Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Effect of Population Growth and Economic Factor to Conversion Function of Agricultural Land Supply Chain in North Aceh District Wesli, Wesli
International Journal of Supply Chain Management Vol 7, No 6 (2018): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Population growth and economic factors are the causes of changes agricultural land supply chain use in North Aceh District. The regional development requires land for housing, industry, trade and other purposes while land availability was constant, resulting in land conversion from the function of agricultural land supply chain to non-agricultural. The shifting of land use from 2012 to 2015 was significant in the reduced farm forestry 7,138 ha, agricultural estate 6,465 ha and Wetland area of 227 ha. The purpose of this study was to determine the significance of the effect of population growth and economic factors on the conversion of agricultural land supply chain into non-agricultural land supply chain. The method used was Quantitative Method by using Structural Equation Model (SEM). The results showed that population growth and economic factors affect the conversion of land from agricultural land supply chain to non-agricultural land supply chain, especially in urban areas. The shift in the dominant production area for housing, store shops because it is more profitable as a place of business in increasing peoples income but this causes the reduction of agricultural land supply chain as a support food support
ANALISIS JARINGAN PEMASARAN SAYURAN KUBIS DI PASAR SAYUR KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Wesli, Wesli; Masduki, Said; Arvianti, Eri Yusnita
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karangploso market is an area several vegetables that play a role in meeting the needs of consumers in the cabbage. Cabbage marketing network from farmers to consumers will determine the price of farmers, intermediaries and consumers. This study aims to examine the structure and behavior of the market, knowing cabbage marketing margins, and efficient marketing of cabbage in the vegetable market Karangploso. Data were obtained by direct interview and questionnaire with respondents ie farmers, collecting traders, retailers and consumers of cabbage. The method of analysis used in this research is descriptive quantitative. Quantitative methods use marketing margin and marketing efficiency analysis economically by calculating farmer's share. The results show that, there are three marketing networks, marketing margin shows that the longer the marketing network the higher the operational costs incurred. Pasar Karangploso merupakan pasar yang menjual beberapa jenis sayuran yang berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumen di antaranya kubis. Jaringan pemasaran kubis dari petani hingga konsumen akan menentukan besarnya harga di tingkat petani, pedagang perantara dan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur dan perilaku pasar, mengetahui marjin pemasaran kubis, dan efisien pemasaran kubis yang ada di pasar sayur Karangploso. Data diperoleh dengan wawancara langsung dan kuesioner dengan responden yaitu petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen kubis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif. Metode kuantitaf menggunakan analisis marjin pemasaran dan efisiensi pemasaran secara ekonomis dengan menghitung farmer?s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat tiga jaringan pemasaran, marjin pemasaran menunjukan bahwa semakin panjang jaringan pemasaran maka semakin tinggi biaya opersional yang dikeluarkan.
PENGARUH LIMBAH SERAT KULIT PINANG TERHADAP SERAPAN AIR DAN KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK Mul Muliadi Adi; wesli wesli wesli; aulia rahman aulia
TERAS JURNAL Vol 10, No 1 (2020): Volume 10 Nomor 1
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.634 KB) | DOI: 10.29103/tj.v10i1.252

Abstract

Paving block merupakan komposisi bahan bangunan yang dibuat dari paduan semen atau bahan perekat hidrolis, air, dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainya. Penambahan bahan lainya bisa berupa limbah alami atau limbah kimia dalam material paving block. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan limbah alami (serat pinang) dalam material paving block. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kulit pinang terhadap serapan air dan kuat tekan pada paving block. Metode penambahan serat kulit pinang dilakukan dengan cara subsitusi dari volume pasir, dengan panjang serat 1 - 3 cm, perbandingan komposisi 1Pc : 3Ps, faktor air semen 0.35, kalsifikasi mutu rencana mutu D. Variasi campuran serat yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%, dengan cetakan berukuran 8 x 8 x 11,6 cm dan slinder 15 x 30 cm, masing-masing varian memiliki 5 sampel. Pengujian dilakukan pada sampel berumur 28 hari. Dengan hasil rata-rata serapan air variasi 0% sebesar 9,57%, rata-rata serapan air variasi 5% sebesar 15,17%, rata-rata serapan air variasi 10% sebesar 15,56%, rata-rata serapan air variasi 15% sebesar 15,96%, rata-rata serapan air variasi 20% sebesar 16,65%. Nilai rata-rata kuat tekan variasi 0% sebesar 8,83 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 5% sebesar 7,44 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 10% sebesar 6,23 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 15% sebesar 5,13 MPa, rata-rata kuat tekan variasi 20% sebesar 4,20 MPa. Dari hasil pengujian menggambarkan bahwa, pengaruh pemanfaatan serat kulit pinang pada pembuatan paving block meningkatnya nilai serapan air dan menurunnya nilai kuat tekan. Kata kunci: paving block, serapan air paving block, kuat tekan paving block.
SURVEY INVESTIGASI DISAIN (SID) EMBUNG ALUE SAPI DI KABUPATEN ACEH UTARA Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 8, No 1 (2018): Vol 8 Nomor 1, Maret 2018
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1975.753 KB) | DOI: 10.29103/tj.v8i1.150

Abstract

Abstrak Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat atas sarana dan prasarana public. Salah satu kebutuhan masyarakat adalah tersedianya sumber air irigasi yang memadai untuk mengairi sawah. Embung Alue Sapi mempunyai luas genangan kurang lebih 4 Ha mengairi sawah seluas 500 Ha, Dalam beberapa tahun terakhir embung tersebut tidak lagi berfungsi karena telah terjadi kerusakan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Agar pelaksanaan perbaikan dapat sesuai sasaran, maka perlu dilakukan kajian jenis dan tingkat kerusakan sehingga akan diperoleh suatu gambar detail desain melalui Survey Investigasi Disain (SID). Tujuan investigasi disain untuk mengetahui kelayakan embung dalam melayani ketersediaan air persawahan bagi masyarakat. Debit kebutuhan air sebesar 0.65 m3/det, hal ini lebih kecil dari debit periode ulang 2 tahunan sebesar 0,784 m3/det, Untuk periode ulang 5 tahunan sebesar 1,036 m3/det, periode ulang 10 tahunan sebesar 1,203 m3/det dan periode ulang 25 tahunan sebesar 1,413 m3/det. Hal ini menunjukkan bahwa potensi air pada embung Alue Sapi cukup memadai, terjadinya masalah tidak berfungsinya embung disebabkan oleh kerusakan pada bagian dinding bangunan bendung, kerusakan pada pintu pembagi dan kurangnya kapasitas tampungan embung. Kata kunci: Investigasi, disain bangunan embung.  Abstract To improve the welfare of the community, the government meets the needs of the community for public facilities and infrastructure. One of the needs of the community is the availability of adequate sources of irrigation water to irrigate rice fields. Alue Sapi embankment has a pool area of approximately 4 ha irrigating 500 hectares of rice fields. In the last few years the reservoir has no longer functioned because of damage so it needs to be repaired. In order for the implementation of repairs to be in accordance with the target, it is necessary to study the type and level of damage so that a detailed design image will be obtained through the Design Investigation Survey (SID). The purpose of the design investigation is to determine the feasibility of a reservoir in serving the availability of paddy water for the community. Discharge of water needs is 0.65 m3 / sec, this is less than the annual 2-period return discharge of 0.784 m3 / sec, for an annual 5-year return period of 1.036 m3 / sec, a 10-year return period of 1.203 m3 / sec and a 25-year return period amounting to 1,413 m3 / sec. This shows that the water potential in the Alue Sapi reservoir is sufficient, the problem of the malfunctioning of the dam is caused by damage to the walls of the dam building, damage to the divider door and lack of reservoir capacity. Keywords: Investigation, design of reservoir buildings.
PENGARUH KADAR FILLER ABU BATU KAPUR DAN ABU TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC Muhammad Yacob; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.644 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.127

Abstract

Perkerasan jalan AC-BC yang terlalu dini rusak tidak sesuai dengan umur rencana biasanya di sebabkan oleh faktor beban berlebih dan mutu campuran aspal itu sendiri. Dewasa ini telah banyak diteliti tentang bahan pengisi (filler) dari material lokal yang banyak digunakan dan ramah lingkungan untuk memodifikasi sifat-sifat aspal dalam campuran aspal beton sehingga dapat memperbaiki kinerja perkerasan dari sisi nilai-nilai parameter Marshallnya. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kadar filler abu batu kapur (ABK) dan abu tempurung kelapa (ATK) pada perkerasan jalan AC-BC dengan metode Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi 3. Masalah yang ditinjau adalah karakteristik Marshall, dengan membandingkan perilaku campuran AC-BC yang menggunakan filler ABK dan ATK dengan campuran normal. Pada penelitian ini KAO yang didapatkan sebesar 6 % dan untuk benda uji dengan filler ABK dan ATK dengan variasi 100:0, 0:100, 25:75, 50:50,75:25. Hasil pengujian di laboratorium perbandingan nilai stabilitas menunjukkan nilai stabilitas yang didapat dari penggunaan filler ABK dan ATK dengan metode spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3 meningkat dibandingkan dengan tanpa ada penggunaan filler ABK dan ATK yaitu nilai stabilitasnya sebesar 1562,95 kg, sedangkan campuran normal sebesar 1430,19 kg. Untuk nilai density, VFWA, stabilitas, dan flow mengalami peningkatan pada semua variasi,  sedangkan nilai VMA, VITM, dan MQ mengalami penurunan dan masih dalam spesifikasi yang disayaratkan, selanjutnya untuk nilai durabilitas adalah sebesar 80,3%, nilai tersebut belum memenuhi nilai yang disyaratkan. Pada penelitian ini hanya pada variasi filler 25% ABK dan 75% ATK yang menunjukan seluruh nilai parameter Marshall telah memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3.
PENGGUNAAN ABU BATU BARA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC Zulfhazli Zulfhazli Abdullah; Wesli Wesli; Said Jalalul Akbar
TERAS JURNAL Vol 6, No 2 (2016): Volume 6 Nomor 2, September 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.174 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i2.95

Abstract

Abu batu bara terdiri dari partikel-partikel halus, gradasi dan kehalusan abu batu bara dapat memenuhi persyaratan gradasi untuk mineral filler. Penggunaa filler pada campuran aspal beton adalah untuk mengisi rongga dalam campuran, untuk mengikatkan daya ikat aspal beton, dapat meningkatkan stabilitas dari campuran aspal beton. Tujuannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai Parameter Marshall akibat pengaruh penggunaan abu batu bara sebagai pengganti filler dengan beberapa variasi campuran. Metode penelitian menggunakan Metode Marshall dengan rujukan Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 Revisi 2. Hasil penelitian didapat nilai Flow pada campuran aspal mengalami peningkatan pada kadar 25% abu batu bara nilai sebesar 3,30 mm dan kemudian meningkat sebesar 0,91% menjadi 3,33 mm pada kadar 50% abu batu bara,  kemudian terus meningkat seiring bertambahnya kadar abu batu bara seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam camputran,hal ini disebabkan nilai VIM dapat menerima kadar abu batu bara bertambah dan rongga dalam campuran bertambah licin.Sedangkan nilai stabilitas pada campuran aspal mengalami penurunan dimulai pada kadar 25% abu batu bara nilai stabilitas sebesar 1431 kg kemudian menurun sebesar 70,79% pada kadar 50% abu batu bara sebesar 1418 kg nilai stabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam campuran. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penggunaan butiran abu batu yang mengakibatkan film aspal menjadi tebal, sehingga fungsi aspal sebagai pengikat berubah menjadi pelicin dan akan menurunya nilai stabilitas.  
RELIABILITY-BASED APPROACH FOR RESIDUAL LIFE PREDICTION OF BRIDGES SUBJECTED TO EARTHQUAKE SHOCKS DEGRADATION Maizuar Maizuar; said jalalul akbar; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 9, No 1 (2019): Volume 9, Nomor 1, Maret 2019
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.729 KB) | DOI: 10.29103/tj.v9i1.189

Abstract

Structural degradation caused by sudden damaging extreme events (e.g. earthquake) has significant impact on residual life of bridges and ultimately the collapse of bridges. This paper presents a reliability-based approach of a bridge subjected to shock degradation caused by earthquake events. In particular, this study develops a numerical procedure for assessing time dependent probability of failure to estimate the residual life a bridge. Key factors that govern the residual life of a bridge (e.g., damage size caused by earthquake shocks and loss of initial structural capacity) were investigated. The results of study show that both damage size caused by earthquake shocks and loss of initial structural capacity are key factors that govern residual life of a bridge. Keywords: residual life, earthquake, shock degradation, bridge.
EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR Said Jalalul Akbar; Wesli Wesli; Burhanuddin Burhanuddin; Muammar Khadafi
TERAS JURNAL Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.585 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.125

Abstract

Jalan Banda Aceh-Medan Simpang Jalan Elak-Jembatan Alue Awe saat ini sangat padat arus lalulintas yang melintasi. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah pada lokasi tersebut telah didirikan beberapa gedung/bangunan penting sebagai fasilitas umum seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Rumah Sakit Umum kota Lhokseumawe, Politeknik Negeri dan pertokoan serta tempat-tempat usaha lainnya milik masyarakat. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah jalan tersebut masih mampu melayani lalulintas sehubungan dengan kondisi pada lokasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai LHR pada hari Rabu 930,71 smp/jam, hari Kamis 865 smp/jam dan hari Minggu 578,02 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan rata-rata 0,44 dan tingkat pelayanan termasuk pada katagori C yang bermakna bahwa Sp. Jalan Elak-Jembatan Alue Awe arus lalulintasnya masih stabil dan kecepatan makin terbatas. Hasil pengamatan langsug di lapangan mendekati dengan hasil penelitian yang berarti rencana pembangunan jalan dua jalur dua arah sudak layak untuk dilaksanakan.
Development of Soil & Water Assessment Tool Application In Krueng Aceh Watershed Review M Faisi Ikhwali; Nanda Savira Ersa; Alfin Khairi; Wisnu Prayogo; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 12, No 1 (2022): Volume 12 Nomor 1, Maret 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i1.703

Abstract

Abstract The problem of the water availability has become a global issue so that it needs a tool for water management such as the Soil and Water Assessment Tool (SWAT). This study aims to measure how far the uses and developments of the SWAT model in the Krueng Aceh watershed. This paper reviewed applications of SWAT Model in Krueng Aceh Watershed. The developments data were obtained from five publications. This study has limitations in assessing the performance of the SWAT developed in the Krueng Aceh watershed/sub-watershed because not all publications report on the calibration or validation process. From the search results, there is one modeling application that performs the calibration process with statistical parameters on a daily scale and the other three papers on monthly data. The availability of observation data has not had a long time series makes researchers face limitations in improving the model performances. Keywords: SWAT, Hydrological Model, Water, Soil  Abstrak Masalah ketersediaan air telah menjadi isu global sehingga diperlukan suatu alat untuk pengelolaan air seperti Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemanfaatan dan perkembangan model SWAT di DAS Krueng Aceh. Artikel ini mengulas penerapan Model SWAT di DAS Krueng Aceh. Data perkembangan diperoleh dari lima publikasi mengenai Model SWAT. Kajian ini memiliki keterbatasan dalam menilai kinerja SWAT yang dikembangkan di DAS/sub-DAS Krueng Aceh karena tidak semua publikasi melaporkan proses kalibrasi atau validasi. Dari hasil pencarian, terdapat satu aplikasi pemodelan yang melakukan proses kalibrasi dengan parameter statistik pada skala harian dan tiga aplikasi lainnya pada data bulanan. Ketersediaan data lapangan yang belum memiliki data time series yang panjang membuat peneliti menghadapi keterbatasan dalam meningkatkan perfoma model. Kata Kunci: SWAT, Model Hidrologi, Air, Tanah
PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN AIR MINUM MENGGUNAKAN APLIKASI WATERCAD V8-I Wesli Wesli; Fasdarsyah Fasdarsyah; Indra Kurniawan; Khairullah Yusuf; Said Jalalul Akbar; Maizuar Maizuar; Joni Arfiandi
TERAS JURNAL Vol 11, No 2 (2021): Volume 11 Nomor 2, September 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i2.554

Abstract

Abstrak Pelayanan kebutuhan air di wilayah IKK Bukit Oregon kurang memadai diduga jaringan pipa menjadi pokok masalahnya sehingga berdasar hal tersebut maka diperlukan evaluasi jaringan perpipaan air minum dan design dibuat dengan menggunakan software Aplikasi Watercad V8-I dan ingin diketahui seberapa besar kebutuhan debit pada proyeksi tahun 2030 termasuk kapasitas pompa dan jenis pipa transmisinya. Hasil pengamatan secara langsung di wilayah studi pada pelayanan terdapat permasalahan yang terjadi pada pipa transmisi, yaitu pipa dari intake (sumber air baku utama) menuju ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan di distribusikan ke masyarakat. Permasalahan yang terjadi adalah pipa induk tersebut mengalami kebocoran akibat umur teknis pipa yang sudah tua. Meningkatnya jumlah penduduk sama halnya semakin meningkatnya pemenuhan akan kebutuhan air bersih. Permasalahan tersebut harus ditanggulangi dengan pergantian pipa dengan jenis dan diameter yang tepat serta kapasitas pompa yang sesuai hasil menggunakan software Watercad V8-i. Dari hasil perhitungan analisa pertumbuhan penduduk pada tahun 2030 dengan jumlah pelanggan 96.770 jiwa kebutuhan air mencapai 102,476 liter/detik. Sistem transmisi menggunakan sistem pompa dengan kapasitas terpasang 90 liter/detik. Jenis pipa yang dipakai untuk pipa transmisi menggunakan pipa HDPE dengan diameter 350 mm. Kata kunci: evaluasi, air bersih, perpipaan, pompa, Watercad V8-i   Abstract The service for water needs in the IKK Bukit Oregon area is inadequate, it is suspected that the pipeline network is the main problem, so based on this, it is necessary to evaluate the drinking water piping network and the design is made using the Watercad V8-I application software and wants to know how much the demand for discharge in the 2030 projection includes pump capacity and type of transmission pipe. The results of direct observations in the study area on the service there are problems that occur in the transmission pipe, namely the pipe from the intake (main raw water source) to the Water Treatment Plant (IPA) which will be distributed to the community. The problem that occurs is that the main pipe has a leak due to the technical age of the pipe which is old. The increasing population is the same as the increasing fulfillment of clean water needs. These problems must be overcome by changing the pipe with the right type and diameter and the pump capacity according to the results using the Watercad V8-i software. From the calculation results of population growth analysis in 2030 with the number of customers 96,770 people, water needs reach 102,476 liters/second. The transmission system uses a pump system with an installed capacity of 90 liters/second. The type of pipe used for the transmission pipe uses HDPE pipe with a diameter of 350 mm. Keywords: evaluation, clean water, piping, pump, Watercad V8-i