Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Extrapolasi

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN GUNAWANGSA GRESIK DENGAN STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA Fambudi, Ivan Oky Febry; Sutriono, Bantot; Trimurtiningrum, Retno; Rochmah, Nurul
EXTRAPOLASI Vol 17 No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i1.3616

Abstract

AbstractThis paper presents the alternative design of Gunawangsa Gresik Apartment using Earthquake Resistance Steel Structure. The existing structure of Gunawangsa Gresik is concrete. Steel structure is being considered as the alternative design because steel material has better ductility and lower weight than concrete which is good for earthquake resistant buildings.Gunawangsa Apartement would be designed with moment resisting frames structure system in accordance with the provisions of SNI 1726:2012 concerning earthquake-resistant structure planning and SNI 1729:2015 concerning the building steel structures..From the results of the design, the steel cross-section profile dimensions used as beams are WF 400.200, WF 350.175, WF 300.150, WF 250.125, WF 200.100, and WF 175.90. Whereas for cross-section profiles are King cross K800.300, K700.300, K588.300, K600.200, and K500.200. Furthermore, in the substructure/lower structure, the foundation were designed with 8 meters deep, and diameter of 60 cm. AbstrakArtikel ini membahas tentang desain alternatif Apartemen Gunawangsa Gresik menggunakan struktur baja tahan gempa. Desain eksisting Apartemen Gunawangsa Gresik berupa struktur beton. Struktur baja dipertimbangkan sebagai alternatif desain karena material baja memiliki daktilitas yang lebih baik dan bobot yang lebih rendah daripada beton, dimana hal tersebut baik untuk bangunan tahan gempa.Apartemen Gunawangsa akan dirancang dengan sistem struktur rangka penahan momen sesuai dengan ketentuan SNI 1726: 2012 tentang perencanaan struktur tahan gempa dan SNI 1729: 2015 tentang struktur baja bangunan.Dari hasil desain, dimensi profil penampang baja yang digunakan sebagai balok adalah WF 400.200, WF 350.175, WF 300.150, WF 250.125, WF 200.100, dan WF 175.90. Sedangkan untuk profil penampang adalah King cross K800.300, K700.300, K588.300, K600.200, dan K500.200. Selanjutnya, pada substruktur / struktur bawah, pondasi dirancang dengan kedalaman 8 meter, dan diameter 60 cm.
EVALUASI LEVEL KINERJA GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE NON-LINEAR TIME HISTORY ANALYSIS Rochmah, Nurul; Beatrix, Michella; Sutriono, Bantot
EXTRAPOLASI Vol 18 No 1 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v18i1.5214

Abstract

AbstractIndonesia is a ring of fire area where earthquakes frequently occur. By realizing this, buildings in Indonesia need to calculate earthquake loads based on SNI 03-1726-2019 to minimize victims due to building collapse when earthquakes occur.It is also necessary to evaluate the performance level of a building, in this case a 6-storey building located in the Malang area. For determining the level of performance, a method called Non-Linear Time History Analysis is used. In this calculation used San Fernando, Kobe and Landers ground motion.Based on the results from the evaluation using the Non-Linear Time History method got the maximum drift story 0.137 m that occurs in Kobe ground motion. So that the maximum total drift Dt / H is 0.137 / 21.95 = 0.0063 <0.01. Based on these results, the building performance level includes IO (Immediate Occupancy).  AbstrakIndonesia termasuk daerah ring of fire dimana suatu daerah yang sering terjadi gempa. Dengan menyadari hal tersebut, bangunan-bangunan yang ada di Indonesia perlu memperhitungkan beban gempa yang ada berdasarkan SNI 03-1726-2019 untuk meminimalisir korban akibat keruntuhan bangungan yang terjadi akibat gempa. Karena itu perlu juga untuk mengevaluasi level kinerja suatu gedung dalam hal ini gedung 6 lantai yang terletak di daerah Malang. Pada gedung ini untuk dapat diketahui level kinerjanya, maka, digunakan metode yang bernama Non-Linear Time History Analisis. Ground motion yang dipakai adalah San Fernando, Kobe dan LandersBerdasarkan hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan metode Non-Linear Time History Analisis ini adalah maximum drift story terbesar adalah 0,137 m yang terjadi pada ground motion Kobe. Sehingga Maximum total driftnya Dt/H adalah 0,137/21,95 =0,0063<0,01. Berdasar hasil tersebut lever kinerja gedung termasuk IO (Immediate Occupancy).
PERBANDINGAN SIMPANGAN GEDUNG LANTAI RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN 2 TIPE BRESING Rochmah, Nurul
EXTRAPOLASI Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i2.4431

Abstract

AbstractIndonesia is one of the areas where earthquakes often occur, one reason is that Indonesia is located on the border of the oceanic plate, namely the pacific ocean and the continental plate, namely the Eurasian continent. Where in these areas plate shifts often occur which cause frequent earthquakes.In minimizing casualties due to building failure due to earthquakes, one of them is necessary to make a building that has sufficient ductility so that in this study using a steel structure building.In steel structures, to make the structure more resistant to lateral loads, it is necessary to apply bracing. In this study, we try to compare the eccentric and concentric bracing displacement in steel structure buildings.Based on the results obtained from the comparison of these displacements, it is found those displacements due to eccentric bracing is smaller than the concentric bracing  AbstrakIndonesia termasuk daerah yang sering terjadi gempa, salah sebabnya karena wilayah Indonesia terletak di daerah perbatasan lempeng samudera yaitu samudera pasisfik dan lempeng benua yaitu benua Eurasia. Dimana di daerah tersebut sering terjadi pergeseran lempeng yang menyebabkan sering terjadi gempa.Dalam meminimalisir korban akibat kegagalan bangunan akibat gempa salah satunya perlu membuat suatu bangunan yang mempunyai daktilitas yang cukup sehingga dalam penelitian ini memakai gedung struktur baja.Pada Struktur baja untuk lebih membuat struktur bisa tahan terhadap beban lateral maka perlu diberi bresing. Dalam penelitian ini mencoba untuk membandingkan simpangan bresing eksentrik dan konsentrik pada gedung struktur baja.Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perbandingan simpangan tersebut, maka diperoleh simpangan akibat bresing eksentrik lebih kecil di banding bresing konsentrik.
FAKTOR PENANGULANGAN TERJADINYA WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Beatrix, Michella; Rochmah, Nurul; Sarya, Gede; Dwijayanto, Pebru
EXTRAPOLASI Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i2.4427

Abstract

AbstractLarge and small scale construction projects have waste that cannot be predicted in advance, even the amount cannot be predicted directly, whether it is in large or small amounts. The existence of waste can have a significant impact that can affect construction costs. Waste can have both negative and positive impacts. Good waste management will have a positive impact on the company in terms of cost, even time, and quality, but if the waste that occurs cannot be handled or managed properly it will harm the company in terms of cost, time, and even in terms of quality. In this case, the party that always gets the impact of the waste is the contractor.This study focuses on mitigating the occurrence of waste that is how to minimize it. Thisstudy uses the distribution of questionnaires to the contractor in Surabaya. The results of this study are 5 item indicators on how to minimize the highest ranking. The 5 items are Updating material requirements, Mixing, transporting, and placing concrete at the right time, Increasing the competence and expertise of labor, Provision of good and adequate material/warehouse storage facilities, and accurate material measurement.  Abstrak Proyek konstruksi dalam skala besar maupun kecil, memiliki waste yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, bahkan jumlahnya pun tidak dapat diprediksi secara langsung, apakah itu dalam jumlah besar ataupun jumlah yang kecil. Adanya waste dapat memberikan dampak yang signifikan yang dapat mempengaruhi biaya konstruksi. Pada dasarnya waste dapat memberikan dampak negatif maupun positif. Pengelolaan waste yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dalam segi biaya, bahkan waktu dan mutu, namun apabila waste yang terjadi tidak dapat diatasi atau dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan dalam segi biaya, waktu bahkan dalam hal mutu. Dalam hal ini pihak yang selalu mendapatkan dampak dari adanya waste adalah pihak kontraktorPenelitian ini memfokuskan pada faktor penanggulangan terjadinya waste yaitu cara meminimalisirnya. Penelitian ini menggunakan penyebaran kuisioner kepada pihak kontraktor di Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah 5 item indicator cara meminimalisir yang memiliki ranking tertinggi. 5 item tersebut adalah Updating kebutuhan material, Mencampur, mengangkut dan menempatkan beton pada waktu yang tepat, Meningkatkan kompetensi dan keahlian tenaga kerja, Penyediaan fasilitas penyimpanan material/gudang yang baik dan memadai, dan Pengukuran bahan yang akurat.
ANALISIS DEBIT AIR ANDALAN PDAM DI DAERAH ZONA 5 WILAYAH SURABAYA BARAT PERTUMBUHAN PENDUDUK TAHUN 2028 Saves, Faradlillah; Rochmah, Nurul; Putra, R. Firdaus Alamsyah
EXTRAPOLASI Vol 17 No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i1.3614

Abstract

AbstractPDAM Surya Sembada Surabaya City is a regional company authorized to produce and distribute water to customers. Utilization is not only limited to household needs, but also for public facilities. Along with the growth of clean water, of course, it will increase as well. This Final Project will explain the calculation of the reliable discharge of PDAM Surya Sembada Surabaya City in the Zone 5 area of West Surabaya Region. It also analyzes population growth projections using the Arithmetic and Geometric methods and calculates water needs, so that the water needs of PDAMs in Zone 5 can be identified. West Surabaya Region in the next 10 years, namely in 2028. After knowing the reliable discharge and water needs of PDAMs in the Zone 5 area of West Surabaya Region, the water balance can be known. PDAM water demand in the Zone 5 region of West Surabaya Region in the next 10 years, namely in 2028, is 3,914.59 liters / second smaller than the current mainstay discharge based on data from PDAM Surya Sembada of Surabaya, which is 3,955.99 liters / second. This means that the mainstay discharge of PDAM water for customers in the Zone 5 region of West Surabaya Region is able to meet water needs until 2028. AbstrakPDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah perusahaan daerah yang berwenang untuk memproduksi dan mendistribusikan air kepada pelanggan. Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi untuk fasilitas umum juga. Seiring dengan pertumbuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat pula. Tugas Akhir ini akan menjelaskan perhitungan debit andalan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat. Selain itu juga menganalisa proyeksi pertumbuhan penduduk dengan menggunakan metode Aritmatik dan Geometrik serta menghitung kebutuhan air, sehingga dapat diketahui kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5. Wilayah Surabaya Barat 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2028. Setelah diketahui debit andalan dan kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat, maka dapat diketahui keseimbangan airnya. Kebutuhan air PDAM di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2028 adalah 3.914,59 liter/detik lebih kecil dari debit andalan saat ini yang didasarkan dari data PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yaitu sebesar 3.955,99 liter/detik. Artinya debit andalan air PDAM untuk pelanggan di daerah Zona 5 Wilayah Surabaya Barat mampu memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2028.
STUDI PERENCANAAN GEDUNG TINGKAT TINGGI DAN GEDUNG TINGKAT RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN BRESING KONSENTRIK Rochmah, Nurul; Beatrix, Michella; Sutriono, Bantot
EXTRAPOLASI Vol 18 No 2 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/extrapolasi.v18i2.6019

Abstract

AbstrakKonstruksi Bangunan yang menggunakan material baja sangat cocok untuk daerah yang rawan gempa karena sifat baja yang daktail dan Letak geografis Indonesia berada di pertemuan lempeng benua dan lempeng samudera, menjadi salah satu penyebab frekuensi gempa di Indonesia tinggi sehingga permukaan tanah dan bangunan diatas tanah ikut bergetar dan timbul gaya-gaya pada struktur bangunan akibat dari adanya kecendrungan massa bangunan untuk bertahan dari gerakan, sehingga gempa bumi mempunyai kecendrungan menimbulkan gaya lateral pada struktur bangunan yang menyebabkan adanya suatu simpangan horizontal. Adanya suatu simpangan horizontal ini tidak boleh melebihi batas yang ada pada SNI 1726 2019 tentang besarnya simpangan ijin.Terlepas dari frekuensi gempa yang sering terjadi di Indonesia, tentu perlu untuk tetap membangun guna memenuhi kebutuhan akan gedung-gedung baik gedung tingkat tinggi maupun gedung tingkat rendah yang bisa tahan terhadap gempa. Salah satu yang bisa dilakukan sehingga bangunan gedung yang ada baik tingkat tinggi maupun tingkat  rendah aman terhadap gempa bumi yaitu dengan penambahan bresing tipe konsentrik pada suatu struktur bangunan. Sistem ini mempunyai sifat yang daktail tetapi juga bersifat kaku, dimana dalam penelitian ini bresing diletakkan secara konsentris terhadap hubungan balok-kolom.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan simpangan gedung bertingkat Tinggi dan bertingkat rendah yang menggunakan bresing konsentrik. Berdasarkan hasil simpangan yang diperoleh simpangan pada gedung bertingkat rendah lebih kecil dibanding bertingkat tinggi. Simpangan  yang diperoleh dari gedung bertingkat rendah yaitu Simpangan Konsentrik arah X, Y rerata berturut-turut 13,53 mm dan 13,11 mm. Sedangkan Simpangan  yang diperoleh dari gedung bertingkat tinggi yaitu Simpangan Konsentrik arah X, Y rerata berturut-turut 15,47 mm dan 16,87 mm.Abstract  Construction of buildings using steel materials is very suitable for earthquake-prone areas because of the ductile nature of steel and Indonesia's geographical location is at the confluence of the continental plate and oceanic plate, which is one of the causes of the high frequency of earthquakes in Indonesia so that the ground surface and buildings on the ground also vibrate and Forces arise in the building structure as a result of the tendency of the building mass to withstand movement, so that earthquakes have a tendency to cause lateral forces on the building structure which cause a horizontal displacement. The existence of this horizontal deviation must not exceed the limit in SNI 1726 2019 regarding the amount of permit displacemenet.Regardless of the frequency of earthquakes that often occur in Indonesia, of course it is necessary to continue to build to meet the need for buildings, both high-rise buildings and low-rise buildings that can withstand earthquakes. One thing that can be done so that the existing high-level and low-level buildings are safe against earthquakes, namely by adding concentric type braces to a building structure. This system has a ductile but also rigid nature, where in this study the braces are placed concentrically to the beam-column relationship.This study aims to determine the ratio of the displacement of high-rise and low-rise buildings using concentric braces. Based on the displacement results obtained, the displacement in low-rise buildings is smaller than in high-rise buildings. The displacements obtained from low-rise buildings are Concentric displacements in the X, Y directions with an average of 13.53 mm and 13.11 mm, respectively. Meanwhile, the d displacements obtained from high-rise buildings are Concentric displacements in the X, Y directions, with an average of 15.47 mm and 16.87 mm, respectively.