Hermawan Udiyanto
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret / Departemen Obstetri and Ginekologi, RS Dr. Moewardi, Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ekspresi Heat Shock Protein 70 (HSP70) dan Caspase-3 sebagai Prediktor terhadap Operabilitas Kanker Serviks Stadium IIB setelah Mendapat Kemoterapi Neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin Udiyanto, Hermawan; Askandar, Brahmana; Fauziah, Dyah
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.677 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ekspresi HSP70 dan Caspase-3 terhadap keberhasilan operabilitas kanker serviks stadium IIB setelah pemberian kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin 3 seri. Metode: ekspresi HSP70 dan caspase-3 diperiksa dengan pengecatan imunohistokimia pada 40 potongan biopsi jaringan pasien kanker serviks IIB yang memenuhi kriteria inklusi, yang melakukan pengobatan di RSUD dr. Soetomo, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, mulai Desember 2006 hingga Juli 2011. Kriteria inklusi meliputi penderita yang telah dilakukan evaluasi keberhasilan terapi (operabilitas) pasca-kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin sebanyak 3 seri berturut-turut, dengan interval pemberian 3 minggu. Evaluasi keberhasilan terapi (operabilitas) tidak mengikuti kriteria respons terapi berdasarkan RECIST (Response Evaluation Criteria in Solid Tumours). Waktu pemeriksaan 3 – 4 minggu setelah pemberian kemoterapi yang terakhir. Operabilitas tumor, yaitu kondisi klinis kanker serviks di mana pada pemeriksaan dalam vagina (vaginal toucher/VT) dan pemeriksaan dalam rektum oleh tim ginekologi onkologi setelah penderita mendapatkan kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin 3 seri dinyatakan bahwa pada parametrium secara klinis tidak didapatkan infiltrasi tumor. Jenis dan bentuk penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, studi case control pada penderita kanker serviks IIB yang mendapat kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin sebanyak 3 kali dengan interval pemberian kemoterapi 3 minggu.Hubungan antara ekspresi HSP70 dan caspase-3 dengan operabilitas post-kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin dianalisis dengan regresi logistik. Ekspresi HSP70 negatif dan HSP70 positif mempunyai jumlah total yang sama, yaitu 20 orang (50%), masing-masing 9 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara HSP70 dengan operabilitas ( p = 1 ), dengan OR = 1,00 ( 95%CI : 0,28-3,47 ). Ekspresi caspase-3 positif sebanyak 24 orang (60,0%), masing-masing 13 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Pada ekspresi Caspase-3 negatif, sebanyak 16 orang (40,0%), masing-masing 5 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara ekspresi caspase-3 dengan operabilitas ( p = 0,154 ), dengan OR = 0,06 ( 95%CI : 0,69-9,81). Kombinasi antara ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-), sebanyak 8 orang (20%), masing-masing 2 orang pada kelompok operabel dan 6 orang pada kelompok inoperabel. Sedangkan pada kelompok selain kombinasi antara ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-) sebanyak 32 orang (80%), masing-masing 16 orang pada kelompok inoperabel dan 16 orang pada kelompok operabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara kombinasi ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-) dengan operabilitas ( p = 0,217 ), dengan OR = 3,0 ( 95 % CI : 0,525-17,159).Kesimpulan: ekspresi HSP70 dan caspase-3 tidak dapat dijadikan sebagai prediktor operabilitas pada kanker serviks stadium IIB yang mendapatkan neoajuvant kemoterapi Paclitaxel-Carboplatin.Kata kunci: Kanker serviks stadium IIB, kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin, operabilitas pascakemoterapi neoajuvant.
Improved Understanding of IUD and Implant Family Planning Acceptors in Family Planning Services at Solo Peduli Clinic Budihastuti, Uki Retno; Laqif, Abdurahman; Melinawati, Eriana; Prakosa, Teguh; Udiyanto, Hermawan; Priyanto, Heru; Darto, Darto; Ratnasari, Affi Angelia; Anggraeni, Asih; Prisasanti, Dympna Prameilita
Journal of Maternal and Child Health Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Journal of Maternal and Child Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.944 KB)

Abstract

Background: Family planning acceptor's understanding of intra uterine device (IUD) and implant contracep­tion is still low, due to the lack of knowledge and negative percep­tions about IUD and im­plants contraception in the society. Therefore, it needs an effort to increase the understanding of family planning acceptors to reduce fertility rates through increasing the use of contraception. This study aimed to ana­lyze understanding and satisfac­tion of family planning acceptors with the satisfaction aspects of counseling, the comfort­able effect on the insertion of contraceptives, and the satis­faction of family planning services at the Solo Peduli Clinic.Subjects and Method: A cross sectional study was conducted at Solo Peduli Clinic, Surakarta, Central Java, from June to August 2020. A sample of 60 women divided into 2 groups: (1) 30 women who have used IUD and implant contraceptives, and (2) 30 women that will be given counselling and insertions of IUD and implant contraceptives. The study subject was selected by fixed disease sampling. The dependent variable was satisfaction. The independent variables were counselling, com­fortable effect, and family planning service. The data were collected by questionnaire and analyzed by a multiple logistic regression run on SPSS ver. 25.Results: The average level of satisfaction of counseling, the comfortable effect of using contraceptives, and satisfaction with family planning services has an "very satisfied". Good counselling (OR= 1.592; 95% CI= 1.097 to 2.310; p= 0.014), insertion conve­nience (OR= 1.428; 95% CI= 0.976 to 2.090; p= 0.066), and good family planning service (OR= 1.761; 95% CI= 1.191 to 2.603; p= 0.004) increased satisfaction.Conclusion: Good counselling, insertion convenience, and good family planning service increase satisfaction.Keywords: Family planning acceptors, IUD, implants, family planning servicesCorrespondence: Uki Retno Budihastuti. Department of Obste­trics and Gynecology, Dr. Moewardi Hospital/ Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret, Jl. Kolonel Sutarto 132, Surakarta, Central Java. Email: ukiretno@staff.uns.ac.id. Mobile: 08122656140.Journal of Maternal and Child Health (2020), 05(04): 436-445https://doi.org/10.26911/thejmch.2020.05.04.11 
Peningkatan Pemahaman Akseptor KB terhadap Efek Samping IUD dan Implan dalam Pelayanan KB di Klinik Solo Peduli Uki Retno Budihastuti; Abdurahman Laqif; Eriana Melinawati; Teguh Prakosa; Hermawan Udiyanto; Heru Priyanto; Darto -; Affi Angelia Ratnasari; Asih Anggraeni
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v9i1.44306

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pemahaman akseptor KB (Keluarga Berencana) tentang KB IUD dan implan masih rendah, hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan dan adanya persepsi negatif mengenai kontrasepsi IUD dan implan di masyarakat. Perlu adanya upaya peningkatan pemahaman akseptor KB untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan KB untuk mencapai kesehatan individu yang optimal dan menurunkan angka fertilitas melalui peningkatan pemakaian alat kontrasepsi.Tujuan: Mengetahui pengaruh perlakuan penyuluhan terhadap peningkatan pemahaman dan kesiapan akseptor KB terhadap efek samping alat kontrasepsi di Klinik Solo Peduli.Metode: Pengabdi memberikan penyuluhan kepada akseptor KB mengenai KB IUD dan implan. Kemudian, Akseptor KB dibagikan kuesioner meliputi pertanyaan tentang efek samping yang dirasakan, serta langkah yang dapat dilakukan ketika efek samping timbul.Hasil: Dari 60 responden, didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan efek samping alat kontrasepsi akseptor KB sebanyak 65% adalah “baik”, 35% adalah “kurang”, dan terdapat 18 (30%) orang yang mengalami efek samping minimal, diantaranya: nyeri, ketidaknyamanan hubungan seksual, kenaikan berat badan, jerawat, siklus mentruasi berubah setelah pemasangan alat kontrasepsi.Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan efek samping alat kontrasepsi setelah dilakukan penyuluhan dan efek samping yang relatif minimal.Kata Kunci: Akseptor KB, IUD, Implan, Pelayanan KB. ABSTRACTBackground: The understanding of family planning acceptors about IUD and implant contraception is still low, this is due to the lack of knowledge and negative perceptions about IUD contraception and implants in the community. There needs to be an effort to increase understanding of family planning acceptors to improve the quality of family planning services to achieve optimal individual health and to reduce fertility rates through increased use of contraceptives.Objective: To determine the effect of counseling treatment on increasing understanding and readiness of family planning acceptors on the side effects of contraceptives at the Solo Peduli Clinic.Methods: The service provider provides counseling to family planning acceptors about IUD and implant family planning. Then, family planning acceptors were distributed questionnaires covering questions about side effects that were felt, as well as steps that could be taken when side effects arose.Results: Of the 60 respondents, it was found that the majority of the level of knowledge about the side effects of contraceptives acceptors of family planning as much as 65% were "good", 35% were "less", and there were 18 (30%) people who experienced minimal side effects, including: pain, discomfort of sexual intercourse, weight gain, acne, menstrual cycles changed after the insertion of contraceptives.Conclusion: There is an increase in knowledge of the side effects of contraceptives after counseling and the relatively minimal side effects.Keywords: family planning acceptors, IUD, implants, family planning services.