Deviana Sibulo
Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Budaya Literasi Menulis bagi Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru di SMPN Negeri 5 Kupang Tengah Ezra Tari; Martin Ch. Liufeto; Ferdinant Alexander; Deviana Sibulo
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9827

Abstract

Tujuan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah melatih guru untuk menyajikan ide dalam bentuk tulisan yang dapat diterbitkan. Selain itu, guru diberi pelatihan untuk mengelaborasi pengajuan dan hasil penelitian dengan baik dan tepat. Upaya pelatihan dilakukan agar guru dapat mengembangkan budaya literasi.  Metode pengabdian adalah penyampaian secara langsung dan latihan mandiri. Kegiatan diselenggarakan pada hari kesembilan bulan Agustus tahun 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 guru. Pengabdi menemukan ada lima orang guru yang telah memahami cara penyusunan proposal PTK. Sebagian besar guru telah memahami alur berpikir penyusunan penelitian ini. Guru telah menemukan cara memecahkan masalah, merumuskan, dan merancang penelitian.The goal of performing Action Research in the classroom is to prepare instructors to deliver ideas in a published format. Furthermore, teachers are trained to elaborate proposals and study findings correctly and accurately. Training is provided to teachers in order for them to build a literacy culture. Direct delivery and independent training are the service methods. The activity will take place on August 9, 2023. This meeting had 20 teachers in attendance. The servant discovered five instructors who knew how to write Classroom Action Research proposals. Most teachers comprehended the flow of thought in the production of this research. Teachers have learned how to address issues, generate hypotheses, and design research. 
Pelatihan Kompetensi Literasi dan Numerasi Guru Sebagai Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Junaity Soften Sine; Ireni Irnawati Pellokila; Deviana Sibulo; Mariyanti Adu; Dina Rosina Sefi; Evelinda Fransina Nau
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i1.10051

Abstract

Pendidikan di Indonesia masih menunjukkan persoalan pada kemampuan literasi dan numerasi para peserta didik. Sebagai respon atas permasalahan ini, pemerintah mencanangkan Kurikulum Merdeka Belajar yang fokusnya pada kamampuan literasi dan numerasi. Dalam penerapan kurikulum baru, para guru dituntut untuk cepat beradaptasi sehingga diperlukan dukungan dan pendampingan bagi mereka dalam proses persiapan penerapan kurikulum baru. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memperlengkapi para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara khusus terkait kompetensi literasi dan numerasi. Pelatihan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Semau Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 (tigapuluh) orang guru. Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 28 Juli 2023 ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni pembukaan, kegiatan inti, dan penutupan. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan dimana rerata nilai pretest naik dari 65 (kategori rendah) menjadi 73 (kategori sedang). Selain itu, evaluasi kegiatan yang dilakukan menunjukkan tingkat kepuasan para guru dalam kategori tinggi, baik terkait penyelenggaraan, narasumber, maupun sarana prasarana. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil posttest dan evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini telah menjawab kebutuhan sekolah.Literacy and numeracy have been challenges for Indonesian education. To respond to such a problem, the Indonesian government has implemented Kurikulum Merdeka Belajar, focusing on literacy and numeracy competence. In implementing a new curriculum, teachers are forced to quickly adapt to it. Therefore, support and assistance for them are needed. The purpose of this Community Service activity was to equip teachers to face the implementation of Kurikulum Merdeka, especially related to literacy and numeracy competence. The training was conducted at SMA Negeri 1 Semau Selatan and involved as many as 30 (thirty) teachers. The training conducted on Friday, 28th July 2023, covered three phases: opening, training, and closing. Based on the pretest and posttest, the mean score was improved from 65 ( low category) to 73 (average category). Besides, the evaluation showed that the participants expressed satisfaction with the training, trainer, and venue. All in all, based on posttest result and evaluation, it can be concluded that the community service conducted has answered the school’s problem. 
Analisis Penyebab Ketidaktersediaan Buku Ajar Pelayanan Anak dan Remaja Bagi Peserta Pelayanan Anak Dan Remaja Herlina Magdalena Baitanu; Maria Indriani Sesfao; Deviana Sibulo
Discreet: Journal Didache of Christian Education Vol. 3 No. 1 (2023): June
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/jd.v3i1.217

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh ketidaktersediaan buku ajar Pelayanan Anak dan Remaja. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor penyebab ketidaktersediaan buku ajar Pelayanan Anak dan Remaja bagi peserta Pelayanan Anak dan Remaja?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaktersediaan buku ajar Pelayanan Anak dan Remaja bagi peserta Pelayanan Anak dan Remaja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Data dan hasil penelitian yang di kumpulkan kemudian di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor penyebab ketidaktersediaan buku ajar Pelayanan Anak dan Remaja disebabkan kurangnya dana sehingga belum pengadaan buku ajar untuk ibadah PAR. Selain itu, kurikulum PAR dalam gereja belum diterapkan dengan baik dan pengajar PAR jarang mengikuti pelatihan PAR. Adapun dampak ketidaktersediaan buku ajar Pelayanan Anak dan Remaja adalah pengajar PAR kesulitan dalam mencari materi dan menyampaikan materi kepada anak PAR. Selain itu, kehadiran anak PAR semakin berkurang, pemahaman anak PAR menjadi rendah dan tujuan ibadah PAR tidak tercapai dengan baik.