Nongkrong di coffee shop bagi kaum perempuan di sejumlah literasi dan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan, dianggap sebagai perilaku gaya hidup konsumtif untuk memanfaatkan waktu luang untuk sejenak merefresh pikiran dari penatnya aktivitas dan rutinitas pekerjaan. Coffee shop bahkan bagi kalangan perempuan sosialita dianggap sebagai tempat untuk bersantai, nongkrong dan bersosialisasi, hiburan, serta menunjukkan eksistensi diri sebagai perempuan kelas atas dan modern. Namun berbeda dengan kelompok pekerja perempuan yang tergabung dalam Ruang Jurnalis Perempuan (RJP), hampir setiap hari jurnalis perempuan ini mengunjungi kafe yang satu ke kafe yang lainnya, bukan untuk bersantai dan menikmati waktu luang, melainkan mencari tempat yang lebih nyaman untuk menyelesaikan tulisan liputan. Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus di Komunitas Juang Jurnalis Perempuan (RJP) dari berbagai platform media di Makassar, menggunakan wawancara semi terstruktur. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana modifikasi waktu uang dan perilaku konsumtif tidak menjadi satu-satunya motivasi seseorang mengunjungi kafe dan nongkrong berjam-jam lamanya, melainkan seiring semakin kompleksnya jenis pekerjaan baru dengan sistem kerja lebih fleksibel, ruang-ruang bersantai untuk mengisi waktu libur kini menjadi tempat paling nyaman untuk bekerja.