Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARITAS IBU NIFAS DENGAN PELAKSANAAN BOUNDING ATTACHMENT A Asrina; Siti Nunung Nurjannah; Anggit Kartikasari; Lela Budiarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i1.259

Abstract

Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang antara ibu dengan bayi. Respon kasih sayang antara ibu dan bayinya dapat terbentuk melalui proses bounding attachment.Kurangnya respon kasih sayang antara ibu dan bayi dalam bentuk bounding attachment ini akan mempengaruhi proses perkembangan bayi bahkan meningkatlan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berjumlah 30 ibu nifas. Variabel umur dikategorikan beresiko bila responden berusia <20 dan >35 tahun, sedangkan variabel paritas dikategorikan multipara bila pada penelitian ini merupakan persalinan ke 2-4, dan primipara dikategorikan pada responden bila pada penelitian ini merupakan persalinan yang pertama. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki umur tidak bersiko (85,7%), paritas multipara (88,9%) dan pengetahuan baik (100%) sebagian besar melakukan bounding attachment. Responden yang memiliki umur bersiko (77,8%), paritas primipara (66,7%) dan pengetahuan kurang (70%) sebagian besar tidak melakukan bounding attachment. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan (p=0,001<0,05) antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas.
Kadar Prostaglandin dan Endorfin pada Remaja dengan Dismenore Primer yang diberi Hidroterapi Hangat dan Dingin Andi Asrina; Arsyad Aryadi; Nilawati Andi
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes DepKes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.8 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v12i1.841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar prostaglandin dan endorfin pada remaja dengan dismenore primer dengan dan tanpa hidroterapi hangat (37-40oC) dan dingin (18-20oC). Penelitian quasi-experimental dengan rancangan post-test only control group ini dilaksanakan di Pondok Pesantren dengan jumlah sampel 36 remaja putri yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu 12 remaja diberi hidroterapi hangat, 12 remaja diberi hidroterapi dingin dan 12 remaja tidak diberi intervensi (kontrol). Pengambilan plasma darah dilakukan setelah intervesi diberikan pada hari pertama menstruasi. Pemeriksaan kadar prostaglandin dan endorfin menggunakan metode Enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) kit. Setelah pemberian hidroterapi dingin rerata kadar prostaglandin pada kelompok hidroterapi dingin dua kali lipat lebih tinggi (569 pg/ml) dibandingkan kontrol (394 pg/ml). Rerata kadar prostaglandin pada kelompok yang diberi hidroterapi hangat juga menunjukkan peningkatan prostaglandin (437 pg/ml) dibandingkan dengan kontrol (394 pg/ml). Selain peningkatan kadar prostaglandin, peningkatan kadar endorfin juga terjadi pada kelompok yang diberi hidroterapi hangat (154 pg/ml) dan kelompok yang diberi hidroterapi dingin (187 pg/ml) dibanding kontrol (119 pg/ml) p=0.001. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hidroterapi hangat dan dingin dapat meningkatkan kadar prostaglandin dan endorfin pada remaja dengan dismenore primer. Namun, hidroterapi dingin meningkatkan kadar endorfin lebih tinggi dibandingkan hidroterapi hangat. Kata kunci: Prostaglandin, Endorfin, Hidroterapi, Dismenore.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA A Asrina; Siti Nunung Nurjannah; Aen Siti Nuraini
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.269

Abstract

Beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orang tua, seringnya anak sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi. Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi 317 responden, jumlah sampel 177 responden, tehnik sampel simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, buku KIA dan laporan bulanan bidan desa. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil analisis univariat, sebagian besar status imunisasi dasar lengkap (64,4%) dan keluarga responden sebagian besar mendukung imunisasi (71,2 %). Analisi Bivariat, diperoleh nilai p value sebesar 0.032, sehingga Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi. Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Saran bagi bidan diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sehingga dapat di imunisasikan dengan lengkap.