Jenny Saherna
Program Studi S1 Keperawatan, FKIK, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Banjarmasin, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi dan Implementasi Perawatan Luka Klien dengan Diabetes Melitus di Kota Banjarmasin Rohni Taufika Sari; Dessy Handrianti; Anita Agustina; Zaqyyah Huzaifah; Linda linda; Jenny Saherna
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.6958

Abstract

ABSTRAK Jumlah penderita DM dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. WHO memperkirakan jumlah penderita DM di dunia pada tahun 2015 sebanyak 415 juta dan meningkat menjadi 642 juta di tahun 2019 . Hiperglikemia jangka panjang dapat mempengaruhi sirkulasi pembuluh darah perifer yang kemudian menyebabkan neuropati (Waspadji, S., 2010). Neuropati perifer sering mengenai saraf ekstremitas bawah (Smeltzer & Bare, 2013). Kejadian Diabetic Foot saat ini masih cukup tinggi dan dialami oleh 85% pasien dengan diabetes melitus (DM). Satu dari setiap 20 pasien DM rawat inap menderita diabetic foot menurut tinjauan sistematis pasien dengan diabetes (Gitarja, 2017). Anggota tubuh bagian bawah hilang karena diabetes setiap 20 detik (Yazdanpanah et al., 2018). Metode perawatan luka yang sesuai kebutuhan akan membantu meningkatkan proses penyembuhan.Saat ini, teknik perawatan luka telah banyak mengalami perkembangan, dimana perawatan luka telah menggunakan balutan yang lebih modern. Prinsip dari manajemen perawatan luka modern adalah mempertahankan dan menjaga lingkungan luka tetap lembab untuk memperbaiki proses penyembuhan luka, mempertahankan kehilangan cairan jaringan dan kematian sel (Ismail, Dina Dewi Sartika, Lestari, n.d.). Pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa edukasi dan implementasi perawatan luka klien dengan Diabetes Mellitus bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit diabetes mellitus, metode perawatan yang tepat pada kondisi diabetic foot dan membantu proses penyembuhan luka. Metode yang digunakan adalah edukasi tentang penyakit diabetes mellitus dan Implementasi perawatan luka modern. keluarga dan klien memahami tentang penyakit diabetes mellitus dan metode perawatan luka klien dengan diabetes mellitus terutama yang mengalami diabetic foot secara tepat, klien merasa nyaman setelah dilakukan tindakan. Pentingnya informasi yang benar mengenai perawatan luka modern pada penderita diabetes mellitus, baik pada anggota keluarga maupun pada klien penderita diharapkan mampu membantu meningkatkan proses penyembuhan luka dan menekan angka kesakitan klien diabetes mellitus yang mengalami diabetic food.Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Diabetic Foot, Perawatan Luka Modern ABSTRACT The number of DM sufferers from year to year continues to increase. WHO estimates that the number of people with DM in the world in 2015 was 415 million and increased to 642 million in 2019. Long-term hyperglycemia can affect peripheral blood circulation which then causes neuropathy (Waspadji, 2010). Peripheral neuropathy often affects the nerves of the lower extremities (Smeltzer & Bare, 2013). The incidence of Diabetic Foot is still quite high and is experienced by 85% of patients with diabetes mellitus (DM). One out of every 20 in patients with diabetes mellitus suffers from diabetic foot according to a systematic review of patients with diabetes. Lower limbs are lost due to diabetes every 20 seconds (Yazdanpanah et al., 2018). Appropriate wound care methods will help improve the healing process. Currently, wound care techniques have undergone many developments, where wound care has used more modern dressings. The principle of modern wound care management is to maintain and maintain a moist wound environment to improve the wound healing process and maintain tissue fluid loss and cell death (Ismail, 2010). The implementation of community service in the form of education and implementation of wound care for clients with Diabetes Mellitus aims to increase public understanding about diabetes mellitus, and appropriate treatment methods for diabetic foot conditions, and assist the wound healing process.The method used is education about diabetes mellitus and the Implementation of modern wound care. Family and clients understand diabetes mellitus and wound care methods for clients with diabetes mellitus, especially those who experience diabetic foot appropriately, the client feels comfortable after the procedure. The importance of correct information regarding modern wound care for people with diabetes mellitus, both for family members and for patients with patients, is expected to be able to help improve the wound healing process and reduce the morbidity of diabetes mellitus clients who experience diabetic food.Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Foot, Modern Wound Care
Geriatric Depression Scale (GDS) sebagai Pengkajian Status Psikologis pada Lansia Dessy Hadrianti; Jenny Saherna; Alif Arji; Zacky Pratama; Annisa Putri; Noor Khaliza
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13387

Abstract

ABSTRAK Peningkatan populasi lansia khususnya di Indonesia, dapat menimbulkan masalah Kesehatan seperti depresi. Gejala depresi pada lansia seringkali tidak terungkap jelas dan bisa terkait dengan perubahan fisik, penyakit, kehilangan, serta perasaan kesepian. Pengukuran tingkat depresi menggunakan Skala Depresi Geriatri (GDS) memberikan gambaran lebih lanjut tentang prevalensi depresi pada lansia, yang diperkirakan meningkat seiring pertambahan usia. Pada pengkajian tanggal 16 Oktober 2023, dihadiri 15 lansia di Kelayan B Gang JAIS RT. 009 RW. 001. Hasilnya, 11 lansia tidak mengalami depresi, sementara 4 lainnya mengalami depresi ringan. Tim pengkaji memberikan intervensi berupa terapi zikir dan dukungan keluarga kepada lansia yang mengalami depresi ringan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi lansia dan memberikan pemahaman. Intervensi diberikan agar lansia mampu mengatasi depresi dalam kehidupan sehari-hari setelah memahami dan menerapkan intervensi yang diajarkan. Kata Kunci: Depresi, Lansia, GDS  ABSTRACT The increase in the elderly population, especially in Indonesia, can cause health problems such as depression. Symptoms of depression in the elderly are often not clearly revealed and can be related to physical changes, illness, loss, and feelings of loneliness. Measurement of depression rates using the Geriatric Depression Scale (GDS) provides a further picture of the prevalence of depression in the elderly, which is expected to increase with age. The assessment on October 16, 2023, was attended by 15 elderly people at Kelayan B Gang JAIS RT. 009 RW. 001. As a result, 11 elderly people did not have depression, while 4 others had mild depression. The review team provided interventions in the form of remembrance therapy and family support to elderly people with mild depression. This activity aims to determine the level of depression of the elderly and provide understanding. Interventions are given so that the elderly are able to overcome depression in daily life after understanding and applying the interventions taught. Keywords: Depression, Elderly, Geriatric Depression Scale