Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pendampingan Masyarakat Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah (MSB) Kayu Ara Permai Melalui Kebijakan Padat Karya di Masa Pandemi Covid-19 Zulkifli, Afni; Sari, Fara Merian; Prihati, Prihati
Community Empowerment Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.653 KB) | DOI: 10.31603/ce.4395

Abstract

Pandemi Covid-19 mempengaruhi sektor pariwisata, terutama bagi masyarakat yang mengelola ekowisata mangrove kawasan pesisir secara swadaya. Seperti persoalan yang dialami mitra masyarakat Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah Kayu Ara Permai, yang disebabkan rendahnya aksesibilitas mitra terhadap kebijakan ekosistem mangrove dan ekowisata kawasan pesisir, baik dari kebijakan pemerintah maupun pihak swasta. Selain itu masalah mitra lainnya, masih melakukan promosi dan penyebarluasan informasi potensi ekowisata secara tradisional, tidak memahami manajemen tata kelola ekowisata yang baik, tidak tersedianya sarana infrastruktur pendukung, termasuk masih rendahnya pengetahuan danpeningkata kesadaran masyarakat untuk mengelola ekowisata menyikapi kebijakan pariwisata masa new normal. Pengabdian dilakukan dengan memberikan pendampingan tata kelola administratif, sosialisasi, pelatihan, dan FGD (focus group discussion) guna memaksimalkan potensi ekowisata mangrove untuk alternatif ekonomi masyarakat sekitar. Pelaksanaan kegiatan menggunakan pertemuan tatap muka dan daring bersama pengurus kelompok pengelola ekowisata, perangkat desa, masyarakat, dan pihak swasta. Hasil kegiatan berupa peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat mengembangkan ekowisata di masa pandemi peningkatan kualitas pelayanan ekowisata, peningkatan ketenteraman atau kesehatan masyarakat umum, dan akses dana melalui kebijakan padat karya di masa pandemi Covid-19 senilai Rp 230 juta dari pemerintah (KLHK) dan swasta, untuk pembangunan infrastruktur ekowisata, sehingga mitra memiliki tambahan modal guna meningkatkan pendapatan dari berbagai potensi Ekowisat Mangrove Kayu Ara Permai. Mitra dan masyarakat sekitar menjadi sadar tahu dan ikut terlibat aktif dalam menggerakkan perekonomian melalui sektor ekowisata, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Enlightening the coastal communities of Bengkalis Island on climate change policies Zulkifli, Afni; Hakim, Triono Dul; Amelia, Vita
Community Empowerment Vol 6 No 9 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.5321

Abstract

Coastal communities are some of the most vulnerable groups to the effects of climate change. The Non-Governmental Organization of the Environmental Malay Youth Institute (LSM IPMPL), a partner of the three villages on Bengkalis Island, has traced the communities’ ignorance of climate change policies to the poor digital literacy of community members. This has had an impact on the involvement of community components and local village governments in climate change mitigation and adaptation efforts. This community service provides assistance, socialization, and training to improve the literacy of the coastal communities of Bengkalis Island, especially as it concerns their access to climate change policies. The results of this activity show an increase in the communities’ knowledge, abilities, skills, and digital awareness of the government's efforts towards forming a climate-resilient society. Furthermore, the activity produced social impact as it increased peace, improved the community's economy and improved the quality of the community's living environment.
PENGUATAN KELEMBAGAAN KAMPUNG IKLIM TOBEKGODANG KOTA PEKANBARU TERHADAP KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM Afni Z; Fara Merian Sari; Prihati Prihati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.008 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5074

Abstract

Abstrak: Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk menguatkan kelembagaan kampung iklim Kelurahan Tobekgodang, dan membuka akses dukungan kebijakan proklim dari pemerintah. Metode kegiatan dengan sosialisasi secara luring dan daring, pendampingan administratif, dan pelatihan bantuan Proklim. Dari hasil kegiatan pengabdian ini terjadi peningkatan eksistensi kelembagaan kampung Iklim Kelurahan Tobekgodang, peningkatan kapasitas kelembagaan Proklim setelah mendapat dukungan prasarana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, peningkatan kemampuan SDM serta manfaat yang dapat langsung diaplikasikan untuk membentuk masyarakat berketahanan iklim di tingkat tapak.Abstract: Efforts to mitigate and adapt to climate change in Indonesia are still constrained by the climate village institutional program (Proklim) at the site level. The purpose of this community service is to strengthen the climate village institution of Tobekgodang Village, and to open access to pro-climate policy support from the government. Methods of offline and dare socialization activities, administrative assistance, and training for Proklim assistance. From the results of this service activity, there was an increase in the existence of the Climate Village institution, Tobekgodang Village, the increase in the institutional capacity of Proklim after receiving the support of climate change mitigation and adaptation infrastructure, increasing the capacity of human resources and benefits that can be directly applied to form a climate-resilient community at the site.
PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN INVENTARISASI AKSI IKLIM MELALUI PRAKTIK PENGISIAN SISTEM REGISTRI NASIONAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM Afni Zulkifli; Fara Merian Sari; Prihati Prihati; Dian Rianita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.445 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7166

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan untuk (1) memperkuat kelembagaan dengan meningkatnya pemahaman mitra terhadap perubahan iklim, (2) memperkuat kelembagaan mitra dengan terbukanya akses pada kebijakan pemerintah hingga melakukan aksi iklim bersama, (3) inventarisasi aksi iklim di RW 13 Umban Sari melalui Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI). Mitra kegiatan adalah Kelompok Berkah Hijau Mandiri. Metode pelaksanaannya melalui (1) sosialisasi, (2) pendampingan administratif, dan (3) pendampingan praktik pengisian SRN PPI. Evaluasi kegiatan dengan (1) post-test dan pre-test, (2) monitoring akses, aset dan aksi bersama, (3) monitoring hasil pengisian SRN PPI. Hasil kegiatan adalah (1) meningkatnya jumlah mitra yang memahami aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; (2) keberhasilan mitra mendapatkan akses kebijakan dalam bentuk aset pengelolaan sampah, Kebun Bibit Rakyat dan terlaksananya berbagai aksi iklim bersama; dan (3) peningkatan 100% keterampilan mitra menginventarisasi SRN PPI dengan data aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Dengan hasil ini maka kelembagaan mitra sangat kuat mendorong RW 13 Umban Sari masuk dalam program kampung iklim (Proklim).Abstract: The social activity’ objectives are to (1) strengthen institutions by increasing partners' understanding of climate change, (2) strengthen partner institutions by opening access to government policies for joint climate action, (3) take an inventory of climate action in RW 13 Umban Sari through the National Registration System for Controlling Climate Change (SRN PPI). The activity partner is ‘Mandiri Berkah Hijau Group’. The method of implementation is by (1) socialization, (2) administrative assistance, and (3) assistance in the practice of filling out the PPI SRN. Meanwhile, evaluation of activities by (1) post-test and pre-test, (2) monitoring of access, assets and joint actions, (3) monitoring the results of filling out the SRN PPI. The results of these activities indicate (1) an increase in the number of partners who understand climate change mitigation and adaptation actions; (2) the success of partners in gaining access to policies in the form of waste management assets, People's Nurseries and the implementation of various joint climate actions; and (3) 100% improvement of partner skills in inventorying SRN PPI with data on climate change mitigation and adaptation actions. With this result, partner institutions strongly encourage RW 13 Umban Sari to be included in the climate village program (Proklim).
Pemulihan Ekonomi Melalui Pembangunan Kebun Bibit Desa Menggunakan Metode Participatory Action Research (PAR) Afni z; Fara Merian Sari; Prihati
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.5351

Abstract

During the Covid-19 pandemic, policies are needed in order to help economic recovery for society. This service opens public access to the policy of developing Village Seed Gardens (KBD), as an alternative to economic and environmental improvements. By using the Participatory Action Research (PAR) method with the main pillars of research, action, and participation. Partners involved in this program are seven villages in Lubuk Dalam District, Siak Regency, Riau. The results achieved were the form of community accessibility to government policies, community involvement in transformative activities to improve the economy and environment, which were obtained through assisting the development of KBD in seven villages that could independently produce thousands of seedlings for the surrounding community. Apart from economic recovery as a short-term benefit, also has long-term benefits for environmental restoration by changing degraded land to be more productive.
Pemanfaatan lahan Dusun di Wilayah Konservasi Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Keluarga : Suku Talang Mamak Anto Ariyanto; Afni Zulkifli
COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): COMSEP : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.739 KB) | DOI: 10.54951/comsep.v3i1.175

Abstract

Maintaining food security in traditional communities in forest conservation villages is to use land in village yards/gardens to produce family food. The Sadan settlement is a hamlet in the Bukit Tigapuluh National Park (TNBT), and the people of this village depend heavily on the forest to support their family's economy. Adult men in the village make mandah (out) from the village and collect non-timber forest products such as resin, jernang, petai and others. Meanwhile, women and children live in the hamlet. Women in Sadan village, become partners in this community service activity. The residents of Sadan village have not optimally utilized the gardens/yards in the hamlet for production activities that have economic value through food crop cultivation activities. This is due to limited knowledge in harvesting and cultivation techniques. This community service activity aims to provide counseling, training and land use practices. The implementation of this service activity is carried out with an approach to counseling and demonstration methods. The results of this service have influenced changes in the knowledge and views of participants, especially the use of yard/garden land to meet family food.
Kebijakan Padat Karya Penanaman Mangrove Berkelanjutan di Provinsi Riau Sigit Budi Nugroho; Afni Zulkifli
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i2.684

Abstract

Penelitian ini menganalisis implementasi kebijakan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) tahun 2020. Program stimulus oleh pemerintah di masa sulit Covid-19 ini ditujukan bagi kelompok masyarakat pesisir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif di mana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kebijakan jangka pendek ini ditujukan untuk perbaikan lingkungan, pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, pembukaan lapangan kerja, dan untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia serta melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kebijakan penanaman mangrove di Provinsi Riau masih memerlukan dukungan agar terlaksana secara berkelanjutan untuk dapat menyokong pertumbuhan pembangunan ekonomi yang meliputi aspek akumulasi modal (fisik dan non fisik), pertumbuhan penduduk, dan teknologi. The purpose of this study is to analyze the implementation of the Mangrove Planting Intensive Work Policy (PKPM) in 2020. This is a government stimulus program during the difficult time of Covid-19, which is aimed at coastal community groups. The research uses qualitative methods, data collection by interviews, documents and literature studies. The results obtained are that this policy is a short-term program for environmental improvement, reduction, mission, gender, job creation, and support for the Unitary State of the Republic of Indonesia, as well as an anti-Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) program. Mangrove planting policies in Riau Province still require support to be implemented in a sustainable manner for economic growth which includes aspects of capital accumulation (physical and non-physical), population growth and technology.
Kebijakan Perlindungan Ekosistem Gambut Di Indonesia: Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Pasca 2015 Afni Z; Triono DH; Vita Amelia
Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
Publisher : Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jakk.2022.19.2.71-84

Abstract

Kebijakan  Perlindungan  Gambut  Telah  Dilakukan  Lebih  Dari  Dua  Dekade,  Namun  Kebakaran  Masih  Berulang Di Lahan Gambut. Penelitian Ini Menelaah Kebijakan Perlindungan Ekosistem Gambut Di Indonesia, Sebelum Dan Sesudah Tahun 2015. Metode Penelitian Kualitatif Mengandalkan Data Historis Kebijakan Dan Data Empiris. Hasilnya Menunjukkan Sebelum Tahun 2015 Pemanfaatan Gambut Berorientasi Mengejar Pertumbuhan Ekonomi, Dan Setelah Tahun 2015 Orientasi Kebijakan Mengarah Pada Pemanfaatan Gambut Berkelanjutan. Terjadi Perubahan Paradigma Kerja Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Pemadaman Ke Pencegahan. Selain Langkah Koreksi Kebijakan (Corrective Policy), Juga Terjadi Koreksi Aksi Perlindungan Ekosistem Gambut Di Lapangan (Corrective Action). Kebijakan  Perlindungan  Gambut  Telah  Dilakukan  Lebih  Dari  Dua  Dekade,  Namun  Kebakaran  Masih  Berulang Di Lahan Gambut. Penelitian Ini Menelaah Kebijakan Perlindungan Ekosistem Gambut Di Indonesia, Sebelum Dan Sesudah Tahun 2015. Metode Penelitian Kualitatif Mengandalkan Data Historis Kebijakan Dan Data Empiris. Hasilnya Menunjukkan Sebelum Tahun 2015 Pemanfaatan Gambut Berorientasi Mengejar Pertumbuhan Ekonomi, Dan Setelah Tahun 2015 Orientasi Kebijakan Mengarah Pada Pemanfaatan Gambut Berkelanjutan. Terjadi Perubahan Paradigma Kerja Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Dari Pemadaman Ke Pencegahan. Selain Langkah Koreksi Kebijakan (Corrective Policy), Juga Terjadi Koreksi Aksi Perlindungan Ekosistem Gambut Di Lapangan (Corrective Action).
Diseminasi Informasi Perubahan Iklim Berbasis QR Code di Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah Afni Zulkifli; Vita Amelia; Triono Dul Hakim
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.877

Abstract

Fokus kegiatan melaksanakan 'Diseminasi Informasi Perubahan Iklim Berbasis Quick Response Code di Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah'. Ini upaya mendorong terbentuknya sektor pariwisata terintegrasi dengan konsep green economy, terutama untuk edukasi mitigasi dampak perubahan iklim melibatkan masyarakat kawasan pesisir. Mitra adalah Kelompok Konservasi Laskar Mandiri yang mengelola Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah (MSB) di Kampung Kayu Ara Permai, Siak, Riau. Permasalahan mitra adalah (a) rendahnya pengetahuan tentang informasi perubahan iklim, (b) mitra tidak memiliki keterampilan untuk diseminasi informasi perubahan iklim berbasis digital. Tujuan kegiatan untuk (a) memberikan pengetahuan tentang informasi perubahan iklim; (b) memberikan keterampilan pada mitra untuk diseminasi informasi perubahan iklim berbasis QR Code. Metode dan langkah solusi bagi mitra melalui (a) sosialisasi pengetahuan tentang informasi perubahan iklim; (b) pendampingan dan penerapan iptek diseminasi informasi perubahan iklim berbasis QR code. Target capaian kegiatan (a) meningkatkan pengetahuan mitra tentang perubahan iklim; (b) mitra memiliki keterampilan sekaligus aset diseminasi informasi perubahan iklim untuk menunjang kegiatan edukasi di ekowisata mangrove sungai bersejarah berbasis QR Code. Urgensi kegiatan mengacu rencana strategis Universitas Lancang Kuning tahun 2020-2024 terkait lingkungan dan kebencanaan. Kegiatan melibatkan tiga Dosen dari dua bidang kapakaran berbeda,yakni Prodi Administrasi Publik dan Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Lancang Kuning, serta melibatkan dua orang mahasiswa. Target luaran adalah publikasi ilmiah di jurnal nasional, terbit publikasi media massa, peningkatan pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat, serta buku monograf. Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan diseminasi informasi iklim berbasis QR Code dapat memitigasi bencana iklim di kawasan pesisir Siak, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan ekowisata yang berkelanjutan.
Nilai-Nilai Budaya Melayu Riau pada Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim Afni Zulkifli; Fara Merian Sari; Prihati Prihati; Dian Rianita
ijd-demos Volume 4 Issue 3 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i3.335

Abstract

AbstractThe serious global problem facing mankind today is climate change which requires adaptation and mitigation efforts. The purpose of this study was to determine the values contained in the Riau Malay Teaching Guide in relation to climate change mitigation policies. This study uses a qualitative method with an analytical approach to popular culture documents recorded by Tenas Effendy, Tunjuk Ajar Melayu (TAM) which has been designated as an intangible cultural heritage (WBTB) of Indonesia, with other main data sources observation and interviews with relevant sources. The writing uses a post-critical ethnographic approach, which has the principle of elevating the emic perspective of local culture in the midst of ethical goals and perspectives, namely climate change mitigation policies. Found various values in TAM that are relevant to the implementation of climate change mitigation policies, especially in forest and land fire control activities; the value of local wisdom in Malay teaching and learning is very universal; and there are obstacles because TAM is not a binding formal policy. This research contributes to anthropology in relation to administrative science. Especially finding the novelty of the role of local wisdom in the process and implementation of public policies for climate change mitigation.Keywords:  Riau Malay Culture, Tunjuk Ajar Melayu, Climate Change Policy AbstrakPerubahan iklim menjadi permasalahan global yang serius dihadapi umat manusia yang memerlukan upaya adaptasi dan mitigasi. Kajian ini guna mengetahui kandungan nilai dalam Tunjuk Ajar Melayu Riau dalam kaitannya dengan kebijakan mitigasi perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis dokumen budaya popular catatan Tenas Effendy, yakni Tunjuk Ajar Melayu (TAM) yang telah ditetapkan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia, dengan sumber data utama lainnya observasi dan wawancara dengan narasumber yang relevan. Adapun penulisan menggunakan pendekatan etnografi post kritis dalam hal ini kajian terhadap kebijakan mitigasi perubahan iklim. Ditemukan berbagai nilai-nilai dalam TAM yang relevan dengan implementasi kebijakan mitigasi perubahan iklim khususnya pada kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan; nilai kearifan lokal dalam tunjuk ajar Melayu bersifat sangat universal; dan terdapat hambatan karena TAM bukan kebijakan formal yang mengikat. Penelitian ini berkontribusi terhadap antropologi dalam kaitannya dengan ilmu administrasi. Terutama menemukan kebaruan peran kearifan lokal pada proses dan implementasi kebijakan publik untuk mitigasi perubahan iklim.Kata Kunci: Budaya Melayu Riau, Tunjuk Ajar Melayu, Kebijakan Perubahan Iklim