Lansia yang menderita insomnia cukup tinggi yaitu sekitar 67%. Hal ini apabila terjadi terus menerus akan mengakibatkan gangguan psikologis maupun biologis. Gangguan biologis yang akan muncul antara lain letih, lemas yang akan berdampak pada aktivitas yang akan dilakukan pada siang harinya, sedangkan gangguan psikologis yang akan muncul antara lain bingung, kecemasan, stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik Bahasa Inggris terhadap insomnia pada lansia di UPT Kantor Desa Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan. Metode : Desain penelitian menggunakan Pra eksperiment dengan jenis one group pre test dan post test design, Populasi penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami insomnia di UPT Kantor Desa Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan sebanyak 30 orang, Besar sampel 16 orang yang diambil menggunakan quota sampling. Variabel dependen terapi musik Bahasa Inggris, variabel independen insomnia, Instrumen menggunakan insomnia rating scale, cara pengolahan data: editing, coding, scoring dan tabulating, dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon.Hasil : Analisa menggunakan uji wilcoxon sign rank test nilai ρ value 0,007 nilai lebih kecil dari α= 0,05 atau (ρ<α). Berdasarkan peneitian diatas dapat disimpulkan H1 diterima yang artinya ada pengaruh terapi musik Bahasa Inggris terhadap insomnia pada lansia dengan nilai signifikasi sangat rendah. Pembahasan : Diharapakan penelitian terapi musik Bahasa Inggris yang bersivat universal yang membuat seseorang merasa nyaman dan rileks dapat diterapkan pada lansia yang mengalami insomnia akut atau kronis sehingga tidur lansia lebih nyenyak pada malam hari dengan kualitas yang lebh dan lebih banyak energy sepanjang hari.