Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Praktik Penyaluran Modal dari Rentenir ke Pedagang (Studi pada Pasar Induk Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo) Fauziah; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 1 (2022): Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2022.vol5(1).9524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik dari distribusi modal usaha dari rentenir ke pedagang, pandangan pedagang terhadap praktik penyakuran modal usaha dari rentenir, dan faktor-faktor peminjaman modal kepada rentenir. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang digunakan, dimana pendekatannya adalah fenomenologi dan empiris, jenis data yaitu data primer dan sekunder. Teknik dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya uji keabsahan data dengan triangulasi. Kemudian dianalisis dengan model interaksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pendistribusian modal usaha dari rentenir ke pedagang yang ada di pasar induk Wonomulyo, ada tiga model penyaluran dilakukan pertama pihak rentenir ke pasar tempat pedagang berjualan, kedua pihak rentenir mendatangi rumah pedagang yang mengeluh kekurangan modal dan menawarkan pinjaman kepada pedagang dengan tidak menggunakan jaminan dan ketiga pihak pedagang yang mendatangi alamat tempat tinggal rumah rentenir skarena mengenal rentenir tersebut (2) pandangan pedagang terbagi 2 ada yang menganggap bahwa meminjam uang kerentenir sangat membantu usaha mereka karena dengan bantuan modal yang ada tanpa jaminan dan ada juga mengatakan bahwa meminjam kerentenir uang sama saja meminjam uang di bank karena sama-sama menetapkan bunga pengembalian. Selain pedagang lain menggangap meminjam kerentenir adalah dosa sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Ar Ruum:39, QS An Nisaa:160-161, QS Ali Imran:130 dan QS Al Baqarah:278 dan juga jebakan yang dibuat oleh rentenir seolah-olah membantu padahal menjerat orang-orang yang mendapatkan kesusahaan untuk diri sendiri; dan (3) peminjaman modal ke rentenir karena kondisi yang memaksa dimana pedagang membutuhkan modal dan faktor selanjutnya kemudahan dalam memberikan pinjaman.
Konsep Kepemilikan Harta Sebagai Bagian Hak Asasi Ekonomi Perspektif Al-Qur’an Syamsiah Muhsin; Achmad Abu Bakar; Halimah Basri
Al-Azhar Journal of Islamic Economics VOLUME 4 NOMOR 2, JULI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37146/ajie.v4i2.170

Abstract

This article describes the concept of property ownership as part of human economic rights and also describes how the Qur'anic insights about the concept of property ownership. This research is a qualitative descriptive study using a library research approach. Sources of data in this study using primary and secondary data sources. The technique of collecting data is by keyword searching, subject searching and from the latest scientific articles. Data checking is done by triangulation technique. The results of the study found that (1) Property ownership is one part of the concept of economic rights that is recognized and protected by law. Islamic economics distinguishes the concept of Islamic ownership from the concept of ownership in countries that adhere to both capitalist and socialist systems. (2) Islam as a Shari'a highly upholds economic rights which include property rights. Allah explains about property ownership in the Qur'an that humans are given the right by Allah to manage and own property as a gift and mercy from Allah. This is an affirmation for humans that Allah is the owner of everything in the heavens and on earth. Keywords: Concept of Property Ownership, Economic Human Rights, Qur’anic Perspective Abstrak Artikel ini memaparkan tentang konsep kepemilikan harta sebagai bagian dari hak asasi ekonomi manusia juga memaparkan bagaimana wawasan Al-Quran tentang konsep kepemilikan harta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan riset kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Tehnik pengumpulan data dengan pencarian kata kunci, pencarian subyek dan dari artikel ilmiah terkini.Pengecekan data dilakukan dengan tehnik triangulasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) Kepemilikan harta adalah salah satu bagian dari konsep hak asasi ekonomi yang diakui dan dilindungi pelaksanaannya oleh Undang-undang. Ekonomi Islam membedakan konsep kepemilikan Islam dengan konsep kepemilikan pada negara yang menganut sistim kapitalis maupun sosialis. (2)Islam sebagai suatu syariat sangat menjunjung tinggi hak asasi ekonomi yang didalamnya mencakup tentang hak kepemilikan harta. Allah menjelaskan tentang kepemilikan harta dalam Al-Quran bahwa manusia diberi hak oleh Allah untuk mengelola dan memiliki harta sebagai karunia dan rahmat dari Allah. Hal ini menjadi penegasan bagi manusia bahwa Allah adalah pemilik segala sesuatu di langit dan di bumi. Kata Kunci: Konsep Kepemilikan Harta, Hak Asasi Ekonomi, Perspektif Al-Quran
GADAI KONVENSIONAL DAN GADAI SYARIAH DALAM GELIAT PERKEMBANGAN EKONOMI Djafar; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Journal of Economic, Public, and Accounting (JEPA) Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 No.1 Oktober 2022
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jepa.v5i1.1777

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonominya, masyarakat berusaha mencari solusi atas kesulitan keuangan yang dialaminya, alternatif sumber pendanaannya adalah dengan melakukan transaksi pada penyedia jasa keuangan baik bank maupun non bank. Dipihak penyedia jasa keuangan yang menjadi mitra masyarakat tentu berusaha mencari nasabah sebanyak-banyaknya sasarannya bagaimana meningkatkan profitnya. Pada kondisi saat ini dari beberapa produk yang ditawarkan oleh penyedia jasa keuangan ada sebuah produk yang cukup diminati oleh masyarakat karena mekanisme pengurusannya lebih mudah, lebih fleksibel dan tidak memberatkan nasabah yang penting ada jaminan yang dipersyaratkan oleh penyedia jasa keuangan yang bersangkutan. Produk tersebut dikenal dengan istilah “gadai” yang lagi marak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sebuah solusi atas kesulitan keuangan, adapun lembaga keuangan yang paling dikenal oleh masyarakat yang menyediakan produk “gadai” adalah PT Pegadaian (Persero) Tbk. Kiprahnya tidak diragukan lagi karena telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan nasional sampai diatas 2,4 triliun rupiah di tahun 2021 dengan omset pembiayaan yang disalurkan ke masyarakat pada tahun 2020 mencapai Rp.165,06 triliun. Selain sistem gadai konvensional yang berorientasi mendapatkan keuntungan dari sewa modal ada pula sistem gadai syariah yang dikenal dengan “rahn” berorientasi pada saling tolong menolong dalam pendanaan dan mendapatkan kehidupan ukhrawi yang lebih baik karena kekuatiran terhadap pelanggaran agama. Pada kondisi saat ini produk gadai ini mulai dilirik oleh lembaga keuangan bank seperti bank Muamalah dan Bank Syariah Indonesia karena produk ini bisa menjadi alternatif dalam menghasilkan keuntungan sekaligus memberikan respon atas keinginan masyarakat menggunakan dana yang tidak dilarang oleh agama. Saat ini masyarakat juga harus selektif dalam melakukan pinjaman konsumtif karena bila dihitung dalam setahun bunga/sewa modal pada gadai konvensional cukup besar bisa berkisar 27,6 % dan akad ijarah pada rahn berkisar 25,56 % sedangkan beberapa bank hanya memberikan bunga untuk periode tahun 2022 sebesar 8,75% untuk kredit konsumtif bahkan ada bank yang memberikan lebih rendah lagi.
Implementasi Konsep Kewajiban Pembayaran Zakat Mal Diindonesia Perspektif Alquran Mardatillah Yakub; Risnawati Risnawati; A. Niken Ayu N.F; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 1 (2023): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i1.364

Abstract

Zakat mal yakni salah satu rukun islam, yang hukum membayarkannya adalah fardhu 'ain. Masyarakat muslim pada kenyataannya kurang memperhatikan perihal zakat mal, hanya berfokus pada zakat fitrah saja. Maka penelitian ini bermaksud untuk mengkaji konsep pembayaran zakat mal di indonesia perspektif Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka melalui teknik analisi data deskriptif. Alhasil, dari pengkajian ini menemukan bahwa impelementasi konsep pembayaran zakat mal di indonesia sudah terealisasi dengan baik dan sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh Al-Qur'an.
PRINSIP KEJUJURAN DALAM JUAL BELI MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN Citra Andanari. M; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 6: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep perdagangan dalam islam harus dilandasi oleh nilai-nilai dan etika yang bersumber dari nilai-nilai dasar agama yang menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Nabi telah meletakkan prinsip dasar bagaimana pelaksanaan perdagangan yang adil dan jujur. Prinsip dasar yang digariskan oleh Nabi berkaitan dengan mekanisme pasar dalam perdagangan, dimana kedua belah pihak dapat menjual dan membeli barang secara langsung sehingga tidak ada campur tangan dan campur tangan pihak lain dalam menentukan harga barang. Dengan kejujuran diharapkan usaha dagang seorang muslim akan semakin maju dan berkembang, karena akan diridhoi Allah di dunia dan di akhirat.
Pandangan Al-Qur'an Terhadap Bentuk Transaksi Maysir, Gharar & Riba di Indonesia Atika Rizki Atika; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 1 (2023): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i1.349

Abstract

Praktek manusia dalam kegiatan ekonomi, atau muamalah, yakni transaksi properti berdasarkan larangan umum syara guna maysir, gharar, serta riba. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hukum transaksi maysir, gharar dan riba dalam perspektif Al-qur’an. Penelitian kualitatif ini memakai metode inkuiri yang menitikberatkan atas penelusuran arti, pemahaman, konsep, ciri, gejala, simbol, serta deskripsi atas suatu fenomena. Ini pula menekankan fokus, multimode, menitikberatkan kualitas, memakai beragam metode, serta penyajian naratif. sesuai temuan penelitian ini, Gharar, Maysir, serta riba yakni pelanggaran hukum Islam. Alhasil, bermanfaat bagi kita selaku siswa abadi guna memahami serta menerapkannya dalam kehidupan ini.
The News of the Covid-19 Vaccine in the Media and Public Resistance in Indonesia: A Study of Islamic Law Ruslan Sangaji; Halimah Basri; Wandi Wandi; Muslihin Sultan; Nirwana Rasyid
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v5i2.10892

Abstract

This article aims to examine media coverage of COVID-19 and the resistance of the Indonesian people. This research is a legal sociology study that discusses the public's response to government policies regarding the Covid-19 vaccine with an Islamic legal approach. The data is analyzed using critical discourse analysis. This study concludes that community resistance to vaccines has a relationship with online media content. News content of victims who died after the vaccine, information about vaccines that impact the human body to become sick in the long term, and information about raw materials or contents of the Covid-19 vaccine that are not halal, indirectly have implications for the community resistance. This refusal was mainly due to information about victims who had been vaccinated experienced vaccine failures, especially from social media such as YouTube, WhatsApp, and Facebook, which are sometimes difficult to justify. According to Islamic law, people should be careful about content and news regarding Covid-19 because it may not be accurate. Therefore, the government needs to provide solutions in various ways. First, the government oversees all social media in conveying information so that all news related to the COVID-19 vaccine needs to be more careful and wisely not to worry the public. Second, the government needs to re-strengthen media regulations or news coverage that doesn’t seem to work optimally. Moreover, the government's vaccine policy aims to prevent the danger of the virus, which guarantees the safety of people's lives, and it is part of maqâshid al-syarī'ah. Likewise, the government has involved the MUI, which has authority in the field of religious fatwas, so that the certainty that the vaccine is halal can be accounted for in Islamic law.
Inheritance Rights of Women in Makassar Society: A Study of Living Qur’an and its Implications for Islamic Law Halimah Basri; Andi Miswar; Hamka Hasan; Mustaqim Pabbajah; Subehan Khalik
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v6i2.13882

Abstract

The division of inheritance is one of the main problems in Islamic law. The legal basis for inheritance division refers to the Qur’an and hadith as the sources of law. However, there are different interpretations and practices in society regarding the division of inheritance for women and men. Here, this paper examines the practice of dividing the inheritance of women and men with the living Qur’an approach, and also maps out the forms of reception that occur in society and its implications for Islamic law. This qualitative study used the living Qur’an approach and collected the data by means of literature review and in-depth interview in three areas, namely Makassar City, Gowa and Bulukumba. The results of the study revealed that the people of Makassar have always divided inheritance based on the legal sources combined with customary law (adak). In this context, the community reception is grouped into three: first, the community that gives women the inheritance rights in accordance with the text in the Islamic law of a 2: 1 ratio (2 for male and 1 for female); second, the community that divides the inheritance through musyawarah (deliberation) and mufakat (consensus); and third, the community who carries out the inheritance settlement in court. In this case, however, the community tends to settle more through musyawarah and mufakat based on their customs and habits to maintain family integrity. This is because women are positioned with respect, while family problems including inheritance are part of siri' (shame). The division of inheritance to women from the point of view of the living Qur’an has an implication for flexible Islamic law as there is an integration of traditional Islamic teachings and culture within society.
Teori dan Aplikasi Manhaj Al-Maudhu’i: Kasus Terhadap Konsep Kufr dalam Al-Qur’an Karya Harifuddin Cawidu Muhammad Tajuddin; Halimah Basri; Bambang Sampurno
Jurnal Tafsere Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jt.v11i1.39138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori dan aplikasi manhaj al-Maudhu'i yang dikemukakan dalam karya Harifuddin Cawidu yang berfokus pada konsep kufr dalam Al-Qur'an. Manhaj al-Maudhu'i adalah pendekatan studi al-Qur'an yang menekankan pada pemahaman kontekstual dan pemaknaan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisis konten. Data yang digunakan adalah karya Harifuddin Cawidu yang berjudul "Konsep Kufr dalam Al-Qur'an." Penelitian ini akan menganalisis pandangan Cawidu tentang kufr, termasuk definisi, jenis-jenis kufr, dan implikasinya dalam kehidupan Muslim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Harifuddin Cawidu mengemukakan teori manhaj al-Maudhu'i dengan mengedepankan konteks sosial, sejarah, dan budaya dalam memahami konsep kufr dalam Al-Qur'an. Ia menekankan pentingnya memahami ayat-ayat Al-Qur'an secara komprehensif dan tidak terlepas dari konteks waktu dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan aplikasi manhaj al-Maudhu'i dalam memahami konsep kufr dalam kehidupan Muslim kontemporer. Cawidu memberikan contoh-contoh konkrit tentang situasi dan perilaku yang dapat dianggap sebagai kufr berdasarkan pandangan Al-Qur'an. Dia juga menyoroti pentingnya memahami konsep kufr dengan bijak dan tidak menyimpang ke arah ekstremisme. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teori dan aplikasi manhaj al-Maudhu'i, khususnya dalam konteks konsep kufr dalam Al-Qur'an. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan kontribusi dalam studi Al-Qur'an serta dalam upaya mempromosikan pemahaman yang lebih akurat dan holistik tentang agama Islam.
Pembentukan Perilaku Konsumen Berkelanjutan: Kajian Surah Al-Qasas Ayat 77 Nurjannah Nurjannah; Achmad Abubakar; Halimah Basri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5461

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan umat manusia yang tidak dapat dipisahkan dengan aktivitas konsumsi, dan sebagai umat Islam aktivitas konsumsi harus sesuai dengan syariat Islam, disatu sisi Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk dalam kegiatan konsumsi sehingga perlu adanya suatu konsep konsumsi berkelanjutan dalam ekonomi Islam yang didasarkan pada Q.S Al-Qasas/28:77. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai bagaimana pembentukan perilaku konsumsi berkelanjutan yang berdasarkan atas kajian Q.S Al-Qasas/28:77. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Q.S Al-Qasas/28:77, memberikan pandangan mengenai pola konsumsi dalam islam dan mendukung konsep konsumsi yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), karena ayat di atas menekankan bahwa dalam melaksankana konsumsi kita harus memiliki orientasi terhadap dunia dan akhirat. Serta dalam ayat ini juga menjelaskan bahwa dalam melakukan konsumsi atau mengambil kebermanfaatan dari sumber daya, maka manusia wajib mengelolanya dengan baik sebagai wujud rasa syukur dan tanggungjawabnya kepada Allah swt.