Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI PERBANYAKAN BIBIT TEBU (Saccharum Offocinarum L.) KLON SB DENGAN BIBIT ASAL BAGAL I MATA TUNAS DI DESA GINTUNGAN KECAMATAN KEMBANGBAHU LAMONGAN Setyo Budi; Wiharyanti Nur L; Suhaili Suhaili; Arofatuz Zumroh; Indah Nurjannah
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 4 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v4i2.3989

Abstract

Desa Gintungan merupakan desa yang sebagian besar penduduknya mata pencahariannya sebagai petani palawija dan perkebunan tebu. Menurut (Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, 2007) Desa Gintungan terletak pada ketinggian 35m dpl dengan suhu rata-rata 230C-320C dan curah hujan rata-rata 410mm/tahun. Petani tebu di desa ini sebagian besar masih belum menerapkan budidaya secara sempurna. Penggunaan bibit tebu pada umumnya diambil budidaya tanaman tebu sebelumnya dan menggunakan sistem bagal sehingga bibit yang dibutuhkan semakin banyak dan hasil yang didapatkan tergolong sangat rendah. Dengan demikian maka perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pengenalan pembuatan bibit yang dianggap sebagai trobosan baru untuk meningkatkan produktifitas tanaman tebu. Teknologi budidaya tanaman tebu yang belum dikenal oleh petani adalah penggunaan bibit tebu asal bagal satu mata tunas. Petani tebu biasanya menanam tebu dengan menggunakan bibit bagal dengan 3-4 mata tunas, sehingga untuk penanaman membutuhkan bibit yang banyak. Dengan penggunaan bibit mata tunas yang banyak biasanya bibit tidak bisa tumbuh 100% karena posisi mata tunas tidak sejajar sehingga ada mata tunas yang menghadap ke arah tanah dan tidak bisa tumbuh sempurna. Penggunaan bibit tebu dengan satu mata tunas ini dianggap sebagai alternatif yang sangat efektif dan efisien bagi petani. Dengan menggunakan bibit jenis ini maka kebutuhan bibit untuk budidaya tebu semakin sedikit tetapi dengan bagal mata tunas satu dan metode penanaman yang benar maka bibit tebu tersebut yang ditanam akan tumbuh 100%.
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET IKAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA GINTUNGAN LAMONGAN Wiharyanti Nur Lailiyah; Garist Sekar Tanjung; Qiki Zuhairotur Rifqiyyah; Suhaili Suhaili; Arofatuz Zumroh; Ananda Wahyu Maulidah Maulidah
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 5 No 2 (2023): DedikasiMU Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v5i2.5669

Abstract

Pengetahuan masyarakat mengenai stunting dan cara pencegahannya menjadi modal utama untuk mengantisipasi peluang terjadinya masalah tersebut. Diversifikasi pangan dari berbagai produk pertanian dapat diaplikasikan kedalam olahan makanan untuk anak dan balita, sehingga orang tua memiliki peran penting dalam sajian makanan sehat dan bergizi. Kurangnya pengetahuan tentang olahan makanan yang sehat dan bergizi membuat orang tua hanya menyediakan makanan tanpa melihat status gizi dari makanan tersebut. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pencegahan stunting dan meningkatkan status gizi anak melalui diversifikasi olahan pangan sehat dan tinggi protein. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini dengan metode ceramah, diskusi dan demo langsung terhadap produk olahan. Kegiatan dimulai dengan memberikan penyuluhan mengenai masalah stunting dan pencegahannya, pengenalan ragam dan variasi bahan lokal yang baik dan bernilai gizi serta melakukan demo, mulai dari penanganan bahan baku, cara mengolah bahan, proses pencampuran bahan, proses pengolahan hingga cara pengemasan dan penyimpanan. Data menunjukkan bahwa sebanyak 21,75% peserta menyatakan sudah pernah memperoleh penyuluhan tentang stunting dan 67,25% menyatakan belum pernah sama sekali. Hasil pelatihan menunjukkan respon seluruh peserta (100%) belum pernah melakukan pengolahan nugget ikan, dan mereka merasa puas serta mendapatkan manfaat dari kegiatan PkM,