Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Alat Pencatat Notasi Langkah dan Waktu Berjalan pada Pertandingan Catur dengan Tampilan Secara Wireless Gunawan Gunawan; Sigit Wijono; Hadian Satria Utama
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1 (2013): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.166 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v15i1.315

Abstract

Pertandingan catur dilakukan dengan menggerakkan notasi, langkah demi langkah dalam bentuk notasi dan menghentikan jam catur setelah gerakan terakhir. Desain perangkat perekaman langkah notasi dan menghentikan waktu berjalan dalam pertandingan catur dapat menampilkan notasi catur yang direkam dan menghentikan waktu berjalan secara otomatis dari setiap pemain. Hasil keluaran menunjukkan langkah notasi yang direkam dari setiap pemain dan waktu berjalan di komputer yang menggunakan software Delphi 7. Data ditransfer secara nirkabel dengan pemancar dan penerima ASK . Tampilan untuk langkah pertama dilakukan selama 30 menit, tetapi juga dapat diatur secara manual. Sistem pencatatan notasi langkah dan waktu berjalan ini dilengkapi dengan reed switch pada setiap kotak papan catur untuk mengetahui kondisi ada atau tidaknya buah catur pada kotak tersebut. Setiap menjalankan langkah maka akan terjadi perubahan kondisi switch di kotak asal dan kotak tujuan. Setiap selesai menjalankan langkah permainan maka buzzer akan berbunyi yang mengindikasikan pergantian langkah untuk pihak lawan. Desain  ini  memiliki kelemahan pada mendeteksi kondisi skak, seri/imbang, dan skakmat, sehingga perlu menekan tombol untuk menunjukkan skak, seri/imbang, dan skakmat.
ROBOT LINE TRACKING UNTUK EDUKASI DI SEKOLAH SMP SANTO ANDREAS JAKARTA BARA Joni Fat, ST., ME., MT.; Hadian Satria Utama
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11994

Abstract

Line tracking robot is a robot that could move by following a black line or a white line as a border. The robot consists of two motors with gearboxes, robot body which is built by using a 5 mm acrylic, breadboard, microcontroller, line tracking sensor and ball caster. Line tracking sensor will give an input to microcontroller to process. Microcontroller will activate motor according to conditions from the sensor. Robot will move forward if it detects a white line and will stop if it detects a black line. The purpose of building this line tracking robot is to educate Santo Andreas Junior High Schooler. It intended to flourish talents in robotics. The method that uses in this education is with extracurricular program. This program will be carried out in every two weeks throughout a semester with total of eight courses. The teachers are students from Electrical Engineering of Universitas Tarumanagara. These courses will teach the Junior High Schooler how to build line tracking robot and the foundation of robotics itself. It should need a longer duration in each session so the modules and learning targets could be finished well. This program also need more lecturers. It is caused by the ratio between students and lecturers is 21:4. The learning modules need a lecturer to focus only on a small team. Enthusiasm from students in this learning project is very high, so this could be proposed to become a subject in the curriculum of Junior High School of Santo AndreasABSTRAK:Robot line tracking merupakan robot yang dapat bergerak mengikuti lintasan berupa garis hitam sebagai pembatas dan jalur berwarna putih. Robot ini terdiri atas dua buah motor beserta gearbox dan roda, badan robot yang terbuat dari akrilik 5mm, breadboard, mikrokontroler, sensor line track, dan ball caster. Sensor line track akan memberikan input kepada mikrokontroler untuk diproses. Mikrokontroler akan menggerakan motor sesuai dengan kondisi dari sensor. Robot akan berjalan ketika mendeteksi warna putih dan akan berhenti ketika mendeteksi warna hitam. Tujuan dibuatnya robot line tracking ini adalah untuk mengedukasi siswa smp Santo Andreas serta menggali minat dan bakat siswa di bidang robotika. Metode pelaksanaan pemberian edukasi ini melalui program ekstrakurikuler. Kegiatan pemberian edukasi ini berlangsung dua minggu sekali selama satu semester dengan total 8 pertemuan. Tenaga pengajar ekstrakurikuler robotika adalah mahasiswa Teknik Elektro Universitas Tarumanagara. Materi yang diajarkan adalah cara membuat robot line tracking dan juga dasar-dasar dari ilmu robotika itu sendiri. Diperlukan durasi lebih panjang pada setiap pertemuan dari kegiatan ekstrakurikuler sehingga materi dan target pengajaran yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik, juga diperlukan tambahan pengajar. Hal ini dikarenakan rasio perbandingan peserta dan pengajar adalah sebesar 21:4, dan materi yang diajarkan memerlukan pendampingan lebih dari pengajar. Antusiasme peserta kegiatan ekstrakurikuler robotika line tracking ini sangat tinggi, sehingga dapat dijadikan mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan di Sekolah SMP Santo Andreas.
PENCAHAYAAN KANDANG SAPI DI PETERNAKAN SAWALAKSA BUANA DESA CIMAUNG, JAWA BARAT Endah Setyaningsih; Yohanes Calvinus; Hadian Satria Utama; Alfina Putri Mulyo
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.12933

Abstract

Sawalaksa Buana Farm was established in 2015, in Cimaung village, West Java. The area is about 1200 m2, there are two cages in the area. The first cage was used as a feedlot with a capacity of 24 bulls. The second cage, used as a cow shed for breeding, has a capacity of 20 cows. Another area is a cattle feed warehouse and a fermentation area for making feed. Cow food is the result of processing corn stalk waste by fermentation, and the Sawalaksa Buana farm produces this food. Corn stalk waste is obtained from farmers around the farm. The lighting system in the enclosure and the surrounding environment uses LED bulbs, 28 watts of power. Installation of lights in the area around the cage without using a lamp housing, both for the inside and outside/the environment. In accordance with the shape of this LED lamp, its use is more appropriate for the inside of the room, but in this farm, besides being used for the cage area, it is also used for the outside, namely the environment and around the road. The partners' problems are lack of understanding in the selection and placement of LED lights, already using LED lights, but lack of detailed specifications, selection of shapes and lamp housings that are not appropriate for lighting around the cage and for the area around the road. The solution offered is in the form of retrofitting lights on the cowshed and its environment to optimize the use of LED lights and lamp housings. The method of implementing PKM is in the form of field surveys, analyzing and replacing lamps and lamp houses in cattle pens and their environment. The results obtained from the lighting of the cage can be optimized, namely by using the type of lamp according to its designation, the use of the lamp housing and the selection of the appropriate lamp power. Thus, the purpose of implementing this PKM can be fulfilled.ABSTRAK:Peternakan Sawalaksa Buana berdiri tahun 2015, di desa Cimaung, Jawa Barat. Luas area sekitar 1200 m2, terdapat dua kandang di area tersebut.  Kandang pertama dipakai sebagai kandang penggemukan berkasipasitas 24 ekor sapi jantan. Kandang kedua, dimanfaatkan sebagai kandang sapi betina untuk pembibitan/breeding, berkapasitas 20 ekor sapi betina. Area lain berupa gudang makanan sapi dan area fermentasi pembuatan pakan. Makanan sapi berupa hasil pengolahan limbah batang jagung dengan cara difermentasi, dan makanan ini diproduksi sendiri oleh peternakan Sawalaksa Buana. Limbah batang jagung diperoleh dari petani sekitar peternakan. Sistem pencahayaan pada kandang dan lingkungan sekitarnya menggunakan lampu bohlam LED, daya 28 watt. Pemasangan lampu pada area sekitar kandang tanpa menggunakan rumah lampu, baik untuk bagian dalam dan luar/lingkungan. Sesuai dengan bentuk lampu LED ini, penggunaannya lebih tepat untuk ruangan bagian dalam, namun di peternakan ini, selain digunakan untuk area kandang, juga untuk bagian luar yaitu lingkungan dan sekitar jalan. Permasalahan mitra adalah kurang paham dalam pemilihan dan penempatan lampu LED, sudah menggunakan lampu LED, namun spesifikasi kurang detil, pemilihan bentuk dan rumah lampu yang kurang tepat untuk pencahayaaan sekitar kandang dan untuk area sekitar jalan. Solusi yang ditawarkan berupa retrofit lampu pada kandang sapi dan lingkungannya untuk mengoptimalkan penggunaan lampu LED dan rumah lampu. Metode pelaksanaan PKM berupa survei lapangan, menganalisis dan penggantian lampu dan rumah lampu pada kandang sapi dan lingkungannya. Hasil yang diperoleh pencahayaan kandang dapat dioptimalkan, yaitu dengan penggunaan jenis lampu sesuai peruntukannya, penggunaan rumah lampu dan pemilihan daya lampu yang sesuai. Dengan demikian tujuan pelaksanaan PKM ini dapat terpenuhi
Perancangan dan Implementasi Sistem Otomatis Perangkat Penunjang Akuarium dan Sistem Monitoring pada Akuarium Ikan Mas Koki Josiah Jehoshua Constana; Hadian Satria Utama; Suraidi Suraidi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11727

Abstract

Akuarium merupakan suatu sistem yang tidak hanya terdiri dari wadah yang terbuat dari kaca saja, namun sebuah akuarium juga harus didukung oleh sistem yang baik untuk dapat menjadi tempat hidup yang ideal untuk ikan yang dipelihara. Beberapa alat penunjang sistem pada akuarium, seperti lampu untuk pencahayaan, pompa filter untuk memfiltrasi air yang ada di dalam akuarium, pemanas air untuk menstabilkan suhu air tempat ikan hidup, dan pemberi pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan menjadi solusi untuk mendapatkan sistem akuarium yang ideal. Namun alat penunjang akuarium yang beredar dipasaran masihlah bekerja secara manual atau harus diatur secara manual saat dibutuhkan. Berangkat dari masalah ini, memanfaatkan modul pemroses akan dibuat suatu sistem otomatisasi alat penunjang akuarium yang ada. Alat penunjang akuarium ini terdiri dari lampu akuarium, mesin pemberi makan otomatis dan pemanas air. Tidak hanya sistem otomatisasi komponen penunjang akuarium saja, namun juga akan ada sistem monitoring visual untuk melihat kondisi akuarium dari jarak jauh menggunakan ponsel pintar memanfaatkan internet. Hasil yang didapatkan adalah sistem otomatisasi alat penunjang akuarium dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang sudah ditentukan, serta sistem monitoring visual juga dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini, jenis ikan yang menjadi penentu indikator kebutuhan akuarium seperti suhu, waktu pemberian pakan dan lainnya adalah jenis Ikan Mas Koki.
Analisis Umur Lampu Berdasarkan Switching Cycles Maria Beatrix; Endah Setyaningsih; Hadian Satria Utama; Yohanes Calvinus
Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jeecom.v5i2.6807

Abstract

Pencahayaan untuk suatu ruangan dan lingkungan dapat berasal dari cahaya alami dan buatan. Terdapat banyak jenis lampu untuk mendapatkan pencahayaan yang berkualitas. Salah satu jenis lampu yaitu lampu LED yang sering digunakan oleh masyarakat. Alasan penggunaan lampu LED adalah hemat energi dan umur pakai yang lama. Umur lampu biasanya dinyatakan dalam jam dan untuk pengukuran yang saat ini sudah ada SNI nya adalah menggunakan metoda satuan jam. Namun saat ini ditemukan metoda untuk  menyatakan umur lampu yaitu dengan switching cycles. Penelitian ini berupa pengukuran umur lampu dengan metoda ini. Metode penelitiannya berupa eksperimen yaitu mengukur umur lampu dengan berdasarkan switching cycles. Penelitian ini dilakukan selama 17 hari dalam setiap 1 percobaan. Terdapat 2 percobaan, percobaan pertama dengan waktu jeda 1 dan percobaab kedua dengan waktu jeda 4 detik. Waktu hidup lampu yang dipilih adalah 4, 9 dan 14 detik. Hasil penelitian menunjukkan jumlah switching cycles mencapai lebih dari 70.000 switching cycles, dalam keadaan nyala. Nilai ini melebihi dari angka yang ada di spesifikasi lampu yang dipakai sebagai lampu uji yaitu 50.000 switching cycles. Penelitian ini juga melihat tingkat pencahayaan (lux), selama uji 17 hari. Hasilnya tingkat pencahayaan tidak berkurang secara signifikan selama uji.
Aplikasi Kendali ESP32 Menggunakan Sensor Sidik Jari pada Ponsel sebagai Lapisan Keamanan Kevin Zefanya Yonatan; Hadian Satria Utama; Yohanes Calvinus
Aviation Electronics, Information Technology, Telecommunications, Electricals, Controls (AVITEC) Vol 6, No 1 (2024): February
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/avitec.v6i1.2049

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan sistem kendali pada mikrokontroler ESP32 dengan penambahan lapisan keamanan berupa sensor sidik jari pada aplikasi ponsel. Aplikasi digunakan untuk mengendalikan kondisi mati atau menyala suatu perangkat elektronik yang diwakili lampu LED. Sistem keamanan sidik jari pada aplikasi ponsel diharapkan dapat mengurangi tindak kejahatan perangkat elektronik jatuh ke tangan orang lain. Model keamanan ini dirancang dengan rangkaian yang sederhana, dimulai dari pembuatan aplikasi untuk mengirimkan perintah berupa nyala atau matinya perangkat elektronik tersebut melalui koneksi Bluetooth. Modul pemroses menerima perintah dan melanjutkan perintah tersebut untuk mengendalikan lampu LED atau relai. Ketika pengguna mau mengirimkan perintah tersebut, pengguna harus memilih fungsi tombol on atau off pada aplikasi dan akan diminta memasukkan sidik jari sebagai lapisan keamanan yang memastikan bahwa yang mengirimkan perintah melalui ponsel adalah pemilik dari perangkat elektronik tersebut. Hasil yang didapatkan dalam model sistem keamanan ini bahwa perintah yang dikirimkan oleh ponsel melalui aplikasi buatan dapat dikirimkan 100% berhasil tanpa ada kendala.