Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Hubungan Pengeluaran Dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Aceh Utara Riyandhi Praza; Nurasih Shamadiyah
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i1.2735

Abstract

Pangsa pengeluaran pangan berhubungan terbalik dengan ketahanan pangan, semakin besar pangsa pengeluaran pangan maka semakin rendah ketahanan rumah tangga yang bersangkutan. Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan pola konsumsi rumah tangga. Pendapatan yang semakin tinggi menunjukkan daya beli semakin meningkat dan meningkat pula aksesbilitas terhadap pangan yang berkualitas lebih baik. Aceh Utara merupakan salah satu kabupaten yang potensial atas kerawanan pangan (Badan Pusat Statistik Aceh dalam angka, 2018). Mayoritas Kecamatan di Aceh Utara menjadikan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan, yaitu Baktiya, Sawang, dan Lhoksukon dengan sampel berjumlah 60 orang petani padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui besarnya proporsi pengeluaran pangan  terhadap pengeluaran total rumah tangga petani menurut kelompok pendapatan, (2) mengetahui tingkat konsumsi pangan (energi dan protein) rumah tangga petani Utara berdasarkan strata pendapatan dan (3) menganalisis kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani menurut kelompok pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dari persamaan pangsa pengeluaran diperoleh persentasi ketahanan pangan rumah tangga petani di Kabupaten Aceh Utara menunjukkan bahwa rumah tangga petani yang tahan pangan sebanyak 25 petani (41,67%) dari total sample penelitian. Selanjutnya, diperoleh rumah tangga petani dengan kategori kurang pangan sebanyak 1 petani (1,67%), rumah tangga petani dengan kategori rentan pangan sebanyak 2 petani (3,33%), dan rumah tangga petani dengan kategori rawan pangan sebanyak 32 petani (53,33%) dari total sample penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang memiliki pendapatan rendah berada dalam kategori rawan pangan.