Mariyanti Adu
Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Orang Tua dalam Menunjang Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen pada Masa Endemi Covid 19 Esti Regina Boiliu; Mariyanti Adu
HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46817/huperetes.v3i2.91

Abstract

In light of the current scenario, including the Covid 19 outbreak, this article examines the role of parents in promoting the implementation of Christian religious education. Despite the fact that children can now participate in face-to-face instruction at school, some parents have not had the courage to let go and opt for their kids to attend classes (online). This article's goal is to show how parents' domestic contributions continue to help the effective delivery of Christian religious education. A literature review, which involves looking over various academic books, journals, and websites that discuss the subject under study, is the method utilized to accomplish this study. The authors then study all the sources they have and come to their conclusions. According to the study's findings, parents play a crucial role as at-home educators (teachers), facilitators, and motivators in the implementation of Christian religious education in the endemic era of Covid 19.Artikel ini mengulas tentang peran orang tua dalam menunjang pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di tengah situasi saat ini yaitu endemi Covid 19. Meskipun situasi sudah memungkinkan untuk anak mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, namun sebagian orang tua belum berani untuk melepaskan dan memilih untuk anaknya mengikuti pembelajaran jarak jauh (online). Oleh sebab itu, tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana peran orang tua di rumah tetap mendukung kelancaran pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen. Adapun teknik yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu literature review dengan meninjau beberapa artikel ilmiah, buku, internet yang merujuk kepada topik pembahasan yang dikaji. Semua sumber yang didapatkan kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen pada era endemi Covid 19 yaitu sebagai pendidik (guru) di rumah, fasilitator, dan motivator.
Meretas Polarisasi Doktrin Kehidupan Jemaat Mula-Mula dan Implementasinya bagi Pendidikan Agama Kristen Keluarga Masa Kini Remegises danial Yohanis Pandie; Sozawato Telaumbanua; Samuel Siringo ringo; Mariyanti Adu; Yeheskiel Obehetan
Jurnal Arrabona Vol. 6 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57058/juar.v6i1.81

Abstract

The objective of this article is to delve into the underlying meanings within the lives of the early congregation and to link them with their relevance in the lives of contemporary Christian families. Within this article, an analysis is conducted on the concepts of life during the era of the apostles, with the intention of elucidating how the early congregation maintained resilience amidst challenging circumstances and provided a profound perspective for modern Christian families. The analysis of the lives of the early congregation is anticipated to provide valuable insights for Christian families. The inquiries addressed within this study are how the concepts of the early congregation's life can be actualized through Christian religious education within the milieu of modern Christian families, along with the model of Christian religious education that can be embraced by these families. To address these inquiries, a qualitative research methodology is employed, encompassing the analysis of pertinent literature including books, articles, and journals. The research findings ascertain that the principles of the early congregation's life remain pertinent and can be applied in the contemporary context through elements of hope, steadfast faith, and love. As such, Christian families are urged to comprehend and implement God's messages in confronting the challenges of daily life.   Tujuapenulisan artikel ini adalah bertujuan untuk menggali makna yang terkandung dalam kehidupan jemaat mula-mula yang masih relevan dengan kehidupan jemaat masa kini. Pembahasan artikel ini mengetengahkan ulasan konsep-konsep Paulus dalam mengajari jemaat mula-mula untuk tetap kuat dalam tekanan dan diyakini memberi pemaknaan lebih kepada keluarga Kristen masa kini. Evaluasi dari kehidupan jemaat mula-mula diharapkan memberikan masukan bagi keluarga Kristen masa kini agar menjadi lebih baik. pertanyaan yang berusaha dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi konsep kehidupan jemaat mula-mula melalui pendidikan agama Kristen keluarga dalam kehidupan keluarga masa kini? Model pendidikan agama Kristen seperti apa yang bisa digunakan untuk diterapkan dalam keluarga?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Dalam Kajian ini, peneliti menemukan bahwa Konsep hidup jemaat mula-mula masih relevan dan dapat diimplemetasikan dalam konteks masa kini melalui hidup dalam pengharapan, kokoh dalam iman dan hidup dalam kasih. Keluarga Kristen perlu menyadari dan memahami maksud Tuhan dalam setiap tantangan hidup yang datang silih berganti.
Pelatihan Kompetensi Literasi dan Numerasi Guru Sebagai Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Junaity Soften Sine; Ireni Irnawati Pellokila; Deviana Sibulo; Mariyanti Adu; Dina Rosina Sefi; Evelinda Fransina Nau
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i1.10051

Abstract

Pendidikan di Indonesia masih menunjukkan persoalan pada kemampuan literasi dan numerasi para peserta didik. Sebagai respon atas permasalahan ini, pemerintah mencanangkan Kurikulum Merdeka Belajar yang fokusnya pada kamampuan literasi dan numerasi. Dalam penerapan kurikulum baru, para guru dituntut untuk cepat beradaptasi sehingga diperlukan dukungan dan pendampingan bagi mereka dalam proses persiapan penerapan kurikulum baru. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memperlengkapi para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara khusus terkait kompetensi literasi dan numerasi. Pelatihan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Semau Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 (tigapuluh) orang guru. Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 28 Juli 2023 ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni pembukaan, kegiatan inti, dan penutupan. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan dimana rerata nilai pretest naik dari 65 (kategori rendah) menjadi 73 (kategori sedang). Selain itu, evaluasi kegiatan yang dilakukan menunjukkan tingkat kepuasan para guru dalam kategori tinggi, baik terkait penyelenggaraan, narasumber, maupun sarana prasarana. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil posttest dan evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini telah menjawab kebutuhan sekolah.Literacy and numeracy have been challenges for Indonesian education. To respond to such a problem, the Indonesian government has implemented Kurikulum Merdeka Belajar, focusing on literacy and numeracy competence. In implementing a new curriculum, teachers are forced to quickly adapt to it. Therefore, support and assistance for them are needed. The purpose of this Community Service activity was to equip teachers to face the implementation of Kurikulum Merdeka, especially related to literacy and numeracy competence. The training was conducted at SMA Negeri 1 Semau Selatan and involved as many as 30 (thirty) teachers. The training conducted on Friday, 28th July 2023, covered three phases: opening, training, and closing. Based on the pretest and posttest, the mean score was improved from 65 ( low category) to 73 (average category). Besides, the evaluation showed that the participants expressed satisfaction with the training, trainer, and venue. All in all, based on posttest result and evaluation, it can be concluded that the community service conducted has answered the school’s problem.