Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisa Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. X Irma Fahrizal Butsi Ningsih; Muslimah Muslimah; Sunardi
JURNAL PATANI: Pengembangan Teknologi Informasi dan Pertanian Vol 4 No 1 (2020): JURNAL POLTESA
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.188 KB) | DOI: 10.47767/patani.v4i1.4

Abstract

Untuk memberikan perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, maka perusahaan haruslah terlebih dahulu memahami resiko dan potensi bahaya yang ada pada pekerjaan yang mereka jalankan. Potensi bahaya merupakan suatu potensi untuk terjadinya insiden yang berakibat kerugian sedangkan risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut (ILO). Menurut Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif dalam finance.detik.com "Sepanjang 2017, menurut statistik kami terjadi peningkatan kecelakaan kerja sekira 20 persen dibandingkan 2016 secara nasional". Total kecelakaan kerja pada 2017 sebanyak 123 ribu kasus dengan nilai klaim Rp 971 miliar lebih. Angka ini meningkat dari tahun 2016 dengan nilai klaim hanya Rp 792 miliar lebih. Sedangkan menurut Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pontianak Ady Hendratta dalam Tribun Pontianak menerangkan “Angka kecelakaan kerja sepanjang Januari 2018 sebanyak 99 kasus di Kalimantan Barat. Ada 99 kasus kecelakaan kerja yang didominasi oleh perkebunan sawit. Persentasenya 40 persen". Dari data kecelakaan kerja tersebut, maka dapat dihitung bahwa 40% dari 99 kasus yang terjadi sebanyak 40 kasus kecelakaan kerja terjadi di perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Barat dalam tempo 1 bulan. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk membahas tentang Analisa Resiko Keselamatan dan Kecelakaan Kerja di PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan dan Pengolahan Sawit. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa resiko keselamatan dan kesehatan kerja yang paling dominan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia seperti pupuk, pestisida / herbisida, insektisida. Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia, jika syarat alat pelindung diri dipenuhi dan ditaati kemungkinan untuk terjadi kecelakaan memang kecil, tetapi hal ini berpotensi menimbulkan penyakit akibat kerja, karena efek dari bahan kimia tersebut adalah efek jangka panjang.
Pengaruh Bentuk Rangkaian Panel Surya Terhadap Kuat Arus, Tegangan dan Daya Pande Putu Agus Santoso; Feby Nopriyandy; Irma Fahrizal Butsi Ningsih; Leo Dedy Anjiu; Indra Kurniawan
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v6i1.996

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of solar panel circuits on current, voltage and power. This research is a true experiment. Dependent variables were current, voltage, and power. Independent variables were a series circuit of solar panels and a parallel circuit of solar panels. The sample numbers of studies were 12 for each group of independent variables. The data were analyzed using the t-test at the 5% signification level. The results showed that the electrical power produced by a series circuit of solar panels was, P = 4.81 watt, Sd = 0.24. The electrical power produced by a parallel circuit of solar panels was P = 4.69 watts, Sd = 0.13. The t-test showed that there was no difference in electrical power produced by the series circuit of solar panels and parallel circuit of solar panels, with to = 1.525 < tα/2, v =2,074. The form of a circuit (series or parallel) has no significant effect on power but differs only in current and voltage. In series circuit, I1 = I2 = IΣ and V1 +V2 = VΣ. In parallel circuits V1 = V2 = VΣ and I1 + I2 = IΣ. This can be adjusted to our purpose of using solar panels circuit. If it requires a large current, the solar panels must assemble in a parallel circuit. But if it requires a large voltage, the solar panels must assemble in a series circuit.Keywords: current, parallel, power, series, voltage
Rancang bangun mesin pengering buah pinang tipe rotari dengan sumber panas api kompor berbahan bahar oli bekas Iman Iman Syahrizal; Irma Fahrizal Butsi Ningsih; Kurniawan Kurniawan
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/armatur.v4i1.3297

Abstract

This study aims to describe the working system and test the performance of the machine, to find out an overview of reducing the moisture content of betel nut dried with a rotary type betel nut dryer machine with a heat source from a used oil-fueled stove fire. The methods used in the study consist of the design stage and the performance test stage. The design stage was to carry out the construction design process, material selection, and fabrication process. While the performance test stage aims to determine the ability of the machine to carry out the betel nut drying process. The results of the design of the rotary type betel nut dryer machine consist of a heating system and a drive system. The heating system uses heat from the used oil-fueled stove and the drive system uses an electric motor connected to the reducer gearbox to rotate the cylinder of the drying chamber. The maximum air temperature generated during the 7-hour performance test process was 108oC with an air flow speed of 3,8 m/s. The results of the design of the drying machine are able to reduce fruit mass by 5.5 kg with a drying rate of 0.785 kg / hour on wet betel nut. The reduction in the moisture content of dried betel nut is directly proportional to the reduction in mass. During the 7-hour drying process, the moisture content of the betel nut is reduced by 55% with a reduction rate of 7.85% / hour
Pembuatan Alat Pengupas Nanas Sistem Press Irma Fahrizal Butsi Ningsih; Leo Dedy Anjiu; Eko Parhadi
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 1 (2023): April
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i1.564

Abstract

Proses pengupasan nanas secara tradisional yang masih menggunakan tenaga manusia, juga berkontribusi terhadap tingginya biaya produksi olahan nanas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi untuk membantu masyarakat dalam proses pengupasan kulit nanas. Sehingga dalam tugas akhir ini dibuatlah alat pengupas kulit nanas dengan sistem press untuk memudahkan masyarakat dan petani nanas dalam mempercepat proses pengupasan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan mencari referensi dari berbagai jurnal serta mengamati pengupas kulit buah nanas dengan sistem press manual. Kemudian dilakukanlah proses pembuatan bentuk dan komponen untuk alat pengupas tersebut. Dalam proses pembuatan alat pengupas kulit nanas sistem press dibutuhkan beberapa langkah pembuatan komponen melalui pengerjaan seperti pembuatan rangka atau dudukan, memasang pipa stainless, pemasangan tuas press, pembuatan mata pisau dan proses pengecatan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan alat pengupas kulit nanas sistem press dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, untuk waktu yang diperlukan dalam mengupas satu buah nanas adalah 7-19 detik dan jika dihitung rata-rata yaitu 13,47 detik.
Analisis Kehilangan Hasil Pada Perontokan Gabah Menggunakan Power Thresher Berukuran Sedang Ade Ikada; Suhendra Suhendra; Irma Fahrizal Butsi Ningsih
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i2.597

Abstract

Penanganan pasca panen berperan dalam meningkatkan produksi padi dan menekan kehilangan hasil. Tindakan yang kurang tepat dapat menimbulkan tingginya kehilangan hasil panen. Upaya mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem perontokan mekanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan putaran perontokan terhadap kehilangan hasil pada perontokan menggunakan power thresher berukuran sedang. Pengujian menggunakan jenis padi lokal varietas Ringkak. Variabel bebas penelitian adalah kecepatan putar silinder perontok, sedangkan variabel tak bebasnya adalah persentase gabah tercecer, persentase gabah tidak terontok, dan persentase kehilangan hasil. Kecepatan putar silinder perontok divariasikan menjadi 3 perlakukan yaitu 600, 640 dan 680 rpm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan putar silinder perontok dapat meningkatkan persentase gabah tidak terontok dan kehilangan hasil namun berbanding terbalik dengan persentase gabah tercecer. Nilai terendah persentase kehilangan hasil adalah 4,92% dan persentase gabah tidak terontok adalah 1,01%. Nilai tersebut diperoleh pada kecepatan putar silinder perontok 600 rpm. Nilai terendah persentase gabah tercecer adalah 3,38% diperoleh pada kecepatan putar 680 rpm.
Pembuatan dan Uji Fungsional Sistem Irigasi Berbasis Solar Tracker Ilza Mahendra; Pande Putu Santoso; Iklas Sanubary; Irma Fahrizal Butsi Ningsih
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i2.719

Abstract

Irigasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah sistem pertanian. Sistem irigasi konvensional memiliki berbagai macam kekurangan. Seiring perkembangan zaman, berkembanglah sistem irigasi modern yang memanfaatkan teknologi solar panel, sebagai sumber listrik, untuk menghidupkan pompa air. Guna mengoptimalkan kinerja pompa air pada sistem irigasi modern, dipandang perlu untuk mengkombinasikannya dengan solar tracker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya listrik yang dihasilkan panel surya pada setiap sudut kemiringan. Metode penelitian terdiri atas metode pembuatan alat dan metode uji fungsional. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan selama tiga hari dari jam 07:00 sampai jam 16:00. Daya listrik tertinggi yang dihasilkan panel surya dengan solar tracker adalah sebesar 21,02 V pada jam 12:00 dengan sudut kemiringan 90o, dan menghasilkan daya listrik terendah sebesar 5,25 V pada jam 15:00 dengan sudut kemiringan yaitu 97o. Daya listrik yang dihasilkan panel surya dengan menggunakan solar tracker ini sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari, dimana semakin terang cahaya matahari pada sudut tertentu maka akan meningkatkan suhu panel surya dan menyebabkan nilai penyerapan daya serap pada panel surya naik meskipun tidak signifikan.