Benny Wantouw
Universitas Sam Ratulangi

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PREVALENSI OBESITAS PADA SISWA SMP NEGERI I TALAWAAN Sumampow, Joyke; Tendean, Lydia; Wantouw, Benny
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Overweight merupakan perwujudan dari ketidakseimbangan metabolisme energi yang melibatkan penimbunan lemak tubuh yang sedikit berlebih. Obesitas merupakan kelebihan berat badan yang sudah masuk dalam kategori yang parah, dimana penimbunan lemak tubuh sudah sangat berlebih. Overweight dan obesitas sama-sama berhubungan dengan penyakit baik secara medis maupun psikososial. Resiko yang besar kegemukan terhadap kesehatan dikemudian hari perlu intervensi mendesak untuk peningkatan aktifitas fisik, perubahan pola makan yang sehat serta dukungan bagi para remaja dari semua pihak sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas pada anak sekolah di SMP Negeri I Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan studi cross sectional ntuk meneliti prevalensi obesitas pada anak sekolah di SMP Negeri I Talawaan, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini melibatkan 55 sampel siswa dari total 120 siswa dengan perempuan lebih besar (56,4 %), usia terbanyak 14 tahun (50,9 %). Pemeriksaan IMT sampel penelitian ditemukan sebanyak 9 sampel dengan IMT 25-29,9 dan 1 sampel > 30. Dapat disimpulkan bahwa 10 siswa (18,2 %) tergolong obesitas dengan IMT diatas 25. Kata Kunci: Siswa, Obesitas, Prevalensi
DISFUNGSI EREKSI SECARA DINI Sumampouw, Anastasia Maria; Tendean, Lydia; Wantouw, Benny
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidak mampuan organ reproduksi pria untuk melakukan hubungan seksual akibat tidak terjadinya ereksi pada penis. DE merupakan masalah yang signifikan dan umum dibidang medis, merupakan kondisi medis yagn tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun prevalensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pria dengan diabetes, penyakit jantung iskemik dan penyakit vaskuler perifer lebih banyak menderita DE. Dengan mengetahui penyebab DE secara dini, pengobatan data diberikan secara dini, dan kemungkinan fungsi tubuh reversibel, fungsi seksual menjadi lebih baik dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. Metode penulisan ini adalah merangkum dari berbagai referensi dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil penelusuran kepustakaan ditemukan bahwa gangguan disfungsi ereksi paling umum terjadi pada pria di segala usia, etnis dan latar belakang budaya dan diperkirakan mempengaruhi 322 juta pada 2025. Kondisi DE meningkat dengan umur. DE merupakan tanda awal dari beberapa penyakit tertentu, adanya kondisi medis yang mendasari disfungsi efeksi yang dapat menggangu berbagai aspek hidup pasien, termasuk kualitas hidup dan hubungan interpersonal. Penanganan DE pertama kali dilakukan dengan cara pemberian Sildenafil (Viagra), jika tidak berhasil dilakukan pembedahan. Kesimpulannya adalah DE adalah ketidakmampuan organ reproduksi pria untuk melakukan hubungan seksual akibat tidak terjadinya ereksi enis. Penanganan DE secara dini perlu ditindak lanjuti terutama penyakit sistemik. Sildenafil siltrat (Viagra) merupakan terapi vasoaktif yang dapat menangani DE secara dini.  Kata Kunci: Pria, Disfungsi Ereksi, Penanganan Dini
PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Dja’afara, Ayu L.; Wantouw, Benny; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.9416

Abstract

Abstract: Coffee contains caffeine which acts to increase cyclic adenosine monophosphate (cAMP) production in order to stimulate the motility of spermatozoa. Smoking affects the process of spermatogenesis, semen quality, and testosterone level. This study aimed to determine the effect of coffee on sperm quality of wistar rats exposed to cigarette smoke. This was a descriptive observational study. Samples were 6 wistar rats divided into 3 groups, each of 2 rats. The control group (P0) was exposed to cigarette smoke of 2 cigarettes/day. The P1 group was exposed to cigarette smoke (2 cigarettes/day) and was given 40 mg coffee solution; and the P2 group was exposed to cigarette smoke (2 cigarettes/day) and was given 80 mg coffee solution. The results showed that rats in P2 group showed increases and improvement in the spermatozoa concentration 70.9x106/ml, motility of spermatozoa category A by 55%, and morphologically normal spermatozoa by 55.5%. Conclusion: Coffee can improve the sperm quality of wistar rats Rattus norvegicus exposed to cigarette smoke.Keywords: cigarette, coffee, sperm qualityAbstrak: Kopi mengandung kafein yang berfungsi meningkatkan produksi siklik adenosin monofosfat (cAMP) yang merangsang gerakan spermatozoa. Rokok memengaruhi proses spermatogenesis, kualitas semen, dan kadar hormon testosteron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kopi terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar jantan yang diberi paparan asap rokok. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif. Sampel sebanyak 6 ekor tikus wistar jantan: 2 ekor tikus wistar jantan sebagai kontrol (P0) yang hanya diberi paparan asap rokok 2 batang/hari; 2 ekor tikus wistar jantan diberi paparan asap rokok 2 batang/hari dan 40 mg larutan kopi (P1); dan 2 ekor tikus wistar jantan diberi paparan asap rokok 2 batang/hari dan 80 mg larutan kopi (P2). Hasil penelitian memperlihatkan pada kelompok P2 terjadi peningkatan konsentrasi spermatozoa sebesar 70,9x106/ml, peningkatan motilitas spermatozoa kategori A sebesar 55% dan morfologi normal spermatozoa sebesar 55,5%. Simpulan: Kopi dapat meningkatkan kualitas spermatozoa tikus wistar jantan Rattus norvegicus yang diberi paparan asap rokok.Kata kunci: rokok, kopi, kualitas spermatozoa
PENGARUH PEMBERIAN ZINK TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Payaran, Kory Oktapiani; Wantouw, Benny; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5044

Abstract

Abstrak: Zink termasuk dalam golongan mikro mineral dalam tubuh untuk menjaga dan memperbaiki metabolisme tubuh. Zink berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, respon kekebalan,fungsi neurologis dan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zink serta mekanismenya terhadap kualitas spermatozoa mencit. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif yang dilakukan pada bulan November sampai Desember 2013 dengan menggunakan sampel sebanyak 24 ekor terdiri dari 6 ekor mencit sebagai kontrol (P0), 6 mencit diberi zink dengan dosis 10 mg (P1), 6 mencit dengan dosis 20 mg (P2) dan 6 mencit dengan dosis 30 mg(P3). Hasil penelitian ini didapatkan peningkatan konsentrasi spermatozoa pada kelompok perlakuan P3 sebesar 82,25 5, peningkatan motilitas spematozoa pada perlakuan kelompok P3 sebesar 64,05% dan morfologi normal spermatozoa pada kelompok perlakuan P3 sebesar 71, 81%. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa dengan pemberian dosis zink yang dinaikkan  maka akan meningkatkan kualitas spermatozoa mencit jantan yang meliputi konsentrasi, motilitas dan morfologi spermatozoa. Kata Kunci: zink, mencit jantan, kualitas spermatozoa.    Abstrak: Zinc belongs to micro mineral class, which is required by the body to keep and repair the body metabolism. Zinc has an importan role in growth and development, immunity, neurologic function, and reproduction. This study was carried out to find the effect of zinc on mice spermatozooa and it’s mechanism. This is an observational descriptive study which was conducted from November to December 2013. There were 24 mice used in this study, which were grouped into 4 different groups, each consists of 6 mice. The first one is the control group (P0), the second group (P1) was given 10 mg of zinc, the third group (P2) was given 20 mg of zinc, and the fourth group (P3) was given 30 mg of zinc. Result shows increased spermatozoa concentration in group P3­, as many as 82.25×105; increased spermatozoa motility in group P3, as much as 64.05%; and also spermatozoa’s normal morphology in group P3, as much as 71.81%. Based on our findings we concluded that greater zinc dosage will increase the quality of male mice’s spermatozoa, includes spermatozoa’s concentration, motility, and morphology. Keyword: zinc, male mice, the quality of spermatozoa.
PENGARUH APLIKASI CAHAYA TERHADAP SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) Iriandini, Junita; Tendean, Lydia; Wantouw, Benny
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.3233

Abstract

Abstrak: Cahaya merupakan bentuk stress fisik dan psikologis mengaktifkan respon sentral dan perifer sistem endokrin yang secara umum mengganggu proses spermatogenesis khususnya terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit terdiri dari konsentrasi, morfologi dan motilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi cahaya serta mekanismenya terhadap kualitas spermatozoa mencit. Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap di lakukan pada bulan November sampai Desember 2012 dengan menggunakan sampel sebanyak 27 ekor mencit selama 30 hari, masing-masing terdiri dari 9 ekor mencit sebagai kontrol, 9 mencit di beri pemaparan  cahaya sebanyak 4 lampu (12 volt) dan 9 mencit lainnya di beri pemaparan cahaya sebanyak 8 lampu (24 volt). Hasil dari peneltian ini didapatkan persentase motilitas pada 9 mencit perlakuan pertama  sebesar 25,22% abnormal dan pada perlakuan kedua 35,66% abnormal, konsentrasi spermatozoa pada perlakukan pertama 7,43x105 abnormal dan pada perlakuan kedua 6,45x105 abnormal, morfologi spermatozoa pada perlakukan pertama 57,88% abnormal dan pada perlakuan kedua 67,22% abnormal. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa pemberian cahaya lampu berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa mencit dalam hal ini motilitas, morfologi, konsentrasi dan semakin aplikasi cahaya di naikkan maka kualitas spermatozoa mencit akan menurun. Kata kunci : Cahaya, Stres, Kualitas Spermatozoa mencit.  Abstract: Light as a form of physical and psychological stress responses activated central and peripheral endocrine system in general interfere with the process of spermatogenesis especially the quantity and quality of the sperm of mice consisted of concentration, morphology and motility. The purpose of this study was to determine the effect of the application of the quality of light as well as the mechanism of spermatozoa of mice. Experimental studies with a completely randomized design done in November and December 2012 using 27 mice as a sample for 30 days, each consist of nine mice as a control, nine mice were given 4 lamp light exposure (12 volts) and 9 others mice were given a presentation by 8 light exposure (24 volt). The results of this study found that the percentage of motility in the first nine treated mice by 25.22% abnormal and in the second treatment 35.66% were abnormal; concentration of spermatozoa in the first treatment were  7.43X105 abnormal and the second treatment 6.45X105 were abnormal; morphology of spermatozoa in the first treatment were 57.88% abnormal and 67.22% abnormal in the second treatment. The conclusion of this study found that the provision of light affect the quality of spermatozoa of mice include motility, morphology, concentration; and the higher the light application, the lower the quality spermatozoa in mice will be. Keywords: Light, Stress, Spermatozoa Quality of mice
PENGARUH JAMU DENGAN Tribulus terrestris TERHADAP KUALITAS SPERMA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) Pelealu, Delano; Tendean, Lydia; Wantouw, Benny
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8861

Abstract

Abstract: It is known that Tribulus terrestris can improve sperm quality. One of the Indonesian traditional medicine, jamu, contains this Tribulus terrestris. This study aimed to investigate the effect of jamu containing Tribulus terrestris on sperm quality which consisted of concentration, motility, and morphology of spermatozoa of male wistar rats (Rattus norvegicus). This was an experimental study. Nine male wistar rats were randomly divided into 3 groups of 3 rats each: Group P0 (control), group P1 (given 5 mg of Tribulus terrestris), and group P2 (given 10 mg of Tribulus terrestris). This study was conducted for 52 days. The results showed that the spermatozoa concentration of P1 was 49x106 sperm/ml suspension and of P2 53x106 sperm/ml suspension; both were lower than of P0 (59x106 sperm/ml suspension). The sperm motility category (A+B) of P1 was 33% and of P2 (37%); both were lower than of P0 (45%). The motility category A was not found in P1 and P2. The percentage of spermatozoa with normal morphology of P1 was 45% and the abnormal ones was 55%, meanwhile in P2 there was 49% of normal sperm morphology and 51% of abnormal morphology. Conclusion: Jamu containing Tribulus terrestris had no effect in improvement of the sperm quality.Keywords: jamu, Tribulus terrestris, sperm qualityAbstrak: Tribulus terrestris dikenal sebagai bahan yang dapat memperbaiki kualitas sperma. Salah satu jenis jamu yang diproduksi di Indonesia mengandung Tribulus terrestris Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamu dengan Tribulus terrestris terhadap konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa tikus wistar jantan (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Sampel 9 ekor tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dibagi menjadi 3 kelompok yakni, kelompok P0 (kontrol); kelompok P1 (pemberian Tribulus terrestris 5 mg); dan kelompok P2 (pemberian Tribulus terrestris 10 mg). Penelitian dilakukan selama 52 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi spermatozoa P1 49x106 sperma/ml suspensi dan P2 53x106 sperma/ml suspensi lebih rendah dibandingkan P0 59x106 sperma/ml suspensi. Motilitas spermatozoa kategori A+B pada P1 (33%) dan P2 (37%) lebih rendah dibandingkan pada P0 (45%). Tidak ditemukan motilitas kategori A pada P1 dan P2. Morfologi spermatozoa normal pada P1 sebesar 45% dan abnormal 55%. P2 memiliki morfologi spermatozoa normal sebesar 49% dan abnormal 51%. Simpulan: Pemberian jamu dengan Tribulus terrestris tidak meningkatkan kualitas sperma yang mencakup konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa.Kata kunci: jamu, Tribulus terrestris, kualitas sperma
PENGARUH VASEKTOMI TERHADAP FUNGSI SEKSUAL PRIA Fitri, Mir'atul; Wantouw, Benny; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4589

Abstract

Abstract: Vasectomy in the community are still poorly understood, such as vasectomy can affect sexual function (sexual dysfunction). The purpose of this study was to determine the effect of vasectomy on male sexual function and the mechanisms of sexual function in men due to vasectomy. This study is a cross sectional analytic survey with a target population of men who have vasectomy totaling 67 people selected by proportional sampling of Manado City BKKBN January to August 2012. Instruments in this study using the questionnaire International Index Erectile Function (IIEF), the analysis of the data in this study using univariate analysis and Mann Whitney Sub Menu 2 Independent simple (SPSS 20 for Windows). The results, the majority of respondents aged > 35 years were 63 people (94.03%), elementary education as many as 48 people (62.34%), earning Rp. 500,000 - Rp. 1.000.000 by 47 people (70.1%), having more than one child as many as 64 people (95.5%), vasectomy contraceptive users with better sexual function by 56 people (83.60%), significant results statistics between vasectomy contraceptive users who have comorbidities, consuming drugs and having stress with sexual function. Contraception has no effect on male sexual function and sexual dysfunction occurs due to men having comorbidities, smoking and excessive alkohol consuming in the long term, drug users, and have excessive stress. Keywords: Vasectomy, Sexual Function, Male.     ABSTRAK: Vasektomi dikalangan masyarakat masih kurang dipahami, seperti vasektomi dapat berdampak terhadap fungsi seksual (disfungsi seksual). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh vasektomi terhadap fungsi seksual pria dan mekanisme fungsi seksual pada pria akibat vasektomi. Penelitian ini bersifat survei analitik pendekatan cross sectional dengan populasi target pria yang telah divasektomi berjumlah 67 orang dipilih secara proporsional sampling dari data BKKBN Kota Manado Januari-Agustus 2012. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner Indeks Fungsi Ereksi Internasional (IIEF), analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa Mann Whitney Sub Menu 2 Independent simple (SPSS 20 for Windows). Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden usia >35 tahun sebanyak 63 orang (94,03%), berpendidikan SD sebanyak 48  orang (62,34%), berpenghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebanyak 47 orang (70,1%), memiliki anak lebih dari satu orang sebanyak 64 orang (95,5%), pengguna kontrasepsi vasektomi dengan fungsi seksual baik sebanyak 56 orang (83,60%), hasil yang bermakna secara statistik antara pengguna kontrasepsi vasektomi yang memiliki penyakit penyerta, mengkonsumsi narkoba dan mengalami stres dengan fungsi seksual. Kontrasepsi vasektomi tidak berpengaruh pada fungsi seksual pria dan disfungsi seksual terjadi diakibatkan oleh pria memiliki penyakit penyerta, merokok dan mengkonsumsi alhokol dalam jangka waktu panjang dan volume berlebihan, pengguna narkoba, dan memiliki stress berlebihan. Kata kunci: Vasektomi, Fungsi seksual, Pria.
PERBEDAAN ANTARA EFEK PEMBERIAN VITAMIN C DAN VITAMIN E TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN SETELAH DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Sitohang, Astrid Giovani; Wantouw, Benny; Queljoe, Edwin de
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6608

Abstract

Abstract: Gaseous components of cigarette smoke have a potential to generate free radicals that can damage sperm. Vitamin C is water soluble and vitamin E is a fat-soluble antioxidant that is effective in dealing with free radicals. The aim of this research was to look at the differences between the effects of vitamin C and vitamin E on spermatozoa quality of male wistar rats (Rattus norvegicus) after exposure to cigarette smoke. Methods: This research used a completely randomized experimental design. The sample of the research were 15 male wistar rats which were randomly divided into 3 groups, i.e. group P0 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette without giving vitamin C and vitamin E, group P1 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette and vitamin C 1,8 mg / day and group P2 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette and vitamin E 1,44 mg / day. The treatment was given for 52 days. Results: The results of this research showed an increasing spermatozoa quality of group P1 and P2 compared with the group P0. The mean concentration of spermatozoa obtained on group P1 (78,78x106/ml) and group P2 (123,13 x106/ml). The mean motility of spermatozoa obtained on group P1 (72,00%) and group P2 (80,25%). The mean of normal morphology of spermatozoa obtained on group P1 (67,63%) and group P2 (74,00%). Conclusion: The conclusion from this research showed that there is a difference between spermatozoa quality of group treated with vitamin C and vitamin E after exposure to cigarette smoke, with vitamin E had an higher average on spermatozoa quality.Keywords: cigarette smoke, vitamin C, vitamin E, the quality of spermatozoaAbstrak: Latar Belakang: Komponen gas dari asap rokok berpotensi untuk menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak spermatozoa. Vitamin C yang larut dalam air dan vitamin E yang larut dalam lemak merupakan antioksidan yang efektif dalam mengatasi radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan efek antara pemberian vitamin C dan vitamin E terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan setelah diberi paparan asap rokok. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Sampel yang digunakan adalah 15 tikus wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok yaitu kelompok P0 yang mendapat perlakuan paparan asap rokok 2 batang tanpa pemberian vitamin C dan vitamin E, kelompok P1 dengan perlakuan pemaparan asap rokok 2 batang dan vitamin C 1,8 mg/hari dan kelompok P2 dengan perlakuan pemaparan asap rokok 2 batang dan vitamin E 1,44 mg/hari. Perlakuan diberikan selama 52 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas spermatozoa kelompok P1 dan P2 dibandingkan dengan kelompok P0. Rata-rata konsentrasi spermatozoa kelompok P1 didapatkan (78,78x106/ml) dan kelompok P2 (123,13 x106/ml). Rata-rata motilitas spermatozoa kelompok P1 (72,00%) dan kelompok P2 (80,25%). Rata-rata morfologi normal spermatozoa kelompok P1 (67,63%) dan kelompok P2 (74,00%). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa terjadi perbedaan kualitas spermatozoa antara pemberian vitamin C dan vitamin E setelah pemaparan asap rokok, dengan vitamin E memiliki rata-rata kualitas spermatozoa lebih tinggi.Kata kunci: asap rokok, vitamin C, vitamin E, kualitas spermatozoa
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN KB SUNTIK, IUD DAN IMPLANT DI DESA FIDY JAYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDA KECAMATAN WEDA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH PROPINSI MALUKU UTARA ., Nurfaidah; Wantouw, Benny; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1766

Abstract

Abstract: To optimize the health benefits of family planning, services should be combined with reproductive health services that have been provided. Prevention of maternal mortality and morbidity is the main reason the need for family planning services (KB). There are many other reasons, such as freeing women from anxiety to an unwanted pregnancy, physical or psychological disturbances due to unsafe abortion actions and the demands of social development to improving the status of women in society. With Research Objectives To determine the level of knowledge of mothers about family planning Injection, IUD and implants at the village health center Fidy Jaya Weda subdistrict middle of regency Halmahera province of North Maluku . Research of methods: The design used in this studyis a descriptive analytic with approachcross sectionala sample of 33 respondents, sampling techniques using total sampling. Data collection using questionnaires. Processing data using SPSS 20 are presented in the form of narrative and tables. Statistical test used was chi-square with the significant level of α = 0.05. Result of methods : knowledge level acceptor injection KB, IUD and Implant in category mother with good  knowledge used contraception injection there are 7 people (63,3%), contraception implant there are 2 people (18,2%) and contraception IUD 2 people (18,2). Be base on result test Chi-Square the result value p = 0,436 (p > 0,05). Conclusion: There is no relationship between level knowledge mother with used contraception device. Suggestion: specially midwife need to increase within give illumination according comprehensive to acceptor KB (family planning) injection, IUD and Implant. And at to acceptor KB within choose and used contraception that will choosy and used and active for follow illumination health for add to knowledge about health specially knowledge about KB. Keywords: mother’s knowledge, injection KB, IUD, implant.   Abstrak: Untuk mengoptimalkan manfaat KB bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan KB. Masih banyak alasan lain, misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan abortus yang tidak aman serta tuntutan perkembangan social terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat. Dengan Tujuan Penelitian Diketahui tingkat pengetahuan ibu tentang KB Suntik, IUD dan Implant di Puskesmas Desa Fidy Jaya Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Metode Penelitian : Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 33 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20 yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik, IUD dan Implant pada kategori baik yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 7 orang (63,3%), kontrasepsi implant sebanyak 2 orang (18,2%) dan kontrasepsi IUD 2 orang (18,2). Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,436 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi. Saran: Khususnya Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif kepada Akseptor KB suntik, IUD dan Implant. Dan pada para akseptor KB dalam memilih dan menggunakan kontrasepsi sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontrasepsi yang akan dipilih dan digunakan dan aktif untuk mengikuti penyuluhan kesehatan untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengetahuan tentang KB.Kata kunci: Pengetahuan Ibu, KB Suntik, IUD, Implant.
HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DENGAN INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU POST PARTUM DI RUANG VK IRINA D BLU RSUP PROF R.D. KANDOUMANADO Wowiling, Fransisca M.A.; Wantouw, Benny; Rottie, Julia
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1795

Abstract

Abstract: Early Initiation of Breastfeeding is the baby starts to suckle his own soon after birth, as long as the skin is left in contact with his mother, at least 1 hour after birth. How to initiate early breastfeeding baby was named after the breast crawl or crawl seek his own breast. This study aims to gain an overview of the relationship between knowledge and attitude of mothers VK (maternity) Prof Dr Irina D BLU. R.D. Kandou Manado. Design of this study used cross sectional method where the entire population is a normal post partum mothers in space VK (Maternity) Prof Dr Irina D BLU. R.D. Kandou Manado with a sample size of 30 responden. Data responde collected using questionnaires and observation sheets then the data presented preformance cross tabulation tables and chi square test with a significance level of 0.05. Based on the results of the study showed that of the chi square test results obtained ρ value ​> 0.05. It states that there is no correlation between knowledge and attitude with the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) in mothers post partum in space VK (maternity) Prof. Dr Irina D BLU R.D. Kandou Manado. Keywords: Knowledge and Attitude Post Partum Mom, Implementation of Early Initiation of Breastfeeding (IMD).     Abstrak: Inisiasi Menyusu Dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, asalkan dibiarkan kontak dengan kulit ibunya, setidaknya 1 jam setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara sendiri. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu post partum dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) di Ruang VK (bersalin) Irina D BLU RSUP Prof. R.D. Kandou Manado. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional dimana populasinya adalah keseluruhan ibu post partum secara normal di Ruang VK (Bersalin) Irina D BLU RSUP Prof. R.D. Kandou Manado dengan besar sampel 30 responden.Data dikumpulkan dari responde dengan menggunakan lembar kuisioner dan observasi kemudian data disajikan dalm tabel tabulasi silang dan uji chi square dengan derajat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji chi square didapatkan nilai ρ > 0,05. Ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) pada ibu post partum di Ruang VK (bersalin) Irina D BLU RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou Manado. Kata kunci: PengetahuandanSikapIbuPost Partum, Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).