Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dampak Media Sosial Tiktok terhadap perilaku remaja pada Era globalisasi Winda Kustiawan; Ramadhani Nanda Amelia; Samudra Sugiarto
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 2 No 1 (2022): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi, dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Jan Aart Scholte globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antar actor negara dan non-neggara pada skala global, sehingga hubungan sosial bukan hanya dalam skala negara saja, melainkan hingga ke dunia. Maraknya penggunaan media sosial Tiktok saat ini pada remaja Indonesia tentu akan sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja di Indonesia. Pengguna media sosial sebagian besar merupakan anak remaja dengan usia berkisar 14-24 tahun. Penggunaan media sosial Tiktok menjadi cukup sering digunakan karena seluruh aktivitas para remaja kebanyakan dilaksanakan di rumah, akibat adanya social distancing yang terjadi selama pandemic COVID-19. Pada usia remaja inilah biasanya terjadi perkembangan di dalam diri remaja, menuju kedewasaan. Para remaja menjadi lebih sering mencoba hal-hal yang baru, perubahan bentuk fisik, serta perkembangan sosial remaja untuk mencari jati diri mereka sendiri. Remaja juga mudah terbawa tren yang sedang viral ataupun yang sering dipergunakan oleh orang sekitarnya, hal itu jugalah yang menjadi penyebab remaja jadi banyak menggunakan Tiktok. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin membahas apa saja dampak media sosial Tiktok terhadap perilaku remaja pada era globalisasi. Disini penulis menggunakan metode kualitatif dimana melakukan studi pustaka terhadap beberapa jurnal.
Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Komunitas Fotografi Medan Elfi Yanti Ritonga; Samudra Sugiarto; Ramadhani Nanda Amelia; Lola Fahira Mutahar; Maisarah Maisarah; Muridayani Muridayani
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 2 No 2 (2022): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

People who share the same interests can gather in a community. People will receive knowledge from one another and experiences that promote talents or abilities related to interests through the community. There are several communities in Medan City. One of them is the Medan Photography Community. Usually, Communities in other areas have different communities, such as the Food Photography Community, such as the Event Photography Community, such as the Huntung Photography Community, and others. But the Photography Community in Medan covers it all. On Tuesday, May 22, 2011, the Medan City Photography Lovers Community was established with the aim of being a forum for the aspirations of local photographers in the city of Medan and its surroundings. Regardless of the type of camera, Canon, Nikon, Yashica, Pentax, Ricoh, Vivitar, Fujica, Lomo, Polaroid, etc. No problem, those who like photography are welcome to join. In this community, it is hoped that fellow members can share knowledge with each other. This research uses descriptive quantitative research. The data is divided into two categories, namely primary and secondary. Primary data comes from observations, interviews, and documentation, while the second data comes from captions posted by the Medan Photography Community Facebook account. Data analysis techniques include data editing, collection, presentation, and analysis of conclusions. Solid membership and administration, open to anyone who wants to learn and have insight and have a social spirit towards those who need help, are aspects that support the community's reputation. The large number of new members joining the community made it more difficult for administrators to monitor member communications, which resulted in a lot of discussion outside the realm of photography. Currently the need for photographers is increasing, as evidenced by the rise of the photography community and the number of photography lovers. Photography has evolved from a certainty to a viable career choice. The simplicity of today's cameras allows everyone to capture important events, but if the results don't match expectations, the skills of a photographer are needed. Choosing a photographer is simple because of the many choices and various factors. Therefore, in this study, a decision support system was developed to help simplify services for photographers who meet the requirements that have been set.
Artikel dan Editorial Pendidikan Erwan Effendi; Khafita Aini; Suci Nabila; Nurhidayah Lubis; Maisarah Maisarah; Samudra Sugiarto
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini tugas seorang mahasiswa bukan hanya bisa melakukan penelitian, tetapi juga harus bisa menulis artikel dari penelitian yang telah dilakukan. Sebagai sebuah karya ilmiah, artikel sangat bermanfaat bagi pembacanya. Artikel dapat dibaca melalui media cetak ataupun media digital. Saat ini sudah banyak artikel yang ditulis dan tersebar di internet. Masalah yang saat ini terjadi, meskipun artikel sudah banyak tersebar di media cetak atapun digital, namun mahasiswa masih belum mampu menuangkan gagasannya secara mudah dalam bentuk artikel. Masih banyak mahasiswa yang belum memahami strukturual tentang artikel. Selain artikel, mahasiswa juga harus memahami pembuatan Editorial. Editorial merupakan suatu bentuk kritik secara luas dalam institusi media. Editorial merupakan penyajian secara fakta dan opini yang dituangkan ke dalam media digital. Artikel dan Editorial merupakan sebuah penyampaian gagasan yang dapat meyakinkan, mendidik dan menghibur para pembacanya. Kami sebagai penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengetahui cara pembuatan artikel dan editorial secara baik dan benar.
Sejarah dan Tantangan Eksistensi Siaran Radio (Broadcasting) Indonesia di Era Digitalisasi Winda Kustiawan; Arkanuddin Padang; Ramadhani Nanda Amelia; Rayan Al-Ghazali; Samudra Sugiarto; M. Amirul Fahmi Siregar
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 2 No 2 (2022): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio siaran (broadcasting) sering disebut sebagai institusi kemasyarakatan seperti media massa pada umumnya. Eksistensi dari radio sendiri sudah mulai terguncang dengan adanya kemudahan dalam akses internet. Menjamurnya portal berita online yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja melalui smartphone pribadi membuat radio tidak lagi menjadi alternatif utama dalam sumber penerimaan informasi masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang sejarah siaran radio (broadcasting) Indonesia dan Tantangan Eksistensi siaran radio (broadcasting) di era digitalisasi. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pada pengumpulan data, teknik yang digunakan ialah melalui library research yaitu mengumpulkan data dari literature-leteratur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tidak selamanya suatu perubahan menjadi tantangan dalam radio mempertahankan eksistensinya, tetapi justru bisa dimaanfaatkan sebagai peluang untuk kemajuan teknologi radio yang lebih berguna.