Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an Untuk Meningkatkan Minat Anak Dalam Membaca Al-Qur’an Selama Pandemi Covid-19 Runi Fazalani; Imam Tabroni; Syafruddin Syafruddin; Hamirul Hamirul; Eka Diana; Afif Alfiyanto; Fitri Hidayati
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022271

Abstract

This study aims to determine children's interest in implementing or implementing the Al-Qur'an Reading and Writing program during the Covid-19 Pandemic at the Al-Qur'anul Karim Study Center. This study uses qualitative research with a descriptive approach, namely research that seeks to describe the events and events that took place at the time of the research by what they are. Based on the study results, it can be concluded that the Al-Qur'an Reading and Writing program by applying the Iqra (reading) method, can increase children's interest in Reading and Writing the Al-Qur'an, and writing the letters of the Al-Qur'an correctly and neatly. In addition, children can memorize several short letters, selected verses, and daily prayers, so they can read prayers well and get used to living in an Islamic atmosphere. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat anak dalam penerapan atau implementasi program Baca Tulis  Al-Qur’an selama Pandemi Covid-19 di Balai Pengajian Al-Qur’anul Karim. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskritif, yaitu penelitian yang berusaha  menggambarkan peristiwa maupun kejadian yang berlangsung pada saat penelitian sesuai dengan apa adanya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui program Baca Tulis Al-Qur'an dengan menerapkan metode Iqra (membaca) dapat meningkatkan minat anak dalam Baca Tulis Al-Qur’an, dan menulis huruf Al-Qur’an dengan benar dan rapi. Selain itu juga anak dapat hafal beberapa surat pendek, ayat pilihan, dan doa-doa sehari-hari, sehingga mampu melakukan bacaan sholat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana Islami.
SEBUAH FILOSOPI ADAT PERKAWINAN BEUSIK SIRIH BERGURAU PINANG DALAM SEBUAH PENDAMPINGAN PELESTARIAN BUDAYA BAGI GENERASI MUDA BUNGO Hamirul Hamirul; Ariyanto M; Sasmita Rusnaini; Ipik Permana; Zulkifli Zulkifli; Syahwami Syahwami; Nanang Al Hidayat; Syah Amin Albadry
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.863 KB)

Abstract

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan kami sebagai dosen serta warga bungo yang melihat semakin tersingkirnya budaya Bungo yang sebetulnya banyak sekali manfaatnya dan dapat dilestarikan oleh generasi muda sebagai pedoman nilai dari kearifan lokal, dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta pengumpulan data dengan menggunakan FGD serta pelatihan dengan prosedur serta tata cara yang sudah ditetapkan, maka hasil dari pengabdian ini Filosopi Beusik sirih begurau pinang adalah sebuah kearifan yang keberadaannya harus dilestarikan oleh generasi muda karena didalamnya ada sebuah nilai baik yang dapat diamalkan untuk kehidupan sebelum sebuah pernikahan terjadi dan peran ninik mamak tuo tengganai serta LAM membantu mentransformasi budaya tersebut kedalam bentuk pelestarian melalui knowledge culture dan experience culture.
PESUGIHAN ALA NYI BLORONG MASA KINI (STUDI PADA GROUP TELEGRAM DUKUN PESUGIHAN TANPA TUMBAL) Hamirul Hamirul; Nanang Al Hidayat; Nova Elsyra; Joko Sunaryo; Ipik Permana; Widya Pratiwi
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 1 No. 8: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi saat ini tentang pesugihan yang dilakukan di era digitalisasi saat ini dengan menggunakan studi fenomenologi dengan pendekatan kualitatif serta pengumpulan data menggunakan hasil percakapan di group telegram Dukun pesugihan tanpa tumbal. Perkembangan Media sosial saat ini terutama telegram menjadi salah satu media dalam penyampain informasi termasuk salah satunya adalah grup pesugihan tanpa tumbal yang dijadikan obyek mencari korban untuk melakukan ritual pesugihan dan tak sedikit dari anggota grup menjadi korban dari praktek pesugihan sehingga diperlukan mental yang sehat untuk tidak tertipu dan menjadi korban dari salah satu praktek pesugihan karena hal tersebut tidak real dan hanya mimpi dan angan-angan dari orang yangg tidak mau berproses dan bekerja keras dalam mencapai kekayaan maunya serba instan sehingga dengan mudahnya tergiur dengan janji-jani manis dukun pesugihan dan diperlukannya mental yang sehat agar tidak tertipu pada hal-hal yang tidak masuk akal.