Claim Missing Document
Check
Articles

INDIKASI INSEMINASI INTRAUTERINE AKIBAT FAKTOR PRIA Hododjojo, Edmont; De Queljoe, Edwin; Tendean, Obrien S
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inseminasi intrauterine/IUI merupakan salah satu prosedur yang banyak dipakai  di klinik fertilitas dan biasanya merupakan pilihan pengobatan pertama pada pasien-pasien dengan gangguan infertil, Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, infertilitas akibat faktor pria. Sebelum datangnya IVF dan ICSI, inseminasi donor terapeutik adalah satu-satunya pilihan perawatan yang dapat berjalan untuk pasangan dengaan infertilitas faktor pria yang berat. Inseminasi intrauterine/IUI menggunakan sperma suami telah dilakukan secara luas untuk menangani infertilitas dengan berbagai indikasi seperti faktor infertilitas pada pria. Oleh karena resiko terhadap timbulnya gangguan kesehatan yang rendah, pelaksanaan yang lebih mudah, biaya yang rendah, dan angka keberhasilan yang relatif tinggi, kesimpulannya IUI umumnya ditawarkan lebih dulu sebelum prosedur IVF yang memakan banyak biaya. Kata Kunci: Infertilitas pada pria,IVF,ICSI,Terapeutik,Gangguan kesehatan
PERBEDAAN KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) YANG DIBERIKAN VITAMIN C SETELAH PEMAPARAN ASAP ROKOK Claudia, Vergina; de Queljoe, Edwin; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4610

Abstract

Abstract: Vitamin C is an antioxidant that suppresses the oxidative stress caused by cigarette smoke purpose of this study demonstrate whether vitamin C can provide a different quality of sperm male mice Mus musculus L are given exposure to cigarette smoke. Methodology: The study subjects are 32 male mice Mus musculus L, which were randomly divided into 2 groups. The first group was the control group (K) who received treatment exposure from cigarette smoke without giving vitamin C and the second group is the treatment group (P) are given exposure from cigarette smoke and vitamin C dose of 0.40 mg / gBB /day. The treatment during 30 days, on day 31 the mice were terminated, and then examined the quality of spermatozoa motility of spermatozoa, sperm concentration and morphology of spermatozoa. Results: Test oneway ANOVA on the mean motility of spermatozoa showed Ma control group (47,38%), Mb (11,88%), Mc (18,13%), Md (22,63%) and the Ma treatment group (11.68%), Mb (17,04%), Mc (35,77%), Md (16,5%). The mean concentration of spermatozoa obtained 63,34x105/ml control group and the treatment group and the mean morphology of spermatozoa 81,75x105/ml control group showed normal morphology 50% and abnormal morphology 56,189% while the treatment group showed normal morphology 60% and 40% abnormal. Result from Oneway ANOVA test there are differences significant in the morphology of spermatozoa, concentration of spermatozoa, sperm concentration, and sperm morphology between groups (p <0,05). Conclusion: Vitamin C can improve the quality of spermatozoa after exposure to cigarette smoke. Keywords: ciggaratte, vitamin C, quality of spermatozoa.   Abstrak: Vitamin C merupakan  antioksidan yang menekan proses stres oksidatif akibat asap rokok Tujuan penelitian membuktikan apakah vitamin C dapat memberikan perbedaan kualitas spermatozoa mencit jantan Mus Musculus L yang diberi paparan asap rokok. Metodologi: Subyek penelitian 32 ekor mencit jantan Mus Musculus L, yang dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol (K) yang mendapat perlakuan paparan asap rokok tanpa pemberian vitamin C dan kelompok kedua yaitu kelompok perlakuan (P) yang diberi paparan asap rokok dan vitamin C dosis 0,40mg/gBB/hari. Perlakuan berlangsung selama 30 hari, pada hari ke-31 mencit tersebut diterminasi, kemudian dilakukan pemeriksaan kualitas spermatozoa yaitu motilitas spermatozoa, konsentrasi spermatozoa dan morfologi spermatozoa. Hasil: Uji oneway ANOVA pada rerata motilitas spermatozoa kelompok kontrol menunjukan Ma(47.38%), Mb(11.88%), Mc(18.13%), Md(22.63%) dan kelompok perlakuan Ma(11.68%), Mb(17.04%), Mc(35.77%), Md(16.5%). Rerata konsentrasi spermatozoa kelompok kontrol didapatkan 63.34x105/ml, dan kelompok perlakuan 81.75x105/ml dan rerata morfologi spermatozoa kelompok kontrol menunjukkan morfologi normal 50% dan morfologi abnormal 56,189% sedangkan kelompok perlakuan menunjukkan morfologi normal 60% dan abnormal 40%. Hasil Uji oneway ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan pada konsentrasi spermatozoa yaitu morfologi spermatozoa, konsentrasi spermatozoa, dan morfologi spermatozoa antar kelompok (p<0.05). Kesimpulan: Pemberian vitamin C dapat memperbaiki kualitas spermatozoa setelah pemaparan asap rokok. Kata kunci: Rokok, vitamin C, kualitas spermatozoa.
PENGARUH KELEBIHAN BERAT BADAN / OVERWEIGHT TERHADAP TERJADINYA DISFUNGSI SEKSUAL PRIA Husain, Annisa; Tendean, Lydia; Queljoe, Edwin de
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.10143

Abstract

Abstract: Overweight takes place due to non-proportional between consumed foods and physical activities. In developing countries, about 60% or about 10.6 million men in Asian countries suffered from overweight. Overweight may disturb sexual performance, which is erectile dis-function. The objective of this study is to determine the relationship between overweight and erectile dis-function. This study is classified as descriptive observational research. It has been conducted in Malalayang Bus Terminal Manado. Thirty (30) respondents, which are city transportation (mikrolet) drivers suffered from overweight, have been interviewed using questionnaire employing IIEF-5 (International Index of Erectile Function)questionnaire. The study reveals that the erectile function among 30 respondents, 21 respondents (70%) are categorized as normal, 4 respondents (13%) are slightly disturbed, and 5 respondents (17%) are slightly to moderate. It can be concluded that overweight influences men erectile function.Keywords: erectile dis-function and overweight.Abstrak: Overweight merupakan suatu permasalahn yang mendunia. Di negara berkembang, jumlah pria dengan overweight terbanyak berada di kawasan Asia yaitu 60% populasi atau sekitar 10,6 juta jiwa. Overweight dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan, termasuk didalamnya masalah dalam pemilihan jenis makanan, pola makan, porsi perkali makan dan tingkat aktivitas pada masing-masing individu. Kelebihan berat badan / overweight dapat menggangu kehidupan seksual pria dalam hal ini disfungsi ereksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kelebihan berat badan / overweight dengan disfungsi ereksi. Penelitian dilakukan di Terminal Malalayang, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, dengan jumlah sampel 30 orang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian obsevasional deskriptif. Fungsi ereksi dapat dinilai dengan menggunakan kuesioner IIEF-5 (International Index of Erectile Function). Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 pria overweight terdapat 21 orang (70%) normal, 4 orang (13%) denagn disfungsi ereksi ringan, dan 5 orang (17%) dengan disfungsi ereksi ringan-sedang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa overweight memiliki pengaruh terhadap terjadinya disfungsi ereksi pria.Kata kunci: disfungsi ereksi, overweight
PERBEDAAN ANTARA EFEK PEMBERIAN VITAMIN C DAN VITAMIN E TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN SETELAH DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Sitohang, Astrid Giovani; Wantouw, Benny; Queljoe, Edwin de
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6608

Abstract

Abstract: Gaseous components of cigarette smoke have a potential to generate free radicals that can damage sperm. Vitamin C is water soluble and vitamin E is a fat-soluble antioxidant that is effective in dealing with free radicals. The aim of this research was to look at the differences between the effects of vitamin C and vitamin E on spermatozoa quality of male wistar rats (Rattus norvegicus) after exposure to cigarette smoke. Methods: This research used a completely randomized experimental design. The sample of the research were 15 male wistar rats which were randomly divided into 3 groups, i.e. group P0 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette without giving vitamin C and vitamin E, group P1 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette and vitamin C 1,8 mg / day and group P2 was given exposure to smoke from 2 bars of cigarette and vitamin E 1,44 mg / day. The treatment was given for 52 days. Results: The results of this research showed an increasing spermatozoa quality of group P1 and P2 compared with the group P0. The mean concentration of spermatozoa obtained on group P1 (78,78x106/ml) and group P2 (123,13 x106/ml). The mean motility of spermatozoa obtained on group P1 (72,00%) and group P2 (80,25%). The mean of normal morphology of spermatozoa obtained on group P1 (67,63%) and group P2 (74,00%). Conclusion: The conclusion from this research showed that there is a difference between spermatozoa quality of group treated with vitamin C and vitamin E after exposure to cigarette smoke, with vitamin E had an higher average on spermatozoa quality.Keywords: cigarette smoke, vitamin C, vitamin E, the quality of spermatozoaAbstrak: Latar Belakang: Komponen gas dari asap rokok berpotensi untuk menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak spermatozoa. Vitamin C yang larut dalam air dan vitamin E yang larut dalam lemak merupakan antioksidan yang efektif dalam mengatasi radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan efek antara pemberian vitamin C dan vitamin E terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan setelah diberi paparan asap rokok. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Sampel yang digunakan adalah 15 tikus wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok yaitu kelompok P0 yang mendapat perlakuan paparan asap rokok 2 batang tanpa pemberian vitamin C dan vitamin E, kelompok P1 dengan perlakuan pemaparan asap rokok 2 batang dan vitamin C 1,8 mg/hari dan kelompok P2 dengan perlakuan pemaparan asap rokok 2 batang dan vitamin E 1,44 mg/hari. Perlakuan diberikan selama 52 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas spermatozoa kelompok P1 dan P2 dibandingkan dengan kelompok P0. Rata-rata konsentrasi spermatozoa kelompok P1 didapatkan (78,78x106/ml) dan kelompok P2 (123,13 x106/ml). Rata-rata motilitas spermatozoa kelompok P1 (72,00%) dan kelompok P2 (80,25%). Rata-rata morfologi normal spermatozoa kelompok P1 (67,63%) dan kelompok P2 (74,00%). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa terjadi perbedaan kualitas spermatozoa antara pemberian vitamin C dan vitamin E setelah pemaparan asap rokok, dengan vitamin E memiliki rata-rata kualitas spermatozoa lebih tinggi.Kata kunci: asap rokok, vitamin C, vitamin E, kualitas spermatozoa
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN SUHU PANAS Umar, Saiful Hi.; Queljoe, Edwin de; Tendean, Lydia
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.9415

Abstract

Abstract: High temperatures lead to oxidative stress which can decrease the quality of spermatozoa. Mangosteen rind contains polyphenols inter alia xanthones which have antioxidant properties. As free radical scavengers, the xanthones provide fast hydrogen atom movement into the lipid radicals and turn them into more stable forms. This study aimed to determine the effect of extract of mangosteen rind on wistar male sperm quality exposed to heat. This was an experimental study with a posttest randomized control group design. Samples were 6 wistar rats divided into 2 groups: group P0 was exposured to 400C of temperature; group P1 was exposured to the same temperature however the rats were given extract of mangosteen rind. The treatment was done for 52 days. The results showed that P1 group showed some improvement in the quality of spermatozoa with an average concentration of spermatozoa 76.5, x 106 mL, average percentage of motility 82.2%, average percentage of morphologically normal spermatozoa 81.7%, and average percentage of abnormal morphology 18.3%. Conclusion: Extract of mangosteen rind can increase and improve the spermatozoa quality (concentration, motility, and morphology) of wistar rats exposed to heat.Keywords: quality of spermatozoa, xanthones, exposure to heat, oxidative stressAbstrak: Suhu panas memicu terjadinya stres oksidatif yang dapat menurunkan kualitas spermatozoa. Kulit buah manggis memiliki kandungan polifenol yaitu xanthone yang memiliki sifat antioksidan. Xanthone sebagai antioksidan yaitu penangkal radikal bebas memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipid dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah manggis terhadap kualitas spermatozoa wistar jantan yang diberi paparan suhu panas. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan “post test randomized control group design”. Subyek penelitian sebanyak 6 ekor wistar yang terbagi menjadi 2 kelompok: kelompok P0 diberikan paparan suhu panas 400c, kelompok P1 diberikan paparan suhu sebesar 40°c dan ekstrak kulit buah manggis. Perlakuan dilakukan selama 52 hari. Hasil penelitian pada kelompok P1 menunjukkan perbaikan kualitas spermatozoa dengan rerata konsentrasi spermatozoa (76,5,x106 mL), rerata motilitas 82,2%, rerata morfologi normal spermatozoa 81,7%, dan rerata morfologi abnormal 18,3%. Simpulan: Pemberian ekstrak kulit buah manggis dapat meningkatkan kualitas spermatozoa (konsentrasi, motilitas, dan morfologi) dari wistar jantan Rattus norvegicus yang diberi paparan suhu panas.Kata kunci: kualitas spermatozoa, xanthone, paparan suhu panas, stres oksidatif
PERBEDAAN MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI JANTA (frisian holstein) SETELAH PEMBERIAN CAIRAN KRISTALOID-RINGER LAKTAT Yumte, Kristin; Wantouw, Benny; Queljoe, Edwin de
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1614

Abstract

Abstract :Spermatozoa motility is one of the benchmarks determining  Fertilisation, where energy is used for movement is influenced by energy sources such as fructose, and liquid electrolytes such as Na +, Ca +, Cl-, and lactate.This study aimed to assess the motility of spermatozoa after crystalloid fluid penembahan given Ringer's lactate. The design of this study is the correlation study with a sample of 4 bull testiclesData collected by differentiating cauda epididymis of bull testicles and Ringer's lactate given crystalloid fluid is then observed under a microscope. From the research that has been done on the motility of the results obtained after administration of Ringer's lactate infusion at 56.35% while the non-provision of 52.5%. Conclusion: The bull sperm have a progressive motility after having given crystalloid fluid Ringer's lactate. Keywords: Motility, Spermatozoa, Lactate    Abstrak: Motilitas  spermatozoa merupakan salah satu tolok ukur penentu kesangupan Fertilisasi, dimana energi yang digunakan untuk pergerakannya di pengaruhi oleh sumber energi seperti fruktosa, dan cairan elektrolit seperti Na+ ,Ca+ ,Cl-, dan laktat. Penelitian ini bertujuan untuk  menilai motilitas spermatozoa setelah diberikan penembahan cairan kristaloid ringer laktat. Desain penelitian ini adalah correlation study dengan jumlah sampel 4 testis sapi jantan. Data dikumpulkan dengan membeda cauda epididimis dari testis sapi jantan dan diberikan cairan kristaloid ringer laktat kemudian diamati dibawah mikroskop. Dari penelitian yang telah dilakukan di peroleh hasil motilitas setelah pemberian cairan infus ringer laktat sebesar 56,35% sedangkan tanpa pemberian sebesar 52,5%. Simpulan: Spermatozoa sapi jantan memiliki motilitas progresif setelah di berikan cairan kristaloid ringer laktat. Kata kunci: Motilitas, Spermatozoa, Laktat.
Uji Bioaktivitas Ekstrak Padina australis Dari Pesisir Pantai Molas Sulawesi Utara Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Zen, Nur Alfan Muhammad; de Queljoe, Edwin; Singkoh, Marina
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.10451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis. Metode yang digunakan dalam uji bioaktivitas adalah uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Pengujian bioaktivitas dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu seri konsentrasi ekstrak 30%, 60%, 90%, kontrol negatif (CMC 1%) dan kontrol positif (cotrimoksazole). Penentuan nilai MIC dengan analisis kekeruhan menggunakan spektrofotometer (ƛ630 nm) sedangkan nilai MBC dengan metode pour plate. Data hasil uji MBC dianalisis menggunakan ANOVA one way kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai MIC (Kadar Hambat Minimal) adalah konsentrasi 90%. Hasil analisa statistika ANOVA one way data uji MBC menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian ekstrak dengan total koloni yang tumbuh pada media NA. Uji Tukey menunjukkan bahwa ekstrak P. australis yang menunjukkan bioaktivitas terbaik terhadap S. epidermidis adalah konsentrasi 90% dengan selisih 631 koloni dengan konsentrasi 60% dan 658 koloni dengan konsentrasi 30%.  Total koloni yang tumbuh pada media NA dengan perlakuan konsentrasi ekstrak 90% adalah 31 koloni. Ekstrak etanol Padina australis memiliki bioaktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Nilai MIC ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis adalah konsentrasi 90%. Nilai MBC tidak diketahui dikarenakan pada pengujian lanjut (MBC) konsentrasi yang menunjukkan nilai MIC merupakan konsentrasi tertinggi yaitu 90% masih ditemukan koloni bakteri yang tumbuh pada media NA
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA L.KUNTH) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (GALLUR WISTAR) YANG DI INDUKSI KAFEIN Imbar, Agista; Queljoe, Edwin De; Rotinsulu, Henki
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPepper elder plant (Peperomia pellucida L.Kunth) is one of the plants that has the potential to cure various diseases, one of which is to reduce blood uric acid levels. The order contains chemical compounds namely flavonoids and saponins whose mechanism of action inhibits the activity of xantin oxsidase. The aim of this study was to determine the antihyperurismic activity of ethanol extracts of pepper elder plants (Peperomia pellucida L.Kunth) aginst male white rats wistar strain induced with caffeine. This research is experimental. Fifteen rats were divided into 5 treatment groups; each group consisted of 3 rats. The first group was the  negative control (K-) given CMC suspension, the second group was positive control (K+) given allopurinol, the three groups were 50mg dose variation groups, the four groups were 100 mg dose variation groups, and the five groups were variations a dose 200 mg. The rats were examined their fasting uric acid levels, then rats were induced by caffeine at dose 300 mg/kgBW. Orally. On the 6th day the uric acid level was examined and then treated according to the group for 9 days, the measurement of uric acid levels was done 3 days. The data obtained were then analyzed statistic using SPSS. Includes test (Levene), test (One sample kolmogrove smirnov-test), ANNOVA, kruskall wallis test. The results showed that the ethanolic extract of the pepper elder plant (Peperomia pellucida L.Kunth) could have a great effect on reducing hyperuricemia at a dose 200mg. Keywords: Antihyperuricemia, Peperomia pellucida L.Kunth.ABSTRAKSuruhan (Peperomia pellucida L.Kunth) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah dapat menurunkan kadar asam urat darah. Suruhan mengandung senyawa kimia yaitu flavonoid dan saponin yang mekanisme kerjanya menghambat aktivitas Xantin Oksidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas Antihiperurisemia ekstrak etanol tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida L.Kunth) terhadap tikus putih jantan galur wistar yang di induksi kafein. Penelitian ini bersifat eksperimental. 15 ekor tikus dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan masing- masing kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok pertama kelompok Kontrol negatif (K-) yang diberikan suspensi CMC, Kelompok kedua kontrol positif (K+) yang diberikan allopurinol, kelompok tiga kelompok variasi dosis 50 mg, kelompok empat kelompok variasi dosis 100 mg, dan kelompok lima kelompok variasi dosis 200 mg. Sebelumnya tikus dilakukan pemeriksaan kadar asam urat puasa, selanjutnya tikus diinduksi kafein dosis 300 mg. secara oral. Pada hari ke 6 diperiksa kadar asam urat kemudian dilakukan perlakuan sesuai kelompok selama 9 hari, pengukuran kadar asam  urat dilakukan 3 hari sekali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Meliputi uji (Levene), uji (One-Sample kolmogorove Smirnov-test), ANNOVA, uji kruskall wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida L.Kunth) dapat memberikan efek penurunan Hiperurisemia yang besar pada dosis 200 mgKata kunci: Antihiperurisemia, Peperomia pellucida L.Kunth.
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK DAUN SESEWANUA (CLERODENDRON SQUAMATUM VAHL.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS L.) Nangoy, Billy Nathaniel; Queljoe, Edwin De; Yudistira, Adithya
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTSesewanua leaves contain flavonoids which can be potentially as antidiabetic. Flavonoids reduce blood sugar levels by capturing free radicals that cause damage to pancreatic beta cells and inhibit pancreatic beta cell damage. The purpose of this study was to determine the effect of antidiabetic activity on the administration of Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) Leaf extracts in wistar white rats (Rattus norvegicus) induced by Aloxan. This type of research is a laboratory experiment using a completely randomized design. Test animals are grouped into 5 groups each consisting of 3 test animals. The negative control group (K-) was not treated, the positive control group (K +) was given metformin, groups 2, 3, and 4 were treated with different extract concentration of 200, 400, and 800 mg. Before the treatment was done the rats were examined the initial blood sugar level, then induced alloxan monohydrate 120 mg / kg BW intraperitonially (ip), and checked the blood sugar level on the 3rd day and continued with the administration of the leaf extracts of the animal every two days until the 14th day. The results showed that sesewanua leaf extracts with a concentration of 200, 400, and 800mg had a decreased activity in blood sugar levels from day 4 to day 14 with a decrease of 13.66 mg / dL in the concentration group 1, 43 mg / dL in the dose concentration 2, and 103 mg / dL in the concentration group 3.Keywords: Blood Glucose, Clerodendron squamatum Vahl., Flavonoids,  Rattus norvegicus ABSTRAKDaun sesewanua mengandung flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antidiabetes. Flavonoid menurunkan kadar gula darah dengan cara menangkap radikal bebas penyebab kerusakan sel beta pankreas dan menghambat kerusakan sel beta pankreas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek aktivitas antidiabetes terhadap pemberian ekstrak Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi Aloksan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap. Hewan uji dikelompokan dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 3 ekor hewan uji. Kelompok kontrol negatif (K-) tidak diberi perlakuan, kelompok kontrol positif (K+) diberikan metformin, Kelompok 2, 3, dan 4 diberi perlakuan dengan konsentras ekstrak yang berbeda-beda yaitu 200, 400, dan 800 mg. Sebelum perlakuan dilakukan tikus diperiksa kadar gula darah awal, kemudian diinduksi aloksan monohidrat 120 mg/kgBB secara intraperitonial (ip), dan diperiksa kadar gula darah pada hari ke-3 dan dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun sesewanua setiap dua hari sekali sampai hari ke-14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sesewanua dengan konsentrasi 200, 400 , dan 800mg memiliki aktivitas penurunan kadar gula darah dari hari ke-4 sampai hari ke-14 dengan penurunan sebesar 13.66 mg/dL pada kelompok konsentrasi 1, 43 mg/dL pada kelompok konsentrasi 2, dan 103 mg/dL pada kelompok konsentrasi 3.Kata Kunci: Clerodendron squamatum Vahl., Flavonoid, Glukosa Darah, Rattus norvegicus
UJI EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PINANG YAKI (ARECA VESTIARIA) TERHADAP CACING GELANG (ASCARIS LUMBRICOIDES) SECARA IN VITRO Roring, Tirza; Simbala, Herny; de Queljoe, Edwin
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Pinang Yaki (Areca vestiaria) is an endemic species of Sulawesi palm, which has unique characteristics that have been used as medicine , to treat various. Ethanol extracts of pinang yaki leaves contains tannin compounds that can inhibit the work of enzymes, interfere with digestive metabolic processes, and damage the worm cell membrane. This study aims to determine the anthelmintic effect of ethanol extract of pinang yaki leaves obtained from the Tomohon area against roundworms (Ascaris lumbricoides). The sample was extracted by maceration method using ethanol solvent. The test used ethanol extracts f pinang yaki leaves with a concentration of 5%, 10%, and 20%, respectively. The worms were incubated at a temperature of 37ºC, and examined for 24 hours at 6 hour intervals. The number of lysis worms and paralysis was recorded every 6 hours and the data were analyzed using the Kruskal Wallis test and continued using the Mann Whitney test. The results showed an anthelmintic effect of ethanol extracts of pinang yaki leaves on roundworms (Ascaris lumbricoides) in vitro.Keywords         : Anthelmintic, Ethanol extracts of areca leaf, Areca vestiaria, Ascaris lumbricoides  ABSTRAK Pinang Yaki (Areca vestiaria) merupakan jenis palem endemik Sulawesi yang memiliki karakteristik yang unik telah dimanfaatkan sebagai obat, untuk mengobati berbagai penyakit. Ekstrak etanol daun pinang yaki mengandung senyawa tanin yang dapat menghambat kerja enzim, mengganggu proses metabolisme pencernaan, serta merusak membran sel cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek antelmintik dari ekstrak etanol daun pinang yaki yang diperoleh dari daerah Tomohon terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode penelitian ini ialah eksperimen laboratorium dengan desain post test only control group. Pengujian menggunakan ekstrak etanol daun pinang yaki dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%. Cacing diinkubasi pada suhu 37ºC, dan diteliti selama 24 jam dengan interval waktu 6 jam. Jumlah cacing lisis dan paralisis dicatat setiap 6 jam dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan menggunakan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek antelmintik dari ekstrak etanol daun pinang yaki terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides) secara in vitro. Kata kunci      : Antelmintik, Ekstrak Etanol Daun Pinang Yaki, Areca vestiaria, Ascaris lumbricoides