AGUS TRILAKSANA
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PERKEMBANGAN TARI TAYUNG RACI SEBAGAI KESENIAN KHAS DESA RACI KULON KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK TAHUN 2012-2017 SABANIYAH, SYARIFATUS; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari tayung raci merupakan kesenian dari Desa Raci Kulon Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik. Tari tayung raci menggambarkan tentang kisah kepahlawanan yang dilakukan oleh Kanjeng Demang Sindupati dalam memimpin prajurit (para pemuda Desa Raci Kulon) dalam melakukan perlawanan terhadap para penjajah Belanda. Tari tayung raci merupakan ikon budaya masyarakat Desa Raci Kulon sebagai simbol keberanian dalam menegakkan kebenaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil rumusan masalah tentang (1) Apa yang melatarbelakangi masyarakat Desa Raci Kulon menghidupkan kembali Tari Tayung Raci? (2) Bagaimana perkembangan Tari Tayung Raci pada tahun 2012-2017? (3) Apakah makna simbolis yang ada pada Tari Tayung Raci?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi.Hasil penelitian ini adalah pada masa penjajahan Belanda Desa Raci Kulon dipimpin oleh Demang Sinduh Patih berusaha untuk mengusir para penjajah. Sehingga Demang memerintahkan menciptakan sebuah tari untuk membangkitkan semangat para pemuda Desa Raci Kulon, kemudian kesenian ini berubah fungsi sebagai hiburan dan tradisi di Desa Raci Kulon. Namun, pada tahun 1987 tari tayung ini mulai ditinggalkan dan kembali ditam pilkan pada tahun 2014. Sejak ditampilkan kembali tari tayung Raci mengalami beberapa berkembangan baik dari pemain, tata busana, maupun instrumen pengiring. Selain itu terdapat makna-makna simbolik yang ada didalam tari Tayung Raci yang menggambarkan kegagahan dan kelincahan dari para tayung/ punggawa. Makna simbolis gerak pada tari tayung menggambarkan gerak yang dinamis dan heroik. Untuk makna alat penggiring berfungsi sebagai pemberi semangat dalam mengusir penjajah dengan menjalin kesatuan dan persatuan.
PERKEMBANGAN KOMUNITAS MUSIK GRUNGE DI KOTA SURABAYA TAHUN 1995-2009 IRWANSYAH, AVIV; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik grunge adalah genre musik yang pernah menggemparkan kanca musik kelas dunia, genre ini adalah masuk dalam jenis genre alternative rock. Grunge booming pada era 90?an dimana pelaku utama adalah band asal kota seattle yaitu band Nirvana dari lagu ?smile like teen spirit. Indonesia juga merasakan dampak dari terkenalnya genre ini dan dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia juga antusias terhadap band, musik ataupun gaya musik yang di sajikan oleh Nirvana. Disinilah dampak pemerataan terjadi di kota Surabaya dan muncul komunitas yang sangat antusias menerima serta mengembangkan aliran grunge ini yaitu Surabaya Grunge Community. Penelitian ini membahas (1)Bagaimana sejarah lahirnya musik grunge di Surabaya tahun 1995? (2)Bagaimana perkembangan komunitas grunge di kota Surabaya 1995-2009? (3)Bagaimana respon masyarakat Surabaya dengan adanya komunitas musik grunge Surabaya tahun 1995-2009)?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputin beberapa bagian yaitu heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Agar mendapatkan sumber yang akurat/otentik, peneliti mencari sumber primer dan skunder tentang komunitas grunge Surabaya, band grunge Surabaya dan pelaku grunge. Sumber primer dapat di cari melalui wawancara pelaku sejarah yaitu pelaku band, komunitas atau individu grunge sedangkan sumber skunder berupa artikel, majalah, buku, jurnal, koran dan novel. Kritik adalah hal untuk menyeleksi sumber data menjadi fakta dan intepretasi menjadi perpaduan yang apik sesuai dengan tema penelitian. Tahap terakhir adalah historiografi yang menuliskan perkembangan tentang grunge di Surabaya berdasarkan fakta dan rumusan masalah.Grunge dapat mencapai hingga ke seluruh penjuru dunia maupun Indonesia khususnya di kota Surabaya, di Surabaya mendirikan komunitas grunge serta band-band yang lahir. Perkembangan pesat pada awal berdirinya komunitas ini sangat terlihat karena banyak event yang didirinkan oleh komunitas yang bernamaSurabaya Grunge Community dan terlihat pula dari sisi positif yang menjadikan banyak band lahir dari komunitas ini, sampai-sampai event terdengar di luar kota seperti Jakarta grunge dan bandung grunge dll. Rasa antusias event grunge luar kota bergabung dalam event SGC sangat banyak dan ada masa transisi di dalam komunitas ini, yang terjadi juga ada pergesekan pendapat yang menimbulkan beberapa konflik dan berpindah nama ke Surabaya Grunge Army(SGA) masih ada anggota dari SGC atau bisa di sebut pula sekali grunge tetap grunge. Alasan penulisan dari judul ini adalah grunge sangat menarik untuk di telisik karena macam genre underground banyak yang menjadikan musik sebagai kiblat kehidupannya.Kata Kunci: Aliran Musik, Band, Grunge, Komunitas, Surabaya
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN LOKALISASI DOLLY WILAYAH PUTAT JAYA PASCA PENUTUPAN 2014 ASHYKIN, SUHENDRIK; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokalisasi Dolly merupakan wilayah prostitusi terbesar di Asia Tenggara dan sudah sangat terkenal, wilayah ini juga memberikan sumbangan besar bagi pendapatan daerah, perekonomian dan usaha di kelurahan Putat Jaya juga sangat menjanjikan. Namun, keberadaan lokalisasi tentunya memberikan berbagai macam dampak buruk bagi masyarakat, dampak buruk tersebut berupa rusaknya lingkungan, kondisi sosial serta merusak mental anak-anak yang berada di wilayah lokalisasi. Kondisi ini memaksa pemerintah Kota Surabaya untuk segera mengambil keputusan untuk menutup lokalisasi, penutupan lokalisasi akhirnya terlaksana di tanggal 18 juni tahun 2014.Penelitian ini mengambil rumusan masalah yaitu 1) faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial ekonomi di pasca penutuan ?, 2) bagaimana perubahan sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat sekitar kawasan lokalisasi dolly pasca penutupan ?. Rumusan masalah tersebut memiliki tujuan menganalisis dari semua rumusan masalah yang di bahas. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian sejarah, yaitu terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena menggunakan sumber data hasil survey, wawancara dan observasiHasil penelitian ini menunjukan bahwa pasca penutupan lokalisasi Dolly tahun 2014, terjadi perubahan sosial ekonomi faktor penyebab perubahan adalah kesadaran masyarakat untuk hidup lebih baik, berkurangnya perilaku konsumtif, dan pelatihan ketrampilan kerja masyarakat dari dukungan pemerintah Surabaya. Perubahan yang terjadi adalah berkurangny dampak negatif lokalisasi dan majunya wilayah Putat Jaya dalam bidang ekonomi, sosial masyarakat, kebersihan, dan keamanan serta meningkatnya pratisipasi masyarakat dalam pembangunan.Kata Kunci : Lokalisasi Dolly, Perubahan Sosial Ekonomi
DINAMIKA PARTAI ISLAM DI DALAM PEMILU DI REMBANG TAHUN 1998-2015 SYARIFUTHOHIRIN, A; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam politik di Indonesia sudah berkembang sejak zaman pergerakan nasional. pada saat Sarekat Islam (SI) dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto, SI berhasil menjadi organisasi Islam yang memiliki pengaruh luar biasa dan dapat menarik masyarakat. Islam politik pada awal kemerdekaan masih bisa eksis dengan berdirinya partai Islam yakni Masyumi dan pada tahun 1952 partai Islam bertambah yakni NU yang berdiri sebagai partai politik. Pada zaman Orde Baru terdapat kebijakan penyederhanaan partai, dimana hanya ada tiga partai yakni PPP, PDI dan Golkar. Pada tahun 1998 ketika terjadi Reformasi, presiden Soeharto menyatakan mundur dan digantikan oleh B.J Habibie. Salah satu kebijakan Habibie yakni memberikan kebebasan didalam mendirikan partai atau organisasi. hal tersebut sangat dimanfaatkan oleh masyarakat dimana banyak berdiri partai-partai dengan beragam macam ideologi, salah satunya yakni partai yang bercirikan Islam seperti PKB, PAN, PKS, PBB dan PPP yang tetap berdiri setelah Reformasi. Pada masa Reformasi persaingan antar partai semakin terbuka didalam menarik suara rakyat dengan banyaknya partai pada saat pemilu. Kabupaten Rembang merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam dan setiap harinya masih menerapkan nilai-nilai Islam. Selain itu banyaknya pesantren yang ada di Rembang dan keberadaan kyai-kyai kharismatik seperti Gus Mus dan KH.Maimun Zobeir, menarik untuk diteliti suara partai Islam didalam pemilu di Rembang.Permasalah yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain (1) Bagaimana kondisi sosial-politik masyarakat Rembang pada masa Reformasi sampai setelah Reformasi? ; (2) Bagaimana kehidupan partai Islam di Rembang pada tahun 1998-2015?; (3) Bagaimana dinamika partai Islam di dalam Pemilu tahun 1998-2015?. Dalam penulisan sebuah penelitian dibutuhkan adanya metode. Karena metode merupakan sebuah proses dan prosedur yang ditempuh untuk memperoleh suatu keabsahan dalam penelitian. Metode penelitian bertujuan untuk menjawab masalah ? masalah yang dihadapi dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ada empat yakni pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi sumber dan penulisan sejarah berdasarkan sumber yang sesuai dengan fakta. Sumber-sumber yang ditemukan antara lain berupa informasi dari petinggi partai di Rembang dan juga data pemilu dari KPUD.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dinamika partai Islam di Rembang didalam pemilu mendapatkan suara yang berbeda dengan apa yang didapat partai Islam di tingkat nasional. Kondisi partai Islam di Rembang juga berbeda dengan apa yang dialami oleh partai Islam di tingkat nasional, apabila ditingkat nasional partai Islam tidak pernah berhasil menjadi partai pemenang pemilu, di Rembang PPP pada pemilu 2014 berhasil menjadi partai pemenang pemilu. Sementara PKB dan PAN memeiliki suara yang stabil di Rembang sehingga didalam pelaksanaan pemilu mendapat suara yang cukup lumayan. PKS di Rembang harus mengeluarkan sebuah kebijakan yang berdampak ke masyarakat apabila masih berkeinginan eksi di Rembang, hal tersebut dikarenakan didalam pemilu 2014 PKS hanya berhasil meloloskan 1 wakilnya ke DPRD. Nasib yang tragis dialami oleh PBB karena pada pemilu 2014 tidak meloloskan wakilnya di DPRD, hal tersebut di perparah dengan di tingkat nasional PBB tidak lolos parlementery threshold. Dimika antar partai di Rembang lebih cair dibanding di tingkat nasional, dimana semua partai selalu berhubungan baik demi kemajuan masyarakat Rembang. Partai Islam harus selalu kreatif didalam mengeluarkan kebijakan yang mengena ke masyarakat dan tentunya selalu hadir didalam momen-momen penting ketika berhubungan dengan hari ?hari penting Islam.Kata Kunci : Partai Islam, Rembang, Pemilu
RESIMEN MAHASIWA (MENWA) 804 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN 1994-2000 LAILATUL FAZRIAH, EMALIA; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resimen Mahasiswa atau yang disingkat Menwa merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan dalam upaya bela negara yang disusun, diorganisasikan, dan dibentuk secara kewilayahan pada provinsi daerah tingkat satu dan sebagai satuan resimen mahasiswa (SATMENWA) diperguruan tinggi. Penelitian ini menarik karena membahas tentang pengalihan pembinaan Menwa dari SKB III Menteri ke Perguruan tinggi. Penelitian ini menjawab rumusan masalah yaitu tentang Mengapa terjadi Pengalihan pembinaan Menwa dari SKB III Menteri ke masing- masing perguruan tinggi dan Bagaimana kebijakan Rektor dalam pembinaan Menwa di Universitas Negeri Surabaya dari rumusan masalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang organisasi Menwa 804 Universitas Negeri Surabaya.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan objek penelitian adalah organisasi Menwa 804 Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu, Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara pencarian sumber fakta-fakta sejarah dalam bentuk tertulis (arsip, jurnal, buku dll) dan sumber lisan (wawancara). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pola pembinaan Menwa dari tahun 1994- 2000 mengalami beberapa perubahan. Berdasarkan hasil pemahaman, penulis menyimpulkan fakta dan bukti sesuai sejarah pembinaan dan pemberdayaan Menwa dirubah dan sesuaikan dengan kebutuhan pemerintah akan pengunaan Ratih sebagai komponen dasar keamanan dan pertahanan negara. Pembinaan Menwa tahun 2000 lebih difokuskan pada pembinaan Menwa sebagai UKM khusus yang bergerak di bidang pertahanan dan keamanan negara.KataKunci: Resimen Mahasiswa, Nasionalisme, dan Bela Negara
PERKEMBANGAN PERIKANAN DARI BUDIDAYA TRADISIONAL KE BUDIDAYA MODERN DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2003–2017 MUHAMMAD RAMADHAN, VICTOR; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laut menjadi sumber penghasilan bagi nelayan dengan kegiatan melaut yang dilakukan untuk mendapatkan hasil berupa ikan tangkapan yang akan dijual ke pasaran. Wilayah Kabupaten Sampang juga memiliki wilayah laut yang cukup luas, dengan adanya wilayah laut yang dimiliki maka hal ini juga berdampak pada sektor perekonomian masyarakat di Kabupaten Sampang. Permintaan hasil perikanan terus mengalami peningkatan sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun dan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya manfaat dari mengkonsumsi ikan permintaan yang terus meningkat kemudian memunculkan inisiatif untuk memperbanyak hasil perikanan dengan cara budidaya perikanan. Diharapkan dengan adanya kegiatan budidaya perikanan ini akan mampu menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat yang terlibat di dalamnya. Hasil dari budidaya perikanan akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila terdapat pengawasan secara berkelanjutan. Dari segi spasial budidaya perikanan dapat dilakukan baik di darat ataupun di laut. Kegiatan budidaya perikanan darat memanfaatkan tambak dan kolam, sedangkan budidaya perikanan laut memanfaatkan adanya keramba. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana kondisi budidaya perikanan di Kabupaten Sampang, 2) faktor apa yang mendorong perubahan dari budidaya tradisional ke modern, 3) bagaimana dampak budidaya perikanan modern terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sampang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kondisi budidaya perikanan di Kabupaten Sampang, untuk mendeskripsikan faktor yang mendorong perubahan dari budidaya tradisional ke modern, untuk menganalisis dampak budidaya perikanan modern terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sampang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Metode heuristik dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber arsip, jurnal, buku, dan wawancara. Kritik untuk menyeleksi sumber yang valid. Interpretasi yaitu menghubungkan sumber dengan fakta untuk membuat analisis dan opini penulis, dan historiografi adalah penulisan. Kata Kunci: Perkembangan, Budidaya, Perikanan, Sampang
KESENIAN TARI GAJAH-GAJAHAN DESA GONTOR KECAMATAN MLARAK KABUPATEN PONOROGO PUTRA R, SIGIT; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian Tari Gajah-gajahan adalah salah satu kesenian asli Ponorogo selain dari Reog. Pada awal munculnya kesenian ini di latarbelakangi oleh persaingan politik yang ada di Kabupaten Ponorogo. Saat itu kesenian Reog sudah menjadi basis dari partai Komunis, sehingga para santri menciptakan kesenian tari yang harapannya bisa menyaingi kesenian tari Reog yang sudah mendarah daging bagi masyarakat Ponorogo.Rumusan masalah penelitian ini yaitu 1) Bagaimanakah sejarah terbentuknya kesenian tari gajah-gajahan di Kabupaten Ponorogo ? 2) Bagaimanakah Perkembangan Kesenian Tari Gajah-gajahan Di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo pada Tahun 1965 sampai 2000? 3) Bagaimakah prosesi pementasan kesenian Tari Gajah-gajahan Di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesenia tari gajah-gajahan di Desa Gontor kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, dengan beberapa tahap, yaitu : Tahap pertama adalah heuristic, tahap kedua adalah kritik, tahap ketiga adalah interprestasi, tahap keempat adalah hostoriografi.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kesenian Tari gajah-gajahan pada awalnya diciptakan oleh para kaum islamis untuk menyaingi kesenian tari Reog, karena pada tahun 1960an Reog sudah menjadi basis massa bagi kaum komunis. Oleh sebab itu kaum ulama dan kaum non-komunis membuat kesenian yang selain menunjukkan hiburan juga menjadi saran dakwah bagi kaum islamis. Dalam perkembangan zaman kesenian gajah-gajahan Di Desa Gontor mengalami banyak perubahan mulai dari cara pementasannya sampai dengan alat musik, lagu iringan, serta ditambahi dengan unsur-unsur dari kesenian lain seperti warok dan punokawan. Dari segi musik, lagu iringan yang digunakan tidak hanya bersifat islamis seperti pada awal munculnya kesenian ini, tetapi sekarang sudah banyak aliran musik yang dipakai dalam kesenian tari gajah-gajahan seperti lagu-lagu campursari, dangdut, bahkan pop. Hal ini dilakukan karena daya persaingan kebudayaan dan supaya masyarakat lebih tertarik dengan kesenian tari ini.Kata Kunci : Tari Gajah-gajahan, Gontor Ponrogo
PERKEMBANGAN YAYASAN KESEJAHTERAAN MUSLIMAT NAHDLATUL ULAMA’ CABANG BANGIL BIDANG KESEHATAN TAHUN 1965-2015 SARASWATI, IFTIKHA; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Bidang Sosial Kesehatan dan Lingkungan Hidup Muslimat Nahdlatul Ulama? menaungi YayasanKesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKM NU). YKM telah mampu menggerakkan ibu- ibu Muslimat NU. Untukpeduli pada kesejahteraan kesehatan masyarakat sekitar baik pada aksi sosial maupun pelayanan kesehatan masyarakat.YKM NU berfungsi sebagai penyalur amal dan pelayanan sosial Muslimat NU, serta kepedulian lingkungan dankesehatan, memberi kemudahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekitar.Rumusan masalah yang dibahas adalah 1) Bagaimana Perkembangan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU) Bangil pada tahun 1965-2015? 2) Bagaimana peranan YKM NU Bangil dalam bidang pelayanan kesehatanmasyarakat sekitar? Dalam penelitian ini digunakan metode penulisan sejarah. Heuristik menjadi tahap pertama untukmengumpulkan sumber primer dan sekunder. Sumber primer diantaranya, dokumen-dokumen penting terkaitperkembangan YKM tahun 1965-2012. Surat Keputusan Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama? Bangil nomor10/SK/A/PCM/VI/2015. Wawancara dengan Ketua Muslimat NU Bangil tahun 2005- sekarang, sebagai pelaku sejarah.Sumber- sumber sekunder berasal dari buku, serta wawancara dengan Ketua dan Pengurus YKM, wawancara dengankeluarga pendiri RS Masyiroh Bangil. Tahap kedua, Kritik bertujuan untuk menyeleksi sumber yang valid. Tahap ketiga,interpretasi, dilakukan dengan mengaitkan sumber dan menganalisis sumber. Historiografi, merupakan penulisan kembalihasil intrepetasi dalam bentuk skripsi ini.Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa peran YKM dalam mewujudkankesejahteraan kesehatan masyarakat adalah penyuluhan dan pemeriksaan gratis, bekerjasama dengan Jamkesmas, Donordarah, Penyuluhan Tumbuh Kembang Anak (Parenting) pada RA/TK Muslimat NU. Mendirikan Rumah Sakit IslamSwasta pertama di Pasuruan. YKM selalu berkontemplasi sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman dengan melakukanpembaharuan pada setiap masa. Diantaranya, YKM NU mampu meningkatkan Balai Kesehatan pada 1965, hinggaberalih fungsi menjadi Rumah Sakit Islam pada 2002.Kata Kunci : Muslimat Nahdlatul Ulama? Bangil, Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU Bangil, Rumah Sakit IslamMasyitoh Bangil.
PERMASALAHAN TENAGA KERJA INDONESIA KE ARAB SAUDI TAHUN 1975-1986 LAILIA AGUSTIN, PUTRI; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia terjadi karena adanya permintaan tenaga kerja yang tinggi dari Arab Saudi,kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia, dan besarnya gaji yang dijanjikan di Arab Saudi. Pengiriman itu ternyatamenimbulkan masalah setelah Tenaga Kerja Indonesia berada di negera tujuan yaitu Arab Saudi. Adanya masalah tersebutdikarenakan prosedur pengiriman awal Tenaga Kerja Indonesia yang tidak benar. Terjadi kesalahan ketika Tenaga KerjaIndonesia berada dalam tempat penampungan yang dikenal dengan istilah PPTKI (Perusahaan Penyalur Tenaga KerjaIndonesia). Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain, 1. Apa latar belakang Tenaga Kerja Indonesia bekerja diArab Saudi tahun 1975? 1986?. 2. Mengapa banyak Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi tahun 1975-1986 yangbermasalah?. 3. Bagaimana upaya pemerintah menangani masalah pengiriman Tenaga Kerja Indonesia di Indonesia dandi Arab Saudi Tahun 1975?1986?. Hasil penelitian berupa adanya faktor penyebab Tenaga Kerja Indonesia bermasalahdi Arab Saudi tahun 1975-1986 yaitu tingkat pendidikan Tenaga Kerja Indonesia rendah, keterampilan kerja Tenaga KerjaIndonesia rendah, kemampuan bahasa asing seperti bahasa Arab atau bahasa Inggris yang rendah. Upaya pemerintahdalam menangani masalah pengiriman TKI ke Arab Saudi Tahun 1975-1986 di Indonesia adalah dengan memperberatsyarat keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi, penutupan kantor PPTKI (Perusahaan Penyalur TenagaKerja Indonesia) yang bermasalah, perbaikan keterampilan kerja Tenaga Kerja Indoensia. Sedangkan langkah yangdilakukan pemerintah Indonesia di Arab Saudi adalah dengan mendirikan kantor Liaison Office di Jeddah dan pendataanulang keberadaan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi. Ternyata pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudiantara tahun 1975-1986 sebenarnya sudah mampu memperbaiki kehidupan dari segi materi, namun belum mampumeningkatkan profesi pekerjaan yang dimiliki.Kata Kunci: TKI (Tenaga Kerja Indonesia), Arab Saudi
SENIMAN WARANGGANA TAYUB DI DUSUN NGRAJEK DESA SAMBIREJO KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN 1980-2012 DILIANA SAGITA PUTRI, VICKY; TRILAKSANA, AGUS
Avatara Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni tari tayub merupakan kesenian yang pertunjukannya melibatkan penari dan penonton terutama laki-laki. Dikesenian tari tayub yang paling menonjol dari para senimannya adalah penari sekaligus merangkap menjadi penyanyi atau disebut juga sebagai waranggana. Waranggana merupakan sebutan yang diberikan untuk penari dan penyanyi perempuan dalam pertunjukan tayub di daerah Kabupaten Nganjuk. Rumusan Masalah penelitian ini yaitu 1.Bagaimana kehidupan sosial budaya, ekonomi waranggana di Dusun Ngrajek, Desa Sambirejo, Kec Tanjunganom Kabupaten Nganjuk pada tahun 1980-2012 ? 2.Mengapa peminat untuk menjadi waranggana pada tahun 2012 di Ngrajek, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk mulai menurun? Tujuan Penelitian ini yaitu untuk menjelaskan kehidupan sosial-budaya ekonomi waranggana dan menurunnya minat untuk menjadi waranggana pada tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, dengan beberapa tahap, yaitu : Tahap pertama adalah heuristik, tahap kedua adalah kritik, tahap ketiga adalah interprestasi, tahap keempat adalah hostoriografi. Bedasarkan hasil penelitiannya tahun 1980 sangat memprihatinkan, waranggana pada waktu itu dipandang negatif oleh masyarakat. Alasan masyarakat memandang negatif waranggana pada waktu itu adalah terjadinya adegan-adegan yang tidak sesuai dengan pakem tayub yang hanya menari bersama antara pengibing dan waranggana. Meskipun pada tahun 1987, waranggana sudah mendapat bimbingan dari pemerintah namun pandangan negatif mengenai waranggana masih belum hilang seakan sudah tertanam di masyarakat bahwa waranggana itu buruk. Kehidupan ekonomi waranggana setiap tahun meningkat dan hilangnya minat untuk menjadi waranggana karena ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Dusun Ngrajek enggan menjadi waranggana yaitu adanya kontak budaya lain, sistem pendidikan yang maju, dan orientasi masa depan, tingkat kereligiusan yag mulai meningkat.Kata Kunci: Waranggana, Tayub