Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Mechanical Engineering

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN INHIBITOR MINYAK BIJI KAPAS TERHADAP LAJU KOROSI PIPA RADIATOR MOBIL Mudabbirul Hakim; Nani Mulyaningsih; Kun Suharno; Ikhwan Taufik
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i1.3401

Abstract

Korosi merupakan proses alami dari suatu logam untuk kembali menuju keadaan semula melalui proses elektrokimia karena reaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pipa radiator merupakan bagian radiator yang berfungsi sebagai saluran cairan radiator saat proses pendinginan cairan. Pipa radiator mengalami korosi karena terjadinya kontak dengan cairan radiator yang bersuhu tinggi. Salah satu metode penurunan laju korosi adalah dengan penggunaan inhibitor. Minyak biji kapas mengandung trigleserida, fosfolipid, asam lemak bebas sterol, asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, serta asam stearat yang bisa digunakan sebagai inhibitor. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu dengan membandingkan antara spesimen tanpa inhibitor dengan spesimen yang diberi inhibitor dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, serta 20%, yang selanjutnya akan diuji ketahanan korosinya dengan media cairan radiator. Hasil pengujian laju korosi terbaik didapat pada spesimen yang telah diberi inhibitor dengan konsentrasi 20% yaitu sebesar 0,226 mmpy (58,98%).
PENGARUH PENAMBAHAN POMPA DAN FILTER AIR PADA ALAT (ELEKTROPLATING) TERHADAP NILAI KEKERASAN Nani Mulyaningsih; Faisal Arif Riza Majid; Kun Suharno; Ikhwan Taufik
Journal of Mechanical Engineering Vol 3, No 2 (2019): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v3i2.3372

Abstract

Perkembangan pelapisan logam banyak dibutuhkan dalam bidang industri. Elektroplating merupakan salah satu metode dari pelapisan logam, yaitu suatu proses pengendapan logam pelindung di atas logam lain dengan cara elektrolisa. Pada penelitian sebelumnya telah dibuat alat elektroplating oleh (M.Khamim,2019), hasil pelapisan yang dihasilkan alat tersebut sering terjadi kecacatan, disebabkan karena larutan yang kotor dan mengendap. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian dengan menambahkan pompa dan filter air pada alat elektroplating, sebagai bentuk penyempurnaan alat sebelumnya, dengan harapan hasil pelapisannya lebih baik. Pengambilan data dilakukan dengan variasi waktu pelapisan 40,50 dan 60 menit menggunakan benda uji baja karbon. Hasil kekerasan paling optimal terjadi pada waktu 60 menit dengan penambahan pompa dan filter air yaitu sebesar 649,55 Kgf/mm2.
PENGARUH PRINTING SPEED TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN HASIL ADDITIVE MANUFACTURING DENGAN POLYLACTIC ACID FILAMENT Ikhwan Taufik; Herru Santosa Budiono; Herianto Herianto; Deni Andriyansyah
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i2.3412

Abstract

Tingkat kekasaran permukaan (Surface Roughness) merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas sebuah objek dalam dunia manufaktur tidak terkecuali teknologi Additive Manufacturing. Teknologi yang sering juga disebut 3D Printing ini juga merupakan salah satu teknologi kunci di Era Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Printing Speed terhadap Surface Roughness produk yang dibuat menggunakan teknologi 3D Printing. Printing Speed merupakan salah satu parameter yang dapat diatur dan ditetapkan sebelum proses slicing dilakukan. Dalam penelitian ini, Printing Speed ditentukan 60 mm/s saat proses slicing menggunakan aplikasi CURA. Namun, variasi Printing Speed ini diatur di mesin 3D Printing yaitu 50% (spesimen ke-1), 100% (spesimen ke-2), dan 150% (spesimen ke-3). Pengukuran Surface Roughness dilakukan menggunakan Profilometer produk dari Mitutoyo seri Surftest SJ-210. Dengan batasan-batasan parameter yang ada di dalam penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kekasaran permukaan atau surface roughness (Ra) cenderung meningkat (semakin kasar) jika printing speed semakin ditingkatkan.
EVALUASI AKURASI DIMENSI PADA OBJEK HASIL 3D PRINTING Deni Andriyansyah; Sriyanto Sriyanto; Agus Jamaldi; Ikhwan Taufik
Journal of Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2021): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v5i1.3942

Abstract

ABSTRAKFused Deposition Method (FDM) merupakan salah satu metode 3D printing yang paling populer digunakan. Teknologi FDM menawarkan proses manufaktur yang relatif lebih cepat dan murah bila dibandingkan dengan CNC atau injection moulding. Pada FDM, filament diumpankan ke dalam ekstruder yang dipanaskan pada temperatur tertentu kemudian didorong keluar melalui sebuah nozzle untuk menghasilkan lapisan-lapisan objek. Hingga saat ini, banyak komunitas yang menghasilkan mesin-mesin 3D printer skala kecil karena proyek-proyek teknologi 3D printing bersifat open-source. Masing-masing komunitas memiliki standar tersendiri dalam membuat mesin 3D printer sehingga salah satu masalah yang timbul dari aktifitas ini adalah akurasi objek hasil 3D printing yang kurang seragam. Penyimpangan geometri akan mempengaruhi proses desain dan produksi objek-objek hasil 3D printing. Hal ini terutama dalam pembuatan objek-objek yang memerlukan proses pemasangan/perakitan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penyimpangan geometri objek hasil 3D printing yang dihasilkan dari mesin 3D printer FDM DIY. Pembuatan objek menggunakan 3D printing DIY mengalami deviasi pada dimensi geometri dan posisi. Deviasi geometri bervariasi dari -0,08 mm hingga +0,14 mm. Sedangkan deviasi posisi berada di rentang -0,08 mm hingga +0,12 mm. Berdasarkan data deviasi yang dihasilkan dari perbandingan di atas, maka pembuatan objek 3D printing dapat disesuaikan dengan simpangan masing-masing. Hal ini menjadi penting untuk mendapatkan objek dengan akurasi yang maksimal sehingga proses perakitan komponen dapat dilakukan dengan mudah dan sesuai dengan peruntukannya.Kata kunci: FDM, akurasi, poros, lubang ABSTRACTThe Fused Deposition Method (FDM) is one of the most popular 3D printing methods used. FDM technology offers a manufacturing process that is relatively faster and cheaper when compared to CNC or injection molding. In FDM, the filament is fed into an extruder which is heated to a certain temperature and then pushed out through a nozzle to produce layers of objects. Until now, many communities have produced small-scale 3D printer machines because 3D printing technology projects are open-source. Each community has its own standard in making 3D printer machines so that one of the problems that arise from this activity is the accuracy of the objects resulting from 3D printing which is less uniform. Geometry deviations will affect the design and production processes of 3D printed objects. This is especially true in the creation of objects that require an assembly / assembly process. This article aims to determine the irregularities in the 3D printed object's geometry resulting from the FDM DIY 3D printer machine. Making objects using DIY 3D printing experiences a deviation in the dimensions of the geometry and position. The geometry deviation varies from -0.08 mm to +0.14 mm. While the position deviation is in the range of -0.08 mm to +0.12 mm. Based on the deviation data generated from the above comparisons, the creation of 3D printing objects can be adjusted according to the respective deviation. It is important to obtain objects with maximum accuracy so that the component assembly process can be carried out easily and according to its purpose. Keyword: FDM, accuration, pivot, hole
ANALISIS PENGUJIAN POROSITAS TERHADAP HASIL POST CURING KOMPOSIT KAMPAS REM Herru Santosa Budiono; Eko Surojo; Nurul Muhayat; Ikhwan Taufik
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i2.3414

Abstract

Bahan pembuatan kampas rem biasanya terbuat dari bahan asbestos, namun bahan tersebut memiliki banyak efek negatif terutama untuk kesehatan. Karena itu dikembangkan sebuah material yang ramah lingkungan dan juga memenuhi syarat untuk bahan kampas rem. Penggunaan material alam yaitu serat cantula yang dipadukan dengan phenolic resin dan juga bahan lainnya menghasilkan sebuah komposit kampas rem yang tidak kalah kuat dan juga ramah lingkungan. Bahan phenolic resin akan menghasilkan gas ammonia ketika bahan itu terkena panas. Gas ammonia yang terbentuk didalam material dapat mengakibatkan internal defect yang dapat menurunkan kekuatan material. Untuk itu dilakukan treatment tambahan untuk menghilangkan gas ammonia. Post curing adalah sebuah treatment yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dari material, dan juga digunakan untuk membuang gas ammonia yang terbentuk. Spesimen uji dibuat dengan memvariasikan lama proses post curing. Pengujian bending, foto makro dan SEM sudah dilakukan pada pada penelitian sebelumnya untuk mengtahui efek dari post curing pada kekuatan material. Pengujian porositas dilakukan untuk menunjang kesimpulan dari penelitian sebelumnya. Hasilnya menunjukan bahwa post curing memberikan pengaruh pada pembentukan porositas didalam material komposit.