Edy Supriyo
Department Of Industrial Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PENTANA: Jurnal Penelitian Terapan Kimia

Optimasi Konsentrasi Selulosa pada Pembuatan Biodegradable Foam dari Selulosa dan Tepung Singkong Aulya Akmala; Edy Supriyo
Pentana: Jurnal Penelitian Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.382 KB)

Abstract

Biodegradable foam adalah bahan kemasan alami pengganti Styrofoam berbahan baku utama tepung tapioka (pati: 81,60%) memiliki kemampuan untuk mengembang yang baik, namun memiliki kelemahan pada kemampuan menahan air. Penambahan bahan aditif alfa selulosa, PVAc, dan magnesium stearate berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas strukturnya. Proses pembuatan biofoam menggunakan metode baking. Berdasarkan hasil penelitian, biofoam berbahan pati tapioka dan alfa selulosa mempengaruhi sifat fisik dan morfologi pada produk. Kondisi optimum biofoam terdapat pada rasio alfa selulosa 8%, dengan nilai daya serap air 26,30% dan nilai sifat biodegradasi 29,39%. Alfa selulosa memiliki struktur ikatan gugus fungsi C=C aromatik dan C=O karbonil hidrofilik untuk mengikat molekul air dari sekitar lingkungan sehingga memudahkan terjadinya degradasi serta bahan pengisi untuk menutupi rongga pada biofoam pati yang mengalami ekspansi, sehingga mengurangi nilai daya serap air. Variasi kondisi operasi berpengaruh pada visual dan tekstur biofoam yang dihasilkan dengan kondisi optimum temperatur operasi 70oC dan waktu operasi 90 menit. Hasil analisis morfologi menunjukkkan pati tapioka dan alfa seluloa yang terdistribusi dengan baik namun proses gelatenisasi kurang merata menyebabkan pati tidak terbentuk pasta dengan baik dan ikatan antarfasa antara bahan pengisi alfa selulosa dan matriks berupa pati tapioka dan PVAc masih kurang.
PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE MENGGUNAKAN PATI DENGAN PENAMBAHAN KATALIS ZnO DAN STABILIZER GLISEROL Muhammad Ravi Bachtiar Saputra; Edy Supriyo
Pentana: Jurnal Penelitian Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.621 KB)

Abstract

Masalah utama dunia saat ini adalah masalah sampah plastik. Alasan utamanya adalah plastik konvensional dibuat secara sintetis dari polimer berbasis minyak bumi dan tidak dapat terdegradasi di lingkungan, yang merupakan penyebab serius bagi lingkungan. Solusi dari masalah ini adalah membuat plastik dari polimer alam, yang dapat diperbarui dari segi kepraktisan. Bioplastik merupakan produk organik yang dapat mengurangi masalah sampah plastik yang tidak dapat terurai secara hayati.. Pada penelitian ini bioplastik akan dibuat dari pati. Pada penelitian berfokus pada pembuatan plastik biodegradable dengan menggunakan metode melt intercalation dan memakai metode rancangan penelitian faktorial design dengan variasi pati 10 dan 12 gram, ZnO 12% dan 15%,dan gliserol sebesar 5 dan 7 ml. Produk bioplastik dengan kondisi terbaik pada uji daya serap air yaitu pada variabel berat pati sebesar 10 gram, berat ZnO 12% dan volume gliserol 5 ml. Untuk sampel terbaik untuk degradasi dengan variasi 12 gram pati, 15% berat ZnO dan 5 ml gliserol. Sifat plastik yang didapat yaitu rata, elastis dan licin dengan warna putih bening
STUDI ANALISA LAJU KOROSI LOGAM ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN BIOINHIBITOR DARI EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis) DALAM LARUTAN H2SO4 Leonardus Perdana Setyo Wibowo; Edy Supriyo
Pentana: Jurnal Penelitian Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.879 KB)

Abstract

Korosi merupakan salah satu proses perusakan material karena adanya suatu reaksi antara logam dengan lingkungan. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Tetapi korosi logam tidak terbatas hanya pada Besi, karena akan banyak logam yang ternyata mengalami proses korosi juga salah satunya aluminium. Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara. Salah satu pencegahan korosi adalah dengan menggunakan inhibitor korosi yang dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan organik. Daun Teh Hijau (Camelia sinensis) mengandung tanin yang dapat digunakan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya korosi. Metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran kehilangan berat dengan analisa gravimetri. Inhibitor ini digunakan pada logam aluminium yang direndam dalam larutan H2SO4. Konsentrasi inhibitor dari ekstrak daun teh hijau adalah 50 ppm (part per million) dengan variasi waktu 15, 45, 60, 75, dan 90 menit.  Hasil pengujian FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi tanin pada permukaan baja yang telah diberikan inhibitor. Hasil pengujian weight loss memperlihatkan bahwa nilai laju korosi terendah didapat pada konsentrasi 50 ppm dalam lingkungan asam kuat sebesar 36,3 mpy dengan efisiensi inhibisi sebesar 46%.