Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA ANAK USIA 10 BULAN (STUDI KASUS PADA ANAK LAKI-LAKI BERNAMA MUHAMMAD HAFIZ FIRDAUS) Anggraini, Ade Eka
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2016): BÉBASAN Edisi Desember 2016
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.535 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v3i2.50

Abstract

Perlu untuk diketahui seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata bahasa B1 dalam otaknya dan lengkap dengan semua kaidahnya. Pemerolehan bahasa merupakan satu prosesperkembangan bahasa manusia. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan studi kasus yang berorientasi pada perkembangan anak usia 10 bulan bernama Muhamad Hafiz Firdaus. Instrumen yang digunakan adalah buku harian dan observasi. Hasilnya adalahperkembangan pemerolehan bahasa anak usia 10 bulan Muhamad Hafiz Firdaus mengalamiperkembangan pemerolehan basa pada tahap mengoceh (cooing) dan celoteh (babbling) anak selalumengulanginya karena bunyi-bunyi itu mirip dengan bunyi yang ia dengar dari ibunya. Dia juga membentuk kata-kata yang dibutuhkannya karena ada stumulus.
PENGARUH METODE EXAMPLE NON-EXAMPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS KARANGAN Mualimah, Eka Nurul; Anggraini, Ade Eka; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.715 KB)

Abstract

Classroom Action Research is a practical research that aims to correct deficiencies in classroom learning by doing actions. Action efforts for improvement are intended as a search for answers to problems experienced by teachers in carrying out their daily tasks. So the problems are revealed and solutions are sought. The problem that often occurs is that teachers still use conventional methods in the teaching and learning process that takes place, especially in writing activities. One technique or learning method that can be used in teaching writing is the example non-example method. In this classroom action research the writer seeks to improve learning outcomes in writing by using the example non-example method. The Classroom Action Research was carried out in 3 cycles with four stages, namely planning, implementing, observing, and reflecting. Data obtained from the results of writing students' essays, with a source of data class V SDN Wadasari as many as 40 students. While the data collection techniques using test and non-test techniques. Test techniques are given by written tests in the form of subjective questions, and non-test techniques used are by conducting observations, questionnaires, and interviews. Written writing test results starting from pre-cycle, cycle I, II and cycle III show that the teaching and learning process using the example non-example method has increased. In the pre-cycle reached 56.1, and the first cycle reached 66.8 so that there was an increase of 10.7 or 29.7%. In cycle II it increased from cycle 1 to 73.2 resulting in an increase of 6.4 or 17.7%. In cycle III, which reached 87.3, there was an increase of 14.1 or 39.1% from cycle II to cycle III. Keywords: Classroom Learning, Non-Example Example, Creativity in Writing Coral Abstrak Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawaban atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicari jalan keluar. Masalah yang kerap terjadi adalah guru masih menggunakan metode konvensional pada proses belajar mengajar yang berlangsung khususnya pada kegiatan menulis. Salah satu teknik atau metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran menulis adalah metode example non-example. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis berupaya meningkatkan hasil pembelajaran menulis dengan menggunakan metode example non-example. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan 3 siklus dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari hasil menulis karangan siswa, dengan sumber data kelas V SDN Wadasari sebanyak 40 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes yang diberikan dengan tes tertulis dalam bentuk soal subjektif, dan teknik non tes yang dipergunakan adalah dengan melakukan observasi, angket, dan wawancara. Hasil tes menulis karangan mulai dari prasiklus, siklus I, II dan siklus III menunjukan bahwa proses belajar mengajar menggunakan metode example non-example mengalami peningkatan. Pada prasiklus mencapai 56.1,dan siklus I yaitu mencapai 66.8 sehingga terjadi peningkatan 10.7 atau 29.7%. Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus 1 mencapai 73.2 sehingga terjadi peningkatan 6.4 atau 17.7%. Pada siklus III yaitu mencapai 87.3 sehingga terjadi peningkatan 14.1 atau 39.1% dari siklus II ke siklus III. Kata Kunci : Pembelajaran di Kelas, Contoh Non-Contoh, Kreativitas dalam Menulis Karang
UPAYA GURU DALAM MELAKUKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIEMAS TAHUN KECAMATAN CURUG Bayu, Jaka Tirta; Anggraini, Ade Eka
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Writing skills in school are one of the skills that students must master in addition to reading, listening, and speaking skills. However, in reality, the Indonesian language, especially regarding the writing skills of grade V at SD Negeri Ciemas, has not shown satisfactory results. Researchers carried out the formulation of the problem were (1) How did the teacher's efforts to improve the ability to write essays using the expository method in class V SD Negeri Ciemas Tahun Kecamatan Curug (2) How did the test results improve essay writing skills using the expository method in grade V SD Negeri students Ciemas, Curug District, Academic Year? The objectives of this study are (1) Want to get a description of the teacher in overcoming student difficulties in improving the ability to write essays using the expository method in class V SD Negeri Ciemas, Curug District, (2) Want to improve the results of the essay writing skills test using the expository method in fifth grade students of Ciemas Public Elementary School Curug District. Students' ability in writing essays has shown a significant improvement. In the initial conditions, the class average score obtained was 58.9. In cycle 1 the average value reached 70.5. Classical completeness reached 43.25% or 16 students from 37 students and there were still 56.75% or 21 students out of 37 students who had not yet completed it. cycle II, both the class average and classical completeness showed an increase compared to the first cycle, the class average score increased to 81.8, and classical completeness reached 83.70% or 33 students out of 37 students had reached a value of ≥ 70 (KKM) and 6 out of 37 students, or about 16.30%. In the learning cycle, the increase in learning outcomes is quite significant. This is in accordance with what is expected in the research conducted, so that it has a positive impact on students, schools and researchers. Keywords: Writing Essays, Expository Method Abstrak Keterampilan menulis diajarkan di sekolah sebagai salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh murid selain keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara. Namun, pada kenyataannya pengajaran bahasa Indonesia khususnya yang berhubungan dengan keterampilan menulis karangan kelas V di SD Negeri Ciemas belum menampakan hasil yang memuaskan. Peneliti melakukan rumusan masalah adalah (1) Bagaimana Upaya guru dalam melakukan peningkatan kemampuan menulis karangan dengan menggunakan metode ekspositori pada siswa kelas V SD Negeri Ciemas Tahun Kecamatan Curug (2) Bagaimana hasil tes meningkatkan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan metode ekspositori pada siswa kelas V SD Negeri Ciemas Kecamatan Curug Tahun Ajaran?. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Ingin memperoleh gambaran guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam peningkatan kemampuan menulis karangan dengan menggunakan metode ekspositori pada siswa kelas V SD Negeri Ciemas Kecamatan Curug, (2) Ingin meningkatkan hasil tes keterampilan menulis karangan dengan menggunakan metode ekspositori pada siswa kelas V SD Negeri Ciemas Kecamatan Curug. Kemampuan siswa dalam menulis karangan telah menunjukan peningkatan yang signifikan. Pada kondisi awal, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,9. Pada siklus 1 nilai rata-rata mencapai 70,5. Ketuntasan klasikalnya mencapai 43.25 % atau 16 siswa dari 37 siswa dan yang belum tuntas masih terdapat 56,75 % atau 21 siswa dari 37 siswa. siklus II, baik pada rata-rata kelas dan tuntas klasikal menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 81.8, dan ketuntasan klasikal mencapai 83.70 % atau 33 siswa dari 37 siswa telah memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) dan yang belum tuntas 6 siswa dari 37 siswa atau sekitar 16.30 %. Pada siklus pembelajaran mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan. Hal itu sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian yang dilakukan, sehingga memberikan dampak yang positif baik bagi siswa, sekolah, dan peneliti. Kata Kunci : Menulis Karangan, Metode Ekspositori
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ESAI BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMODELAN Anggraini, Ade Eka; Solihatulmilah, Elih
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims at improving students’ essay writing competence through Modeling Strategy at SDN 3Rangkasbitung Lebak Banten.The study employed Action Research conducted in two cycles. In collecting thedata, the writer used essay writing test, questionnaire, interview, document and observation as well.Moreover, in analyzing the data the descriptive statistics was utilized. The data were analyzed bothqualitatively and quantitatively. The research findings show that Modeling Strategy is effectively improvedstudents’ essay writing competence. As shown from the preliminary test result dealt with students’ essaywriting competence on 41 students at the cycle I. There was no student with very high competence, 2 studentsgood competence (4.9%), 34 students medium competence (82, 9%), and 5 students low competence (12,2%). Then, on cycle II became 13 Students (31, 7%) with very good competence, 28 students (68, 3%) withgood competence, and no more students with medium and low competence.Keywords: teaching and learning, essay writing, Modeling Strategy.AbstrakTujuan utama penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pembelajaran dan hasil proses peningkatanketerampilan siswa dalam menulis esai bahasa Indonesia melalui strategi pemodelan. Penelitian ini dilakukandi SDN 3 Rangkasbitung Lebak Banten. Penelitian ini menggunakan studi penelitian tindakan dengan duasiklus. Teknik analisis datanya menggunakan statistic deskriptif. Data penelitian ini berupa tulisan esai, hasilangket, hasil wawancara, dokumen dan hasil observasi. Hasil pengumpulan data diolah secara kualitatif dankuantitatif. Dari data tersebut diperoleh hasil pembelajaran menulis bahasa Indonesia siswa SDN 03Rangkasbitung dengan menggunakan strategi pemodelan. Dari 41 siswa saat tes awal tidak ada siswa yangbertingkat sangat baik, setelah tindakan tes akhir siklus II menjadi 13 siswa (31,7%). untuk skor baik tes awalterdapat 2 siswa (4,9%) meningkat menjadi 28 (68,3%). Untuk skor sedang awal terdapat 34 siswa (82,9%)menjadi tidak ada. Untuk skor kurang terdapat 5 siswa (12,2%) meningkat menjadi tidak ada.Kata kunci: Pembelajaran, Menulis Esai, Strategi Pemodelan
CAN MOTIVATION AFFECT THE APPLICATION OF TIME TOKEN AREND ON AQIDAH AKHLAK LEARNING IN MADRASAH IBTIDAIYAH? Faisal Faliyandra; Evi Rizqi Salamah; Ade Eka Anggraini
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The formation of praiseworthy morals becomes a necessity education process in madrasah Ibtidaiyah, sothe learnig proccess of moral aqidah material must always apply innovative and creative learning. Thepurpose of this study looked at the relationship between the application of the arend time token learningmodel on moral aqidah material in Madrsah Ibtidaiyah (MI). and also this study will also look at whetherstudent learning motivation has a significant impact on learning models and improved student learningoutcomes at MI. To achieve the purpose of the study, experiments with an ANOVA analysis were usedtwo ways. This study sample was as many as 104 learners spread across class V MI KKM KaponganSitubondo Subdistrict. Data collection techniques for learning outcomes from students' objective testresults, while for measuring motivation using questionnaires. There are four research findings that can beexplained, namely; 1. There is a difference between students who follow the time token arend learningmodel and the conventional learning model; 2. There is an interaction between learning models andmotivation aimed at student learning outcomes; 3. For students with high motivation, there is a differencebetween the application of the time token arend learning model and the conventional learning model; 4.For students with low motivation, there are differences in the learning model of time token arend withconventional. Then overall describing the time token arend can be applied to moral aqidah learningmaterials to improve student learning outcomes in MI. Then motivation is needed so that students at MIcan follow the arend time token learning model effectively.
PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA ANAK USIA 10 BULAN (studi kasus pada anak laki-laki bernama Muhamad Hafiz Firdaus) Ade Eka Anggraini
Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Membaca (Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.948 KB) | DOI: 10.30870/jmbsi.v1i2.2715

Abstract

Language acquisition is a process of human language development. Typically the first language acquisition is associated with the development of children’s language when acquiring a second language, relying on the development of adult language (Language Acquisition). The focus of this study, researchers only limit on the development of the field of phonology in language acquisition Prespeech form. This research method is descriptive qualitative method. Based on the results, it can be concluded that Hafiz had been able to utter the words that still dikegorikan chatter, mixed with blowing vocal sound that appears when imitating, the words begin to differ. So, in child language acquisition will learn the words or movements he needs to express something he wanted or did not want.
Environmental Factors in the Production of Code-Switching in Pre-school Children: A Case study of Three Indonesian Children Puji Siswanto; Arief Styo Nugroho; Usmaedi Usmaedi; Ade Eka Anggraini
Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 10, No 1: MARCH 2022
Publisher : Pascasarjana UM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The study investigates code-switching performed by three pre-school children in Indonesia. The study employs a qualitative research methodology with an exploratory case study. The participants of the study are three pre-school children who live in a small village in Banten Province in which two languages are exposed and spoken by the majority of people in that area namely Bahasa Indonesia as the national language and Sundanese as a vernacular language. The study reveals that the code-switching utterances performed by preschool children are classified into intra and inter sentential switches.Keywords: children, code-switching, environmental, pre-school
KOMPAK (YOUTH COMMUNITY OF CARE AND ANTI POVERTY): YOUTH COMMUNITY ROLE TO ENCOURAGE THE UNDERPRIVILLAGED STUDENTS AND YOUTH EMPOWERMENT Roki’ Amrullah; Okta Mela Cikal Santoso; Sa’dun Akbar; Ade Eka Anggraini
Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 9, No 4: DECEMBER 2021
Publisher : Pascasarjana UM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: KOMPAK (Youth Community of Care and Anti Poverty) is a youth community that help eradicate poverty. The community has a focus on learning and education.  This article describes the youth community role to encourage underprivillaged students in Bunulrejo Malang city.  This study aims to examine the role of youth community to empowering society’s education and citizens empowerment by KOMPAK (Youth Community of Care and Anti Poverty). This study used a qualitative approach with phenomenology design. Checking the validity of the data using the source triangulation method. The subjects of the study were community administrators, students, alumni and parents. The result of the study are as follows. The role of youth community are 1) financing of school fees for underprivileged students, 2) free tutoring for underprivillaged students and 3) career coaching for students. Whereas the citizens empowerment are 1) involving the citizens to become donors to the community, 2) helping to reduce poverty through educational and learning activities for underprivileged students, 3) the citizens and parent s felt helped and blissful because of all benefits given by this community.Keywords: youth community, youth empowerment, community role Abstrak: KOMPAK (Komunitas Pemuda Peduli dan Anti Kemiskinan) merupakan komunitas pemuda yang membantu pengentasan kemiskinan. Masyarakat memiliki fokus pada pembelajaran dan pendidikan. Artikel ini mendeskripsikan peran komunitas pemuda untuk mendorong siswa kurang mampu di kota Bunulrejo Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran komunitas pemuda dalam pemberdayaan pendidikan masyarakat dan pemberdayaan warga oleh KOMPAK (Komunitas Pemuda Peduli dan Anti Kemiskinan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Pengecekan keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber. Subyek penelitian adalah pengurus masyarakat, mahasiswa, alumni dan orang tua. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Peran komunitas pemuda adalah 1) pembiayaan biaya sekolah bagi siswa kurang mampu, 2) bimbingan belajar gratis bagi siswa kurang mampu dan 3) pembinaan karir bagi siswa. Sedangkan pemberdayaan warga adalah 1) melibatkan warga untuk menjadi donatur bagi masyarakat, 2) membantu pengentasan kemiskinan melalui kegiatan pendidikan dan pembelajaran bagi siswa kurang mampu, 3) warga dan orang tua merasa terbantu dan bahagia karena semua manfaat yang diberikan ini. masyarakat.Kata kunci: komunitas pemuda, pemberdayaan pemuda, peran masyarakat
Compatibility of Learning Competency Achievement Indicators In Electronic School Book (ESB) Indonesian High School with Critical Thinking Aspects Imam Safi’i; Ade Hikmat; Ade Eka Anggraini; Sobri Sobri
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 7, No 6: JUNI 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v7i6.15270

Abstract

Abstract: The purpose of writing this article is to describe the level of conformity and diversity of development indicators of competency achievement in Indonesian high school BSE with critical thinking aspects emphasized by the Directorate. PSMA Directorate General of Primary and Secondary Education (2017). The method used in this research is content analysis. The research procedure used refers to Huberman and Saldaña (2018). The results showed that in the BSE class X there were 79 items, in class XI as many as 64, and in class XII as many as 55 items. The development of indicators of competency achievement in BSE Indonesian high school in general has been in accordance with critical thinking aspects, but the distribution of each aspect of critical thinking has not been evenly distributed.Abstrak: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kesesuaian dan keberagaman pengembangan indikator pencapaian kompetensi  dalam BSE bahasa Indonesia SMA dengan aspek berpikir kritis yang ditekankan oleh Dit. PSMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada Huberman dan Saldaña (2018). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam BSE kelas X terdapat 79 butir, kelas XI sebanyak 64, dan  kelas XII sebanyak 55 butir. Pengembangan indikator pencapaian kompetensi pada BSE bahasa Indonesia SMA secara umum telah sesuai dengan aspek berpikir kritis, namun penyebaran tiap aspek berpikir kritis belum merata.  
Analisis Pembentukan Kata Kerja pada Bahasa Ibu (Sunda) Dialek Banten (Kajian Morfologi) Ade Eka Anggraini
Deiksis Vol 11, No 03 (2019): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.169 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v11i03.3700

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana pembentukan kata kerja berdasarkan kajian morfologi pada bahasa ibu (sunda) dialek Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Bahasa memungkinkan manusia untuk memikirkan sesuatu secara berkelanjutan. Bahasa sunda termauk rumpun bahasa yang kita sebut dengan Melayu polinesia. Bahasa ini erat berhubungnya dengan bahasa Jawa dan Melayu dan dipergunakan diseluruh Jawa Barat, yaitu di keresidenan Priangan, Cirebon, Jakarta, Banten, dan Karawang, yang dahulu merupakan keresidenan tersendiri. Dalam bahasa sunda dapat membedakan kata-kata berikut; kata kerja, kata benda, kata bilangan, kata ganti, kata tambahan, kata depan, kata sambung, dan kata seru. Tidak tedapat kara sandang dalam bahasa sunda.Kata Kunci: bahasa, kata kerja, struktur morfologis