Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Concept of the Teacher in Ki Hajar Dewantara's Thought and Its Relevance to Buddhism Sugeng Sugeng; Agus Subandi; Khe Foon Hew
Edukasi Vol 17, No 1 (2023): Teacher education and professional development
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v17i1.45130

Abstract

Abstract____________________________________________________________The purpose of this study is to examine the concept of the teacher in Ki Hajar Dewantara's thinking and its relevance to Buddhism, driven by the prevalent occurrences of immoral behavior among educators. This research adopts a literature review methodology, utilizing a content analysis approach. The data sources for this study consist of both primary and secondary sources. Primary sources include the works of Ki Hajar Dewantara and the Buddhist scriptures (Tipitaka). Secondary sources encompass writings about Ki Hajar Dewantara and studies related to education in Buddhism. The data collection process involves employing library research techniques. The collected data is subjected to qualitative analysis, specifically an inductive approach, which involves drawing insights and patterns from the data to address the research problem at hand. According to Ki Hajar Dewantara, the concept of the teacher is highly relevant to Buddhism. It emphasizes the notion of teachers as role models who possess not only knowledge and skills but also high moral standards and wisdom. Ki Hajar Dewantara highlights the significance of teachers as exemplars, capable of inspiring and guiding students through their own conduct and actions. In line with Buddhist teachings, a teacher should embody the qualities they seek to instill in their students. This includes not only intellectual capabilities but also ethical conduct, virtues, and wisdom. The alignment between Ki Hajar Dewantara's concept of the teacher and Buddhism reinforces the need for educators to uphold moral values and personal development. It addresses the issue of immoral behavior among educators by emphasizing the importance of teachers as individuals who possess a holistic set of abilities encompassing knowledge, skills, morality, and wisdom. By examining primary and secondary sources, this study provides a comprehensive understanding of the concept of the teacher in Ki Hajar Dewantara's thinking and its relevance to Buddhism. The findings of this research contribute to the discourse on education, ethics, and the role of teachers in society, highlighting the importance of cultivating not only intellectual growth but also moral character and wisdom in educational settings.
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA PADA MASYARAKAT BUDDHIS DI DUSUN SODONG DESA GELANGKULON KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO Fitria Johanitasari; Agus Subandi; Ngadat *
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 23 No 2 (2023): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v23i2.4843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam membentuk perilaku keagamaan remaja pada keluarga Buddhis. Orang tua memiliki peranan dalam mendidik dan membentuk perilaku keagamaan remaja, sehingga remaja memiliki perilaku yang baik yang didasari oleh niali-nilai ajaran Buddha. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian yaitu orang tua dalam membentuk perilaku keagamaan remaja memiliki peran sebagai pendidik, yaitu menanamkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila Buddhis, mengingatkan remaja Buddhis untuk ikut sekolah Minggu dan menganjurkan remaja untuk aktif dalam kegiatan keagamaan. Selain itu, orang tua berperan sebagai pengawas, yaitu orang tua mengawasi setiap perilaku dan lingkungan pergaulan remaja seperti melarang remaja untuk berkumpul dengan teman yang memiliki tabiat buruk seperti minum-minuman memabukkan, tawuran serta mengkonsumsi obat terlarang.
Analisis Minat Dan Motivasi Remaja Buddhis Untuk Melakukan Puja Bhakti di Vihara Dhamma Panna Dusun Krajan Desa Kalimanggis Sumadyo Sumadyo; Agus Subandi; Ari Mariyono
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 3 No. 2 (2022): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v3i2.813

Abstract

Remaja Buddhis adalah geneasi penerus Agama Buddha di Vihara Dhamma Panna, ketika ada puja bakti hanya sebagian remaja Buddhis yang datang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis minat dan motivasi remaja Buddhis untuk melakukan puja bakti di Vihara Dhamma Pañña Dusun Krajan Desa Kalimangnggis 2) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi remaja Buddhis untuk melakukan puja bakti di Vihara Dhamma Pañña Dusun Krajan Desa Kalimanggis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di Vihara Dhamma Panna Dusun Krajan Desa Kalimanggis pada bulan February-Juli. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa minat dan motivasi remaja Buddhis untuk melakukan puja bakti di Vihara rendah. Hal itu dikarenakan kurangnya keyakinan (Saddha), minat dan motivasi pada diri remaja Buddhis dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi remaja Buddhis untuk melakukan puja bakti faktor internal yang mempengaruhi minat remaja Buddhis seperti minat dan keyakinan (Saddha) dan faktor eksternal yang mempengaruhi minat yaitu lingkungan sekitar.