Asep Novi Taufiq Firdaus
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRETCHING EXERCISE ANTAR WAKTU DIALISA TERHADAP SKOR FATIGUE PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD KABUPATEN CIAMIS Asep Novi Taufiq Firdaus; Agung Waluyo; Wati Jumaiyah
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i1.407

Abstract

Terapi penggantian ginjal (renal replacement therapy) merupakan salah satu terapi yang dipertimbangkan pada pasien penyakit ginjal kronik tahap akhir. Terapi penggantian ginjal dapat berupa dialisis dan transplantasi ginjal. Salah satu manifestasi klinik yang timbul akibat penyakit gagal ginjal kronik ini adalah fatigue. Fatigue adalah perasaan subyektif yang tidak menyenangkan berupa kelelahan, kelemahan, dan penurunan energi. Salah satu intervensi nonfarmakologis yang sering direkomendasikan sebagai alternatif untuk mengurangi fatigue pasien hemodialisa  adalah latihan fisik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh latihan fisik stretching excercise antar waktu dialisa terhadap skor fatigue. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental design dengan pendekatan pretest-posttest group design. Sebanyak 34 pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa terdaftar dalam penelitian ini, dibagi menjadi kelompok kontrol  (n=17) dan perlakuan (n=17). Hasil uji T menunjukan skor fatigue pada kelompok intervensi setelah diberikan intervensi latihan fisik stretching exercise dengan (p value = 0,001), sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rata-rata skor fatigue dengan (p value = 0,059). Terbukti adanya perbedaan yang signifikan rata-rata skor fatigue pada pengukuran pertama dan terakhir (nilai p=0,001). Disarankan untuk institusi pelayanan kesehatan perlu memfasilitasi diterbitkannya prosedur tetap tentang latihan fisik dan mengembangkan latihan fisik sebagai salah satu bagian dari program terapi dan rehabilitasi yang terintegrasi dalam asuhan keperawatan bagi pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PENGAPLIKASIAN 5M PASCA VAKSINASI SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 DI PLUMBON KABUPATEN CIREBON Hafidz Al Qodri; Fitri Alfiani; Asep Novi Taufiq Firdaus
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 10 No 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v10i02.3711

Abstract

The government's program in breaking the chain of spread of Covid-19, namely the implementation of the post-vaccination 5M policy (Washing hands, maintaining distance, wearing masks, avoiding crowds, and reducing mobility) is a follow-up effort from the previous movement, namely 3M (Washing hands, maintaining distance, and wearing a mask) which is set by the government in order to deal with cases of the spread of Covid-19. One of the factors causing community compliance in implementing 5M post-vaccination is the individual's perception. This study aims to determine the public's perception of the application of post-vaccination 5M as an effort to prevent covid-19 in the Plumbon, Cirebon Regency. The research method used is descriptive qualitative with a phenomenological approach.  The sampling technique used purposive sampling with a total of 8 informants.  Data were collected using interviews, documentation and observation.  Data analysis uses description, reduction, data presentation and conclusion drawing.  The validity of the data using triangulation of sources and methods. The results of the study obtained 5 main themes, namely: public knowledge about the covid-19 virus, public description of the covid-19 vaccination, public perception of the post-vaccination 5M policy, the impact of government policy regarding the post-vaccination 5M movement, public compliance with the implementation of government policies. The conclusion of this study is the perception that emerged in the community after vaccination was that 8 informants assumed that after the vaccine was given, they would be immune from Covid-19 transmission, so many of the informants began to ignore the government's recommendation regarding 5M post-vaccination.
Hubungan Asupan Antioksidan dengan Kejadian Sindrom Metabolik Remaja Obesitas Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Ari Yulistianingsih; Asep Novi Taufiq Firdaus
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13227

Abstract

Social distancing dan isolasi diri pada masa pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan asupan makan dan gaya hidup pada remaja. Peningkatan konsumsi makanan tinggi garam dan tinggi kalori serta penurunan aktivitas fisik mengakibatkan peningkatan angka obesitas sentral dan sindrom metabolik pada remaja. Asupan antioksidan berperan dalam mengurangi inflamasi pada kondisi obesitas sehingga dapat menurunkan angka sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hubungan asupan antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan selenium) dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas masa adaptasi kebiasaan baru. Penelitian ini menggunakan survei analitik melalui pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Cirebon. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling yang terdiri dari 46 siswa usia 15-18 tahun mengalami obesitas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rerata asupan vitamin C dan asupan selenium termasuk dalam kategori kurang. Asupan selenium berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas. Asupan selenium yang kurang berisiko 4,9 kali mengalami sindrom metabolik (p=0,023; OR=4,9; CI=1,16-21,02).
Defisiensi Vitamin D dan Penyakit Arteri Perifer pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium Akhir Asep Novi Taufiq Firdaus; Ari Yulistianingsih
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.22905

Abstract

Pasien penyakit gagal ginjal kronik cenderung mengalami defisiensi vitamin D akibat hilangnya protein dan zat gizi mikro selama dialisis. Vitamin D berperan dalam peningkatan produksi angiotension coverting enzyme-2 sehingga mengurangi kelebihan angiotensin II yang memiliki efek merugikan pada sistem kardiovaskular. Kekurangan vitamin D dan kerusakan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal kronik menyebabkan ketidakmampuan ginjal dalam mengaktivasi vitamin D sehingga mengakibatkan permasalahan pada sistem kardiovaskular salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAP). Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan defisiensi vitamin D dengan PAP pada pasien gagal ginjal kronik stadium akhir. Riset ini menggunakan metode penelitian cross-sectional yang dilaksanakan pada 24 subjek pasien gagal ginjal kronik stadium akhir di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon dengan melakukan pemeriksaan kadar serum vitamin D dan pengukuran skor ankle brachial index (ABI) untuk menilai adanya PAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hemodialisis yang mengalami defisiensi vitamin D memiliki skor ABI rendah sebanyak 40%, sedangkan pasien yang mengalami insufisiensi vitamin D memiliki skor ABI rendah sebanyak 53,3%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tidak ada hubungan antara defisiensi vitamin D dengan PAP pada pasien gagal ginjal kronik stadium akhir (p=0,228).