Novalia Widiya Ningrum
STIKES Sari Mulia Banjaramsin

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA TINGKAT II DI AKBID SARI MULIA BANJARMASIN Ahmad Hidayat; Novalia Widiya Ningrum; Nadya Amalia Shaleha
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.413 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadappembangunan dan kemajuan bangsa. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut. Inti kegiatan suatu perguruan tinggi adalah proses belajar mengajar. Mutu belajar mahasiswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan PBM tersebut. Sangat penting bagi pengelola perguruan tinggi untuk mendapatkan umpan balik tentang kualitas/mutu yang diberikan dari sudut pandang penilaian mahasiswa itu sendiri.Tujuan: Menganalisis Pengaruh Mutu Proses Belajar Mengajar Terhadap Kepuasan Mahasiswa Tingkat II Di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.Metode: Penelitian survei analitik, rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah 105 orang. Sampel 51 responden dengan tehnik proportionate stratified random sampling. Analisis Bivariat menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau α (0,05) dan Analisis Multivariat menggunakan Regresi Logistik Berganda.Hasil: Hasil Chi Square dari 5 dimensi mutu terhadap kepuasan mahasiswa diperoleh nilai pα, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh mutu proses belajar mengajar terhadap kepuasan mahasiswa dipandang dari 5 dimensi mutu. Dan hasil regresi logistik berganda ada pengaruh bersama-sama antara variabel responsiveness, reliability, assurance, emphaty dan variabel tangiblesterhadap kepuasan mahasiswa tingkat II, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa adalah variabel emphaty.Simpulan: Ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel responsiveness, reliability, assurance, emphaty dan variabel tangibles terhadap kepuasan mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa adalah variabel emphaty.Kata Kunci: Mutu, Proses belajar mengajar, Kepuasan, Pengaruh Mutu
Hubungan Obesitas Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Mioma Uteri Di Ruang Poli Kandungan RSUD dr.H.Moch. Ansari Saleh banjarmasin Tahun 2016 Novalia Widiya Ningrum; R. Topan Aditya Rahman; Mahmudah Mahmudah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.062 KB)

Abstract

Latar Belakang: Salah satu gangguan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi adalah mioma uteri. Di Indonesia 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan masalah kehamilan dan persalinan serta penyakit sistem reproduksi misalnya mioma uteri. Rekam medik RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin, kasus mioma uteri tahun 2014 sebanyak 245 kasus, 2015 sebanyak 224 kasus, dan 2016 meningkat menjadi 383 kasus. Tujuan: Menganalisis hubungan obesitas dan riwayat keluarga dengan kejadian mioma uteri di ruang Poli Kandungan RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2016. Metode: Metode penelitian menggunakan survei analitik pendekatan case control. Sampel sebanyak 178 responden, dengan systematic random sampling 1:1. Analisis data menggunakan uji Chi-square α=0,05. Hasil: Hasil analisa univariat dari 178 responden terdapat 89 (50,0%) mengalami mioma uteri, dengan obesitas dan mioma uteri 54 (64,3%), tidak obesitas dan tidak mioma uteri 59 (62,8%). Adapun yang memiliki riwayat keluarga dan mioma uteri 52 (65%), tidak memiliki riwayat keluarga dan tidak mioma uteri 61 (62,2%). Uji chi-square menunjukkan ρ=0,000, maka ada hubungan obesitas dengan kejadian mioma uteri dengan OR 3,034. Dan uji chi-square menunjukkan ρ=0,000, maka ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian mioma uteri dengan OR 3,062. Simpulan: Ada hubungan obesitas dan riwayat keluarga dengan kejadian mioma uteri di ruang Poli Kandungan RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2016. Kata Kunci: Mioma uteri, obesitas, riwayat keluarga.  ________________________________________________________________ Background: One of the most common health disorders in the reproductive system is uterine myoma. In Indonesia 25-50% of women childbearing age are due to pregnancy and delivery problems and reproductive system diseases such as uterine myoma. Medical record Gynaecology Poly Dr. RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, recorded that number cases of uterine myoma in 2014 was 245 cases, In 2015 was 224 cases, then in 2016 increased 383 cases. Objective: Analysed the relation of obesity and family history with the uterine myoma incidence at Gynaecology Poly RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin in 2016. Methods: The research method used analytical survey design with case control. The sample was 178 respondents, with systematic random sampling 1:1. The data analysed by Chi-square test and α = 0,05. Result: Univatiate analysis showed there were 89 respondents from 178 (50.0%) experiencing uterine myoma, obesity and uterine myoma 54 (64,3%), not obesity and not uterine myoma i59 (62.8%). While have family history and uterine myoma 52 (65%), and have not family history and not uterine myoma 61 (62.2%). The results of the statistical test chi square shows the value of ρ = 0.000 which means the value of ρ of α 0.05 then there was relationship between obesity with uterine myomas with the highest Odds ratio shows the value of 3.034. And the results of the statistical test chi square shows the value of ρ = 0. 000 which means the value of ρ of α, 0.05 then there was the relationship between a family history with uterine myoma with the value of the Odds ratio shows the value of 3.062. Conclusions: There are the relation of obesity and family history with uterine myoma incidence at Gynaecology Poly RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin in 2016. Keywords: family history, obesity, uterine myoma 
The Factors Of Anemia Among Pregnant Women At Jaraga Sasameh Buntok Hospital In 2016 Fakhruddin Razy; Novalia Widiya Ningrum; Norhayati Norhayati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.724 KB)

Abstract

Background: Anemia in pregnant women can cause postpartum hemorrhage because of less Hb levels can affect the working of the uterus muscles and affect to contractions during labor. The case of pregnancy anemia ranges between 20% to 89% by setting Hb 11g% (g / dl) as its base. From the results of conducted preliminary studies at the Regional Hospital in Jaraga Sasameh Buntok obtained the data for mothers with anemia in 2014 amounted to 26.2% increasing in 2015 to 29.6%.Research Purposes: This study aims to identify the factors that affect anemia in pregnant women at the Regional Hospital in Jaraga Sasameh Buntok 2016Research Methods: This research using analytical survey method by a cross sectional design. The subjects of this study were the total number of initial visits of pregnant women (K1) at the Regional Hospital in Jaraga Sasameh Buntok as many as 453 with a sample of 82 cases. The sampling technique is determined by using a simple random technique. The collection of data obtained through secondary data by using the checklist, and this study used univariate and bivariate analysis.Research Result: From the results of chi-square test found that age p  factor = 0,000 and α value = 0.05 p α, parity factor obtained p value = 0.000 and α value = 0,05 p α, nutritional status factor obtained p value = 0.000 and α value = 0,05 p α, educational factor obtained p value = 0,000 and α value = 0,05 p α. Conclusion: Based on the results of research can be concluded that all variables studied have a significant relationship to the case of anemia in pregnant women. Keywords : Case of anemia, age, parity, education, nutritional status.
Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Media Urine Elvine Ivana Kabuhung; Novalia Widiya Ningrum
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.117 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu keganasan yang terjadi pada wanita. Kanker serviks umumnya terdeteksi pada stadium lanjut karena kurangnya keinginan untuk mendeteksi secara dini. Kanker serviks dapat disembuhkan jika terdeteksi pada stadium awal. Deteksi dini kanker serviks dilakukan melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Pap Smear. Namun wanita tidak mau melakukan pemeriksaan tersebut karena merasa malu, sakit, dan biaya mahal. Deteksi dini kanker serviks perlu dikembangkan dengan menggunakan cara pemeriksaan yang lebih mudah dan tidak menimbulkan perasaan malu yaitu melalui media urin.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil pemeriksaan urin pada wanita yang telah dilakukan pemeriksaan Pap Smear.Metode Penelitian: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mendeskripsikan hasil pemeriksaan laboratorium urin pada 30 orang wanita.Hasil Penelitian: Dari 30 orang wanita yang dilakukan pemeriksaan Pap Smear didapatkan hasil 20 orang dengan serviks normal dan 10 orang dengan serviks bermasalah. Pada 10 orang wanitadengan serviks bermasalah ini didapatkan leukosit positif 3 (40%) dan bakteri positif 1 (60%).Simpulan: Peningkatan leukosit dalam urin memberikan indikasi terjadinya permasalahan keseahatan yang terdeteksi melalui urin. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel penelitian yang lebih spesifik untuk mendeteksi kanker serviks melalui urin yaitu dengan tes DNA Virus HPV.Kata Kunci: Kanker Serviks, UrineAbstract Background: Cervical cancer is one of the malignancies that occur in women. Cervical cancer is generally detected at an advanced stage due to a lack of desire to detect it early. Cervical cancer can be cured if detected at an early stage. Early detection of cervical cancer is done through IVA examination (Visual Inspection with Acetic Acid) and Pap Smear. But women do not want to do the examination because they feel embarrassed, sick, and expensive. Early detection of cervical cancer needs to be developed by using a method of examination that is easier and does not cause embarrassment, namely through the media of urine.Research Objectives: This study aims to describe the results of urine examination in women who have had a Pap smear examination.Research Methods: The approach used in this study is a quantitative approach by describing the results of laboratory urine tests in 30 women.Reseach Result: Of the 30 women who had a Pap smear, 20 people with normal cervix and 10 people with a problem with the cervix were found. In 10 women with this problematic cervix 3 positive (40%) leukocytes and 1 positive bacteria (60%) were found.Conclusion: Increased leukocytes in the urine give an indication of the occurrence of health problems detected through urine. Future studies can use more specific research variables to detect cervical cancer through urine, namely by testing the HPV Virus DNA.Keywords: Cervical cancer, Urine
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Binuang Putri Vidiasari Darsono; Novalia Widiya Ningrum; Suwarni Suwarni
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.966 KB)

Abstract

Latar Belakang: ISPA merupakan penyebab kesakitan dan kematian dari seluruh penyakit pada anak berusia dibawah 5 tahun. Beberapa faktor risiko kesakitan hingga kematian pada balita diantaranya status gizi, status imunisasi dan jenis kelamin Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Binuang. Metode: Penelitian menggunakan Survey Analitik dengan pendekatan case control. Populasi adalah balita yang berobat di Puskesmas Binuang sebanyak 443 balita. Teknik pengambilan sampel dengan Systematik Random Sampling, sampel terdiri dari 144 kasus ISPA dan kontrol 144 balita. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA (nilai p = 0,544 0,05) pada balita, tidak ada hubungan antara kelengkapan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita (nilai p = 0,607 0,05). Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian ISPA pada balita (p = 0,034 0,05), nilai OR=1,655 (95% CI: (1,038 – 2,637) artinya laki-laki berpeluang 1,655 kali untuk menderita ISPA dibanding perempuan. Simpulan: Status gizi dan imunisasi tidak memiliki hubungan dengan kejadian risiko penyakit ISPA dibandingkan faktor jenis kelamin. Perlu upaya bagi keluarga terutama yang mempunyai balita laki-laki dengan aktifitas diluar rumah yang tinggi untuk memberikan makanan dengan asupan nutrisi yang seimbang dan juga menjaga kebersihan diri dengan baik agar terhindar dari penyakit infeksi khususnya penyakit ISPA. Kata Kunci: Balita, ISPA, Jenis Kelamin, Puskemas, Status Gizi, Status Imunisasi. ________________________________________________________________Background: Acute Respiratory Infection (ARI) was a cause of morbidity and mortality in children and 50% of all illnesses in Toddler. Population were all treated at Puskesmas Binuang from June to August 2017 as many as 443 Toddler. Data were analysed using Chi-Square test with 95% confidence level. In 2014 there were 1,034 cases, in 2015 increased to 1,322 cases, and 2016 increased again to 1,756. During the last three years of the 10 most diseases in Puskesmas Binuang ARI was ranked first. The aim research for now that factors which are correlated to occurrences of ARI on Toddler. The sample consisted of 144 cases of ARI and control of 144 on Toddler. Method: Survey research using analytic approaches case control. The population is all the toddlers who seek treatment at Puskesmas Binuang June-August 2017 as many as 443 Toddler. Data were analysed using Chi-Square test with 95% confidence Interval. Result: There was no correlation between nutritional status (p value = 0.544 0,05) the completeness of immunization status p value = 0,607 0,05 with ARI occurrence in baby and there was relation between and there was sex with correlation p value = 0,034 0,05 between the incidence of ARI in Toddler. OR (Odds Ratio) = 1,655 (95% CI: (1,038 - 2,637) male were 1.655 times more likely to suffer from ARI than female. Conclusion: Nutrition status and immunisation has not a relationship with the risk of ARI disease compared to factor sex. There needs to be a solution to the community to provide good nutrition to their children and provide counselling behaviour of family have children under five for prevention of the occurrence of infectious diseases, especially ARI. Keywords: Toddler, ARI, Immunisation Status, Nutrition Status, Sex. 
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMAUAN IBU HAMIL DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN Yayu Puji Rahayu; Novalia Widya Ningrum; Eka Nor Fitriana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.055 KB)

Abstract

Latar Belakang Masalah. Rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia khususnya di Banjarmasin di pengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya masih kurangnya dukungan suami dengan kemauan ibu hamil dalam pemberian ASI eksklusif. Obyek dalam penelitian ini adalah suami dan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gadang Hanyar Banjarmasin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kemauan ibu hamil dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Gadang Hanyar Banjarmasin.Metode penelitian adalah survei analitik dan mengacu pada pendekatan Cross Sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, populasi dalam penelitian ini adalah suami dan ibu hamil.Hasil penelitian ini secara umum dukungan suami yang di berikan dengan kemauan ibu hamil dalam pemberian ASI eksklusif sudah bagus namun ada beberapa ibu yang tidak mau memberikan ASI eksklisif dengan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi bukan hanya dukungan yang di berikan oleh suami namun faktor lain yang juga mempengaruhi dari kondisi ibu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Saran dari hasil penelitian yaitu bagi tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam meningkatkan cakupan ASI eksklusif pada bayi.Kata kunci: Dukungan suami, Kemauan ibu hamil, ASI eksklusif.
HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2016 Novalia Widiya Ningrum; Nurhamidi Nurhamidi; Yusti Yusti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.338 KB)

Abstract

Latar Belakang : Persalinan preterm dapat meningkatkan resiko kematial perinatal sebesar 65-75% dengan beberapa faktor penyebabnya adalah umur, paritas dan anemia. Studi pendahuluan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2014 sebanyak 270 kasus dari 5032 persalinan, tahun 2015 sebanyak 397 kasus dari 4776 persalinan dan tahun 2016 sebanyak 326 kasus dari 3845 persalinan.Tujuan : Menganalisis hubungan umur, paritas dan kejadian anemia dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2016.Metode : Penelitian kuantitatif dan pengumpulan data sekunder dengan jumlah sampel case sebanyak 77 ibu yang bersalin preterm dan sampel control sebanyak 154 ibu yang tidak bersalin preterm. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi editing, coding, data entry dan cleaning.Hasil : Hasil penelitian didapatkan hasil analisis dengan uji chi-square ada hubungan umur ibu (p= 0,001 α=0,05), paritas (p= 0,000 α=0,05) dan kejadian anemia (p= 0,003 α=0,05) dengan kejadian persalinan preterm. Nilai OR umur (OR=2,515), paritas (OR=2,940) dan kejadian anemia (OR=2,604).Simpulan : Ada hubungan umur, paritas dan kejadian anemia dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2016. Diharapkan rumah sakit dapat terus meningkatkan keterampilan dan mutu pelayanan agar kasus persalinan preterm dapat segera ditangani, bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel yang merupakan penyebab langsung terjadinya persalinan preterm.Kata Kunci : umur, paritas, kejadian anemia, kejadian persalinan preterm.