Mawardi Umar
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Semester Pelajaran Sejarah Kelas XII di SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya pada Masa Pandemi Covid-19 Yusriani, Irma; Umar, Mawardi; Kamza, Muhjam
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 5 No 4 (2021): Volume 5, Nomor 4, Oktober 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.694 KB) | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v5i4.412

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mendapati kualitas pertanyaan-pertanyaan ujian semester pelajaran sejarah kelas XII SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya pada masa pandemi covid-19 yang ditinjau dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kunatitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII sebanyak 149 siswa dan arah dalam pengkajian ini ialah pertanyaan yang terdiri dari 30 butir, kunci jawaban serta jawaban siswa. Cara pengumpulan data yang digunakan ialah dokumentasi. Pemecahan data dikerjakan dengan berbantuan aplikasi Anates V.4.09. Pengkajian ini memperlihatkan hasil data secara keseluruhan soal ujian semester pelajaran sejarah kelas XII SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya pada masa pandemi covid-19 belum berkualitas baik karena 56,6% soal yang dibuat oleh guru masih belum baik, selebihnya soal yang berkualitas baik hanya 20% dan yang kurang baik 23,3%.
UPAH BURUH ONDERNEMING KARET DI ACEH TIMUR, 1907-1939 Mawardi Umar
Humaniora Vol 21, No 1 (2009)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2197.611 KB) | DOI: 10.22146/jh.1321

Abstract

This study aims at investigating the correlation between thewage level and the well being of the rubber plantation enterpriseworkers in East Aceh in the period of 1907 to 1939. It is of highsignificance in the historiography of Aceh because no studies onAceh have been found that examine plantation enterpriseworkers. The major source of this study is the annual reports ofthe Labor Inspectorate from 1907 to 1939, the collection ofNational Library, Jakarta.        The results of the study indicate that the wage of theplantation enterprise workers in East Aceh was very low andworth only for subsistence and determined unilaterally by theenterprise. The workers contributed nothing to the wagedetermination. The wage level was adjusted to the living cost,especially the price of rice, and the financial condition of theenterprise. Therefore, the living standard of the rubber plantationworkers in East Aceh never changed although their wageincreased.
DINAMIKA SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PEMBUAT PENGANAN TRADISIONAL DI DESA MEUNASAH KARIENG LAMLHOM KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 1990-2014 Cut Ida Astuti; Mawardi Umar; Muhammad Hamid
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2016): Oktober, Sejarah, Sosiologi dan Kajian Sosial
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan perekonomian para pembuat penganan tradisional yang ada di Desa Meunasah Karieng Lamlhom pada tahun 1990-2014, serta pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi pembuat penganan tradisional di Desa Meunasah Karieng Lamlhom 1990-2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan Masyarakat Meunasah Karieng khususnya pembuat penganan tradsional pada periode 1990- 1995 sebesar 500,000 perbulan. Perkembangan hasil produksi pembuat penganan tradisional pada tahun 1990-1995 sebanyak 3 talam perhari. Pendapatan pada periode 1996-2000 sebesar 700,000 perbulan. Pada tahun 1996-2000 produksi penganan tradisional sebanyak 8 talam perhari. Periode 2001- 2005 pendapatan perbulan pembuat penganan tradisional sekitar 1500,000 dan produksi yang dihasilkan 13 talam perhari. Pendapan pada periode 2006- 2010 sebesar 2000,000 perbulan dan memiliki produksi nya 15 talam perhari. Pada periode 2011- 2014 pendapatan perbulan 3000,000 dan memiliki produksi 20 talam perhari.Kata Kunci: Sosial, Ekonomi, Penganan Tradisional.
BUDIDAYA KENTANG DI DATARAN TINGGI GAYO TAHUN 1945-2015 Aisyah Aisyah; Mawardi Umar; Nurasiah Nurasiah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2016): Oktober, Sejarah, Sosiologi dan Kajian Sosial
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji tentang sejarah budidaya kentang di Tanah Gayo sejak masa kolonial Belanda. Adapun pendekatan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, sementara teknik analisa data menggunakan kritik sumber (verifikasi) dan penafsiran sumber serta teknik penulisan menggunakan sistematika historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya kentang di Dataran Tinggi Gayo telah dimulai sejak masa kolonial Belanda. Penanaman kentang awalnya berkembang di daerah Paya Tumpi lalu ke daerah Pondok dan Buntul. Tujuan dari kolonial Belanda menanam kentang adalah untuk konsumsi mereka dan keperluan ekspor. Pengembangan tanaman kentang di Dataran Tinggi Gayo dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan iklim, keadaan tanah, usaha dari masyarakat atau petani serta peran aktif pemerintah dalam usaha budidaya kentang di Tanah Gayo. Awalnya bibit yang digunakan merupakan bibit kentang lokal atau kentang kuning yang kemudian berkembang bibit kentang varietas baru seperti herta, colombus, selectari, amedius dan granola. Saat ini pengembangan budidaya kentang telah berkembang dengan pesat sehingga mengakibatkan Dataran Tinggi Gayo sebagai daerah sentral produksi kentang di Aceh. Namun, kebutuhan kentang Aceh belum dapat terpenuhi dari daerah tersebut karena disebabkan oleh harga beli kentang di daerah setempat yang murah sehingga petani cenderung menjual hasil panen ke luar daerah tanpa harus diolah terlebih dahulu.Kata Kunci: Budidaya, Kentang.
KONFLIK ANTAR ETNIS DI TANAH GAYO: TINJAUAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR ETNIS JAWA DAN ETNIS ACEH TAHUN 1989-2015 Nanda Winar Sagita; Mawardi Umar; Zainal Abidin AW
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2016): Oktober, Sejarah, Sosiologi dan Kajian Sosial
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks Aceh, kekerasan kultural tidak bisa dipisahkan dari kekerasan struktural. Artinya, kekerasan politik juga menggiring kepada kekerasan yang terjadi karena perbedaan etnis, agama dan bahasa.  Salah satu daerah yang berpotensi besar menjadi tempat munculnya konflik semacam itu adalah Aceh Tengah. Di wilayah ini setidaknya terdapat 3 etnis yang dominan dengan akar kebudayaan yang sangat jauh berbeda, yaitu Gayo, Aceh dan JawaPenelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana interaksi sosial masyarakat pra-konflik, proses terjadinya konflik, dan dampaknya terhadap masyarakat di kampung Gayo Murni pasca-konflik terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hubungan sosial antara masyarakat sebelum terjadinya konflik, proses dan periodesasi konflik yang sedang berlangsung, dan dampak terhadap masyarakat setelah konflik terjadi di Kampung Gayo Murni. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan, dokumentasi pada arsip kampung dan surat kabar, dan observasi langsung ke Kampung Gayo Murni. Informan dalam penelitian ini meliputi Sarak Opat serta warga dari etnis Jawa, etnis Aceh, dan etnis Gayo yang berdomisili di kampung tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan sejarah kritis dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa interaksi sosial antara etnis di Kampung Gayo Murni sebelum terjadinya konflik masih berjalan baik dan harmonis karena kampung tersebut masih dalam proses pembangunan yang seiring dengan kedatangan etnis Jawa melalui program transmigrasi. Konflik mulai terjadi ketika Pemerintah RI menetapkan Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) pada tahun 2003. Konflik berlangsung dalam dua periode, yang pertama dalam kurun waktu 2003-2005 dan yang kedua dalam kurun waktu 2005-2008. Konflik tersebut berdampak besar pada kehidupan sosial, ekonomi dan politik di Kampung Gayo Murni. Kata Kunci: Konflik, Etnis, Kampung Gayo Murni             
PERKEMBANGAN BIOSKOP DI KOTA BANDA ACEH (1930-2004) Rizal Saivana; Mawardi Umar; Zainal Abidin AW
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2016): Oktober, Sejarah, Sosiologi dan Kajian Sosial
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia juga tidak lepas dari perkembangan bioskop, setiap daerah memiliki sejarah bagaimana perkembangan bioskop. Aceh sendiri pada tahun 1900-1936 tercatat ada beberapa bioskop yang cukup berkembang seperti Deli Bioscoop di Kota Banda Aceh, Bioscoop di Bireuen, kemudian ada Bioscoop di Langsa, Tiong Wha Bioscoop di Lhokseumawe, dan Sabang Bioscoop di Sabang, Gemeente Bioscoop di SigliPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan bioskop, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat perkembangan bioskop, dan untuk mengetahui faktor-faktor tutupnya gedung-gedung bioskop di kota Banda Aceh sejak tahun1930 hingga tahun 2004. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian ialah penelitian sejarah (History). Sumber diperoleh dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kota Banda Aceh, dan Badan Pusat Statistik Aceh. Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen tentang bioskop serta wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bioskop di kota Banda Aceh mengalami kemajuan dari tahun ke tahun dengan berdirinya 9 bioskop dari tahun 1930 hingga tahun 2004, faktor pendukung perkembangan bioskop di kota Banda Aceh yaitu adanya antusiasme masyarakat dan dukungan dari pengusaha-pengusaha bioskop. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat perkembangan bioskop di kota Banda Aceh yaitu adanya desakan masyarakat yang kontra terhadap kehadiran bioskop di kota Banda Aceh dan diberlakukannya Qanun Syariat Islam di Aceh. Penyebab tutupnya bioskop di kota Banda Aceh yaitu faktor konflik Aceh serta faktor beredarnya televisi dan faktor beredarnya VCD bajakan. Kata Kunci: Perkembangan, Bioskop.
Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Berbantu Media Catur dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di SMAN 1 Ingin Jaya Ikram, *Muhammad; Umar, Mawardi; Haikal, Muhammad
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2022): Agustus, Pendidikan dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v7i3.20984

Abstract

Artikel ini bertujuan membahas penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining berbantuan media catur terhadap keaktifan belajar siswa mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ingin Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian eksperimen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan angket. subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS2 SMAN 1 Ingin Jaya. Pada teknik analisis data meliputi teknik uji validitas data dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripsi persentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining berbantuan media catur terhadap keaktifan belajar siswa mata pelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ingin Jaya dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan angket dengan jumlah persentase mencapai 80% persetiap indikatornya, hal itu menunjukkan bahwa siswa senang dan terbukti lebih aktif belajar dengan menggunakan model pembelajaran student facikitator and explaining berbantuan media catur.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas X IPS 1 di SMA Negeri 2 Peusangan Marfuzah, *Bunaiya; Umar, Mawardi; Haikal, Muhammad
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 7, No 3 (2022): Agustus, Pendidikan dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v7i3.21040

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya keaktifan siswa saat belajar pelajaran sejarah kelas X IPS 1 di SMA Negeri 2 Peusangan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW bisa meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah  dan bagaimana respon siswa ketika diterapkan model TTW dalam pembelajaran sejarah. Jenis penelitian ialah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis one shot case study. Adapun yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan angket. Hasil dari pengamatan di lembar observasi menjunjukkan hasil bahwa tingkat keaktifan belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi, yaitu dengan kecenderungan 87 ³ 73,3. Keaktifan belajar sebelum diterapkan model TTW masuk dalam kategori sangat rendah, yaitu bernilai 42 73,3. Respon yang diberikan siswa terhadap penerapan model TTW berada dalam kategori tinggi dengan persentase 99,96%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model TTW dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dan mendapatkan respon yang baik dari siswa.
The Influence of The Tea Party Cooperative Learning Model on History Subjects on The Learning Activity of Class XI Students of Abulyatama Private High School Fadilla, *Fatimah Sara; Umar, Mawardi; Haikal, Muhammad
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 6, No 3 (2021): Agustus, Media Pembelajaran dan Media Local
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of the tea party cooperative learning model on history subjects on the learning activities of class XI students of Abulyatama Private High School. The background in this study is the lack of active students because the learning process only focuses on forming discussion groups and also lectures that can provoke boredom from students. This study uses a qualitative approach and the type of descriptive research. The subjects selected in this study were class XI IPA 1, which consisted of 20 people. The collection technique used is observation. While the data analysis technique is qualitative data analysis. Based on the results of the study, it was obtained data that the tea party cooperative learning model in history subjects had an effect on the learning activity of class XI students of Abulyatama Private High School, this was evidenced by an observation sheet that included the percentage of student learning activity in the learning process. Students' learning activity during the learning process using the tea party type cooperative learning model got a percentage of 92.5% with an increase from the previous observation of 47.5 %.
Impact of Cambridge Curiculum Implementation on History Learning at SMA Fatih Bilingual School Muhammad*, Devan; Umar, Mawardi; kamza, Muhjam
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.25656

Abstract

This study aims to determine the implementation of the Cambridge curriculum in history learning at SMA Fatih Bilingual School and the impact of the implementation of the Cambridge curriculum at SMA Fatih Bilingual School with the aim of describing how the implementation of the Cambridge curriculum on history learning at SMA Fatih Bilingual School and knowing the impact of the implementation of the Cambridge curriculum in the history learning process at SMA Fatih Bilingual School. This research uses qualitative methods with descriptive qualitative research techniques data collection using interviews and documentation for data analysis methods using Miles Huberman theory starting from data collection, data reduction, data presentation and conclusions and data condensation, data presentation and conclusion drawing.  The results showed that the implementation of the Cambridge curriculum applied at SMA Fatih Bilingual School was not applied as a whole but several subjects that led to social science (Physics, chemistry, biology, mathematics, global perspectives and business studies). This is also applied based on the limited human resources available at SMA Fatih Bilingual School. The impact of the implementation of the Cambridge curriculum at SMA Fatih Bilingual School, student achievement has increased since the use of the Cambridge curriculum and on the learning side there are subjects that are not used including history because it is integrated into global perspective subjects. Based on the results of data analysis and discussion of research results, the conclusion that can be drawn is that the Cambridge curriculum is not fully implemented because it still combines with the national curriculum, but from the completeness it has met the school standards for implementing the Cambridge curriculum. The implementation of the Cambridge international curriculum at SMA Fatih Bilingual School has a positive impact on student learning achievement. However, on the contrary, it has a negative impact on history learning that is integrated into global learning perspectives as a result of the implementation of the Cambridge curriculum in schools so that students' knowledge of national history is reduced.