Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Educatio FKIP UNMA

Membangun Nilai-Nilai Etika Melalui Budaya Lokal Banten Sebagai Upaya Pencegahan Kasus Tindak Pidana Korupsi di Provinsi Banten Usmaedi Usmaedi; Ade Eka Anggraini; Suherman Suherman; Eka Nurul Mualimah; Elih Solihatulmilah
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 2 (2021): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i2.1069

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimaana nilai-nilai etika melalui budaya lokal banten dapat pencegah tindak pidana korupsi di Banten. Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Kasus korupsi di Banten sangatlah menghawatirkan karena yang melakukan korupsi adalah kepala daerah (Gubernur, Bupati dan para pejabat dilingkungan Provinsi Banten). Provinsi Banten berdiri tahun 2000 setelah melepaskan diri dari Provinsi Jawa Barat, sebagai provinsi yang baru pembangunan di seluruh wilayah Banten harus bekerja keras karena yang sudah maju sebagai sebuah Kota adalah Kota Tangerang yang berdekatan dengan daerah DKI Jakarta. Kabupaten yang memerlukan perhatian khusus adalah Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kajian literatur dilakukan dengan studi dokumen. Kajian literatur adalah analisis, evaluasi kritis dan sintesis pengetahuan yang relevan dengan masalah yang ingin disampaikan. Masyarakat Banten yang terkenal dengan nilai relegiusitasnya, dan mempunyai sifat kejawaraan atau kebantenan di dalam menjalankan pemerintahan dengan sistem dinasti artinya pemerintahan yang dijalankan akan dilanjutkan oleh anak, cucu, menantu dari seorang Bupati. Banten yang memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah sangat disayangkan jika prilaku para pejabat banyak yang melakukan tindak pidana korupsi, sehingga potensi sebagai Provinsi Banten yang merupakan pintu gerbang ke pulau Jawa tidak dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Banten. Penanaman nilai-nilai ini kepada masyarakat Banten dilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pendidikan anti- korupsi bagi masyarakat Banten dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain kegiatan sosialisasi, seminar, kampanye atau bentuk-bentuk kegiatan ekstra kurikuler lainnya. Upaya perbaikan sistem antara lain dapat dilakukan dengan memperbaiki peraturan perundang-undangan yang berlaku, memperbaiki tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, menciptakan lingkungan kerja yang anti-korupsi, menerapkan prinsip-prinsip clean and good governance, pemanfaatan teknologi untuk transparansi dan lain-lain.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI APLIKASI AUGMENTED REALITY DALAM MENINGKATKAN PROSES PENGAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR Usmaedi Usmaedi; Putri Yuniar Fatmawati; Aprian Karisman
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 6 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v6i2.595

Abstract

Rendahnya performa siswa sekolah dasar dalam media pembelajaran berbasis ICT, salah satunya disebabkan oleh kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas. Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan dunia digital dengan lingkungan pengguna secara real-time. Augmented reality ini menggunakan lingkungan yang ada di dunia nyata dan kemudian menambahkan informasi baru di atasnya. Penelitian Augmented reality saat ini berkaitan dengan penggunaan citra video yang diproses secara digital lalu ditambah dengan penambahan grafik yang dihasilkan komputer. Siswa Sekolah Dasar (SD) yang menjadi objek penelitian ini merupakan salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Lebak-Banten. Hal ini antara lain dilakukan dengan selalu memperbaharui media pengajaran yang digunakan dalam proses pengajaran. Pengembangan Aplikasi Augmented reality sebagai media pembelajaran untuk menunjang proses pengajaran pada Sekolah Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menunjang kesiapan lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas pendidikan dengan menyediakan media pembelajaran interaktif berbasis teknologi Augmented reality. Pada penelitian kali ini peneliti mengambil salah satu mata pelajaran yang akan menjadi bahan penelitian yaitu mata pelajaran bahasa inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan suatu media pengajaran berbasis teknologi Augmented reality yang interaktif dan mudah digunakan, sehingga proses pengajaran akan lebih menarik dan mudah dipahami, serta dapat mendorong lembaga pendidikan untuk memanfaatkan teknologi Augmented reality sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Tindak Tutur Ekspresif Mahasiswa Program Studi PGSD STKIP Setiabudhi Dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak Eka Nurul Mualimah; Ade Eka Anggrani; Usmaedi Usmaedi; Elih Solihatulmilah
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 1 (2021): January-March
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i1.868

Abstract

Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Sebagai akibat studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif mahasiswa semester 3 PGSD STKIP Setiabudhi dalam pembelajaran apresiasi anak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber penelitian adalah Mahasiswa semester 3 PGSD STKIP Setiabudhi dengan menggunakan teknik sadap, teknik simak libat cakap, dan teknik simak bebas libat cakap. Hasil penelitian adalah terdapat 5 jenis dan varian fungsi tutur ekspresif meliputi ‘berterima kasih’, ‘meminta maaf’, ‘menyindir’, ‘mengucap selamat’, dan ‘mengeluh’.Dengan demikian, tindak tutur ekresif Mahasiswa dalam pembelajaran apresiasi anak memiliki karakteristik seperti teori Rymes dengan mempertimbangkan dan memperhatikan konteks social, konteks internasional dan konteks individu agency.