Muhamad Fatah Wiyatna
Department Of Animal Husbandry, Faculty Of Animal Husbandry, Padjadjaran University, Sumedang, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Tepung Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Sumber Kitin dalam Ransum terhadap Kandungan Lemak Feses dan Efisiensi Pakan Tikus Putih (Rattus norvegiccus) Strain Wistar (The Effect of Crabs Shells (Portunus pelagicus) as A Source of Chi Muhamad Fatah Wiyatna; Irba U. Warsono; Aminuddin Parakkasi
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2263

Abstract

Cangkang rajungan mengandung kitin yang persentasenya paling besar berupa polisakarida. Kitin dan derivat-derivatnya telah banyak digunakan dalam berbagai keperluan terutama untuk kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung rajungan sebagai sumber kitin terhadap efisiensi pakan dan kandungan lemak feces tikus putih Rattus norvegicus) strain Wistar. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x5 dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis kelamin dan kedua level tepung rajungan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. Hasilnya penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara jenis kelamin dengan kandungan teung rajungan dalam ransum. Kandungan lemak dalam feces tertinggi diperoleh dari perlakuan 10% yaitu 0.737%. Sedangkan efisiensi pakan tertinggi diperoleh dari penggunaan tepung rajungan 5% yaitu 13.1%. Penggunaan tepung rajungan dalam ransum mampu mningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan kadar lemak tubuh tikus putih.Kata Kunci : Tepung rajungan, efisiensi pakan, lemak feces, tikus putih.
Perbandingan Indek Perdagingan Sapi-sapi Indonesia (Sapi Bali, Madura,PO) dengan Sapi Australian Commercial Cross (ACC) Muhamad Fatah Wiyatna
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i1.2227

Abstract

Penelitian mengenai perbandingan indek perdagingan sapi-sapi Indonesia dengan sapi Austrlaia telah dilakukan di RPH Ciroyom Bandung. Penelitian ini menggunakan 75 ekor sapi lokal dan 25 ekor sapi ACC. Sapi mempunyai kondisi tubuh sedang dengan kisaran umur 2,5 sampai 3,5 tahun. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui nilai indek perdagingan sapi-sapi lokal dan sapi Australia. Metode Penelitian yang digunakan adalah Causal Comparatif. Peubah yang diukur adalah bobot hidup, bobot karkas, panjang karkas dan indek perdagingan. Data yang terhimpun dianalisis berdasarkan metode sidik ragam selanjutnya untuk mengetahui perbedaan diantara bangsa sapi digunakan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase karkas tertinggi diperoleh dari sapi Bali dengan rataan 54,00 persen, kemudian sapi ACC 51,00 persen, sapi Madura 47,00 persen dan sapi PO 44,00 persen. Pada perhitungan indek perdagingan sapi Australia nyata lebih tinggi yaitu 1,415, sedangkan sapi Bali 1,232 dan sapi PO bernilai 1,210. Sapi Bali mempunyai potensi yang baik seperti sapi ACC.Kata kunci : Sapi lokal, sapi ACC, indek perdagingan
PENGEMBANGAAN KELEMBAGAAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BANTUL PROVINSI D. I. YOGYAKARTA Wijarwati; Muhamad Fatah Wiyatna; Mumun Munandar Sulaeman
JURNAL TRITON Vol 9 No 2 (2018): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir kabupaten Bantul Provinsi D. I. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengidentifikasi potensi kelembagaan peternakan sapi potong di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan oktober 2018, dengan metode analisis deskriptif kualitatif berdasarkan fenomena di lapangan. Penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahab satu adalah mengidentifikasi potensi peternakan di wilayah pesisir, baik teknis maupun kelembagaan. Tahab dua adalah menganalisa bagaimana karakteristik masyarakat pesisir dan peran kelompok ternak dalam mendukung perkembangan peternakan sapi potong di wilayah pesisir.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak sudah mempunyai pengetahuan yang memadai dalam budidaya sapi potong.Kelompok ternak yang terbentuk di wilayah penelitian mempunyai sejarah dan latar belakang yang dinamis sampingan sebagai bentuk adaptasi masyarakat pesisir terhadap sumberdaya yang ada. Peternakan sapi potong di wilayah penelitian sangat potensial untuk dikembangan sebagai sentra peternakan sapi potong, hal ini didukung oleh tersedianya hijauan pakan ternak yang cukup banyak karena ditopang oleh daerah aliran sungai yang subur yaitu sungai Opak dan sungai Progo. Kelembagaan merupakan sarana penguat baik dari peternak maupun pemerintah. Pemerintah seharusnya bertindak sebagai regulator dalam mendukung perkembangan peternakan di wilayah pesisir dalam upaya meningkatkan populasi sapi dan kesejahteraan peternak kecil.
MODIFIKASI MESIN PRESSING LIMBAH RUMAH TANGGA UNTUK PEMBUATAN PAKAN IKAN DI DESA TANJUNGSARI, SUMEDANG, JAWA BARAT Yuli Andriani; Irfan Zidni; Muhamad Fatah Wiyatna
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 2 (2020): Mei
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i2.25371

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan dalam memanfaatkan potensi limbah rumah tangga sebagai bahan baku pakan ikan dengan menggunakan alat pressing limbah rumah tangga. Program ini dilaksanakan selama 2 bulan sejak Juli hingga Agutus 2019. Metode yang dilakukan pada program ini meliputi : survei dan observasi lapangan, sosialisasi, penyuluhan, pembuatan mesin pressing limbah rumah tangga, pembuatan pakan ikan dan pedampingan. Melimpahnya limbah rumah tangga seperti nasi, limbah nabati, limbah hewani dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai solusi menumpuknya limbah rumah tangga. Akan tetapi bahan baku dari limbah rumah tangga ini mempunyai kandungan air yang tinggi, sehingga dibutuhkan alat pressing limbah rumah tangga. Inisiasi program pemanfaatan limbah menjadi sesuatu yang bernilai manfaat merupakan kegiatan yang berpotensi menghasilan keuntungan. Hasil survei dan observasi lapangan menunjukkan bahwa Desa Tanjungsari memiliki potensi limbah rumah tangga yang banyak sehingga dapat dioptimalisasikan untuk mendukung kegiatan perikanan. Selain itu Desa Tanjungsari memiliki sumber daya manusia yang baik untuk melakukan kegiatan perikanan dan kegiatan peternakan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah pembuatan pakan ikan dengan bahan baku limbah rumah tangga. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran adalah warga Desa Tanjungsari yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu rumah tangga. Tahap pertama masyarakat diberikan penyuluhan mengenai potensi pemanfaatan limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan atau ternak. Setelah dilakukan pemilihan bahan baku pakan selanjutnya dilakukan praktek pembuatan pakan ikan dengan tambahan tepung limbah rumah tangga. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat Desa Tanjungsari dapat memproduksi pakan ikan dengan memanfaatkan hasil limbah rumah tangga sebagai pakan mandiri dalam kegiatan perikanan dan peternakan.
Literature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality Yuli Andriani; Anggi Adrian Hutapea; Irfan Zidni; Walim Lili; Muhamad Fatah Wiyatna
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.732 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.3.23163

Abstract

The high level of public consumption, balanced with the increasingly dense population globally, makes food waste more and more. Food waste is the second-largest contributor to waste in the world. Moreover, the lack of food waste management makes this condition even worse. This food waste can be found, one of which is in restaurants, school canteens, food courts, and others. Fermentation is the process of breaking down complex substances into simpler ones. A fermentation process can help process food waste into various products such as liquid organic fertilizer, compost, biogas, and raw material for fish feed. Through the fermentation process, food waste can be used as an alternative fish feed with high nutritional content to benefit fish cultivators. Fish need many nutrients for their bodies, with food waste that has been processed will meet the dietary needs of fish. The cultivators will benefit more from the cost of feed and the sale of fish that can meet consumer needs.Moreover, the demand for the fish market is increasing every year. Several factors play a role in the success of the food waste fermentation process and the quality of the resulting product to be converted into fish feed raw materials. These factors include incubation time, pH acidity, and microbial factors that can accelerate the spoilage of fish feed raw materials.Keywords:Fermentation,Restaurant wasteFish feedFactorsQuality of feed IngredientsLiterature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality
Literature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality Yuli Andriani; Anggi Adrian Hutapea; Irfan Zidni; Walim Lili; Muhamad Fatah Wiyatna
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.3.23163

Abstract

The high level of public consumption, balanced with the increasingly dense population globally, makes food waste more and more. Food waste is the second-largest contributor to waste in the world. Moreover, the lack of food waste management makes this condition even worse. This food waste can be found, one of which is in restaurants, school canteens, food courts, and others. Fermentation is the process of breaking down complex substances into simpler ones. A fermentation process can help process food waste into various products such as liquid organic fertilizer, compost, biogas, and raw material for fish feed. Through the fermentation process, food waste can be used as an alternative fish feed with high nutritional content to benefit fish cultivators. Fish need many nutrients for their bodies, with food waste that has been processed will meet the dietary needs of fish. The cultivators will benefit more from the cost of feed and the sale of fish that can meet consumer needs.Moreover, the demand for the fish market is increasing every year. Several factors play a role in the success of the food waste fermentation process and the quality of the resulting product to be converted into fish feed raw materials. These factors include incubation time, pH acidity, and microbial factors that can accelerate the spoilage of fish feed raw materials.Keywords:Fermentation,Restaurant wasteFish feedFactorsQuality of feed IngredientsLiterature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality
Literature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality Yuli Andriani; Anggi Adrian Hutapea; Irfan Zidni; Walim Lili; Muhamad Fatah Wiyatna
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.3.23163

Abstract

The high level of public consumption, balanced with the increasingly dense population globally, makes food waste more and more. Food waste is the second-largest contributor to waste in the world. Moreover, the lack of food waste management makes this condition even worse. This food waste can be found, one of which is in restaurants, school canteens, food courts, and others. Fermentation is the process of breaking down complex substances into simpler ones. A fermentation process can help process food waste into various products such as liquid organic fertilizer, compost, biogas, and raw material for fish feed. Through the fermentation process, food waste can be used as an alternative fish feed with high nutritional content to benefit fish cultivators. Fish need many nutrients for their bodies, with food waste that has been processed will meet the dietary needs of fish. The cultivators will benefit more from the cost of feed and the sale of fish that can meet consumer needs.Moreover, the demand for the fish market is increasing every year. Several factors play a role in the success of the food waste fermentation process and the quality of the resulting product to be converted into fish feed raw materials. These factors include incubation time, pH acidity, and microbial factors that can accelerate the spoilage of fish feed raw materials.Keywords:Fermentation,Restaurant wasteFish feedFactorsQuality of feed IngredientsLiterature review on fermentation factors of restaurant organic waste affecting feed quality
Enhancing fish waste quality through silage production: a review Yuli Andriani; Rusky I Pratama; Muhamad Fatah Wiyatna; Hasna Nabila Shobihah
Depik Vol 13, No 2 (2024): AUGUST 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.2.36288

Abstract

The untapped potential of fish processing production waste as a source of fish feed ingredients makes it a promising resource due to its widespread availability. This study aims to evaluate the process of producing fish waste silage through probiotic fermentation to assess the resulting quality post-fermentation. Employing an exploratory descriptive method, this research draws from diverse literature sources, encompassing books, national journals, and international publications. The comparison of findings from prior research indicates that fermenting fish waste with microbes, particularly lactic acid bacteria, enhances its protein content, positively impacting fish growth performance. Introducing silage at a 10% dose achieves a tilapia survival rate of 83.33%, while a 25% silage addition yields a relative growth rate of 222.63% for catfish and a feed conversion ratio of 1.06 for tilapia.Keywords:FermentationFish wasteFish silageLactic acid bacteria