Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENJADWALAN MESIN SCREW PRESS STASIUN KEMPA PADA PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DAN KERNEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDIKATOR Heri Wibowo
Spektrum Industri Vol 14, No 1: APRIL 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.969 KB) | DOI: 10.12928/si.v14i1.3703

Abstract

Complex problems often encountered in the company, especially the production. The company should beable to increase production capability by increasing the utility of existing resources and accuracy in thecompletion of production to match the deadlines set by scheduling planned well. As a company producesCPO and kernel continuously so the scheduling screw press machine should be well planned so thatproduction can be completed on time, damage to the engine and overtime can be avoided. This study aimsto analyze the utilization schedule and screw press machine at the station felt that optimal production canbe achieved and determine the cause of the delay production time resulting in overtime. The method usedis the method of indicators that can be applied to the machine which is parallel with different capacities.This method minimizes the turnaround time by prioritizing machine with a large capacity whilemaintaining the efficiency of the engine and the completion time has been determined. Proposedscheduling using indicators generate optimal schedule, 13840 hours of work available only used 12373.5hours with five machine screw press, the clock difference is 1408.5 hours of work hours are unemployedand 58 hours of treatment machine screw press, and produce five utilities screw press machine onaverage up to 89.40% and utilities average every month five screw press machine is 89.46%. The delaytime of CPO production process and the kernel has been caused by damage to machine screw presswhich occur during the production process takes place so that if the production capacity is reduced andovertime hours cannot be avoided. Screw press machine maintenance can be done by the enginemaintenance schedule time without having to wait for the machine was broken beforehand and this canreduce the cost of production.Keywords : Indicator Method, Scheduling Engine
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN GLUKOSA DENGAN PETA KENDALI P DI PT. BUDI STARCH & SWEETENER TBK.LAMPUNG TENGAH Emy Khikmawati; Heri Wibowo; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri )
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v7i1.5031

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam program kualitas yang baik, yang akan secara efektif mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan, harus diwujudkan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan menganalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas kemasan glukosa dengan metode SQC (Statistical Quality Control) dan menemukan penyebab terjadinya cacat produk Glukosa dengan kemasan jerigen 20 liter proses sacharification, decolorization, deionization dan evaporation. Metode menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet, histogram, peta kendali p, diagram Pareto dan diagram sebeb-akibat.. Hasil analisis peta kendali p menunjukkan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau  masih mengalami penyimpangan. Prioritas perbaikan yang perlu dilakukan untuk menekan jumlah cacat dapat dilakukan pada 2 jenis kerusakan yang dominan yaitu kerusakan kemasan tutup (43,75%) dan volume (40,34%). Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan produk adalah mesin, metode, lingkungan. Sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan serta perbaikan kerusakan.
PENJADWALAN PERAWATAN KOMPONEN KRITIS DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PERUSAHAAN KARET Heri Wibowo; Ahmad Sidiq; Ariyanto Ariyanto
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v6i2.4106

Abstract

Perusahaan karet memproses karet remah menjadi karet dengan Standar Indonesia Rubber (SIR). Permasalahan yang sedang dihadapi adalah tingginya waktu kerusakan mesin (downtime) yang mengakibatkan sistem produksi menjadi terganggu. Rata-rata downtime mesin mencapai 2.84% setiap bulannya yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi metode perawatan yang selama ini berjalan kurang baik dengan memperhatikan faktor keandalan (reliability) mesin produksi. Oleh sebab itu, pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) digunakan untuk menganalisis sistem tersebut untuk mengetahui komponen-komponen yang termasuk dalam kategori kritis. Berdasarkan hasil analisis dengan metode RCM maka diperoleh tiga rekomendasi tindakan perawatan yaitu Condition Directed (CD), Time Directed (TD), dan Finding Failure (FF). Hasil perhitungan interval penggantian komponen dengan kriteria total minimum downtime (TMD) menunjukkan bahwa interval pergantian komponen Rantai Bucket Hammer Mill, pisau Screen, pisau Rotor Hammer Mill, Bearing Bucket Hammer Mill adalah 71 hari, 28 hari, 19 hari dan 52 hari.
IMPLEMENTASI METODE SIX SIGMA DALAM MENGANALISIS KECACATAN PRODUK GLUKOSA PADA PT BUDI STARCH DAN SWEETENER TBK LAMPUNG TENGAH Heri Wibowo; Sulastri Sulastri; Fajar Alghifari
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i2.1108

Abstract

PT. Budi Starch & Sweetener Tbk merupakan produsen glukosa dalam kemasan dan memasok produknya untuk wilayah Lampung dan Jawa. Dalam produksinya perusahaan ini masih mengalami masalah kualitas yaitu dengan terdapatnya produk-produk cacat yang belum mencapai cacat nol. Hal itu terutama pada lini produksi glukosa dalam kemasan jerigen 20 liter yang terdapat kecacatan produk. Six Sigma dapat didefinisikan sebagai suatu metodologi perbaikan kualitas berbasis stastistik yang memerlukan disiplintinggi dan dilakukan secara komprehensif yang mengeleminasi sumber masalah utama dengan pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analize-Improve-Control). Dari hasil pengukuran data yang diperoleh pada bulan September 2015 bahwa untuk Critical to Quality (CTQ) kunci berdasarkan diagram Pareto, bahwa 29,85 % kecacatan tertinggi ada pada jenis cacat DE. Untuk tingkat level sigma pada produksi bulan September 2015 adalah 3.3 sigma, yang artinya masih terdapat 1.104.000 DPMO. Kemudian dilanjutkan dengan mengalisa penyebab cacat DE dengan menggunakan diagram sebab akibat dan usulan rencana perbaikan. Dari analisis diagram sebab akibat bahwa faktor penyebab kecacatan berasal dari faktor mesin, material dan manusia. Setelah itu dengan usulan rencana perbaikan dapat diketahui bahwa penyebab kegagalan adalah mesin, material dan manusia pada saat proses produksi berjalan. Untuk upaya perbaikan dari permasalahan tersebut, maka diperlukan pemeriksaan kondisi mesin sebelum melakukan proses produksi dan memeriksa material seperti Larutan NaOH, HCl, karbon aktif, dicalite yang tidak sesuai dosis serta memberikan bimbingan (training) dan teguran kepada operator agar tidak melakukan kesalahan.Kata Kunci: DMAIC, kecacatan produk, six sigmaABSTRACT: Six Sigma Method Implementation To Analyze The Glucose Defect Product In PT. Budi Starch & Sweetener Tbk South Lampung. PT. Budi Starch & Sweetener Tbk is an instant glucose producer and distributes its products to all around Lampung and Java. However, the production has a quality problemwith deformed products or not zero defect especially on instant glucose in 20 liters jerrycan. Six sigma can be defined as a methodology that provides equipments to improves business process in order to reduce process variation and improve product quality by using DMAIC approach (define, measure, analyze, improve and control). Data measurement has done on September 2015 showed that critical to quality (CTQ) key through Pareto Diagram were 29.85% highest defect on DE category. Sigma level on September 2015 was 3.3 sigma that indicating can not reach six sigma level due to high defect product. Causal analysis on DE defect was through causal diagram and improvement proposal. Causal diagram revealed that caused factors are machine, material and human. Improvement proposal indicated that machine, material andhuman caused failures during production process. Improvement can be done by machine checking before production process, checking dosages of materials such as NaOH solution, HCl, active carbon, decalite and giving training and reminding the operator to work without failure.Keywords: DMAIC, product defect, six sigma
ANALISIS PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS Rizqi Rahman Saputra; Heri Wibowo Kristianto; Marcelly Widya Wardana
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v6i1.5602

Abstract

ABSTRAKDi PT. Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) unit Way Berulu banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terutama di ruang produksinya. Untuk menjaga agar proses produksi tetap berjalan secara aman dan lancar, maka perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan program di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan k3 dengan pendekatan fault tree analysis dalam meningkatkan produktivitas kerja di PTPN VII Unit Way Berulu. Penelitian dilakukan dengan metode fault tree analysis terhadap kecelakaan kerja yang terjadi di PTPN VII Unit Way Berulu selama 3 tahun terakhir ( tahun 2018 - 2020 ) dan dianalisa berdasarkan data jumlah jam kerja yang hilang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi dan pengumpulan data sekunder dengan metode literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Program kesehatan kerja pada PTPN VII Unit Way Berulu bisa dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaan yang terjadi pada tahun 2018-2020 adalah 14, 12 dan 10 kali kecelakaan. Dengan Tingkat frekuensi dari tahun 2018-2020 adalah 65,3; 56; 44,6 jam per satu juta jam kerja. Tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2018-2020 Adalah 3267; 2418; 2254 jam per satu juta jam kerja. Pada tahun 2019 diketahui Nts sebesar –534,15 dan pada tahun 2020 Sebesar -785,15 Dari data tersebut diketahui bahwa semakin menurunnya tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan dari tahun ke tahunnya maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.  ABSTRACTAt PT. Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) Unit Way Berulu there are many things that need to be considered, one of them was occupational safety and health (K3), especially in the production room. To keep the production process running safely and smoothly, it is necessary to improve and increase the program at the companies. This study aims to analyze the application of K3 with a fault tree analysis approach in increasing work productivity at PTPN VII Unit Way Berulu. The study was conducted with a fault tree analysis method of work accidents that occurred at PTPN VII Unit Way Berulu during the last 3 years (2018 - 2020) and analyzed based on data on the number of work hours lost. Primary data collection was done by observation method and secondary data collection using literature method. The results showed that work accidents have an effect on work productivity. The occupational health program at PTPN VII Way Berulu Unit can be said to have been implemented quite well. The accidents that occurred in 2018-2020 was 14, 12 and 10 accidents. With the frequency rate from 2018-2020 is 65,3; 56; 44,6 hours per one million hours worked. The severity that occurred in 2018-2020 is 3267; 2418; 2254 hours per one million working hours. In 2019 it is known that the Nts is –534,15 and in 2020 it is -785,17 From these data, it is known that the decreasing accident rate and accident severity from year to year will increase labor productivity.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KLINIK DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) Entus Hidayat; Heri Wibowo; Marcelly Widya Wardana
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v5i1.3982

Abstract

ABSTRAKSetiap pelanggan mengharapkan mendapatkan layanan yang optimal. Oleh karena itu jika tidak direspon baik oleh perusahaan akan menyebabkan turunnya minat pelanggan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan Klinik Mitra Sehat Medical Center, metode yang digunakan yaitu metode Importance Performance Analysis (IPA), untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa dan didukung oleh dimensi Servqual untuk mengetahui kualitas layanan yang diberikan dengan mencari nilai harapan, kinerja dan gap. Dengan servqual ini diperoleh hasil bahwa kualitas layanan klinic masih dikatakan rendah. Hal ini dibuktikan dengan seluruh skor gap antara nilai kinerja dan nilai harapan dari tiap atribut layanan bernilai negatif (-) dan dengan nilai kualitas layanan IKP sebesar 80.44%. Kemudian dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh hasil ada 8 atribut layanan yang mendapat prioritas perbaikan. Atribut tersebut antara lain ruang rawat inap tertata rapi dan bersih, ruang rawat inap nyaman, memiliki alat–alat medis yang cukup lengkap, penampilan dokter bersih dan rapih, kursi roda, dokter selalu menanyakan keluhan pasien, perawat meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi kepada pasien, menghibur dan memberikan dorongan kepada pasien.Kata Kunci: Gap;Importance Performance Analysis (IPA), Service QualityABSTRACTQuality Service Analysis of the Clinic Using Importance Performance Analysis (IPA) Method. Every customer expects optimal service. Therefore, if it is not responded well by the company, it will caused a decrease in customer interest. The purpose of this study is to study patient satisfaction with the services provided by Mitra Sehat Medical Center Clinic. The method used is the Importance Performance Analysis (IPA) method, to determine the level of service user satisfaction and supported by the Servqual dimension to find the quality of services provided by seeking hope, performance and gap. With the Servqual method, the results are obtained that the quality of lay clinic mash can be accepted low. This is evidenced by the entire score gap between the performance value and the expected value of each service attribute with a negative value (-) and with the service quality score of the IKP of 80.44%. Then with the Importance Performance Analysis (IPA) method, the results are that there are 8 service attributes that receive priority improvement. These attributes include neat and clean inpatient rooms, comfortable inpatient rooms, having complete medical equipment, selection of clean and neat doctors, wheelchairs, doctors can help patients, nurses give special assistance to patients, entertain and provide encouragement to patients.Keywords : gap, importance performance analysis (IPA), service quality
Perencanaan Produksi Minyak Sawit Dengan Pendekatan Biaya Produksi Heri Wibowo; Sulastri Sulastri
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.982 KB)

Abstract

Perencanaan produksi adalah suatu proses yang harus dilakukan untuk mengontrol hasil produksi yang ditetapkan oleh perusahaan serta untuk membantu kinerja proses produksi agar selalu dalam batas-batas pengendalian. Dalam perencanaan produksi minyak sawit tidak semua hasil produksi sesuai dengan perencanaan, ketidaksesuaian ini disebabkan oleh musim dan harga TBS (Tandan Buah Segar) perkilogramnya. Penelitian ini bertujuan merencanakan produksi dan menghitung biaya produksi. Adapun analisa yang digunakan dalam pengolahan data yaitu menggunakan data permintaan, persentase rendemen, jadwal kerja, dan peramalan dengan menggunakan metode tren musiman (dekomposisi). Dari hasil perhitungan metode tren musiman (dekomposisi) diperoleh peningkatan perencanaan produksi minyak sawit sebesar 10,02%, dimana produksi TBS tahun 2016 sebesar 134.573.101,9 kg, sedangkan produksi TBS tahun 2017 sebesar 149.561.422,2 kg. Biaya produksi juga terjadi kenaikan sebesar 30,83%, dimana pada tahun 2016 biaya yang diperlukan sebesar Rp. 124.254.764.999 dan pada tahun 2017 sebesar Rp. 179.646.998.455,07.
USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Putri Damayanti; Heri Wibowo; Ahmad Sidiq
JUTI UNISI Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Teknik Industri (JUTI) UNISI
Publisher : Program Studi Teknik Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/juti.v5i2.1719

Abstract

Dalam sebuah usaha kita perlu mengetahui efisien produksi sehingga perlu dilakukan analisis produktivitas yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas usaha mengalami penurunan atau kenaikan, Tujuan penelitian ini untuk menganalisa produktivitas agar bisa memberikan perbaikan dimasa yang akan datang bagi perusahaan di pabrik genting Sidoharjo, Pringsewu, Lampung. Produktivitas produksi bisa dianalisa dengan menggunakan metode Objective Matriks (OMAX) dan dianalisa menggunakan Fish Bone diagram untuk mengetahui sebab akibat naik turunnya produktivitas. Berdasarkan penelitian dan analisa data yang dilakukan didapatkan hasil Indeks Produktivitas terhadap performansi standar menunjukkan naik turunnya produktivitas, kenaikan paling tinggi terjadi pada bulan Agustus dengan nilai 1,139% sedangkan produktivitas terendah terjadi pada bulan Januari yaitu -0,861%, selanjutnya dari hasil perhitungan Indeks Produktivitas terhadap performansi sebelumnya terjadi penurunan produktivitas selama periode tahun 2020, produktivitas paling tinggi terjadi pada bulan Februari yaitu 2,56 % dan penurunan paling rendah terjadi pada bulan Mei -0,76%. Kata kunci : Analisa Produktivitas, Fish Bone, Objective Matriks (OMAX).
PENENTUAN RENCANA EFEKTIF PRODUKSI NATA De COCO DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERAMALAN Meilani Anggraini; Heri Wibowo; Marcelly Widya Wardana
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perencanaan produksi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengendalikan hasil produksi yang ditetapkan oleh perusahaan serta untuk meningkatkan kinerja proses produksi pada masa mendatang. Masalah yang terjadi saat ini adalah rencana produksi yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan merencanakan produksi yang efektif dengan pendekatan metode peramalan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode peramalan dengan regresi linier. Dari hasil perhitungan diperoleh penghematan rencana efektif produksi Nata De Coco sebesar 178 hari atau 24,55%, dimana jumlah hari kerja produksi yang sesuai kalender kerja berjumlah 725 hari, sedangkan jumlah hari kerja produksi yang sesuai rencana kerja berjumlah 547 hari. Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase penghematan rencana kerja produksi tersebut sangat mempengaruh kinerja produksi perusahaan. Kata kunci: nata de coco, peramalan, rencana produksi ABSTRACK Determining the effective plan for nata de coco production with a forecasting modeling approach. Production planning is a process that aims to control the production results set by the company and to improve the performance of the production process in the future. The current problem is an ineffective production plan. This study aims to plan an effective production with a forecasting method approach. The method used in this research is regression linier forecasting. From the calculation results, it is found that the effective production plan of Nata De Coco is 178 days or 24.55%, where the number of production working days according to the work calendar is 725 days, while the number of production working days according to the work plan is 547 days. In general, it can be said that the percentage of savings in the production work plan greatly affects the company's production performance. Keywords: forecasting, nata de coco, production plan