Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JPSriwijaya

PENYULUHAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DM DAN CARA PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT DI PULAU SEMAMBU Herlina .
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v6i3.7016

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan hiperglikemia (glukosa darah terlampau meningkat) dan diikuti gangguan metabolisme glukosa, lemak dan protein di dalam tubuh. Adanya gejala klinis atau komplikasi diabetes yang khas (misalnya retinopati) dilengkapi dengan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL juga dapat digunakan sebagai patokan diagnosis DM. Gejala diabetes melitus ditandai dengan poliuria (banyak berkemih), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), yang dapat dijelaskan sebagai berikut: naiknya kadar gula darah, diabetes bercirikan adanya gula dalam kemih (glikosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang diekskresikan mengikat banyak air. Akibatnya timbul rasa haus, kehilangan energi, turunnya berat badan serta rasa letih.Sebagai tenaga pengajar di Program Studi Farmasi, kami berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit DM serta memberikan penyuluhan mengenai penggunaan obat yang tepat untuk penanggulangan penyakit DM. Kegiatan ini diadakan pada bulan Oktober 2018 di Pulau Semambu Indralaya Ogan Ilir. Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih kami sebagai tenaga pengajar dalam menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satu unsurnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan, dapat dirasakan antusiasme warga untuk mengetahui obat yang tepat untuk penanggulan penyakit DM. Ketika diberi informasi mengenai obat DM terlihat bahwa masyarakat tidak terlalu mengetahui obat yang tepat digunakan karena kurangnya kesadaran terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini adanya transfer informasi terjadi dengan baik, dan masyarakat menerima dengan baik informasi yang dipaparkan ke mereka.
PELATIHAN PEMANFAATAN BUNGA ROSELLA SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI DUSUN V DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA UTARA _ Herlina
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v9i2.18247

Abstract

Salah satu cara pencegahan penyebaran virus Covid-19 memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi rempah atau herbal yang secara klinis telah dapat meningkatkan imunitas tubuh. Bunga rosella banyak mengandung kandungan gizi vitamin dan berkhasiat sebagai antioksidan serta dapat dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan dalam bentuk teh celup herbal dan sirup. Tujuan dari pelatihan ini untuk menstimulasi masyarakat desa Pulau Semambu untuk memanfaatkan bunga rosella menjadi produk minuman kesehatan yang bisa meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dengan proses yang sederhana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pemberdayaan langsung dan pendampingan dengan masyarakat desa Pulau Semambu khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tidak produktif serta remaja putri. Kegiatan pengabdian ini melalui 3 tahap yaitu observasi, pengenalan akan manfaat bunga rosella dan demonstrasi pelatihan pembuatan teh celup rosella dan sirup rosella. Setelah itu dalam kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pendampingan masyarakat dengan harapan masyarakat dapat memproduksi teh celup herbal dan sirup tersebut secara berkelanjutan sebagai produk unggulan daerah yang meningkatkan perekonomian masyarakat. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah 1) Terciptanya produk berupa teh celup herbal dan sirup berbahan dasar bunga rosella yang dapat dikonsumsi sehari-hari; 2) Terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat setempat; 3) Terbentuknya masyarakat yang peduli kesehatan; 4) Terbentuknya masyarakat yang hemat dan dapat membuat produk rumahan sehingga meningkatkan perekonomian keluarga.