Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Terapi Murottal Al-Qur’an Berpengaruh terhadap Stres Perawat pada Masa Pandemi Apriyeni, Emira; Patricia, Helena
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.3.2021.523-528

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menyebar secara cepat di seluruh dunia. Tingginya prevalensi kasus berdampak negatif pada kesehatan fisik dan psikologis terutama pada perawat. Dampak psikologis yang dialami salah satunya adalah stres. Mendengarkan murottal Al qur’an merupakan salah satu cara untuk menurunkan stres. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh terapi murrotal alqur’an terhadap stres perawat di masa pandemi. Jenis penelitian pre eksperiment dengan one group pre test and post test design. Penelitian dilakukan pada tahun 2020 di RSUD Dr. Rasidin Padang. Sampel penelitian berjumlah 18 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk menilai stress pada perawat sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, dan di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistic Wilcoxon test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata stres perawat sebelum diberikan terapi murottal al quran adalah 38.44, dan setelah diberikan terapi adalah 25.39. Hasil bivariat didapatkan perbedaan rata-rata stres perawat sebelum dan sesudah intervensi adalah 9.50 dengan hasil uji statistik nilai p=0,000 berarti adanya pengaruh terapi murottal al-qur’an terhadap stres perawat. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh terapi murrotal alqur’an terhadap stres perawat di masa pandemi.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA CAREGIVER KLIEN SKIZOFRENIA Helena Patricia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 1 (2018): JIK- April Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.829 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i1.55

Abstract

Process of caring clients with schizophrenia impact stressful situations, caregiver unpreparedness in dealing with these issues impact on the quality of life. The decrease caregiver quality of life is influenced by several factors, including the caregiver characteristics that includes age, gender, marital status, education level, occupation, income, and caregiver relationships with clients. This study aims to determine the relationships between characteristics and quality of life among caregivers. Design of this research is descriptive analytic with cross sectional study on 186 caregiver with convenient technique sampling. Data were collected by The the World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) questionnaire. The results showed most of caregiver are woman (62,9%), middle aged adult  (35,5%), married (67,7%),  Junior high school  (38.2%), do not have a job (67,2%), income below the minimum wage  (70,4%), parents of clients with schizophrenia (33,9%), and more than half respondents feel low quality of life  (53,2%). Chi-square statistics shows the significant relationship between age ( 0.033 ), gender ( 0.033 ), marital status ( 0,000 ), education level ( 0,001 ), jobs ( 0,000 ), income ( 0,002 ) ,and the relationship between caregiver with clients ( 0,002 ) with the caregiver's quality of life. Suggestions for the Mental Hospital Tampan Pekanbaru to improve nursing services comprehensively for clients and family,such as health education programs.ABSTRAK Proses merawat klien skizofrenia menciptakan situasi yang penuh stress, ketidaksiapan caregiver dalam menghadapi masalah ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Penurunan kualitas hidup caregiver dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya karakteristik caregiver yang meliputi usia, jenis kelamin, status marital, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan hubungan caregiver dengan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik caregiver dengan kualitas hidup pada caregiver. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study pada 186 caregiver dengan convenient technique sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan (62,9%), usia tahap dewasa pertengahan (35,5%), menikah (67,7%),  pendidikan SMP (38.2%), tidak bekerja (67,2%), penghasilan dibawah UMR (70,4%) dan merupakan orang tua dari klien skizofrenia (33,9%), serta lebih dari setengah responden merasakan kualitas hidup yang rendah (53,2%). Uji statistik chi-square membuktikan adanya hubungan signifikan antara usia (0,033), jenis kelamin (0,033), status marital (0,000), tingkat pendidikan (0,001), pekerjaan (0,000), penghasilan (0,002), dan hubungan caregiver dengan klien (0,002) dengan kualitas hidup caregiver. Saran untuk Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa secara komprehensif terhadap klien dan keluarga, berupa program pendidikan kesehatan terutama untuk kelompok caregiver yang beresiko. Kata Kunci :   Kualitas hidup, karakteristik caregiver, skizofrenia
THE RELATIONSHIP BETWEEN PERSONALITY AND PSYCHOLOGICAL WELL BEING TOWARD ADOLESCENTS IN DISASTER-PRONE AREAS IN PADANG CITY Helena Patricia; Chamy Rahmatiqa; Emira Apriyeni
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 9 No 2 (2020): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan July-December 2020
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v9i2.203

Abstract

Abstract Background: Indonesia, particularly Padang City, West Sumatra, is a prone-area toward natural disasters related to geographical, geological and demographic conditions. Natural disasters give a very significant impact on physical, psychological and social. The psychological impact that most often appears in disaster cases is Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). One who is prone to experiencing PTSD is adolescents. To prevent PTSD from occurring, good psychological well-being is needed. The factors that influence psychological well-being is personality. Objectives: This study aimed to analyze the relationship of personality with psychological well-being toward adolescents in disaster-prone areas in padang city Methods: This study is an analytical study with a cross sectional approach. This research was conducted in three disaster-prone districts in Padang City, namely North Padang, South Padang, and Koto Tangah. Data were collected through distributing questionnaires to 156 adolescents who were selected by purposive sampling. Data were collected by questionnaire and analyzed descriptively using univariate analysis,and bivariate analysis with chi square test. Results: The results of this study found that 85 respondents (54.5%) had low psychological well-being, and 108 respondents (69.2%) had introverted personality types. The results of the bivariate analysis found a relationship between personality toward psychological well-being with 0.010 P value. Conclusion: The results found that there was a relationship between personality toward psychological well-being adolescents in disaster-prone areas in Padang City. It is recommended for adolescents, parents and teachers to pay attention about the personality and support the students so that adolescents have high psychological well-being. Keywords:Psychological well-being, personality, Adolescent, Disaster-prone area.
UPAYA MENGATASI INSOMNIA DENGAN AROMATERAPI BIJI PALA (MYRITICA FRAGRANSHOUTT) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN Emira Apriyeni; Helena Patricia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1064

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada lansia adalah insomnia.  Aroma terapi merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia, Salah satu jenis tanaman obat adalah tanaman pala (Myristica Fragrans). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin pada tanggal 27 Meret 2021 sampai dengan tanggal 3 April 2021 pada 12 orang lansia yang mengalami gangguan tidur dari hasil studi awal. Kegiatan Pengabmas dilakukan dengan cara pengukuran derajat insomnia dengan Instrumen Insomnia Rating Scale sebelum diberikan perlakuan, lalu Lansia diberikan Penyuluhan tentang Pencegahan Insomnia, dilanjutkan dengan pemberian Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) selama 7 hari berturut turut sebelum tidur, lalu dilakukan pengukuran akhir untuk mengetahui derajat insomnia lansia setelah tindakan. Hasil yang didapatkan adalah rata rata derajat Insomnia lansia sebelum diberi penkes dan perlakuan adalah 24,11 dan rata rata derajat Insomnia lansia setelah diberi penkes dan perlakuan dengan Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) adalah 14,22, hasil uji statististik dengan Dependent T tes didapatkan p value 0,001 yang artinya ada pengaruh Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) terhadap derajat Insomnia Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. Hasil pengabmas ini diharapkan menjadi acuan bagi perawat di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk menerapkan penggunaan aromaterapi sebagai alternatif mengatasi masalah insomnia pada lansia.Kata Kunci: Insomnia, tanaman pala (Myristica Fragrans), lansiaOne of the health problems that often arise in the elderly is insomnia. Aromatherapy is a complementary therapy that can be used to treat insomnia. One type of medicinal plant is the nutmeg plant (Myristica Fragrans). This community service was carried out at the Tresna Werda Social Home (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin on 27 Meret 2021 to 3 April 2021 on 12 elderly people who experienced sleep disorders from the results of the initial study. Community service activities are carried out by measuring the degree of insomnia with the Insomnia Rating Scale instrument before being given treatment, then the elderly are given counseling on the prevention of insomnia, followed by giving nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) for 7 consecutive days before going to bed, then the final measurement is done to determine the degree. elderly insomnia after action. The results obtained were the average degree of insomnia in the elderly before being given health and treatment was 24.11 and the average degree of insomnia in the elderly after being given the medicine and treatment with Nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) was 14.22, the results of statistical tests with Dependent T test p value 0.001 which means that there is an effect of nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) on the degree of elderly insomnia in PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. The results of this community service are expected to be a reference for nurses at PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin to implement the use of aromatherapy as an alternative to overcome insomnia in the elderly.  Keywords: Insomnia, nutmeg (Myristica Fragrans), the elderly
SEHATWARGA (Sehat Jiwa Se-Keluarga) Helena Patricia; Emira Apriyeni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.465

Abstract

Caregiver pasien skizofrenia biasanya mengalami permasalahan baik fisik, psikologis,dan financial yang akan berdampak pada kualitas hidupnya. Salah satu program untukmeningkatkan kualitas hidup caregiver dengan program SEHATWARGA (Sehat JiwaSe-Keluarga). Kegiatan ini di laksanakan di ruangan Poliklinik Rumah Sakit Jiwa ProfHB Saanin Padang pada bulan November 2018 pada caregiver pasien skizofrenia.Kegiatan di awali dengan pengukuran kulatitas hidup menggunakan kuesionerWHOQOL (Word Health Organisation Quality of LIfe dilanjutkan dengan pemberianpenyuluhan kesehatan tentang kualitas hidup dan tentang cara merawat anggotakeluarga dengan szikofrenia. Hasil kegiatan didapatkan bahwa dari 28 orang caregiversebanyak 68% (19 orang) memiliki kualitas hidup yang buruk, dan hanya 32 % (9 orang)caregiver yang memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil pretest menunjukkan rata ratapengetahuan caregiver sebelum penyuluhan adalah 6,4 dan posttest adalah 8.9. Dapatdisimpulkan adanya peningkatan pengetahuan caregiver tentang kualitas hidup dantentang cara merawat anggota keluarga dengan szikofrenia yang akan meningkatkankualitas hidupnya. Di sarankan agar program SEHATWARGA (Sehat Jiwa Se-Keluarga)dilaksanakan rutin oleh perawat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padangagar meningkatkan kualitas hidup Caregiver pasien skizofrenia.
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA IMPROVEMENT OF ELDERLY SLEEP QUALITY Helena Patricia; Emira Apriyeni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.807

Abstract

Lanjut usia mengalami perubahan–perubahan fisik, psikososial dan spiritual dan salah satunya adalah perubahan pola tidur. Gangguan tidur banyak terjadi pada lansia dan berpengaruh pada kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk akan berdampak pada gangguan memori, depresi, dan penurunan kualitas hidup. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu relaksasi otot progresif. Kegiatan dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin pada bulan Januari 2020. Kegiatan diawali dengan pengukuran kualitas tidur dengan kuesioner Pittsburg Quality of Sleep Index (PSQI), kemudian pemberian penyuluhan kesehatan dengan dua topik yaitu tentang gangguan tidur dan cara meningkatkan kualitas tidur lansia. Pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif untuk meningkatkan kualitas tidur lansia dengan cara demontrasi, dan diakhiri dengan posttest yaitu dengan pengukuran kualitas tidur masing masing lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin dengan alat ukur kuesioner Pittsburg Quality of Sleep Index (PSQI). Hasil dari kegiatan dari 16 orang lansia yang sebelum dilakukan kegiatan terdapat 6 orang yang mengalami kualitas tidur yang sangat kurang, dan 10 orang lainnya mengalami kualitas tidur yang kurang, menjadi meningkat setelah dilakukan kegiatan menjadi 7 orang dengan kualitas tidur baik dan 9 orang lainnya mengalami kualitas tidur kurang. Dapat disimpulkan adanya peningkatan kualitas tidur lansia setelah diberikan penyuluhan dan terapi relaksasi otot progresif. Di sarankan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif dapat terus berlanjut sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur lansia yang mengalami gangguan tidur.
TIPA LANSIA SEHAT, MANDIRI DAN BAHAGIA TANPA STRESS Veolina Irman; Helena Patricia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.569

Abstract

Bertambahnya usia, struktur dan fungsi sitem tubuh manusia berubah, baik itu fisik, mental, sosial dan emosional. Hal ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di usia lanjut. Psikologis penuaan yang berhasil dicerminkan pada kemampuan individu lansia beradaptasi terhadap kehidupan fisik, sosial dan emosional serta mencapai kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Karena perubahan dalam pola hidup tidak dapat dihindari sepanjang hidup, individu harus memperlihatkan kemampuan untuk kembali bersemangat.Lansia yang sakit akan mengancam kemandirian dan kualitas hidup dengan membebani kemampuan melakukan perawatan personal dan tugas sehari-hari. Oleh sebab itu perlu untuk diberikannya penyuluhan kesehatan dengan topik “Lansia sehat, mandiri dan bahagia tanpa stress” agar diharapkan lansia mampu mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup untuk mencapai kesejahteraan lansia.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN PELAKSANAAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS harmawati harmawati; Helena Patricia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.770

Abstract

Data rekam Medik di Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh tercatat pada tahun  2019 terjadi peningkatan kasus dengan jumlah sebanyak 143 orang. DM memiliki dampak sangat berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi, seperti  kematian, kecacatan, dan amputasi tungkai kaki. Oleh karena itu diperlukan usaha pengendalian seperti Perawatan kaki yang baik mampu menurunkan kasus kecacatan.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan senam kaki melalui media audio visual terhadap pengetahuan pelaksanaan senam kaki pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas kumun kota sungai penuh tahun 2020. Jenis Penelitian ini adalah Pre Experimental dengan rancangan one group prestest and posttest design. Sampel berjumlah 16 responden  diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui media audio visual adalah  4, 175, rata-rata pengetahuan  responden sesudah pendidikan kesehatan melalui audio visual adalah 11,00. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan pelaksanaan senam kaki di wilayah kerja Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh  tahun 2020. Diharapkan petugas kesehatan  dapat meningkatkan pengetahuan pasien dengan media audio visual tentang pelaksanaan senam kaki sehingga meningkatkan pengetahuan pasien dalam melaksanakan senam kaki secara mandiri.
HUBUNGAN BEBAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN CAREGIVER DALAM MERAWAT KLIEN SKIZOFRENIA Helena Patricia; Dwi Christina Rahayuningrum; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 10, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.592 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v10i2.449

Abstract

ABSTRAK Puskesmas Naras merupakan angka tertinggi untuk gangguan jiwa dibandingkan dengan gangguan jiwa yang ada di Puskesmas yang ada di kota Pariaman. Banyaknya keluarga yang tidak mampu merawat anggota keluarganya dengan skizofrenia disebabkan karena beban keluarga yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2018.Penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Naras kota Pariaman pada bulan Agustus 2018. Populasi adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia sebanyak 66 orang dengan sampel penelitian diambil secara totalsampling. Hasil analisis menunjukkan 54,5% mengalami beban sedang, 56,1%memiliki kemampuan yang kurang baik dalam merawat klien skizofrenia. Terdapat hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman, dengan p value 0,016.Dari hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa terdapat hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2018. Untuk itu kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi dan penyuluhan yang lebih banyak tentang gangguan jiwa khususnya pada keluargayang anggota keluarganya menderita gangguan jiwa. Kata kunci                  : Beban Keluarga; Kemampuan Caregiver; Skizofrenia ABSTRACTNaras Health Center is the highest number for mental disorders compared to mental disorders in Puskesmas in the city of Pariaman. The number of families who are unable to care for their family members with schizophrenia is caused by a high family burden. The purpose of this study was to determine the relationship of family burden with the caregiver's ability to treat schizophrenic patients in the working area of Naras Health Center Pariaman City in 2018. This research is a descriptive analytic study using cross sectional method. This research has been carried out at Naras Public Health Center in Pariaman City and the time of the research was carried on August 2018. The population in this study was the whole family of schizophrenic patients, as many as 66 people with the study sample taken in total population.The results of this study showed that 54.5% had a moderate burden, 56.1% have poor skills in treating schizophrenia clients. There is a family burden relationship with the caregiver's ability to treat schizophrenic patients in the Naras Community Health Center in Pariaman City), with a p value of 0.016. From the results of this study it can be concluded that there is a family burden relationship with the caregiver's ability to care for schizophrenic patients in the Naras Health Center working area Pariaman City in 2018. For that to the health workers to provide more information and counseling about mental disorders, especially in families family members suffer from mental disorders.Keywords         : Family Expenses, Caregiver Ability,schizophrenic
Karakteristik, Beban, dan Kualitas Hidup pada Caregiver Klien Skizofrenia Helena Patricia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v9i1.124

Abstract

Proses merawat klien skizofrenia menciptakan situasi yang penuh stress, ketidaksiapan caregiver dalam menghadapi masalah ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Penurunan kualitas hidup caregiver dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya beban caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (jenis kelamin, usia, status marital, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan hubungan klien - caregiver), beban dengan kualitas hidup pada caregiver. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study pada 186 caregiver dengan convenient technique sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner The Zarit Burden Interview dan World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan semua karakteristik responden dengan beban dan kualitas hidup, ada hubungan antara beban dan kualitas hidup, ada hubungan beban dengan semua dimensi kualitas hidup (kualitas kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan hubungan dengan lingkungan), serta ada hubungan antara dimensi benban ( beban mental dan sosial) dengan kualitas hidup. Hasil uji multivariat dengan Regresi Logistik Ganda menunjukkan bahwa status marital paling besar pengaruhnya dalam hubungan antara beban dengan kualitas hidup caregiver klien skizofrenia. Saran untuk Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa secara komprehensif terhadap klien dan keluarga, berupa program pendidikan kesehatan.