Maulida Laily Kusuma Wati
Universitas Negeri Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Maulida Laily Kusuma Wati; Haryadi; Nas Haryati
GERAM Vol. 10 No. 1 (2022): GERAM (GERAKAN AKTIF MENULIS)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2022.vol10(1).9283

Abstract

This study was a qualitative descriptive study to describe the design and implementation of problem-based learning models and determine the teachers' obstacles in teaching explanation text of the eleventh grade at SMK Negeri 3 Kudus. The subjects of this study were teachers and eleventh-grade students of SMK Negeri 3 Kudus. The methods of data collection in this study were observation and interview records. The collected data were analyzed using descriptive methods. The research's findings are that teachers arrange problem-based learning models in the lesson plan based on the components of the 2013 curriculum. Secondly, teachers apply problem-based learning models that conform to problem syntax. Third, the obstacles encountered when applying problem-based learning models to teach explanation text came from the teacher's experience in identifying interesting topics and the teacher's ability in the time management needed for learning because this learning model requires a longer time. From the student's point of view, more attention is needed to describe the differences in student abilities. Further, the lack of ability to think critically becomes a challenging obstacle for teachers because the problem-based learning model requires students to be able to think critically.
Analisis Rencana Pembelajaran Berdasarkan Penilaian Berbasis Kelas Deby Luriawati Naryatmojo; Maulida Laily Kusuma Wati; Subyantoro
GERAM Vol. 10 No. 1 (2022): GERAM (GERAKAN AKTIF MENULIS)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2022.vol10(1).9485

Abstract

This study aimed to understand how to implement class-based assessment in the lesson plan that covered class-based cognitive aspects, class-based affective aspects, and class-based psychomotor aspects. This study used research subjects, including lesson plans and essay review materials on Indonesian topics, level 2 high school lesson plans, fiction text materials, and level 3 high school lesson plans with historical text materials. The research employed a qualitative descriptive approach. The source of data was three lesson plans with different texts and topics. The reserach findings reveal that the first lesson plan does not include a self-assessment sheet that can be used as an instrument in assessing students' effectiveness. In contrast, the second and third lesson plans have fulfilled all assessment forms related to students' cognitive, affective, and psychomotor assessments.
Analisis Semiotika Roland Barthes dan Nilai Moral dalam Film Pendek Tilik 2018 Karya Wahyu Agung Prasetya Maulida Laily Kusuma Wati; Fatkhur Rohman; Tommi Yuniawan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.3023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pemaknaan berdasarkan leksis semiotika menurut Roland Barthes menggunakan kode-kode Roland Barthes, selain penggunaan kode-kode untuk mengungkap makna dalam film tersebut peneliti menganalisis pesan moral dalam film Tilik 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data simak dan catat. Melalui tokoh dalam film Tilik 2018 diungkapkan kehidupan masyarakat yang sesungguhnya, bukan hanya permasalahan sosial tetapi bentuk nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat. Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes dalam film Tilik 2018 meliputi; (1) kode hermeneutik, (2) kode semik (3) kode simbolik (4) kode proaretik (5) kode kultural. Pesan moral film Tilik 2018 ini mungkin menggarisbawahi pentingnya memegang teguh nilai-nilai etika dalam interaksi sosial. Sikap positif dan menghindari pencemaran nama baik adalah contoh bagaimana etika dapat membentuk perilaku dan hubungan sosial. Budaya menjenguk orang sakit di Indonesia adalah contoh yang baik dari bagaimana nilai-nilai moral, social dan budaya membentuk perilaku dan interaksi manusia. Ini mencerminkan komitmen kuat terhadap kemanusiaan dan perhatian terhadap kesejahteraan sesama anggota masyarakat.
Peranan Guru dalam Manajemen Peserta Didik Untuk Meningkatkan Kualitas Peserta Didik Maulida Laily Kusuma Wati; Subyantoro Subyantoro; Wagiran Wagiran
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3436

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi peran guru dalam manajemen peserta didik untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Studi literatur kualitatif dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang topik tertentu melalui analisis dan sintesis informasi dari berbagai sumber. Proses pengumpulan data melibatkan membaca, menganalisis, dan menyintesis informasi yang ditemukan dalam literatur. Menjelaskan dan menggambarkan informasi yang ditemukan dalam literatur tanpa melakukan analisis statistik formal atau pengukuran numerik. Hasil dari penelitian ini yaitu setiap peran yang dimainkan oleh guru dalam manajemen peserta didik memiliki kontribusi yang penting terhadap pengembangan dan pembentukan karakter siswa. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peran-peran tersebut: (1) Guru sebagai Pendidik, (2) Guru sebagai Sumber Belajar (3) Guru sebagai Fasilitator dan Pemandu Wisata (4) Guru sebagai Konselor (5) Guru sebagai Innovator dan Motivator (6) Guru sebagai Pelatih (7) Guru sebagai Evaluator. Manajemen peserta didik untuk meningkatkan kualitas peserta didik dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Tempat Pengembangan Kemampuan Individu, (2) Membenahi Diri dan Mendidik Sesuai Aturan, (3) Tempat Pengembangan Sikap, (4) Ucapan, dan Tingkah Laku, (5) Pengelolaan Kegiatan Akademik dan (6) Non-Akademik Pengembangan Individu Pentingnya Aturan dan Hukum.
Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Gerakan Literasi di Sekolah Menengah Pertama Maulida Laily Kusuma Wati; Subyantoro Subyantoro; Rahayu Pristiwati
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 6 No 2 (2023): JURNAL SEBASA
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v6i2.21999

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan peran guru bahasa Indonesia  dalam gerakan literasi membaca dan menulis pada sekolah menengah pertama SMP NU Al-Ma’ruf Kudus kelas tujuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer dalam penelitian ini hasil wawancara yang dilakukan guru bahasa Indonesia dan siswa. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah salah satu jenis data sekunder yang umumnya digunakan dalam penelitian. Data sekunder seringkali merujuk pada bentuk elektronik, seperti catatan historis, laporan statistik, survei sebelumnya, atau sumber-sumber lain yang berisi informasi relevan yang diperlukan dalam penelitian. Sumber data yaitu guru bahasa Indonesia dan siswa kelas tujuh SMP NU Al-Ma’ruf Kudus. Hasil dari penelitian ini SMP NU Al-Ma'ruf Kudus telah mengimplementasikan program gerakan literasi yang komprehensif untuk kelas 7, yang melibatkan berbagai kegiatan literasi seperti membaca Al-Qur'an, membaca buku, pengelolaan perpustakaan, dan pojok literasi. Selain itu, peran guru dalam mendukung literasi siswa melibatkan banyak aspek penting. Berikut ini beberapa poin terkait dengan peran guru dalam gerakan literasi di SMP NU Al-Ma'ruf Kudus. Peran guru dalam membaca melalui GLS: (1) membimbing siswa dalam menemukan buku yang tepat (2) fasilitator pembelajaran (3) motivator. Sedangkan peran guru dalam menulis melalui GLS (1) melatih siswa dalam menciptakan karya tulis (2) fasilitator dengan memberikan rasa senang siswa (3) (4)mengevaluasi hasil kerja siswa. Peran guru dalam menulis melalui GLS  sangat penting dalam meningkatkan literasi siswa dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi yang positif di SMP NU Al-Ma'ruf Kudus. Guru yang memainkan peran dengan baik dalam GLS dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan menulis yang lebih baik. Mereka mengajarkan siswa tentang berbagai genre tulisan dan membantu mereka memahami struktur, bahasa, dan konvensi yang terkait dengan masing-masing genre. Akibatnya, siswa dapat menulis dengan lebih baik dan lebih kompeten dalam berbagai konteks. Melalui metode GLS yang menarik dan mendukung, guru dapat membantu meningkatkan minat siswa dalam membaca dan menulis. Siswa yang merasa bahwa menulis adalah suatu hal yang relevan dan bermanfaat akan lebih termotivasi untuk belajar.Kata kunci: GLS, Peran Guru, Menulis dan Membaca 
Unsur Budaya dalam Puisi Gugur Karya W.S Rendra (Kajian Postkolonialisme) Maulida Laily Kusuma Wati; Teguh Supriyanto; Rustono Rustono
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3480

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap unsur budaya postkolonialisme dalam puisi Gugur karya W.S Rendra. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kajian postkolonialisme. Postkolonialisme adalah suatu kerangka konseptual dalam kajian ilmu sosial dan humaniora yang mengeksplorasi dampak dan warisan kolonialisme di dunia pasca-kolonial. Pendekatan ini mencoba untuk memahami, mengevaluasi, dan merespon dinamika sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang terjadi setelah periode kolonial. Data dalam penelitian ini yaitu bersumber dari larik-larik puisi Gugur karya W.S Rendra. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pembacaan semiotic tingkat pertama yaitu heuristic. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pembacaan semiotic tingkat kedua yaitu hermeneutic. Hasil dari penelitian puisi "Gugur" karya W.S. Rendra menghadirkan keindahan (1) bahasa melalui campur kode, menciptakan kedalaman makna dan kekayaan budaya. Gaya bahasa puitis dengan penggunaan metafora, simbolisme, dan dramatisasi menciptakan kesan seni yang mendalam. (2) Puisi mencerminkan pengetahuan akan nilai-nilai patriotisme, kepahlawanan, dan keterkaitan manusia dengan tanah. (3) Gambaran kekerabatan terdekat menunjukkan keteguhan hubungan dalam konteks perjuangan identitas budaya. (4) Penggunaan teknologi sebagai simbol perlawanan menciptakan dimensi perjuangan dalam sistem mata pencaharian hidup. (5) Pertempuran, usaha keras, keberanian, dan pertalian dengan tanah menciptakan citra sistem mata pencaharian hidup dalam konteks perjuangan dan identitas budaya. (6) Puisi juga mencerminkan nilai-nilai agama, seperti cinta pada tanah air dan pengorbanan, serta (7) menyajikan kesan kesenian melalui gaya bahasa puitis, ritme, dan struktur naratif. Kata Kunci: Puisi, Budaya, dan Postkolonialisme