Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : TEKNO

Analisis Efisiensi Biaya Dan Waktu Pelat Lantai Beton Bertulang Konvensional Terhadap Pelat Lantai Bondek Gursal, Andi Arya P.; Tjakra, Jermias; Mangare, Jantje B.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pelat bondek sebagai pelat lantai umumnya karena memiliki lebih banyak keuntungan dibanding menggunakan pelat konvensional. Dibandingkan dengan pelat konvensional, pelat bondek dapat menghemat waktu pengerjaan, material yang digunakan dan anggaran biaya yang lebih minimum.Tugas Akhir dengan judul Analisis Efisiensi Biaya dan Waktu Beton Bertulang Konvensional Terhadap Pelat Lantai Bondek memiliki pokok pembahasan, yaitu untuk mengetahui berapa rencana anggaran biaya (RAB) dan waktu yang diperlukan untuk pekerjaan pelat lantai beton bertulang konvensional dan bondek, serta membandingkan berapa RAB dan waktu pekerjaan dari kedua pelat lantai tersebut menggunakan SNI Harga Satuan Bahan dan Upah Kota Manado Tahun 2018, Analisa SNI Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2016. Dalam tugas akhir ini, objek yang digunakan adalah sebuah bangunan rumah toko (Ruko) 3 lantai. Setelah melalui proses penghitungan, didapatkan nilai RAB pekerjaan pelat lantai bondek sebesar Rp. 216,638,000.00 dimana lebih murah dibandingan dengan pelat lantai beton bertulang konvensional yaitu dengan harga sebesar Rp. 300,930,000.00. Sehingga didapatkan perbandingan anggaran biaya dari kedua pelat tersebut sebesar Rp. 84,292,000.00. Sedangkan dalam hitungan waktu pekerjaan menggunakan Bar Chart, pelat lantai bondek memerlukan waktu 16 Hari dimana lebih cepat daripada pekerjaan pelat lantai beton bertulang konvensional yang membutuhkan waktu 20 Hari. Sehingga didapatkan perbandingan waktu 4 Hari lebih cepat untuk pekerjaan pelat lantai bondek.
ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO) Sanaky, Amanda T.; Tjakra, Jermias; Dundu, A. K. T.
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biaya dan waktu merupakan bagian terpenting dari pelaksanaan suatu proyek konstruksi, untuk itu sangat diperhitungkn setiap kendala yang dapat terjadi. Salah satu kendala yang terjadi disini adalah penggunaan sumber daya tenaga kerja yang mengalami kelebihan beban. Beban kerja yang naik turun atau berfluktuasi ini dapat menghambat kemajuan proyek di kemudian hari. Untuk itu dibutuhkan suatu usaha yang dapat meminimumkan fluktuasi yang terjadi yaitu dengan melakukan perataan jam kerja pada pekerja sehingga dalam pengalokasiannya diperoleh solusi tenaga kerja yang lebih efektif & efisien dengan menggunakan program Microsoft Project 2010. Sekalipun sebuah proyek telah membuat penjadualan yang baik, namun seringkali dijumpai suatu keadaan dimana terjadi pembebanan berlebih pada tenaga kerja yang ada. Pembebanan lebih ini akan menyebabkan melesetnya penyelesaian tugas (mundur). Beberapa cara untuk mengatasi pembebanan berlebih diantaranya dengan melakukan perataandengancara Trial and Error. Hasil aplikasi program MS Project 2010 pada proyek pembangunanPersekolahan EbenhaizerTeling Manado, menunjukan banyak pekerja mengalami kelebihan beban yang tidak merata. Untuk itu dilakukan usaha perataan (leveling) dengan cara Trial and Error dari MS Project 2010, agar dapat meminimumkan fluktuasi tersebut. Dimana overllocated tertinggi pada proyek sebanyak 8 jam dapat diminimumkan menjadi 2 jam, dan hasil durasi proyek 173 kerja yang berarti proyek dapat diselesaikan tepat sesuai rencana awal. Biaya yang dihasilkan Rp 4.928.603.664. Berdasarkan hasil perataan dari cara Trial and Error maka perataan dengan cara ini dipilih sebagai solusi yang tepat karena memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien. Sebab perataan dengan cara ini tidak menyebabkan umur proyek bertambah dan perataan berhasil dilakukan dimana fluktuasi jam kerja dapat diminimumkan dari keadaan sebelumnya, serta biaya tidak mengalami perubahan. Kata kunci : perataan,fluktuasi, trial and error, microsoft project 2010.
Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado) Mamonto, Hamka Prasetia; Tjakra, Jermias; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keuntungan finansial yang di peroleh kontraktor tergantung pada kecakapanya membuat penawaran harga dalam Rencana Anggaran Biaya . Bila  penawaran harga yang diajukan didalam proses lelang terlalu tinggi kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga penawaran yang terlalu rendah, maka kontraktor berpeluang untuk mengalami kerugian. Dalam kenyataannya, biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu proyek (Biaya nyata ) tidak sama persis dengan biaya rencana yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (Biaya Teliti). Dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian pada proyek gedung indomaret sam ratulangi manado dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan biaya nyata yang terjadi dilapangan dengan biaya teliti (RAB). Dengan perbandingan ini penulis bertujuan untuk medapatkan selisih harga antara biaya nyata di lapangan dan biaya teliti (RAB) dengan mengunakan perhitungan harga satuan jadi dan perhitungan dengan metode SNI pada kedua biaya ini. Dalam penyusunan biaya teliti (RAB) dengan metode SNI di perlukan data–data yang mendukung diantaranya adalah gambar kerja, daftar harga bahan, daftar harga upah serta daftar volume pekerjaan pada item pekerjaan yang akan di analisa. Sedangkan untuk biaya nyata untuk mendapatkan harga satuan jadi lapangan di perlukan data jumlah tenaga kerja dan jumlah bahan/material yang di gunakan per satu periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan dan survey yang dilakukan, terdapat perbedaan harga upah dan bahan sebagaimana yang direncanakam tidak sama dengan yang terealisasi di lapangan, pada metode SNI nilai indeks bahan dan upah telah di tetapkan dan menjadi standart perhitungan untuk perencanaan pekerjaan konstruksi. sedangkan indeks bahan dan upah pada harga satuan jadi, di dapatkan dari perhitungan lapangan. Perbedaan indeks, daftar harga Bahan dan Upah mempengaruhi harga satuan pekerjaan. Sehingga hasil perhitungan didapat adalah harga biaya nyata lebih kecil dari biaya teliti dengan selisih harga sebesar Rp. 32.932.957,- atau sebesar 34,65 %. Dapat di tarik kesimpulan bahwa kontraktor tidak mengalami kerugian pada pelaksanaan proyek konstruksi. Kata kunci : biaya nyata, biaya teliti (RAB), SNI, harga satuan jadi  
Konsep Nilai Hasil Terhadap Waktu Dan Biaya Pada Pekerjaan Proyek Pembangunan Rumah Postulat Ursulin Ende Nusa Tenggara Timur Rumere, Elroy Y. A.; Tjakra, Jermias; Ingkiriwang, Revo L.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi terdapat berbagai tahapan yang berkaitan dengan manajemen konstruksi. Dalam pelaksanaanya diperlukan suatu sistem untuk manajemen biaya (Cost Management) dan manajemen waktu (Time Management). Untuk kegiatan manajemen biaya dan manajemen waktu dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah konsep yang biasa dikenal dengan konsep nilai hasil (Earned Value). Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan. Konsep nilai hasil memiliki tiga komponen penting yaitu biaya aktual (ACWP), nilai hasil (BCWP) dan jadwal anggaran (BCWS). Dari hasil analisis data yang dilakukan pada pekerjaan proyek pembangunan Rumah Postulat Ursulin Ende Nusa Tenggara Timur minggu ke-33, nilai Schedule Varians (SV) sebesar Rp (-608.903.922). Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlambat 15.5899% dari jadwal rencana. Sedangkan Cost Varians (CV) sebesar Rp 430.378.442, hasil ini menunjukkan pekerjaan terlaksana dengan biaya yang digunakan kurang dari anggaran atau lebih kecil daripada biaya yang sebelumnya telah direncanakan yang disebut dengan Cost Underrun. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 42 Minggu, berarti perlu penambahan waktu selama 3 minggu, dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu selama 39 minggu.
Analisis Risiko Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Situmorang, Benhart E.; Arsjad, Tisano Tj.; Tjakra, Jermias
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam setiap proyek konstruksi, selalu ada risiko yang dapat muncul pada setiap kegiatan ataupun pekerjaan pada proyek khususnya risiko teknis yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek. Risiko merupakan bahaya, akaibat atau konsekuensi yang dapat terjadi pada proses yang sedang berlangsung dan mempunyai efek yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko dominan yang memiliki kemungkinan/bisa saja terjadi dan memiliki dampak negatif. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui respon yang sesuai untuk meminimalisir ataupun meniadakan dampak negatif yang diberikan oleh risiko tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuisioner. Analisis dimulai dari identifikasi risiko melalui studi literature, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden terpilih yang terkait di tampat proyek tersebut. Selanjutnya analisis risiko dilakukan dengan cara mancari nilai yang mewakili terlebih dahulu yang berasal dari jawaban responden menggunakan metode Severity Index (SI). Setelah diketahui nilai yang mewakili jawaban responden, analisa dilanjutkan dengan menggunakan matriks Probabilitas dan Dampak. Didapatkan risiko risiko dominan, yaitu Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja, produktifitas tenaga kerja yang rendah, kenaikan harga material, kerusakan/kehilangan material, kerusakan peralatan/mesin konstruksi, keterlambatan dari jadwal. Setelah risiko risiko tersebut diketahui, dilakukan respon risiko dengan melakukan wawancara/diskusi dengan pihak responden terpilih untuk mengetahui respon yang harus diberikan untuk dapat meminimalisir atau meniadakan dampak dari risiko-risiko tersebut.
Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado) Onibala, Milka; Tjakra, Jermias; Pratasis, Pingkan
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Oleh karena itu usaha untuk mengoptimasikan waktu dan biaya sangat penting dalam perencanaan suatu proyek. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengoptimasi waktu dan biaya yaitu dengan metode crash. Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan cara melakukan pengujian dengan mempercepat semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis. Pada penelitian ini, optimasi waktu dan biaya dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Project 2013. Dengan menginputkan data hasil penelitian ke dalam program, maka Microsoft Project ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini sehingga perhitungan akan lebih cepat dan akurat. Hasil penelitian yang dilakukan pada Proyek pembangunan gedung Laboratorium Fakultas Teknik UNSRAT menunjukkan bahwa percepatan yang dilakukan menyebabkan menurunnya pengeluaran biaya total proyek. Dari hasil perhitungan diperoleh waktu penyelesaian proyek optimum yaitu 453 hari kerja dengan biaya total proyek sebesar Rp. 48.460.040.351. Sedangkan, waktu penyelesaian normal 480 hari kerja dengan biaya total proyek Rp. 48.547.660.751. Jadi terjadi pengurangan durasi selama 27 hari kalender dan penghematan biaya sebesar Rp. Rp. 87.620.400,-
Pengendalian Biaya Dengan Metode Analisis Indeks Pada Proyek Office And Distribution Center Airmadidi, Minahasa Utara Maramis, Irfano L.; Sibi, Mochtar; Tjakra, Jermias
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolahan anggaran biaya pada pelaksanaan satu proyek konstruksi menuntut adanya suatu sistem dan analisa dimana bisa memberikan hasil dan masukan pada tahap awal mengenai pertumbuhan biaya proyek sehingga dapat memberikan gambaran apakah proyek dapat menguntungkan pihak pelaksana atau sebaliknya. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendalikan proses pelaksanaan proyek sejak awal dimulainya pembangunan hingga selesainya proyek terlaksana sesuai waktu, mutu dan biaya yang telah direncanakan. Penerapan metode analisa indeks digunakan sebagai salah satu alat kendali untuk pengendalian biaya dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Tolok ukur atau acuan pengukuran analisa indeks adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). Studi kasus dilakukan pada Proyek Office and Distribution Center Airmadidi, Minahasa Utara. Hasil yang diperoleh dari penggunaan metode analisa indeks adalah  Berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan pada minggu ke-30 dimana total pemakaian biaya atau fakta biaya dari tiap pekerjaan yang telah terlaksana sebesar Rp5.244.508.505  dari rencana biaya sebesar Rp4.059.605.234  sehingga terjadi perbedaan biaya sebesar Rp1.184.903.271.
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN (Studi Kasus : THE LAGOON TAMAN SARI) Tuelah, Joel Daniel Paulus; Tjakra, Jermias; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 12, No 61 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jasa konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada proyek berskala besar, dimana konsultan manajemen konstruksi berperan untuk mengelola manajemen proyek. Meskipun demikian, penggunaan jasa konsultasi ini tidak menjamin suatu proyek berjalan dengan lancar. Justru berbagai permasalahan dalam tahap pelaksanaan sering terjadi. Oleh karena itu, perlu ditinjau apa saja peranan konsultan manajemen konstruksi dan bagaimana implementasi peranan tersebut di lapangan.Sebagai wakil pemilik proyek, konsultan manajemen konstruksi mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama pemilik proyek dan bertindak sebagai pemimpin dari pada tim. Konsultan manajemen konstruksi adalah penasehat, pembantu, dan partner. Keterlibatan konsultan manajemen konstruksi diharapkan dapat memberikan informasi terpercaya kepada pemilik proyek. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, konsultan manajemen konstruksi melakukan koordinasi terhadap pengadaan material, peralatan juga terhadap seluruh proses pembangunan.Proyek pembangunan The Lagoon Taman Sari khususnya pada pekerjaan struktur menunjukkan adanya keterlambatan waktu pelaksanaan yang di sebabkan beberapa factor antara lain ; kurangnya tenaga kerja, kurangnya koordinasi di lapangan, keterlambatan sparepart Tower Crane, dan gangguan cuaca. Sehingga pada realisasinya pekerjaan mengalami keterlambatan. Kata kunci : Konsultan Manajemen Konstruksi, Wakil Pemilik Proyek, Waktu
Optimalisasi Produktivitas Tenaga Kerja dalam Proyek Konstruksi ( Studi Kasus : Pembangunan Gedung Mantos Tahap III) Pawiro, Sandi; Tjakra, Jermias; Arsjad, Tisano Tj.
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengoptimalan atau peningkatan produktivitas adalah merupakan suatu upaya untuk memperbaiki nilai produktivitas yang telah direncanakan, dimana dalam kegiatan  untuk untuk mewujudkan hal ini diperlukan data lapangan. Perencanaan jadwal proyek yang tidak menentukan produktvitas pekerja menyebabkan ketidaksesuaian durasi dan jumlah kelompok kerja rencana dengan durasi dan kelompok kerja nyata. Dengan mempelajari dan memperhatikan faktor-faktor yang menghambat produktivitas tenaga kerja, serta dengan tersedianya data produktivitas akan sangat membantu kontraktor dalam perbaikan perencanaan proyek yang merupakan salah satu langkah meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Time Study adalah teknik pengukuran pekerjaan dengan cara pengumpulan data berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Metode Time Study digunakan untuk menghitung nilai standard time suatu pekerjaan. Metodologi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi literatur dan dengam melakukan pengamatan langsung dilapangan. Lokasi pengamatan dilakukan di Pembangungan Gedung Mantos Tahap III. Pengamatan ini dilakukan terhadap masing-masing pekerja yang telah ditentukan. Hal-hal lain yang diamati dari tiap pekerja adalah jam kerja, jenis pekerjaan yang dilakukan, serta hal-hal yang menyangkut produktivitas tenaga kerja, sesuai dengan kriteria produktivitas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengamatan ini dilakukan selama beberapa hari terhadap keseluruhan pekerja yang akan dinilai tingkat produktivitasnya. Data-data yang dihasilkan dari pengamatan lapangan selanjutnya dikalkulasi berdasarkan rumusan-rumusan yang telah ditetapkan. Hasil yang didapat kemudian dioptimalkan dengan menggunakan cara coba-coba berdasarkan standard time. Produktivitas rata-rata pekerja berdasarkan metode time study yaitu pekerjaan pembesian : 27.0149 kg / manhour. Dan berdasarkan cara coba-coba dapat dioptimalkan pekerjaan pembesian menjadi : 29.44397859 kg / manhour. Kata kunci : Pengoptimal, Produktivitas, Tenaga Kerja
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ASPHALT MIXING PLANT (Studi kasus : PT. Lumbung Berkat Indonesia base camp Molobok Kabupaten Bolaang Mongondow Timur) Supit, Vinky Viktor; Tjakra, Jermias; Mangare, Jantje B.
TEKNO Vol 12, No 61 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan pembangunan sarana prasarana transportasi yang semakin pesat membuat adanya peningkatan mutu jalan dari aspal penetrasi menjadi aspal beton. Untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan jalan berupa campuran aspal panas (Hotmix) yang memenuhi sisi kualitas dan kuantitas, diperlukan sarana pengelolaan campuran aspal (asphalt mixing plant) yang memadai. Peningkatan kebutuhan Hotmix membuat banyak para investor berminat untuk menanamkan modalnya pada usaha jasa Asphalt Mixing Plant.Dengan demikian pengambilan keputusan investasi proyek pembangunan Asphalt Mixing Plant  perlu dilakukan studi kelayakan proyek. Studi kelayakan proyek ditinjau dari berapa aspek , diantaranya finansial, hukum, lingkungan, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini ditinjau dari aspek fianasial yang bertujuan menganalisa kelayakan dan besar keuntungan  pada proyek investasi asphalt mixing plant pada PT. Lumbung Berkat Indonesia, yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR), serta menilai apakah menguntungkan atau tidak. Dengan menganalisis kriteria investasi, data arus dana diolah untuk mendapatkan dana investasi. disamping menganalisa diperlukan data yang langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan Net Present Value = Rp23,595,466,409 yang bernilai positif,  Internal Rate of Return = 10,00733 %, Break Event Point = 37.301.387.942 pada tahun 2014 bulan ke-1 ,Annual Equivalen = 6.845.196.440 , dan Benefit Cost Ratio= 6.37 >1. Asphalt Mixing Plant PT. Lumbung Berkat Indonesia memenuhi syarat dalam kriteria investasi sehingga investasi pada proyek ini menguntungkan dan baik untuk dilaksanakan. Penyusunan arus dana sangat menentukan dalam menganalisa biaya investasi, untuk itu diperlukan ketelitian dalam mengestimasi pendapatan dan biaya proyek. maka sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih luas lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai kelayakan suatu proyek. Kata Kunci :     Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR)
Co-Authors A. K. T. Dundu, A. K. T. Agryanto P. Parinding Amanda T. Sanaky, Amanda T. Angeline Shanty Kembuan, Angeline Shanty Ariestides K. T. Dundu Asnuddin, Setyadi Asrini Novita Rompas Bawimbang, Rebertha M. Bermula, Kerby Bonny F. Sompie Bryan Alfons Willyam Sepang Candy Happy Najoan, Candy Happy Charliston Pasaribu, Charliston Christie Pricilia Pelealu, Christie Pricilia Christine F. Areros D. R. O. Walangitan David M. Walean Deane R. O. Walangitan, Deane R. O. Ezekiel R. M. Iwawo, Ezekiel R. M. Freyke Sangari Grace Priscillia Kamagi Grace Y Malingkas Gursal, Andi Arya P. Halik, Syahnaz Rabiatul M. Hamka Prasetia Mamonto, Hamka Prasetia Hary Wahono, Hary Huibert Tarore Inggried Limbong Ingkiriwang, Revo L. Inkiriwang, Revo L. Jantje B. Mangare Jantje Mangare Jasmin Christy Natalia Mandey Joel Daniel Paulus Tuelah Johan P. Rantung Juanita Indriaty Assa Juno E. Ch. Langi Kambu, Figolus S. Kumendong, William Melkisedek Lagonda, Agnese Therese Langgeroni, Reni Maramis, Irfano L. Marisca Imaculata Firani Mentang Marlon Hendri Thomas Wior, Marlon Hendri Thomas Martrisia E. Runtukahu Massie, Frensy Yuliani Mawira, Marcelino Kenvin Michael Kareth Mochtar Sibi Mongan, Aditya Imanuel Onibala, Milka Patris Christa Paath, Patris Christa Pingkan A. K. Pratasis Pingkan A. K. Pratasis Pingkan Pratasis Polii, Rovel Brando Raldo Septian Victor Kaligis Rambi, Alter F. R. Ratag, Kezia Aprilia Rivi K. Lantang Rivo H. L. Politon Robert J. M. Mandagi Rotinsulu, Finny N. C. Rumengan, Bella A. Rumere, Elroy Y. A. Sandi Pawiro, Sandi Situmorang, Benhart E. Stefi Priescha Tauro Steven Fredrik Josef Manopo Sukarta, Kristin G. N The, Londy Herianto Thresia Deisy Rawis, Thresia Deisy Tisano Tj. Arsjad Try A. P. J. Mokosuli Tuange, Mario Bonifasius Tumiwa, Joshua Marcellino Tunas, Fransisko Turalaki, Sylvester S. Vinky Viktor Supit Virginia M. Sorongan Wiwie Yuliati Tumembow, Wiwie Yuliati Yellih Kristti Wongkar, Yellih Kristti