Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Forum Mekanika

Pengaruh Limbah Slag Baja Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Dasar Dyah Pratiwi Kusumastuti; Muhammad Audito Alfansyah
FORUM MEKANIKA Vol 9 No 2 (2020): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v9i2.1213

Abstract

Pembangunan prasarana transportasi yang terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta tidak seimbang dengan tersedianya lahan yang strategis. Hal ini yang menyebabkan pembangunan prasarana transportasi khususnya jalan raya, tak jarang berada di atas tanah dasar yang kurang baik. Tanah dasar yang kurang baik umumnya berjenis tanah lunak, tanah yang berbutir halus atau tanah yang memiliki kembang susut besar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan perbaikan terhadap tanah dasar yang salah satu metodenya adalah stabilisasi dengan menambahkan bahan aditif seperti limbah slag baja. Penambahan slag baja pada tanah lunak akan ditinjau perubahan karakteristik fisik yaitu kadar air, berat jenis dan batas-batas konsistensi, serta perubahan karakteristik mekanik yaitu parameter kuat geser dari pengujian geser langsung. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik fisik yaitu nilai kadar air, berat jenis dan batas-batas konsistensi tanah lunak mengalami penurunan seiring dengan penambahan slag baja dibandingkan tanah asli. Sedangkan untuk pengujian karakteristik mekanik yaitu nilai kohesi pada tanah lunak mengalami penurunan dan hal ini berbanding terbalik dengan nilai sudut geser dalam yang mengalami peningkatan seiring dengan penambahan slag baja pada tanah lunak.
Angka Keamanan Piping di Bawah Tubuh Bendungan dengan Metode Harza Dyah Pratiwi Kusumastuti; Husna Alghoida
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 1 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i1.1266

Abstract

Abstract Dams have many benefits such as irrigation, flood prevention, power generation and even tourism, especially in areas where the dam is located. So that the benefits received can last a long time, in the planning, it must be analyzed for stability, seepage discharge that occurs and the safety of the piping. The piping hazard safety figures in this study were calculated using the Harza method for maximum water level conditions, normal water levels, fast receding and empty dams at sta 0 + 150, sta 0 + 200, sta 0 + 250 and sta 0 + 300. Based on the calculation results, it is found that the safety of piping hazards without filters with the grouting method do not meet the requirements safety factor, especially in conditions of maximum water level, normal water level and fast receding. In order for the safety of piping hazard in order to meet the requirements, a filter is applied under the dams. The filter is applied so that the piping hazard safety figure meets the requirements of all water level conditions and all station is 80 cm deep. Keywords: safety factor, piping, Harza method, filter ABSTRAK Bendungan memiliki banyak manfaat seperti irigasi, pencegah banjir, pembangkit listrik bahkan pariwisata khususnya pada wilayah dimana bendungan tersebut berada. Agar manfaat yang diterima dapat berlangsung lama maka dalam perencanaannya wajib dianalisis terhadap stabilitas, debit rembesan yang terjadi maupun keamanan dari piping. Angka keamanan bahaya piping pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan metode Harza untuk kondisi muka air maksimum, muka air normal, surut cepat dan bendungan kosong di sta 0+150, sta 0+200, sta 0+250 serta sta 0+300. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa angka keamanan bahaya piping tanpa penggunaan filter dengan metode grouting tidak memenuhi persyaratan angka keamanan khususnya pada kondisi muka air maksimum, muka air normal dan surut cepat. Agar angka keamanan bahaya piping memenuhi persyaratan maka diaplikasikan filter dibawah tubuh bendungan. Filter yang diaplikasikan agar angka keamanan bahaya piping memenuhi persyaratan diseluruh kondisi muka air dan seluruh sta adalah dengan kedalaman 80 cm. Kata kunci: angka keamanan, piping, metode Harza, filter Abstract Dams have many benefits such as irrigation, flood prevention, power generation and even tourism, especially in areas where the dam is located. So that the benefits received can last a long time, in the planning, it must be analyzed for stability, seepage discharge that occurs and the safety of the piping. The piping hazard safety figures in this study were calculated using the Harza method for maximum water level conditions, normal water levels, fast receding and empty dams at sta 0 + 150, sta 0 + 200, sta 0 + 250 and sta 0 + 300. Based on the calculation results, it is found that the safety of piping hazards without filters with the grouting method do not meet the requirements safety factor, especially in conditions of maximum water level, normal water level and fast receding. In order for the safety of piping hazard in order to meet the requirements, a filter is applied under the dams. The filter is applied so that the piping hazard safety figure meets the requirements of all water level conditions and all station is 80 cm deep. Keywords: safety factor, piping, Harza method, filter ABSTRAK Bendungan memiliki banyak manfaat seperti irigasi, pencegah banjir, pembangkit listrik bahkan pariwisata khususnya pada wilayah dimana bendungan tersebut berada. Agar manfaat yang diterima dapat berlangsung lama maka dalam perencanaannya wajib dianalisis terhadap stabilitas, debit rembesan yang terjadi maupun keamanan dari piping. Angka keamanan bahaya piping pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan metode Harza untuk kondisi muka air maksimum, muka air normal, surut cepat dan bendungan kosong di sta 0+150, sta 0+200, sta 0+250 serta sta 0+300. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa angka keamanan bahaya piping tanpa penggunaan filter dengan metode grouting tidak memenuhi persyaratan angka keamanan khususnya pada kondisi muka air maksimum, muka air normal dan surut cepat. Agar angka keamanan bahaya piping memenuhi persyaratan maka diaplikasikan filter dibawah tubuh bendungan. Filter yang diaplikasikan agar angka keamanan bahaya piping memenuhi persyaratan diseluruh kondisi muka air dan seluruh sta adalah dengan kedalaman 80 cm. Kata kunci: angka keamanan, piping, metode Harza, filter
Pengaruh Variasi Jarak Tiang Bor Pada Tanah Lempung Terhadap Daya Dukung Dengan Metode Analisis Dyah Pratiwi Kusumastuti; Dearman Hasiholan Saragih
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 1 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i1.1357

Abstract

Letak lapisan tanah lempung kaku yang memiliki daya dukung cukup umumnya terletak pada kedalaman yang cukup jauh, sehingga pondasi tiang bor menjadi pilihan yang sering digunakan. Daya dukung pada kelompok pondasi tiang bor dipengaruhi oleh bahan pembentuk tiang, jarak antar tiang, banyaknya tiang yang digunakan dan susunan tiang. Variasi jarak yang digunakan pada kelompok tiang akan menyebabkan zona tegangan serta dapat menimbulkan keruntuhan tamah disekitar pondasi. Analisis efisiensi daya dukung kelompok tiang bor digunakan metode Converse Labarre dengan variasi jarak antar tiangbor yang digunakan adalah 2,5D dan 3D serta perhitungan penurunan menggunakan metode Vesic. Hasil penelitian dengan menggunakan diameter tiang 1 meter didapatkan efisiensi daya dukung pada jarak 2,5D dan 3,0D berturut-turut adalah 4721,851 ton dan 5057 ton. Berdasarkan hasil tersebut maka jarak 2,5D merupakan susunan kelompok tiang bor yang dipilih dengan penurunan sebesar 267,199 meter.
Angka Keamanan Lereng Timbunan di Atas Tanah Lunak Pada Proyek Jalan Tol Dyah Pratiwi Kusumastuti; Indah Handayasari; Irma Sepriyanna
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1502

Abstract

Pekerjaan konstruksi timbunan yang digunakan pada infrastruktur jalan maupun jembatan tidak lepas dari berbagai permasalahan terutama ketika timbunan tersebut berada di atas tanah lunak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan tanah dasar dengan stabilisasi, pemadatan maupun dengan penambahan material lain. Perbaikan tanah dengan penambahan material lain dapat diterapkan atau diaplikasikan secara horisontal dengan bahan sintesis seperti geogrid atau geosintesis maupun vertikal dengan menggunakan PVD atau stone column. Perbaikan atau peningkatan karakteristik tanah dasar dibawah timbunan dapat diindikasikan dengan angka keamanan timbunan yang memenuhi persyaratan SNI yaitu minimal 1.5. Pada penelitian ini akan dianalisis besarnya angka keamanan timbunan berlereng diatas tanah lunak dengan menggunakan aplikasi komputer. Tanah lunak akan mendapatkan perkuatan dengan penambahan geotekstil dan minipile yang akan diaplikasikan dibawah timbunan. Berdasarkan hasil simulasi dengan aplikasi komputer didapatkan angka keamanan dengan perkuatan geotekstil belum memenuhi tingkat keamanan lereng karena angka keamanan yang didapatkan < 1.5 baik dengan penggunaan geotekstil tipe 15 maupun tipe 25. Sedangkan perkuatan dengan minipile, angka keamanan yang diperoleh dapat memenuhi angka minimum keamanan lereng yaitu pada tinggi timbunan 5 m dengan penggunaan 5 minipile didapat 1.56, tinggi timbunan 7 m dengan penggunaan 8 minipile didapat 1.54 dan tinggi timbunan 9 m dengan penggunaan 9 minipile didapat angka keamanan 1.5. Semakin tinggi timbunan yang diterapkan pada tanah dasar dengan kosistensi lunak maka beban yang diterima tanah dasar semakin besar sehingga jumlah minipile yang diperlukan untuk mendapatkan keamanan lereng juga semakin banyak.
Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Kelompok Tiang Bor Pada Menara Transmisi SUTT Dyah Pratiwi Kusumastuti; Alfinia Milanova
FORUM MEKANIKA Vol. 12 No. 1 (2023): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In planning the foundation must look at the condition of the subsoil and the situation in the field. drilled piles are mostly chosen if the soil layer in the field is dominated by soft soil and the work area is densely packed with buildings. The 150 kV SUTT transmission tower in Teluk Naga uses drilled piles because the soil layer is dominated by soft soil 12 m thick from the surface and the environment is submerged in water making it impossible to erect. To determine the stability of the foundation there are several factors that need to be reviewed, including bearing capacity and settlement. Bearing capacity analysis on drilled pile foundations can be carried out based on standard penetration test data using the O'neill and Reese method, while settlement calculations can use the Vesic method. The carrying capacity of the group piles obtained in this study was calculated by varying the diameter of 40 cm, 60 cm and 80 cm respectively of 4426.51 kN, 4613.18 kN and 4682.58 kN. While the group piles settlement that occurs is the total of elastic settlement and consolidation settlement of 88.73 mm at 40 cm diameter, 83.37 mm at 60 cm diameter and 85.14 mm at 80 cm diameter.