Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

UJI AKTIVITAS INHIBISI ENZIM a-Glukosidase TERHADAP EKSTRAK ASETON, ETANOL, DAN METHANOL DAUN MANGROVE (Rhizopora Mucronata) SEBAGAI ANTIDIABETES: INHIBITION ACTIVITY OF a-Glucosidase ENZYME OF EXTRACTS ACETONE, ETHANOL, AND METANOL MANGROVE (Rhizopora mucronata) LEAF AS ANTIDIABETIC Like Efriani; Ismanurrahman Hadi; Ade Irawan; Mariam Ulfah; Teguh Adiyas Putra
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 4 (2023): Forthcoming Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i4.651

Abstract

Diabetes mellitus tipe II merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia. Akarbose menjadi salah satu obat dalam pengobatan dari diabetes mellitus dengan cara menghambat inhibisi enzim a-glukosidase. Tanaman mangrove (Rhizopora mucronata) diketahui mempunyai senyawa fitokimia dengan berbagai aktivitas farmakologis. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mendapatkan informasi aktivitas penghambatan enzim a-glukosidase dari ekstrak metanol, etanol, dan aseton daun mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan memaserasi simplisia daun mangrove pada pelarut metanol, etanol, dan aseton. Maserat yang didapatkan, diujikan secara kualitatif untuk mengidentifikasi kandungan golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid, lalu dilanjutkan dengan mengujikan inhibisi aktivitas dari enzim a-glukosidase dengan konsentrasi ekstrak 0,5; 1; 1,5; 2; dan 3 mg/mL menggunakan Microplate Elisa Reader dan dilanjutkan pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil yang didapatkan menunjukkan maserat dari ketiga jenis pelarut tersebut terbukti memiliki kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Uji aktivitas inhibisi menunjukkan aktivitas inhibisi dari ekstrak metanol (3,5 mg/mL), etanol (2,6 mg/mL), dan aseton (2,1 mg/mL). Ekstrak aseton memiliki aktivitas inhibisi paling baik karena semakin kecil nilai IC50 maka semakin baik aktivitas inhibisi pada enzim a-glukosidase. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak aseton mangrove memiliki aktivitas inhibisi paling baik dibandingkan kedua ekstrak lainnya.
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIARE ANAK DI RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022 Flori Sindi Agwiana; Like Efriani; Ismanurrahman Hadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21750

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensinya cair atau lembek, dan frekuensinya 3 kali atau lebih dalam 1 hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan obat antibiotik pada terapi diare anak di instalasi rawat inap RSD Gunung Jati Kota Cirebon dan mengetahui kerasionalitasan terapi antibiotik diare pada anak di instalasi rawat inap. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan obat antibiotik pada terapi diare anak di instalasi rawat inap RSD Gunung Jati Kota Cirebon dan mengetahui kerasionalitasan terapi antibiotik diare pada anak di instalasi rawat inap. Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif. Analisis ke rasionalitasan di lakukan dengan menggunakan metode gyssens. Data yang diambil merupakan data rekam medis dan resep pasien untuk melihat rasionalitas pengobatan. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 96 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu parameter tepat indikasi, tepat diagnosis, tepat dosis dan tepat obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa diare banyak dialami oleh laki-laki sebesar 85% (82 orang) dan Perempuan 15% (14 orang) obat antibiotic yang paling banyak diterima oleh pasien diare yaitu obat antibiotik golongan sefalosporin seperti cefixime, ceftriaxone, dan cefotaxime dalam bentuk injeksi. Hasil evaluasi menunjukan tepat obat 100%, tepat indikasi 100%, tepat dosis 92%, dan tepat diagnosis. 100%. Pada analisis statistika diperoleh hasil bahwa penggunaan obat antibiotik pada pasien diare anak sudah memenuhi syarat rasional dan memiliki nilai rasionalitas yang bermakna.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Penggunaan Antibiotik di Puskesmas X Kabupaten Cirebon Ayu Zakkiyah; Like Efriani; Ismanurrahman Hadi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 2 (2023): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v14i2.827

Abstract

Antibiotik merupakan senyawa antimikroba yang dapat menghambat dan membunuh bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap kepatuhan pasien di Puskesmas X Kabupaten Cirebon tentang penggunaan antibiotik. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner kepatuhan. Hasil dari kuesioner tingkat pengetahuan yang didapatkan adalah responden dengan kategori kurang tahu 56 responden (70%), responden dengan kategori tahu 18 responden (22%) dan kategori sangat tahu 6 responden (8%) sedangkan hasil dari kuesioner kepatuhan didapatkan responden dengan kategori rendah 67 responden (84%), kategori sedang 10 responden (12%) dan kategori tinggi 3 responden (4%). Hasil analisis hubungan antara variabel tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik didapatkan sebesar 0,233 dengan nilai p value 0,038 < 0,05 yang menunjukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik.
Kopi Intan: Pemanfaatan Limbah Biji Rambutan Menjadi Kopi Sebagai Inovasi Umkm Di Desa Sarewu Hilda Nurul Fauzia; Alvia Nuraeni; Mahfud Anwar; Erawati Erawati; Putri Wulan Dari; Ismanurrahman Hadi; Tonasih Tonasih
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 1 No. 02 (2024): Maret 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v1i02.299

Abstract

Kopi merupakan minuman berwarna hitam pekat dengan aroma yang khas, biasanya diseduh dengan air panas, dan rasanya pahit. tujuan kegiatan ini sebagai pengabdian kepada masyarakat dan menambah unit usaha baru di masyarakat yang masih belum terbentuk, hal ini sejalan dengan kegiatan KKN yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah komunitas dalam perkembangan UMKM. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi penyuluhan tentang pemanfaatan dan pembuatan kopi biji rambutan kepada warga desa sarewu. Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan kopi biji rambutan ini meliputi penjelasan secara langsung mengenai kandungan dan manfaat dari kopi biji rambutan serta proses pembuatan kopi biji rambutan. Menjelaskan kandungan biji rambutan, salah satunya adalah polifenol yang memberikan rasa pahit pada biji rambutan. Namun dibalik rasanya yang pahit, ternyata tersimpan manfaatnya dalam mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes dan menjelaskan cara pembuatan biji rambutan menjadi kopi biji rambutan. Berdasarkan pengamatan, warga Rw 1 Desa Sarewu terlihat sangat bersemangat mencoba membuat kopi biji rambutan. Biji rambutan merupakan biji yang memiliki beragam khasiat seperti mencegah diabetes, mengatasi penyakit kencing manis, anti bakteri, menyehatkan saluran kemih, mencegah penyakitan ayang-anyang, mengatasi sariawan, antioksidan, mengatasi kanker, meningkatkan imun tubuh, melancarkan system pencernaan, baik untuk kesehatan kulit, mengatasi penuaan dini, mengatasi jerawat, dan mencerahkan kulit. Biji rambutan dapat diolah dalam berbagai produk seperti kopi biji rambutan, emping rambutan, tepung biji rambutan, dan minyak biji rambutan..