Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMALISASI PELAYANAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA UNTUK PEMBANGUNAN DI KOTA PARIAMAN Tesha Dwi Putri; Fauzan Fauzan; Yondrizal Yondrizal
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2952

Abstract

Kehadiran LPSE semestinya mampu membawa manfaat bagi para penggunanya karena proses pengadaan telah terstandardisasi, namun yang terjadi justru muncul permasalahan terkait transparansi dan efisiensi penggunaan e-procurement. Disamping itu, pemanfaatan e-procurement oleh masyarakat juga dirasa belum memaksimal karena ada “kecanggungan” ketika masyarakat berhadapan dengan mekanisme baru yang sarat teknologi. Padahal di tengah pandemi yang berlangsung, semestinya penggunaan layanan publik yang berbasis digital menjadi prioritas di masyarakat. Untuk memaksimalkan kinerja LPSE, maka perlu dirumuskan strategi atau optimalisasi e-procurement terkait pelayanan LPSE khususnya Kota Pariaman. Hal ini dirasa penting mengingat LPSE Kota Pariaman sempat meraih penghargaan National Procurement Award tahun 2018. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data primer yang didapatkan dari hasil wawancara mendalam dengan informan penelitian dan hasil observasi. Sedangkan data sekunder didapatkan dengan dokumentasi. Informan penelitian didapatkan dengan menggunakan teknik purposive. Fokus data penelitian ini yaitu memetakan aspek internal dan eksternal yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi dalam pengoptimalan pelayanan LPSE. Teknik analisa dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yang disajikan dengan keknik deskriptif analitik. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, penulis menyimpulkan bahwa optimalisasi pengadaan barang dan jasa pada LPSE Kota Pariaman dapat dilakukan melalui; 1) Sumber Daya Manusia (SDM) dimana dibutuhkan analisis jabatan serta analisis beban kerja untuk memetakan kebutuhan SDM pengadaan di LPSE. SDM pengadaan harus memiliki kompetensi mulai dari lingkup pengetahuan, ketrampilan begitu juga dengan sikap kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan, 2) proses pengadaan, dimana pengoptimalan fungsi LPSE dapat terintegrasi khususnya selama proses perencanaan pengadaan sampai dengan pelaksanaan kontrak. Proses pengadaan memiliki potensi resiko yang mungkin terjadi, 3) Sistim Informasi dalam hal ini adalah yang telah terhubung dengan sistem lainnya. Hal ini guna memudahkan layanan penggadaan agar lebih cepat dan gampang bagi pengguna, 4) Independen dan bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), fokus independensi disini adalah mengurangi proses-proses yang dilakukan secara konvensional sehingga akan terbebas dari praktik KKN.Kata Kunci: Strategi, efektivitas, efisiensi, e-government, e-procurement
SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN POLITIK: PERSIAPAN PILKADA 2020 DI KABUPATEM PASAMAN BARAT Riko Riyanda; Lara indah Yandri; Tesha Dwi Putri; Khairiyah Khairiyah; Didi Rahmadi
Menara Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2021): Vol. 1 No. 1 Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.983 KB) | DOI: 10.31869/jmp.v1i1.2674

Abstract

Pendidikan dan sosialisasi politik kepada pemilih sangat penting dilakukan oleh KPUD Pasaman Barat terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat terkhusus di wilayahnya. Sebab, masyarakat yang mempunyak hak pilih perlu mengetahui dan memahami berbagai hak terkait dengan pilkada, misalnya untuk apa pemilihan diselenggarakan, apa saja tahapan-tahapan pilkada, siapa saja yang boleh ikut serta dalam pilkada, dan bagaimana tata cara menggunakan hak pilih dalam pemilu serta mengetahui dan memahami bentuk pelanggaran dalam pilkada. Para pemilih perlu mendapatkan pendidikan politik karena kehidupan politik di Indonesia saat ini masih menempatkan mereka sebagai obyek semata, termasuk target praktek politik uang. Mereka memerlukan pengetahuan mendalam mengenai hak mereka sebagai warga negara serta perlu dibantu memahami dan mencermati situasi serta kondisi politik pada level lokal maupun nasional. Salah satu pendidikan dan sosialisasi yang perlu dipahami oleh pemilih adalah bagaimana proses pemungutan suara itu dalam pemilu berjalan sehingga apa yang dipilih tidak sia-sia (golput). Metode pengabdian dilakukan dengan FGD (Focus Group Disscusion) antara tim pengabdi yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Ilmu Politik Program Studi Ilmu Politik dengan seluluh pimpinan Kominioner KPUD Pasaman Barat. Tujuan pengbadian ini adalah: memberikan pemahaman kepada mahasiswa ilmu politik tentahg pilkada yang lansgung didapat dari KPUD Pamasan Barat sebagai penyelenggara, yang kedua tujuan kegiatan ini adalah terjalin kerja sama berupa (MOU) antara Prodi Ilmu Politik Dengan KPUD Pasaman Barat. Adapun hasil dari FGD ini adalah: Mahasiswa mendapatkan pencerahan seputar pendidikan dan sosialisasi politik seputar pentingnya menggunakan hak pilih. Dengan begitu, diharapkan setelah adanya sosialisasi dapat mendorong mahasiswa terlibat sebagai penyelenggara pilkada. Bisa sebagai PPK, PPS, KPPS, Pengawas TPS, saksi, dan relawan demokrasi di pilkada serentak Tahun 2020.  Kata kunci: sosialisasi, pendidikan politik, FGD, kerja sama (MOU) 
Rekomendasi Kebijakan Optimalisasi Pelayanan LPSE Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Untuk Pembangunan Kota Pariaman Tesha Dwi Putri; Khairiyah Khairiyah
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 1 (2023): Vol 17 No. 01 OKTOBER 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i1.4819

Abstract

AbstrakSebagai pilar utama reformasi pengadaan barang dan jasa pemerintah, LPSEmerupakan sebuah platform elektronik yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dantransparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah. Pada dasarnya, kehadiran LPSE mampu membawa manfaat bagi para penggunanya karena prosespengadaan telah terstandardisasi, namun yang terjadi justru muncul permasalahan terkaitefektifitas dan efisiensi penggunaan e-procurement. Pemanfaatan e- procurement olehmasyarakat dirasa belum memaksimal karena ada “kecanggungan” ketika masyarakatberhadapan dengan mekanisme baru yang sarat teknologi. Disamping itu, implementasi e- procurement memerlukan biaya yang cukup besar, diantaranya biaya pengembangan sistem, biaya pelatihan pengguna, dan biaya pemeliharaan sistem, kemudian kurangnya kapasitasSDM yang memahami prosedur pengadaan secara elektronik. Hal ini kemudian akanberimbas dalam proses pengadaan yang menuntut ketepatan waktu selama prosespengadaan agar optimal dan dapat dimanfaatkan secara baik. Berdasarkan isu dan pengalaman di atas, maka tujuan penelitian ini untukmerekomendasikan kebijakan optimalisasi pelayanan LPSE Kota Pariaman. Untuk menjawabtujuan tersebut digunakan metode penelitian kualitatif. Kemudian jenis penelitian digunakanpenelitian studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data primer yangdidapatkan dari hasil wawancara mendalam dengan informan. Sedangkan data sekunderdidapatkan dengan teknik dokumentasi. Informan penelitian didapatkan denganmenggunakan teknik purposive. Fokus data penelitian ini yaitu; memberikan rekomendasikebijakan terkait pengoptimalan pelayanan LPSE di Kota Pariaman. Teknik analisa dalampenelitian ini adalah analisa data kualitatif yang disajikan dengan Teknik deskriptif analitik. Bentuk rekomendasi kebijakan yang akan diberikan berupa; 1) pengoptimalan melaluiSumber Daya Manusia (SDM), 2) Proses Pengadaan, dan 3) Sistem Informasi. Kata Kunci: E-procurement; e-government; percepatan.