Rudy Roberto Walean
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSEP BAPTISAN DALAM KISAH PARA RASUL DAN EVALUASINYA TERHADAP PEMBAPTISAN VIRTUAL Serepina Yoshika Hasibuan; Rudy Roberto Walean; Setiaman Larosa
VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI STAR'S LUB LUWUK BANGGAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35909/visiodei.v4i1.259

Abstract

One form of church service activity during social restrictions during the COVID-19 pandemic is online or virtual baptism. This virtual baptism has received criticism because it does not follow the Bible's teaching about baptism, especially the Acts concept. This study intends to reveal the Acts concept of baptism and then use it to evaluate the practice of virtual baptism. The research method used is a hermeneutic analysis using research results or studies from other researchers. The object of study is the narrative of the baptism of Peter, Philip, Ananias, and Paul. The results showed that: 1) firstly, baptism is a passive act, so it cannot be done only by the baptismal candidate; 2) baptism is carried out directly involving two parties, both the baptist and the person being baptized; 3) baptism must fulfill the koinonia in the worship of the people. Therefore, virtual baptism is irrelevant even in pandemic conditions.
Lokakarya Pengembangan Teknologi Pendidikan bagi Guru-Guru di Desa Ujung Gunung Ilir Serepina Hasibuan; Nova Ritonga; Desmon Adu; Setiaman Larosa; Daniel Daniel; Rudy Roberto Walean; Saedo Marbun
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v6i1.316

Abstract

The digital era certainly has implications for the use of technology in the world of education. The more developed the times, the more superior the resources. One of the standards of excellence of an educational institution is the sophisticated technology used. Therefore, technology needs to be mastered by educational actors. PkM activities are carried out by the tutoring method where teachers are directly guided in technology practice. Before carrying out PkM activities, the team conducted observations and interviews with several teachers and after the activities the team evaluated the results of the activities. PkM conducted by STTMSL lecturers and students aims to equip elementary, middle and high school teachers around the campus environment with adequate technological capabilities for this digital era. The activity carried out on November 15, 2022 was held with three sessions, namely: making creative and interactive PPT slides, making questions and assessment graphs from google forms and how to use them and introducing the Canva application as one of the applications that help teachers to prepare designs for certificates, diplomas, flyers, posters, advertisements, short videos for learning, and so on. Through this activity, teachers can improve their self-competence, especially in terms of utilizing technology to support learning in schools.Keywords: canva; digital; google forms; workshop; powerpoint; technology AbstrakEra digital tentunya berimplikasi pada penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Semakin berkembangnya zaman maka semakin unggul pula sumber dayanya. Salah satu standar keunggulan suatu lembaga pendidikan adalah canggihnya teknologi yang digunakan. Oleh karena itu, teknologi perlu dikuasai oleh pelaku pendidikan. Kegiatan PkM dilakukan dengan metode tutoring di mana guru secara langsung dibimbing dalam praktik teknologi. Sebelum melaksanakan kegiatan PkM, Tim melakukan observasi dan wawancara dengan beberapa guru dan setelah kegiatan tim melakukan evaluasi hasil kegiatan. PkM yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa STTMSL bertujuan untuk memperlengkapi guru-guru SD, SMP dan SMA di sekitar lingkungan kampus dengan kemampuan teknologi yang memadai untuk era digital ini. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 15 November 2022 diselenggarakan dengan tiga sesi yakni: membuat slide PPT kreatif dan interaktif, membuat soal dan grafik penilaian dari google form dan bagaimana penggunaanya serta memperkenalkan aplikasi Canva sebagai salah satu aplikasi yang membantu guru untuk mempersiapkan desain sertifikat, ijazah, flyer, poster, iklan, video singkat untuk pembelajaran, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan ini, guru-guru dapat meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam hal memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Kata kunci: canva; digital; formulir google; lokakarya; powerpoint; teknologi
Khotbah Dialogis Serta Implikasinya bagi Pemberitaan Firman Tuhan dalam Ibadah Kristen Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 2 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v2i1.25

Abstract

Bentuk-bentuk Pelayanan Firman biasanya lewat jalur Pelayanan Injil (PI) Pribadi, kebaktian kebangunan rohani, bhakti sosial dan pelayanan kesehatan. Lebih khusus pelayanan pemberitaan Firman yang dimaksud adalah lewat khotbah. Khotbah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Bentuk-bentuk khotbah berkembang sesuai dengan tuntutan jaman dan situasi serta kondisi dari berbagai daerah dan gereja, salah satunya adalah khotbah dialogis. Semua bentuk atau cara yang dipakai, mempunyai tujuan yang sama yaitu, banyak orang dimenangkan dari hukuman dosanya dan percaya kepada Yesus, sehingga Allah dalam diri Tuhan Yesus sendiri dimuliakan. Dengan khotbah dialogis diharapkan mampu membuat pemberitaan Firman lebih lagi dan menjadikan ibadah dinamis serta interaktif.
TUGAS MISI GEREJA KEPADA MASYARAKAT LAMPUNG Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v3i1.29

Abstract

Memberitakan Injil kepada masyarakat Lampung tergolong sulit. Hal ini dapat dilihat dari respons yang ditunjukkan oleh masyarakat Lampung yang sudah menjadi Kristen. Pada umumnya mereka menghindar ketika membicarakan tentang kekristenan. Ini disebabkan adanya ketakutan yang mereka rasakan seperti takut dibenci oleh keluarga, diusir oleh masyarakat atau bahkan dianiaya sampai meninggal. Peran serta gereja, yayasan ataupun lembaga misi masih jauh dari yang diharapkan. Dalam “menjangkau” masyarakat Lampung, lembaga misi menghadapi kendala karena kurangnya dukungan dari gereja-gereja yang ada di daerah Lampung. Gereja-gereja di Lampung menyatakan bahwa masyarakat Lampung tidak terbuka (tidak mudah menerima) terhadap Injil, bersikap tertutup (keras) dan curiga terhadap orang baru. Sedangkan para penggiat misi (penginjil) yang merupakan ujung tombak penginjilan mengalami kesulitan dalam hal budaya, adanya ketidakcocokan budaya. Hal-hal inilah yang menyebabkan Injil sulit untuk tersebar di Lampung. Berbagai kendala memang dialami dalam penginjilan kepada masyarakat Lampung sehingga dibutuhkan pendekatan yang tepat sekaligus menghilangkan kendala-kendala yang menghadang.
Eksegesis Filipi 1:27 dan Implikasinya dalam Pembentukan Iman Peserta Didik Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 4 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v4i1.38

Abstract

Melakukan eksegesis yang baik dan benar dalam mencari kebenaran dalam suatu ayat itu sangat penting dimana hal tersebut adalah dapat menangkap inti pesan yang disampaikan oleh teks-teks yang kita baca. Demikian pembentukan iman sangat penting bagi peserta didik, berdasarkan hasil survei yang membuktikan bahwa anak-anak Kristen sudah tidak lagi tertarik dengan gereja dan terpengaruh dengan kenakalan yang begitu buruk, sehingga terpengaruh juga bagi sekolah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan. Mengantisipasi masalah tersebut maka pentingnya eksegesis Filipi 1:27 dan implikasinya bagi peserta didik, untuk membentuk iman mereka. sehingga mereka dapat kembali mengenal identitas mereka bahwa mereka adalah warga Kerajaan Sorga, hidup sebagai orang percaya yang berjuang untuk Injil, dan membawa kepada perubahan hidup mereka, yakni karakter dan sikap, minat belajar, dan hasil belajar.
NARASI SOTERIOLOGIS TIPOLOGI KESETIAAN RUT KEPADA NAOMI Rudy Roberto Walean
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.51

Abstract

Artikel ini membahas tentang penebusan Rut oleh Boas sebagai tipologi Perjanjian Lama dalam menjelaskan penebusan Kristus. Kisah sentimental Rut dengan Naomi dan pernikahan dengan Boas menyedot perhatian penafsir karena relasi “triangle” Rut-Naomi-Boas menarasikan konsep soteriologis. Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah menganalisa kesetiaan Rut kepada Naomi dan perkawinan dengan Boas sehingga menkonfirmasi silsilah Yesus yang diuraikan oleh Matius. Masalah penelitian ini ialah apa kaitan kesetiaan Rut kepada Naomi dan penebusan Rut oleh Boas terkait penebusan Kristus. Penulis menggunakan metode historis dan metode deskriptif agar memudahkan menganalisa bagian yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif hermeneutik. Sumber data diperoleh dari Alkitab, jurnal, buku yang terkait dengan topik penebusan Rut oleh Boas dalam Perjanjian Lama dan menjelaskan penebusan Kristus dalam Perjanjian Baru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kisah wanita non Yahudi bernama Rut dengan keluarga Elimelek dan Naomi menkonfirmasi bahwa karya keselamatan ternyata menarasikan kisah perkawinan Rut dengan Boas menghasilkan alur generasi raja besar di Israel yaitu raja Daud yang masuk dalam silsilah Yesus Kristus yang tertulis dalam Matius 1:1, 5-6.