Nurjannah, Siti Nunung
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Distribusi Spasial dan Determinan Kejadian HIV/AIDS di Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 Heriana, Cecep; Nurjannah, Siti Nunung; Suparman, Rossi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.087 KB)

Abstract

HIV/AIDS is a health problem in the West Java Province and unknown patterns of spatial detail until now. The objective of this study to determine the spatial Distribution and determinants of HIV/AIDS in West Java. Design cross-sectional study using secondary data from 2010 until 2013 with a sampleof 26 District/cities in West Java at January-Oktober 2015. Analysis used univariate and bivariate with the statistical test used was Chi-square and multivariate (regresi logistik). The result of this research shows the spatial distribution of HIV/AIDS prevalence, The highest prevalence of HIV and AIDS as 7 District/City in West Java and the lowest 19 District/cities in West Java . Statistical analysis showed that determinant of classification of the town ( p-value : 0.018 , 95 % CI : 0.001 to 0.089 ) , the type of highway ( P value : 1.000 , 95 % CI : 0.145 to 9047 ) , characteristics of the region ( p-value : 0.046 , 95 % CI : 0.001 to 1.027 ) and the use of condoms ( P value : 0.046 , 95 % CI : 0.826 to 56.504 ). The Conclusion is spatial distibusi highest HIV incidence in areas with tourist destinations and areas that have national lines ( north coast ) . There is a relationship between the classification of the town , characteristics of the region and the use of condoms with HIV/AIDS is dominant factor and there is no relationship between the type of highway with the HIV/AIDS in West Java.
Determinan Kejadian Drop Out Penggunaan Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kabupaten Kuningan Nurjannah, Siti Nunung; Susanti, Euis
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.135 KB)

Abstract

Contraceptive use is one of the strategies for population control, but the incontinence of contraceptive use is a problem that is as much as 27 percent of women discontinue use of contraception within 1 year. Higher dropout rates on non-long-term contraceptive methods compared with long-term contraceptive methods. Acceptors who experience Drop Out in Kuningan Regency is 13.74 percent, morer than the target set by 10 percent. The purpose of this research is to find out the determinant related to the incidence of drop out of contraceptive use in the fertile couples in Kuningan District in 2017. The type of this study was observational analytic, using case control design with sample 172 consisting of 86 cases and 86 controls. Case is fertile age couple which has been declared drop out since 1 year after using contraception for 5 years and control that is fertile age couple who still use contraception until done by research. The study was conducted from February to September 2017 with univariate and bivariate analysis with Chi-square statistical test. The result of bivariate analysis of maternal age (p: 0,87, OR: 1,04), parity (p: 0,047, p: 0,049, OR: 6,6, OR: 4,43), education level (p: 0,958 , p: 0.449, p: 0.701, OR: 0.88, OR: 1.64, OR: 1.54), income level (p; 0.988, OR: 1.04),knowledge (p: 1, OR: 1). Contraceptive methods (p: 0.036, p: 0.47), types of IEC (Communication, Information, education) services (p: 0.408, OR: 0.70), contraceptive counseling (0.321 , OR: 1.48) and contraceptive service quality (p: 0.768, OR: 0.86). The conclusions of internal and external determinants related to the incidence of contraceptive users drop out are parity and contraceptive methods in Elderly Couple (EFA). Suggestion, it is expected to local government to increase publicconfidence to all contraceptive methods, in order to be used according to condition and requirement.
Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (Kb) di Kabupaten Kuningan Tahun 2018 (Studi Kuantitatif Dan Kualitatif) Nurjannah, Siti Nunung; Susanti, Euis
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.537 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.64

Abstract

Program Kampung KB merupakan salah satu program inovatif pemerintah yang strategis dalam memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan mempersempit ruang lingkup sasaran yaitu dalam wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu. Penelitian ini didasari oleh pencanangan Kampung Keluarga Berencana di Kabupaten Kuningan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi program dan kendala pelaksanaan kegiatan Kampung KB. Jenis penelitian ini adalah mix-methode yaitu studi kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Sampel dalam penelitian ini adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi yang lengkap data-datanya pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan yaitu total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah pengguna kontrasepsi sebelum dan sesudah menjadi kampung KB. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat, uji yang digunakan yaitu dengan beda T test berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Kampung KB di Kabupaten Kuningan secara umum berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari terjadinya peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB yaitu dari 5.244 akseptor menjadi 5.519 akseptor. Kemudian, beberapa kegiatan Program KB sebagian besar telah dilakukan seperti penyuluhan, pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja, Bina Keluarga dan UPPKS. Hanya saja dari penelitian kualitatif ditemukan beberapa kendala yang terjadi seperti kurangnya antusias dan pemahaman dari masyarakat dan kurangnya kerjasama antar SDM yang menjalankannya.  Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Saran kepada Pemerintah Daerah agar membantu dalam merealisasikan wilayah/desa yang belum membentuk Kampung KB.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU POSTPARTUM TENTANG MANFAAT PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS SUKAMULYA KABUPATEN KUNINGAN Setiati, Nova Winda; Nurjannah, Siti Nunung; Sumardiyono, Dr. Sumardiyono
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i2.761

Abstract

PERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN NUTRISI DAN PEMBERIAN ASI PADA BALITA STUNTING DAN TIDAK STUNTING Septina, Yona; Putri, Sri; Hermansyah, Heri; Nurjannah, Siti Nunung
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i2.762

Abstract

PERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN NUTRISI DAN PEMBERIAN ASI PADA BALITA STUNTING DAN TIDAK STUNTING Septina, Yona; Putri, Sri; Hermansyah, Heri; Nurjannah, Siti Nunung
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i2.763

Abstract

Distribusi Spasial dan Determinan Kejadian HIV/AIDS di Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 Cecep Heriana; Siti Nunung Nurjannah; Rossi Suparman
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIV/AIDS is a health problem in the West Java Province and unknown patterns of spatial detail until now. The objective of this study to determine the spatial Distribution and determinants of HIV/AIDS in West Java. Design cross-sectional study using secondary data from 2010 until 2013 with a sampleof 26 District/cities in West Java at January-Oktober 2015. Analysis used univariate and bivariate with the statistical test used was Chi-square and multivariate (regresi logistik). The result of this research shows the spatial distribution of HIV/AIDS prevalence, The highest prevalence of HIV and AIDS as 7 District/City in West Java and the lowest 19 District/cities in West Java . Statistical analysis showed that determinant of classification of the town ( p-value : 0.018 , 95 % CI : 0.001 to 0.089 ) , the type of highway ( P value : 1.000 , 95 % CI : 0.145 to 9047 ) , characteristics of the region ( p-value : 0.046 , 95 % CI : 0.001 to 1.027 ) and the use of condoms ( P value : 0.046 , 95 % CI : 0.826 to 56.504 ). The Conclusion is spatial distibusi highest HIV incidence in areas with tourist destinations and areas that have national lines ( north coast ) . There is a relationship between the classification of the town , characteristics of the region and the use of condoms with HIV/AIDS is dominant factor and there is no relationship between the type of highway with the HIV/AIDS in West Java.
Determinan Kejadian Drop Out Penggunaan Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kabupaten Kuningan Siti Nunung Nurjannah; Euis Susanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 6 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Contraceptive use is one of the strategies for population control, but the incontinence of contraceptive use is a problem that is as much as 27 percent of women discontinue use of contraception within 1 year. Higher dropout rates on non-long-term contraceptive methods compared with long-term contraceptive methods. Acceptors who experience Drop Out in Kuningan Regency is 13.74 percent, morer than the target set by 10 percent. The purpose of this research is to find out the determinant related to the incidence of drop out of contraceptive use in the fertile couples in Kuningan District in 2017. The type of this study was observational analytic, using case control design with sample 172 consisting of 86 cases and 86 controls. Case is fertile age couple which has been declared drop out since 1 year after using contraception for 5 years and control that is fertile age couple who still use contraception until done by research. The study was conducted from February to September 2017 with univariate and bivariate analysis with Chi-square statistical test. The result of bivariate analysis of maternal age (p: 0,87, OR: 1,04), parity (p: 0,047, p: 0,049, OR: 6,6, OR: 4,43), education level (p: 0,958 , p: 0.449, p: 0.701, OR: 0.88, OR: 1.64, OR: 1.54), income level (p; 0.988, OR: 1.04),knowledge (p: 1, OR: 1). Contraceptive methods (p: 0.036, p: 0.47), types of IEC (Communication, Information, education) services (p: 0.408, OR: 0.70), contraceptive counseling (0.321 , OR: 1.48) and contraceptive service quality (p: 0.768, OR: 0.86). The conclusions of internal and external determinants related to the incidence of contraceptive users drop out are parity and contraceptive methods in Elderly Couple (EFA). Suggestion, it is expected to local government to increase publicconfidence to all contraceptive methods, in order to be used according to condition and requirement.
Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (Kb) di Kabupaten Kuningan Tahun 2018 (Studi Kuantitatif Dan Kualitatif) Siti Nunung Nurjannah; Euis Susanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.64

Abstract

Program Kampung KB merupakan salah satu program inovatif pemerintah yang strategis dalam memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan mempersempit ruang lingkup sasaran yaitu dalam wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu. Penelitian ini didasari oleh pencanangan Kampung Keluarga Berencana di Kabupaten Kuningan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi program dan kendala pelaksanaan kegiatan Kampung KB. Jenis penelitian ini adalah mix-methode yaitu studi kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Sampel dalam penelitian ini adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi yang lengkap data-datanya pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan yaitu total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah pengguna kontrasepsi sebelum dan sesudah menjadi kampung KB. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat, uji yang digunakan yaitu dengan beda T test berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Kampung KB di Kabupaten Kuningan secara umum berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari terjadinya peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB yaitu dari 5.244 akseptor menjadi 5.519 akseptor. Kemudian, beberapa kegiatan Program KB sebagian besar telah dilakukan seperti penyuluhan, pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja, Bina Keluarga dan UPPKS. Hanya saja dari penelitian kualitatif ditemukan beberapa kendala yang terjadi seperti kurangnya antusias dan pemahaman dari masyarakat dan kurangnya kerjasama antar SDM yang menjalankannya. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Saran kepada Pemerintah Daerah agar membantu dalam merealisasikan wilayah/desa yang belum membentuk Kampung KB.
HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARITAS IBU NIFAS DENGAN PELAKSANAAN BOUNDING ATTACHMENT A Asrina; Siti Nunung Nurjannah; Anggit Kartikasari; Lela Budiarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i1.259

Abstract

Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang antara ibu dengan bayi. Respon kasih sayang antara ibu dan bayinya dapat terbentuk melalui proses bounding attachment.Kurangnya respon kasih sayang antara ibu dan bayi dalam bentuk bounding attachment ini akan mempengaruhi proses perkembangan bayi bahkan meningkatlan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berjumlah 30 ibu nifas. Variabel umur dikategorikan beresiko bila responden berusia <20 dan >35 tahun, sedangkan variabel paritas dikategorikan multipara bila pada penelitian ini merupakan persalinan ke 2-4, dan primipara dikategorikan pada responden bila pada penelitian ini merupakan persalinan yang pertama. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki umur tidak bersiko (85,7%), paritas multipara (88,9%) dan pengetahuan baik (100%) sebagian besar melakukan bounding attachment. Responden yang memiliki umur bersiko (77,8%), paritas primipara (66,7%) dan pengetahuan kurang (70%) sebagian besar tidak melakukan bounding attachment. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan (p=0,001<0,05) antara umur, paritas dan pengetahuan dengan pelaksanaan bounding attachment pada masa nifas.