Nuriani Nuriani
STAB Bodhi Dharma Medan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RAHASIA HIDUP BAHAGIA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nuriani Nuriani
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 1 (2021): Juni
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidup bahagia adalah dambaan semua makhluk, namun dalam masa pandemi COVID-19 ini, kebahagiaan seakan menjauh dari kehidupan manusia. Banyak masalah yang muncul menyebabkan peningkatan kecemasan, seakan-akan pandemi COVID-19 ini adalah sumber Penderitaan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memaparkan kehidupan manusia yang terdampak pandemi COVID-19 dan bagaimana seharusnya manusia menyikapinya agar dapat tetap hidup bahagia dalam suasana pandemi. Dalam Empat Kebenaran Mulia disebutkan asal mula Dukkha adalah nafsu keinginan. Nafsu keinginan yang disertai kebodohan batin menuntun para makhluk masuk ke dalam lingkaran saṁsāra. Walaupun pandemi telah membuat manusia menjalankan kehidupan baru berupa kehidupan “new normal”, namun sesungguhnya penyebab Penderitaan manusia adalah keinginan manusia sendiri. Dan Penderitaan dapat dilenyapkan dengan melepaskan keinginan-keinginan, semakin banyak keinginan yang dilepaskan seseorang, maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan seseorang. Laksanakanlah Jalan Mulia Berunsur Delapan sesuai ajaran Buddha agar dapat tetap hidup bahagia dalam masa pandemi COVID-19
HUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI MUDA-MUDI UMAT BUDDHA Taridi Taridi; Komang Sutawan; Nuriani Nuriani; Susanto Susanto
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan mengenai aktivitas spiritual dengan kepercayaan diri. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kepercayaan diri muda-mudi umat Buddha di Pesawaran. Spiritualitas adalah pencarian pribadi untuk memahami jawaban sebagai tujuan akhir dalam hidup, tentang makna, dan tentang hubungan suci atau transenden, yang mana (atau mungkin juga tidak) memimpin pada atau bangun dari perkembangan ritual keagamaan dan bentukan komunitas. Mengenai kepercayaan diri, kepercayaan diri merupakan perluasan yang diyakikini seseorang mengenai apa yang bisa dihasilkan, tujuan yang yang dicapai, atau pelaksanaan tugas secara kompeten. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, yaitu melakukan uji hubungan antara dua variabel. Hasil penelitian menunjuhkan nilai signifikan 0,00 <0,05% dengan nilai Pearson Correlation 0.619. Artinya ada hubungan yang kuat dan positif antara aktivitas spiritual terhadap kepercayaan diri.
BENCANA COVID-19 DALAM PERSEPSI BUDDHIS Boniran Boniran; Wahyu Diono; Nuriani Nuriani
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 merupakan bencana non alam yang terjadi sekarang ini tepatnya pada awal tahun 2020, Covid-19 merupakan bencana non alam yang disebabkan oleh virus corona atau savere acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) virus yang menyerang sistem pernapasan. Seiring perkembangan zaman yang modern seperti sekarang ini, karena masih banyak manusia yang berlebihan mengkonsumsi hewan liar dan kurangnya memahami hukum sebab akibat, sehingga menyebabkan munculnya virus baru, masalah yang sedang terjadi sekarang ini yaitu virus corona. Awal mula munculnya virus corona ini berasal dari kota Wuhan, Tiongkok penyebarannya virus tersebut diduga melalui mengkonsumsi daging kelelawar. Dalam buddhisme kurangnya memahami hukum sebab-akibat juga merupakan salah satu penyebab munculnya virus ini, dalam pancasila buddhis yang pertama dijelaskan “Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami” yang artinya: aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup. Jika kita melanggar sila yang pertama ini dalam kehidupan kita yang akan datang akan terlahir kembali dalam keadaan cacat, mempunyai wajah yang buruk, berbadan lemah dan berpenyakitan, dan berumur pendek. Maka dari itu membunuh bahkan memakan binatang liar merupakan tindakan yang tidak baik, karena bisa mengakibatkan dampak. Terutama pada kesehatan karena tidak tahu binatang liar yang dikonsumsi didalamnya mengandung virus atau bakteri yang berpengaruh terhadap kesehatan kita. Jadi bisa dikatakan memahami hukum sebab-akibat merupakan salah satu yang haru kita tanamkan karena kita bisa memahami mana yang benar dan salah saat kita akan melakukan sesuatu tindakan, sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan teori-teori yang ada didalam buku-buku, serta karya para praktis. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk paparan didalam pembahasan. Dengan adanya penelitian ini, hendaknya seseorang harus memahami hukum sebab-akibat dalam melakukan perbuatan. Dengan menyadari hal tersebut di atas, maka disini penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan sumber-sumber tentang Covid-19 serta Covid-19 dalam Buddhisme dikatakan dalam bencana atau bukan. Sehingga diharapkan bisa terhindar dari virus Covid-19.
RAHASIA HIDUP BAHAGIA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nuriani Nuriani
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 1 (2021): Juni
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidup bahagia adalah dambaan semua makhluk, namun dalam masa pandemi COVID-19 ini, kebahagiaan seakan menjauh dari kehidupan manusia. Banyak masalah yang muncul menyebabkan peningkatan kecemasan, seakan-akan pandemi COVID-19 ini adalah sumber Penderitaan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memaparkan kehidupan manusia yang terdampak pandemi COVID-19 dan bagaimana seharusnya manusia menyikapinya agar dapat tetap hidup bahagia dalam suasana pandemi. Dalam Empat Kebenaran Mulia disebutkan asal mula Dukkha adalah nafsu keinginan. Nafsu keinginan yang disertai kebodohan batin menuntun para makhluk masuk ke dalam lingkaran saṁsāra. Walaupun pandemi telah membuat manusia menjalankan kehidupan baru berupa kehidupan “new normal”, namun sesungguhnya penyebab Penderitaan manusia adalah keinginan manusia sendiri. Dan Penderitaan dapat dilenyapkan dengan melepaskan keinginan-keinginan, semakin banyak keinginan yang dilepaskan seseorang, maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan seseorang. Laksanakanlah Jalan Mulia Berunsur Delapan sesuai ajaran Buddha agar dapat tetap hidup bahagia dalam masa pandemi COVID-19
HUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI MUDA-MUDI UMAT BUDDHA Taridi Taridi; Komang Sutawan; Nuriani Nuriani; Susanto Susanto
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan mengenai aktivitas spiritual dengan kepercayaan diri. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kepercayaan diri muda-mudi umat Buddha di Pesawaran. Spiritualitas adalah pencarian pribadi untuk memahami jawaban sebagai tujuan akhir dalam hidup, tentang makna, dan tentang hubungan suci atau transenden, yang mana (atau mungkin juga tidak) memimpin pada atau bangun dari perkembangan ritual keagamaan dan bentukan komunitas. Mengenai kepercayaan diri, kepercayaan diri merupakan perluasan yang diyakikini seseorang mengenai apa yang bisa dihasilkan, tujuan yang yang dicapai, atau pelaksanaan tugas secara kompeten. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, yaitu melakukan uji hubungan antara dua variabel. Hasil penelitian menunjuhkan nilai signifikan 0,00 <0,05% dengan nilai Pearson Correlation 0.619. Artinya ada hubungan yang kuat dan positif antara aktivitas spiritual terhadap kepercayaan diri.
BENCANA COVID-19 DALAM PERSEPSI BUDDHIS Boniran Boniran; Wahyu Diono; Nuriani Nuriani
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 merupakan bencana non alam yang terjadi sekarang ini tepatnya pada awal tahun 2020, Covid-19 merupakan bencana non alam yang disebabkan oleh virus corona atau savere acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) virus yang menyerang sistem pernapasan. Seiring perkembangan zaman yang modern seperti sekarang ini, karena masih banyak manusia yang berlebihan mengkonsumsi hewan liar dan kurangnya memahami hukum sebab akibat, sehingga menyebabkan munculnya virus baru, masalah yang sedang terjadi sekarang ini yaitu virus corona. Awal mula munculnya virus corona ini berasal dari kota Wuhan, Tiongkok penyebarannya virus tersebut diduga melalui mengkonsumsi daging kelelawar. Dalam buddhisme kurangnya memahami hukum sebab-akibat juga merupakan salah satu penyebab munculnya virus ini, dalam pancasila buddhis yang pertama dijelaskan “Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami” yang artinya: aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup. Jika kita melanggar sila yang pertama ini dalam kehidupan kita yang akan datang akan terlahir kembali dalam keadaan cacat, mempunyai wajah yang buruk, berbadan lemah dan berpenyakitan, dan berumur pendek. Maka dari itu membunuh bahkan memakan binatang liar merupakan tindakan yang tidak baik, karena bisa mengakibatkan dampak. Terutama pada kesehatan karena tidak tahu binatang liar yang dikonsumsi didalamnya mengandung virus atau bakteri yang berpengaruh terhadap kesehatan kita. Jadi bisa dikatakan memahami hukum sebab-akibat merupakan salah satu yang haru kita tanamkan karena kita bisa memahami mana yang benar dan salah saat kita akan melakukan sesuatu tindakan, sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan teori-teori yang ada didalam buku-buku, serta karya para praktis. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk paparan didalam pembahasan. Dengan adanya penelitian ini, hendaknya seseorang harus memahami hukum sebab-akibat dalam melakukan perbuatan. Dengan menyadari hal tersebut di atas, maka disini penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan sumber-sumber tentang Covid-19 serta Covid-19 dalam Buddhisme dikatakan dalam bencana atau bukan. Sehingga diharapkan bisa terhindar dari virus Covid-19.