KSU)Karya Utama Mandiri  dan Kelompok Usaha Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangkit Mandiri merupakan mitra  I dan II.Penyediaan barang prediksi penjualan secara sederhana manual masih banyak menemui kendala dan kadang tidak mampu memunuhi permintaan konsumen yang berakibat pada penurunan  pendapatan dari anggota kelompok. Kualiatas barang masih belum optimal sesuai dengan standar pasar. Sistem pemasarannya masih bersifatlocal.Untuk  merancang  dan  mendesain  sistem produksi penyediaan alat manajemen barang dan produksi untuk mengatasi masalah produksi.waktu kerja pada kelompok koperasi Karya Mandiri Kintamani.Permasalahan mitra adalah adanya  kesulitan memanajemen kondisi penyediaan barang  dan sembako yang sering cepat terjual dan atau barang yang jarang terjual, yang selama ini hanya menggunakan perasaan/felling dari usaha perdagangan   Koperasi Serba Usaha Karya Utama Mandiri. Adanya kesulitan dalam mengelola keuangan untuk biaya : investasi, operasional, laba dan rugi baik kegiatan harian, mingguan sampai bulanan, yang selama ini kinerjanya hanya menggunakan kalkulator, sehingga tidak cepat mengatasi masalah yang sedikit kompleks, antara keuntungan dan investasi yang dimiliki  Koperasi Serba Usaha Karya Utama Mandiri, Disamping hal diatas tata letak (layout ) belum tertata dengan baik sehingga kesan pelayanan kurang memuaskan. Luaran yang dihasilkan  dari kegiatan Ipteks bagi Masyarakat ini adalah : Untuk  merancang  dan  mendesain  sistem penjualan, penyediaan barang dan keuangan Koperasi terutama mengatasi masalah kualitas waktu kinerja usaha Koperasi DiDesa Batur Kintamani,  Kabupaten Bangli maka  diciptakan  Program KomputerManajemen Barang dan Keuangan  Berbasis IT Komputer. Program ini dengan menggunakan Komputer melalui manajemen keluar-masuknya barang baik yang cepat laku maupun lambat, dapat menghitung keuntungan dan mungkin kerugian yang dialami dalam perdagangan usaha Koperasi, diharapkan dapat secara cepat  dapat menginformasikan kondisi penyediaan barang sembako di gudang, sehingga dapat cepat mengorder barang-barang yang kurang tersedia, demikian pula laba-rugi dan nilai investasi secara ekonomi dapat dengan cepat diketahui  sehingga biaya operasional pekerjaan menjadi murah dan  penggunaan tenaga kerja serta waktu kerja yang efisien. Disamping itu keluaran berupa artikel Ilmiah.Metode pelaksanaan Untuk mengefektifkan pelakasanaan kegiatan maka diperlukan suatu kerjasama dengan mengedepankan :1) melaksanakan kemitraan dalam hal ini yang terlibat sebagai mitra. 2) Program KomputerManajemen Barang dan Keuangan  Berbasis IT Komputer. 3) Keswadayaan, keswadayaan harus dikembangkan sebagai strategi dasar pemdampingan masyarakat mengingat  jangka waktu yang terbatas. 4) Orientasi pasar, dimana yang dihasilkan benar-benar merupakan kebutuhan pasar sehingga tetap keberlanjutan.Kata kunci :Manajemen Barang, Komputer, Koperasi
Perbandingan Perilaku Struktur Gedung Beton Bertulang dengan Pelat Lantai Beton Konvensional dan Pelat Lantai Kalsi Astariani, Ni Kadek; Sudika, I Gusti Made
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 24, Nomor 2, DESEMBER 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.8 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v24i2.20568

Abstract

The Structure of Reinforced concrete building using kalsi floor plate is one alternative for reduced the weight of the building structure. The floor plate usually used conventional concrete, can be replaced with kalsi floor 20. The aim of the research is to analysis of the behavior of reinforced concrete building using conventional concrete slabs and kalsi floor 20. The building structure as the model in this research is the building structure of four floors and was designed to follow the rules of SNI 2847: 2013. Evaluation of seismic behavior in accordance with the SNI 1726: 2012 was conducted out by applying pushover analysis using SAP 2000 software. The analysis results showed that drift ratio of plates floor structure models smaller than the kalsi floor plate structure. The pushover analysis results show the level of performance of all structural models according to FEMA-356 / ATC-40 able to provide nonlinear behavior which is indicated by the initial phase of the majority of plastic joints on beam elements and beam sway mechanism. The performance level of the structure with conventional concrete slab includes at immediate occupancy level, while the performance level of the structure with with kalsi floor plate includes at life safety level.
ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR GEDUNG PLAT LANTAI BETON KONVENSIONAL DENGAN PLAT LANTAI KALSI I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani; I Dewa Made Iwan Sastra Ciptadi
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalsiboard merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam pembuatan pelat lantai sebagai pengganti beton konvensional. Penggantian pelat lantai beton konvensional dengan kalsiboard menyebabkan adanya perbedaan kekakuan struktur, bahan bangunan dan sistem pemasangannya serta perbedaan pada biaya bahan dan biaya kerja (upah) yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku dan biaya struktur gedung dalam penggunaan pelat lantai berbahan beton konvensional yang dibandingkan dengan penggunaan pelat lantai berbahan kalsi pada Proyek Pembangunan Gedung Arsip Dan Parkir Kendaraan Roda 4 (empat) Kantor Pertanahan Kabupaten Buleleng - Bali. Analisis dilakukan terhadap penggunaan bahan dalam pekerjaan pelat lantai yang diganti dengan bahan kalsi floor 20 dengan menyesuaikan struktur bangunan sesuai dengan panduan kalsi dengan cara pemodelan struktur. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan software ETABS. Hasil analisis menunjukkan penggunaan kalsi pada struktur pelat lantai menyebabkan perubahan dimensi pada struktur. Deformasi yang terjadi pada struktur yang memakai pelat lantai kalsi yang dimana dimensi strukturnya di perkecil (Pelat Kalsi B) memiliki besaran nilai yang paling besar dari pada struktur yang memakai pelat lantai beton dan pelat lantai kalsi dengan dimensi yang sama dengan beton (Pelat Kalsi A). Struktur pelat lantai beton memiliki nilai Dirft Ratio yang lebih kecil terhadap struktur pelat lantai kalsi B, namun memiliki nilai Drift ratio yang lebih besar jika di bandingkan dengan kalsi A. Struktur yang menggunakan pelat lantai beton memiliki berat struktur yang lebih besar 35,832 % (83420,543 kg) dibandingkan dengan yang menggunakan pelat lantai kalsi (Kalsi B). Hasil perhitungan RAB pada penggunaan pelat lantai kalsi (Kalsi B) memiliki selisih nilai yang lebih kecil 10.363 % yaitu sebesar Rp. 177.631.820,50 dari RAB pada penggunaan pelat lantai beton. Dengan demikian berdasarkan analisa penghitungan biaya dan berat struktur, penggunaan kalsiboard lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan beton.
ANALISIS STRUKTUR BAJA BERDASARKAN SNI 1726-2002 DAN SNI 1726-2012 PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PENELITIAN PERIKANAN TUNA DENPASAR – BALI Made Satriya Nurjaya; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki intensitas tinggi terhadap kejadian gempa bumi. Indonesia memiliki peraturan yang mengatur tentang tata cara perencanaan ketahanan terhadap gempa, yaitu SNI 1726-2002. Namun setelah 10 tahun, tata cara ini dirubah dengan peraturan baru yang termuat dalam SNI 1726-2012. Gedung Kantor Penelitian Perikanan Tuna yang terletak di kota Denpasar merupakan struktur gedung yang direncanakan sebagai struktur baja pada kondisi tanah lunak. Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara kedua tata cara tersebut ditinjau dari perubahan gaya geser dasar seismik serta perubahan besarnya gaya dalam pada elemen struktur. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan program ETABS 2013 versi 13.1.1 dalam melakukan anlisis. Hasil analisis dinamik, gaya geser dasar arah-X SNI 1726-2002 lebih besar 40,23% daripada gaya geser dasar arah-X SNI 1726-2012. Gaya geser dasar arah-Y SNI 1726-2002 lebih besar 37,99% daripada SNI 1726-2012. Hasil komparasi nilai simpangan antar lantai arah-X dan arah-Y SNI 1726-2002 lebih besar rata-rata 51,71% daripada SNI 1726-2012. Analisis momen dan gaya geser maksimum SNI 1726-2002 lebih besar dibandingkan SNI 1726-2012. Sebanyak 69,17% memiliki nilai momen maksimun lebih besar dan sebanyak 75,19% memiliki nilai gaya geser maksimum lebih besar. Sedangkan sebanyak 30,83% memiliki nilai momen maksimum yang sama dan sebanyak 24,81% memiliki nilai gaya geser maksimum yang sama. Pada penelitian ini struktur baja dibangun dengan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) pada kondisi tanah lunak dan wilayah gempa 5 berdasarkan SNI 1726-2002, masih aman dan memenuhi syarat jika di analisis ulang berdasarkan SNI 1726-2012.
PENGARUH PENAMBAHAN ADMIXTURE ADHESIVE MANUFACTURER 78 (AM 78) TERHADAP KUAT TEKAN BETON I Gede Subambang Kanca; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuat tekan beton yang tinggi merupakan salah satu parameter utama pada beton. Dalam beton salah satu faktor yang mempengaruhi kuat tekan adalah bahan tambah (admixture). Dengan ini dilakukan penelitian terhadap bahan tambah admixture AM 78, yang mana nantinya tujuannya mengetahui pengaruh bahan tambah admixture AM 78 terhadap kuat tekan beton yang diuji pada umur 21 hari dan dikonversikan ke umur 28 hari. Penelitian ini menggunakan material berasal dari Karangasem, Semen Portland Tipe I dan Admixture AM 78. Metode perencanaan beton yang digunakan menurut SNI 03–2834-2000. Persentase penambahan admixture AM 78 yang digunakan adalah 0%, 0,5%, 1%, 1,2% dan 1,5% terhadap berat semen dengan pengurangan air 15%. Benda uji dibuat dalam bentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai. Penambahan admixture AM 78 pada penelitian ini dapat meningkatkan kuat tekan beton yang melebihi mutu beton rencana fc’= 20 MPa yaitu pada 0,5% dengan kuat tekan betonnya 20,66 MPa, 1% dengan kuat tekan betonnya 22,65 MPa, 1,2% dengan kuat tekan betonnya 23,24 MPa dan 1,5% dengan kuat tekan betonnya 26,82 MPa.
PENGARUH DAN PERBANDINGAN SERAT IJUK LOKAL BALI DENGAN SERAT IJUK LOMBOK PADA CAMPURAN BETON NORMAL TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON I Nengah Suardana; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan suatu campuran agregat yang dicampur dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air. Disamping kelebihan beton, beton juga memiliki suatu kekurangan yaitu memiliki kuat tarik yang rendah dan bersifat getas (britlle). Dengan adanya kekurangan beton tersebut, perlu adanya penambahan serat agar mampu meningkatkan kekuatan beton, penelitian ini akan mencoba untuk menggunakan serat yaitu berupa Serat Ijuk Bali dan serat Ijuk Lombok sebagai bahan campuran beton dimana serat Ijuk merupakan serat alami yang dihasilkan dari bahan pohon aren, diharapkan dengan adanya penambahan serat tersebut dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan beton. Pembuatan campuran beton (Mix Design), menggunakan perhitungan SK SNI T-15-1990-003 tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal” pengujian beton ini meliputi kuat tekan dan kuat tarik belah beton, Benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Dengan variasi penambahan serat Ijuk yang ditetapkan sebesar 0%, 2%, 3%, 4% dan 5% dari volume berat semen, yang akan digunakan pada rencana campuran beton. Dari hasil pengujian ini menunjukan bahwa penambahan serat Ijuk Bali dan serat Ijuk Lombok dapat meningkatkan kuat tekan beton, peningkatan yang tertinggi terjadi pada prosentase 2% yaitu sebesar 20.426 MPa terjadi peningkatan sebesar 5.47 % (Ijuk Bali), untuk serat (Ijuk Lombok) terjadi peningkatan nilai kuat tekan sebesar 21.06 MPa terjadi peningkatan sebesar 2.48%, dan di prosentasa 3%, 4%, dan 5% mengalami penurunan nilai kuat tekan. Sedangkan untuk kuat tarik belah mengalami peningkatan di prosentasa 2% yaitu sebesar 1.91 MPa terjadi peningkatan sebesar 11.59 % (Ijuk Bali), dan penambahan serat (Ijuk Lombok) nilai tertinggi terjadi di prosentasa 3% yaitu sebesar 1.91 MPa peningkatan sebesar 11.31 % dari beton normal. Kekuatan optimum penambahan serat Ijuk Bali terjadi pada prosentasa 2% kuat tarik belah sebesar 1.91 MPa dan kuat tekan 21.06 MPa dan penambahan serat Ijuk Lombok nilai optimum kadar serat 3% dengan nilai kuat tarik belah yang sama sebesar 1.91 MPa.
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP BEBAN GEMPA BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN 03-1726-2012 Yoshua Febrian Kastama; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan kawasan dengan kondisi tektonik yang cukup aktif di dunia, karena Indonesia terletak pada jalur Ring Of Fire.Pada beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami gempa bumi di sejumlah wilayah.Kerusakan bangunan dan infrastruktur tetap terjadi padahal bangunan telah didesain ketahanan gempanya dengan mengacu pada SNI 03-1726-2002.Karenahal tersebut maka dilakukan kajian mendalam terhadap percepatan batuan dasar dari gempa yang terjadi.Ternyata percepatan batuan dasar pada gempa aceh tahun 2004 lebih besar dibandingkan dengan percepatan batuan dasar menurut SNI 03-1726-2002, berdasarkan penemuan tersebut menyebabkan peta gempa SNI 03-1726-2002 dinilai sudah tidak memenuhi syarat lagi untuk di aplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa. Pada landasan fenomena percepatan batuan dasar tersebut dan perkembangan peraturan gempa terkini di dunia seperti ASCE 7-10 dan IBC 2009, maka diperbaharui pedoman ketahanan gempa menjadi SNI 03-1726-2012.Sampai dengan sekarang ini masih ada gedung – gedung dengan perancangan tahan gempa SNI 2002 yang difungsikan untuk umum.Dengan adanya peraturan yang baru, maka perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan kedua peraturan tersebut yaitu SNI 03-1726-2012 dengan SNI 03-1726-2002 yang sebelumnya.Sehingga dapat memberikan hasil konkrit tentang Kelayakan Bangunan yang dirancang menggunakan Peraturan yang lama.Penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan perilaku struktur beton bertulang pada bangunan lantai 4yang dibebani beban gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012.Zona wilayah gempa adalah zona kab.Gianyar(denpasar selatan) dengan jenis tanah sedang. Dari hasil analisis dan komparasi dapat disimpulkan beban dipengaruhi oleh faktor respons gempa pada SNI 2002 memiliki faktor respons gempa lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 44,24%. Hasil komparasi analisis gempa statis linier dengan menggunakan analisis statik ekuivalen gaya geser nominal dan simpangan antarlantai SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 21,33% dan 31,78%. Pada analisis gempa dinamis linier dengan menggunakan analisis spektrum respons ragam metode SRSS gaya geser nominal pada arah X(memanjang) pada SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 6,73% sedangkan pada arah Y(memendek) pada SNI 2002 lebih kecil daripada SNI 2012 yaitu 10,54% dan simpangan antarlantai SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 30,15%. Simpangan antarlantai SNI 2002 dengan analisis statis lebih besar daripada analisis dinamis yaitu 18,77%, begitu juga pada simpangan antarlantai SNI 2012 dengan analisis statis lebih besar daripada analisis dinamis yaitu 16,79%. Pada desain tulangan hasil desain tulangan dengan SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 33,22% pada balok dan 41,25% pada kolom.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI (DI.) TENGKULAK MAWANG PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS.) PETANU DI KABUPATEN GIANYAR Putu Doddy Heka Ardana; I Gusti Made Sudika; I Nyoman Suardika
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.283

Abstract

Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang yang terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS.) Petanu. Pada Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang sering terjadi permasalahan kekurangan air dan tak jarang anggota Subak berdebat memperebutkan air untuk mengairi sawah mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan debit andalan dan kebutuhan air irigasi menggunakan metoda water balance atau keseimbangan air pada Daerah irigasi (DI.) Tengkulak Mawang dan mengetahui rencana tata tanam berdasarkan pola pembagian air irigasi guna mendukung peningkatan produktifitas padi/palawija. Jenis metode penelitian dalam kajian ini adalah penelitian deskriptif yang merupakan penelitian kasus dan penelitian lapangan. Data primer merupakan hasil pengamatan dan wawancara, serta data sekunder adalah data klimatologi, debit, curah hujan, dan data tentang irigasi tersebut. Dari hasil evaluasi debit andalan dan kebutuhan air irigasi pada dengan pola tata tanam padi-padi-palawija, maka diketahui tingginya kebutuhan irigasi berada pada bulan Desember I dan Desember II yaitu 1.22 m3/detik. Pada perhitungan neraca air diketahui bahwa defisit yang tertinggi berada bulan September II yaitu 0,57 m3/detik, sedangkan defisit terendah pada bulan April II yaitu 0,07 m3/detik. Sesuai dengan perbandingan dari data kebutuhan irigasi dan ketersediaan air maka didapati pada bulan bulan Januari I hingga April I, Mei I, Juli II, Oktober I, Nopember I, dan Desember I hingga Desember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran terus menerus. Pada bulan Mei II hingga Juli I dan September I hingga September II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran gilir primer. Pada bulan April II, Agustus II, dan Oktober II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran sekunder. Pada bulan Agustus I dan Nopember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran tersier.
ANALISIS LIMBAH BENDA UJI BETON UNTUK MENSUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON I Gusti Made Sudika; I Gusti Ngurah Eka Partama; I Gede Surya Dinata
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 1 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah benda uji beton setelah dilakukan pengujian selanjutnya ditumpuk dan dibuang. Untuk kapasitas yang besar akan menimbulkan masalah karena memerlukan areal penampungan yang luas dan jika langsung dibuang ke tanah akan mengurangi kesuburan tanah dan merusak ekosistem. Secara visual fisik material penyusun beton dan padatan limbah benda uji masih bagus dan diperlukan kajian agar bias dimanfaatkan kembali sebagai campuran beton. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sampel benda uji dengan mutu beton rencanaf’c=22 MPa dengan variasi kandungan agregat kasar limbah benda uji beton sebanyak 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat agregat kasar yang dibutuhkan.Rancangan campuran (mix design) beton mengunakan SNI 03–2834-2000. Sampel benda uji dibuat berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, disiapkan 3 buah sampel untuk setiap variasi campuran dan diuji pada umur 14 dan 28 hari. Semen portland yang digunakan adalah Tipe PCC Merk Tiga Roda dengan konposisi senyawa kimia mendekati Semen Tipe I. Agegrat kasar dan halus dari batuan alami Gunung Agung serta air bersih dari PDAM Kota Denpasar. Hasil penelitian menghasilkan kuat tekan tertinggi dicapai saat substitusi agregat limbah benda uji beton sebanyak 25% dari berat total agregat kasar yang diperlukan yaitu 25.76 MPa pada umur 14 hari dan 29.82 MPa pada umur 28 hari. Kuat tekan terendah ditunjukkan saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 100%, dengan kuat tekan sebesar 22.36 dan 26.61 MPa masing-masing saat benda uji berumur 14 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan nilai tertinggi yang dicapai yaitu saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 25% terhadap berat agregat kasar yang diperlukan, dimana saatbenda uji berumur 14 dan 28 hari, kuat tarik belah mencapai 2.57 dan 2.97 MPa. Nilai kuat tarik belah terendah ditunjukkan saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 100% terhadap berat kebutuhan agregat kasar sebesar 2.24 dan 2.67 MPa untuk masing-masing benda uji berumur umur 14 dan 28 hari.
KAJIAN KOMBINASI ALAT BERAT UNTUK GALIAN BASEMENT PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DINAS KESEHATAN DAN BPMD KABUPATEN GIANYAR I Wayan Diasa; I Gusti Made Sudika; I Wayan Memerta Yasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 1 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i1.468

Abstract

Proyek pembangunan “Gedung Kantor Dinas Kesehatan dan BPMD Kabupaten Gianyar, yang terletak di jalan Udayana. Proyek ini memiliki kriteria tanah berupa lempung campuran, selain pembangunan untuk gedung kantor juga akan dibangun basement dengan volume pekerjaan 2.738,26 m3, maka perlu dilakukan galian dan pembuangan tanah menggunakan alat berat. Alat berat yang akan digunakan adalah backhoe dan dump truck, agar memperoleh hasil produksi alat secara optimal perlu dilakukan analisis untuk mengetahui jumlah dan jenis alat berat yang akan digunakan. Dengan demikian penggunaan alat dapat direncanakan dengan tepat dan memperhitungkan biaya dan waktu yang optimal dalam penggunaan alat tersebut. Konsep dari penelitian ini adalah menerapkan teori dari pemindahan tanah mekanis untuk menemukan hasil data yang kuantitatif, yang terdiri dari teknik pengumpulan data, sumber data, analisa data dan teknik pelaksanaan. Data-data yang diambil dari perencana berupa gambar dan time schedule yang akan digunakan untuk menghitung volume galian dan waktu rencana pekerjaan. Kemudian dilakukan perencanaan penggunaan dari masing-masing alat dengan dengan kapasitas alat yang berbeda dan dibuatkan 3 buah kombinasi. Dari masing-masing kombinasi akan dihitung produktifitas dan biaya sewa alat untuk penggunaan alat berat tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka Kombinasi alat berat yang terpilih untuk pekerjaan galian dan pengangkutan tanah proyek Pembangunan Gedung Kantor Dinas Kesehatan dan BPMD Kabupaten Gianyar yang memberikan produktivitas optimal dari segi waktu dan biaya adalah alternatif II yang terdiri dari 1 unit backhoe berkapasitas 0,97 m3 dan 3 unit dump truck berkapasitas 7 m3. Pekerjaan ini dapat diselesaikan 100% dengan waktu 8 hari, dengan biaya yang dibutuhkan Rp 46.460.000,00.