Nida Siti Padilah
STIKes Muhammadiyah Ciamis

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Heat Compress to Reduce Chronic Pain in Hepatoma Patients Hendri Tamara Yuda; Andika Abdul Malik; Wina Widianti; Nida Siti Padilah
Genius Journal Vol. 2 No. 2 (2021): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.255 KB) | DOI: 10.56359/gj.v2i2.18

Abstract

Background: Hepatoma is an abnormal growth of liver cells, which is characterized by a mass in the right upper abdomen, which can cause chronic pain. Pain arises from tissue damage and inflammation of the liver. One of the nursing interventions that can be done to overcome the main problem of chronic pain is hot compresses. Objective: This study aims to present nursing care with hot compress intervention as an effort to overcome the main problem of chronic pain in hepatoma patients. Methods: This case study uses nursing care methods that include assessment, determination of nursing diagnoses, nursing plans, implementation of nursing and nursing evaluation which was carried out for 3 days in the aster room of the Banjar City Hospital. The assessment was carried out by way of history taking and observation. Nursing diagnosis is determined by the IDHS, while the nursing plan is adjusted to the grouping of interventions in SIKI supported by Evidence Based Nursing. Implementation and evaluation of nursing is documented with the SOAPIER model. Giving hot compress therapy to hepatoma patients is given using a bottle covered with a cloth so that the heat does not directly stick to the skin, with a duration of 15 minutes. Results: After being given a heat compress intervention, the pain scale was reduced from 8 to 2, while the subjective data from the anamnesis, the client said the pain was reduced. Conclusion: Heat compress therapy can be an effective nursing intervention to reduce chronic pain in hepatoma patients.
Permainan Ular Tangga Sebagai Media Penyuluhan Kesehatan PHBS Di SDN Muktisari 3 Andika Abdul Malik; Nida Siti Padilah; Euis Nurmarida; Anggi Rosmawati; Sri Sulastri Desiyanti; Ganjar Triyana
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1 No 2 (2021): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.81 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v1i2.23

Abstract

Introduction: Childhood is often referred to as the golden period, where the growth obtained in this period greatly influences the development of the next period. Because this golden period only comes once to be used optimally. This period occurs in the middle ages of 6-12 years or commonly referred to as school age. School age is an important age in the growth and physical development of children. This period is also referred to as the critical period because at this time children begin to develop habits that tend to persist into adulthood. Objective: This study aims to determine the effectiveness of the snake and ladder game as a medium of counseling on PHBS knowledge and its application in the daily lives of students at SDN 3 Muktisari Ciamis Regency. Method: The model used for community service is health education using the concept of play. In this counseling, participants are expected to be able to implement a comprehensive (comprehensive) strategy, especially in creating new behaviors, namely PHBS in schools. Result: Based on the results of pre and post assessment of the level of knowledge, counseling participants experienced an increase. This shows that the counseling on PHBS has a positive effect for the students of SDN 3 Muktisari. In line with research (Mulyadi, 2018) that there is a significant influence before and after being given health education on the level of knowledge about clean and healthy living behavior. Conclussion: The conclusion from the implementation of this community service was counseling about PHBS using the giant snake and ladder media, giving a positive effect on the students of SD Negeri 3 Muktisari. This was shown by the enthusiasm, activeness of participants in participating in the counseling and there was also an increase in knowledge about PHBS before and after being given counseling.
Intervensi Kompres Hangat Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Gastritis: Sebuah Studi Kasus Nida Siti Padilah; Suhanda; Yuda Nugraha; Ade Fitriani
INDOGENIUS Vol 1 No 1 (2022): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.428 KB) | DOI: 10.56359/igj.v1i1.58

Abstract

Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis implementasi evidence-bassed nursing kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri epigastrum pada pasien gastritis. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif, dimana disusun berdasarkan laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan yang dilakukan selama tiga hari di Ruangan Dahlia RSUD Kota Banjar. Pengkajian dilakukan dengan cara anamnesis dan observasi. Diagnosa Keperawatan ditentukan dengan Standar Diagnosa Keeperawatan Indonesia (SDKI), sedangkan rencana keperawatan disesuaikan dengan pengelompokan intervensi pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditunjang dengan Evidence Based Nursing. Implementasi dan Evaluasi keperawatan didokumentasikan dengan model SOAPIER. Pemberian terapi kompres hangat pada pasien gastritis diberikan dengan menggunakan botol yang berisikan air hangat dengan kisaran suhu <42ÂșC. Hasil: Diagnosa keperawatan nyeri akut dengan nomor diagnosa 0077 diberikan intervensi keperawatan berupa kompres hangat. Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3 hari, skala nyeri berkurang bahkan hilang saat dievaluasi pada hari ketiga yang asalnya skala 5 menjadi skala 0. Data subjektif dari hasil anamnesa, klien juga mengatakan nyeri berkurang dan pada hari ketiga klien mengatakan nyeri hilang. Kesimpulan: terapi kompres hangat efektif terhadap penurunan intensitas nyeri. Pada pasien gastritis dengan masalah nyeri skala nyeri yang asalnya skala 5 menjadi skala 0 (hilang).
STUDI KASUS IMPLEMENTASI EVIDENCE-BASED NURSING: INTERVENSI KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN GASTRITIS Nur Hidayat; Nida Siti Padilah; Adi Nurapandi
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 02 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i02.370

Abstract

Latar Belakang: Gastritis merupakan suatu peradangan (inflamasi) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi yaitu peningkatan asam lambung, dimana menimbulkan gejala seperti mual, muntah dan yang paling utama adalah nyeri epigastrum dan yang lainnya sehingga mengakibatkan seseorang terbatas melakukan aktivitas yang mana membutuhkan terapi untuk mencegah adanya komplikasi. Salah satu teknik nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien gastritis adalah dengan melakukan kompres hangat, teknik ini masih jarang ditemukan di lapangan. Perawat cenderung lebih sering memberikan analgetik saat terjadi keluhan nyeri. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis implementasi evidence-bassed nursing kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri epigastrum pada pasien gastritis. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif, dimana disusun berdasarkan laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Implementasi EBN menggunakan lima tahapan menurut Polit dan Beck (2019) yaitu: (1) mengajukan pertanyaan (PICO), (2) mencari evidence yang berkaitan, (3) penilaian terhadap evidence, (4) menerapkan evidence, (5) evaluasi penerapan EBN. Teknik yang digunakan adalah pemeriksaan fisik, observasi, wawancara dan kepustakaan. Hasil: Diagnosa keperawatan nyeri akut dengan nomor diagnose 0077 diberikan intervensi keperawatan berupa kompres hangat. Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3 hari, gangguan nyeri akut bisa teratasi dengan kriteria hasil nyeri hilang meskipun sesekali terasa sedikit nyeri , gelisah menurun dan frekuensi nadi kembali baik. Kesimpulan: kompres hangat efektif terhadap penurunan intensitas nyeri sehingga penting dilakukan pada pasien dengan diagnose nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis. Pada pasien gastritis dengan masalah nyeri skala nyeri yang bermula 5 menjadi 0.
Case Study: Implementation of Use of Warm Compress Therapy to Reduce Pain Intensity in DHF Patients Asep Gunawan; Nida Siti Padilah; Mutia Dwi Mulyani; Jajuk Kusumawaty; Adi Nurapandi
Genius Journal Vol. 4 No. 1 (2023): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v4i1.110

Abstract

Objective: To present warm compress intervention nursing care as an effort to overcome pain to children who experience DHF with heartburn problems directly in the Melati Room BLUD Banjar City General Hospital. Methods: The design of this research is descriptive with a case study approach using nursing care that refers to the IDHS and SIKI books. The subject of this case study is only one person, namely a child who has DHF with heartburn problems in the Melati Room BLUD RSU Banjar City, with data collection techniques including interviews, observation, physical examination and documentation studies. Results: The results of the case study at the assessment stage showed that the client complained of heartburn. With the intervention and implementation used is a warm compress. During the intervention process until the evaluation took place, it went as expected without any obstacles. There is a change in the pain scale from the original 5 scale to a 0 scale. Conclusion: The conclusion of nursing care for children with dengue hemorrhagic fever (DHF) with heartburn problems is well resolved. Giving a warm compress intervention is effective in reducing pain intensity, the pain scale which was originally a scale of 5 has disappeared (scale 0).
STUDI KASUS IMPLEMENTASI EVIDENCE-BASED NURSING: INTERVENSI KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN GASTRITIS Nur Hidayat; Nida Siti Padilah; Adi Nurapandi
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 02 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i02.370

Abstract

Latar Belakang: Gastritis merupakan suatu peradangan (inflamasi) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi yaitu peningkatan asam lambung, dimana menimbulkan gejala seperti mual, muntah dan yang paling utama adalah nyeri epigastrum dan yang lainnya sehingga mengakibatkan seseorang terbatas melakukan aktivitas yang mana membutuhkan terapi untuk mencegah adanya komplikasi. Salah satu teknik nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien gastritis adalah dengan melakukan kompres hangat, teknik ini masih jarang ditemukan di lapangan. Perawat cenderung lebih sering memberikan analgetik saat terjadi keluhan nyeri. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis implementasi evidence-bassed nursing kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri epigastrum pada pasien gastritis. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif, dimana disusun berdasarkan laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Implementasi EBN menggunakan lima tahapan menurut Polit dan Beck (2019) yaitu: (1) mengajukan pertanyaan (PICO), (2) mencari evidence yang berkaitan, (3) penilaian terhadap evidence, (4) menerapkan evidence, (5) evaluasi penerapan EBN. Teknik yang digunakan adalah pemeriksaan fisik, observasi, wawancara dan kepustakaan. Hasil: Diagnosa keperawatan nyeri akut dengan nomor diagnose 0077 diberikan intervensi keperawatan berupa kompres hangat. Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3 hari, gangguan nyeri akut bisa teratasi dengan kriteria hasil nyeri hilang meskipun sesekali terasa sedikit nyeri , gelisah menurun dan frekuensi nadi kembali baik. Kesimpulan: kompres hangat efektif terhadap penurunan intensitas nyeri sehingga penting dilakukan pada pasien dengan diagnose nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis. Pada pasien gastritis dengan masalah nyeri skala nyeri yang bermula 5 menjadi 0.