Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT Siska Sakti Angraini; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1375

Abstract

Penyakit tuberkulosis dapat dicegah dan disembuhkan, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu minimal enam bulan. Oleh sebab itu, kepatuhan berobat penderita TB sangat dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Motivasi Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian   descriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini pasien yang melakukan rawat jalan 6 bulan terakhir ( Januari-Juni ) terdiagnosa 35 penderita TB Paru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, jumlah sampel 35 orang. Penelitian   dilakukan pada bulan Desember 2019 sampai Januari 2020 di Puskesmas Talu Pasaman Barat. Data yang terkumpul kemudian di olah secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji chi- square dengan batas kemaknaan (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan  bermakna antara motivasi (P value =0,00) dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara motivasi dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Saran yang dapat diberikan kepada tenaga kesehatan yang mengelola program pengobatan dan penanggulangan TB Paru dapat mempertahankan dan meningkatkan  motivasi pasien TB Paru agar senantiasa mengontrol kepatuhan minum obat, supaya tidak terjadi putus obat dan resistensi.
PERAWATAN LUKA POST OPERATIF DI RUANG BEDAH R.S REKSODIWIRYO PADANG Rhona Sandra; Honesty Diana Morika; Siska Sakti Angraini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1621

Abstract

Peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat. Dalam hal ini bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan secara menyeluruh dengan melakukan perawatan luka yang  dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap. Perawatan luka ini merupakan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka, sehingga hari rawatan pasien menjadi lebih pendek, (Syamsudhidayat,2017). Pada  Pasien Post Operatif perawatan luka dilakukan sesuai prosedur dengan menerapkan prinsip steril untuk mencegah infeksi dan komplikasi serta meningkatkan proses penyembuhan luka. Kegiatan dari pengabdian ini adalah mengedukasi pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pada kasus  luka post operatif di Ruang Bedah R.S Reksodiwiryo Padang.  Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat antusias mendengarkan dan mencobakan dua  dari tahapan  prosedur perawatan luka post operatif  yaitu dengan mencuci tangan dan menggunakan handscoon dengan teknik steril yang merupakan salah satu tindakan dalam mencegah terjadinya infeksi. Kata kunci : Perawatan, Luka, Post Operatif 
PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING TERHADAP PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA Emira Apriyeni; Helena Patricia; Dwi Christina Rahayuningrum; Siska Sakti Angraini
Khidmah Vol 3 No 2 (2021): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v3i2.362

Abstract

Kota Padang merupakan daerah rawan bencana sehingga kasus Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) mengalami peningkatan. Remaja merupakan salah satu yang rentan mengalami PTSD karena masa remaja merupakan masa transisi yang penuh gejolak dan tidak stabil dengan berbagai perubahan fisik, fisiologis, kognitif, emosional, perilaku, sosial. Remaja yang berada di daerah rawan bencana menunjukkan nilai Psychological Well Being yang rendah dan akan berdampak pada kesehatan mental. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih perilaku remaja melalui Assertive Training (AT) agar menciptakan generasi remaja yang sehat jiwa. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi pada kelompok. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu remaja yang memiliki pshycological well being yang rendah. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan rata-rata pshycological well being setelah diberikan latihan asertif yang dilihat melalui hasil koesioner yaitu 9,25 dan pre test sebelum diberikan latihan asertif yaitu 5,19. Diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan sikap dan perilaku asertif serta kesejahteraan psikologis pada remaja.