Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN BEBAN, LINGKUNGAN DAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP UMUM DAN RUANG RAWAT INAP COVID-19 DI RSUD DELI SERDANG TAHUN 2020 Miftahussak Inah Rizani; Ivan Elisabeth Purba; Janno Sinaga; Toni Wandra; Mindo Tua Siagian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.3445

Abstract

Berdasarkan survey yang dilakukan Persatuan Perawat Indonesia menyatakan bahwa terdapat 50,9% perawat Indonesia diketahui mengalami stres kerja dikarenakan adanya beban kerja yang tinggi dan penghasilan yang diangggap tidak memadai, serta keadaan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan beban, lingkungan dan tingkat stres kerja antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 di Rumah Sakit Deli Serdang (RSUD) Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Deli Serdang yang berjumlah 296 orang, besar sampel adalah 82 orang yang terdiri dari 41 orang perawat rawat inap dan 41 orang perawat Covid-19 dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan beban kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=1,00), perbedaan lingkungan kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=0,679) dan perbedaan tingkat stres kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=0,533). Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara beban kerja, lingkungan kerja dan tingkat stres kerja pada perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19. Perlu dilakukannya peninjauan kembali mengenai rasio perawat dan pasien yang ada serta edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19 dan penularannya.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENUNDAAN PEMBAYARAN BPJS KESEHATAN RSU KARYA HUSADA PERDAGANGANKABUPATEN SIMALUNGUN Toni Wandra; Janno Sinaga; Mido Ester. J. Sitorus; Evawani Martalena Silitonga
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.14033

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam faktor faktor yang berhubungan dengan penundaan pembayaran Klaim BPJS Kesehatan RSU Karya Husada Perdagangan, Kab. Simalungun tahun, 2022 Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Karya Husada Perdagangan, Kab. Simalungun, Waktu penelitian mulai dari 10 Oktober 2021 juli 2022. Pengumpulan data penelitian dengan observasi terhadap satatus rekam medis pasien sebagai subyek penelitian. Hasil Penelitian terdapat ketidak tepatan pengisian rekam medis sebanyak 12, (5,6%) sedangkan Pengisian rekam medis yang tepat adalah sebanyak 202 ( 94,4%) berkas. terdapat ketepatan kode yang tidak tepat sebanyak 13, (6,1%) sedangkan Pengisian rekam medis yang tepat adalah sebanyak 201( 93,9%) berkas. ketepatan penunjang medis yang tidak tepat sebanyak 12, (5,6%) sedangkan Pengisian rekam medis yang tepat adalah sebanyak 202 ( 94,4%) berkas. alasan rawat inap tidak sesuai sebanyak 11 ( 5,1%) sedangkan alasan rawat inap yang sesuai adalah sebanyak 203(94,9%) berkas. ketepatan penunjang medis ang tidak sesuai sebanyak 10, (4.7%) sedangkan Pengisian rekam medis yang sesuai adalah sebanyak 204(95.3%) berkas. Kesimpulan, RS diharapkan perlu mengadakan pembimbingan dan arahan agar semua petugas lebih teliti dan disiplin dalam pengisian rekamm medis, penkodean, jeli melihat penunjang medis, memperhatikan pasien awal masuk rawat inap dan memperhatikan resume medis, agar klaim yang diajukan tidak di tunda pembayaranya.
Prevalensi dan faktor risiko stunting pada anak balita usia 0-59 bulan Suhartati Surbakti; Myrnawati Crie Handini; Johansen Hutajulu; Otniel Ketaren; Rinawati Sembiring; Toni Wandra; Donal Nababan
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3900

Abstract

Kejadian stunting pada balita dapat mempengaruhi gangguan perkembangan kogninitif bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko stunting pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Kejadian stunting pada balita berhubungan signifikan dengan riwayat BBLR, pemberian ASI Eksklusif, jarak kelahiran, namun tinggi badan ibu tidak berkorelasi signifikan terhadap kejadian stunting. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi case control. Subyek penelitian ini adalah seluruh anak balita usia 0-59 bulan sebanyak 855 orang. Besar sampel sebesar 135 orang dengan perbandingan 1:2 yaitu kelompok kasus sebanyak 45 orang, dan kelompok kontrol sebanyak 90 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Waktu penelitian dilakukan sejak Juni 2022 – Maret 2023. Analisis data menggunakan uji Chi square test dan Regresi logistik biner. Hasil penelitian melaporkan bahwa kejadian stunting pada balita berkorelasi kuat dengan riwayat BBLR, pemberian ASI Eksklusif, jarak kelahiran, namun tinggi badan ibu tidak berkorelasi signifikan terhadap kejadian stunting. Jarak kelahiran merupakan variabel yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian stunting pada balita (p=0,004;OR=7,94;CI 95% 1,908-33,074). Untuk itu disarankan kepada ibu balita agar menjaga jarak kelahiran anak sehingga dapat memberikan pengasuhan yang baik bagi anak.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN LANSIA DI UPTD PUSKESMAS RANTO PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2023 Maya Sari; Toni Wandra; Mido Ester J. Sitorus; Donal Nababan; Laura Mariati Siregar
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19348

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk lansia seiring dengan tingginya angka harapan hidup. Jumlah lansia yang meningkat menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri. Masalah psikis usia lanjut merupakan masalah kesehatan lainnya yang sering mendapat kurang perhatian bahkan diabaikan. Untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Lansia di fasilitas kesehatan telah diterbitkan peraturan pemerintah untuk mengatur pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan primer maupun rujukan. Tujuan penelitian adalah Hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan lansia di UPTD Puskesmas Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2023. Metode penelitian kuantitatif dengan studi explanotary research yang menjelaskan tentang hubungan kasual (sebab-akibat) antara variabel-variabel yang mempengaruhinya. Hubungan sebab-akibat. Populasi lansia sebanyak 2.028 orang. Sampel penelitian menggunakan rumus Taro Yamane diperoleh 95 orang lansia. Analisa data menggunakan uji bivariat dengan Chi-square dan uji multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kualitas pelayanan dari segi tangible (p=0,00), segi reliability (p=0,000), responsiveness (p=0,000), emphaty (p=0,002) dan asurance (p=0,011) dengan kepuasan lansia, dan yang merupakan fakor yang paling dominan pmempengaruhi kepuasan lansia adalah reability dan responsiveness. Untuk itu disarankan Perlu mempertahankan kualitas pelayanan dari segi responsiveness yang sudah baik, dan perlu meningkatkan kualitas dari segi tangible, reliability, assurance dan emphaty di puskesmas, dan bagi pihak puskesmas perlu adanya perbaikan sistem pelayanan yang harus terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan, keluhan serta kritik dari pasien dan keluarga pasien khususmya bagi lansia yang berobat.
Several Factors Affecting the Work Stress of Nurses at Dr. Hadrianus Sinaga Hospital, Samosir Regency in 2023 Sri Agustina; Toni Wandra; Henny Syapitri
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 13 No. 02 (2023): Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains , Edition September  2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Work stress in nurses, such as burnout, anxiety, and depression, can interfere with the performance of nurses due to reduced physical and cognitive abilities due to mental health disorders. The research objective was to determine the factors that influence the work stress of nurses at Dr. Hadrianus Sinaga, Samosir Regency, 2023. The research design used a cross-sectional study. The research population is all nurses who work in RSUD, Dr. Hadrianus Sinaga, Samosir Regency, consisting of 144 people, with the total sample being the total population. Data analysis using univariate analysis, bivariate, and multivariate analysis. The results showed that the individual factors, namely age, gender, education level, status, and length of work, did not show a significant relationship (p> 0.05). The work factors, which include workload and work conflict, also did not show a significant relationship (p> 0.05). Likewise, the supporting factors did not show a significant relationship (p> 0.05). Although it did not show a significant relationship, the proportion of work stress was higher for nurses who received less support from the hospital than nurses who received good support. For this reason, the hospital continues to support nurses, including certificates of appreciation or incentives/medical services according to the hospital's capabilities.